BAB 08. Bram Astrup Mansion

"Nah bener nih, Pak RT nikahin aja!" ujar salah satu warga setuju dengan ucapan Garret dan Syifa.

Galih menajamkan pandangan kepada Garret yang membuat Garret reflek membuang muka. "Bapak-Bapak, Ibu-ibu, saya izin menjelaskan dulu, ini tidak seperti yang kalian pikirkan kok."

"Udahlah, Mas! Gausah berdalih, kami semua lihat dengan mata kepala kami sendiri! Kalian berdua sedang berzina!" ujar seorang Warga yang membuat Galih dan Jia semakin terpojok. "Udah, kalian berdua akan kami nikahkan malam ini juga, kamu akan menyiapkan penghulu dan wali hakim kepada Mbak Jia."

"T-Tapi."

Beberapa Warga tidak mau mendengarkan ucapan mereka, Pak RT yang sudah tidak menolak lagi hanya bisa mengikuti keinginan warga untuk menikahkan keduanya.

Setelah beberapa warga pergi dari rumah itu, kini hanya tinggal, Garret, Syifa, Galih dan Jia disana.

"Kalian ini apa-apaan sih, kok kalian malah setuju sama keinginan warga! Saya sama Jia itu gak ngapa-ngapain," Galih tampak marah besar dengan Garret adiknya.

"M-Maaf kak, Tapi kita bisa apa."

"Astaga! Kita harus kabur dari sini, saya gak mau nikah kalau saya belum ketemu keluarga asli saya!" jelas Galih yang membuat Garret, Syifa dan Jia terdiam.

"Maaf nih Kak, siapa? kak Galih, tapi kalau kita kabur bukannya memperkeruh suasana, lebih baik, Kak Galih nikahin aja Kak Gao," jawab Syifa yang membuat Galih mengusap kepalanya lelah.

"Oke! Saya akan menikah dengan Jia, tapi saya gak yakin dengan ini, bagaimana dengan kamu Jia?" tanya Galih kepada Jia.

Jia hanya menatap Galih sejenak kemudian menundukkan wajah. "Maaf Kak, ini semua salah aku."

"Sudah! Gak ada yang perlu disalahkan, mau gimana lagi, kamu punya nomor Ayah kamu atau siapapun keluarga kamu yang berhak jadi wali kamu?"

Jia menggeleng. "Keluarga saya ada di luar negeri semua kak, termasuk kedua orang tua saya, sedangkan Kak Andro sepupu saya sudah kembali ke negara tempat dia bekerja."

"Yasudah, kita pake wali hakim saja, Garret saya mau minta tolong sesuatu ke kamu, saya dan Jia kayaknya gabisa ke rumah sakit, tolong kamu urus rumah sakitnya Anak Jia, dia malam ini sudah boleh pulang, jelaskan ke mereka dan jemput mereka," pinta Galih pada Garret.

Kini mereka berempat hanya bisa pasrah ditempat sedangkan Garret dan Syifa tanpa merasa berdosa hanya saling menatap.

"Kalau gitu, aku ke rumah sakit dulu yah kak," jawab Garret berjalan pergi bersama Syifa.

Sesampainya di luar rumah ini, Syifa memegang tangan Garret yang membuat Garret menghentikan langkahnya.

"Garret, Tunggu dulu, kamu yakin kita ngelakuin, kalau ternyata Kak Galih itu bukan kak Gao yang hilang gimana! Lagipula kita belum ngelakuin penelusuran apapun."

"Aku yakin dengan hal ini, kita punya banyak hal yang harus kita lakukan, kita harus cari tahu latar belakang dari kecelakaan Gao dan semuanya, dan aku yakin Kak Galih itu adalah Gao yang hilang."

Mendengar itu hanya membuat Syifa diam saja, sementara itu Garret menaruh ponselnya kemudian menelepon seseorang.

[Halo Om]

[Ret! Ada apa kamu nelpon, Om?]

[Kak Galih bakalan nikah Om, ini dadakan kayaknya, bisa gak Om kesini, buat liatin Kak Galih nikah, soalnya aku ada urusan, biar ada dari pihak keluarga kak Galih selain aku]

[Hah? Kok bisa Ret, yasudah Om, bakal kesana]

[Makasih Om, aku share lokasinya yah, Om]

[Iya Ret!]

Setelah berbincang, Garret mematikan sambungan telepon itu yang membuat Syifa menatapnya sejenak.

"Itu siapa?"

"Om aku, adiknya Papa aku, kita kan mau ke rumah sakit, jadi aku minta Om nemenin Kak Galih, yaudah ayok kita pergi," jawab Garret memakai helmnya kemudian naik ke motor bersama Syifa meninggalkan area kediaman Jia.

Bram Astrup Mansion.

Tuan Bram Astrup, dia adalah seorang Pengusaha yang sudah cukup lama berkecimpung di Indonesia, dia merupakan Om dari Galih dan Garret lebih tepatnya adik dari Tuan Tama yang sudah mengangkat Garret dan Galih menjadi anaknya.

"Papa mau kemana?"

Tuan Bram membalikkan badannya, dia menatap sosok Pria yang turun dari tangga rumah itu yang melmbuat Tuan Bram menghela napas panjang.

"Papa mau keluar sebentar, ada urusan dengan Galih!"

"Galih lagi, Galih lagi, kenapa sih Papa sayang banget sama Orang buangan itu?" ujar anak dari Tuan Bram yang membuat Tuan Bram mengangkat alisnya.

"Farhan, jangan ucapan kamu, Galih itu sepupu kamu!" balas Tuan Bram yang membuat Pria bernama Farhan itu mendelik.

"Papa tuh yah, mau banget dibodoh-bodohin sama orang kayak Galih, dia itu cuma orang asing yang kebetulan di angkat anak sama Om Tama, harusnya Papa sadar kalau orang asing seperti dia itu cuma mau harta kita!"

"Shut! Diam! Kamu tidak tahu apa-apa tentang Galih, Galih itu Papa sudah anggap seperti anak sendiri sama seperti Om kamu anggap dia seperti anak, jadi kamu harus bisa baik sama Galih!" jawab Tuan Bram yang membuat Farhan tertawa pelan.

"Dia Cuma Orang Buangan! Gak jelas asal usulnya!"

"GALIH BUKAN ORANG BUANGAN!"

Suara teriakan Tuan Bram yang menggelegak membawa Nyonya Asti dan Naira istri dari Farhan turun dari lantai atas untuk menemui mereka.

"Pa! Farhan, ada apa ini, kalian bisa gak sih sehari aja gak berantem?" ujar Nyonya Asti menghampiri suami dan anaknya itu.

"Mama tanya aja sama Om kesayangan Orang Buangan itu!" jawab Farhan yang membuat Nyonya Asti menatap suaminya.

"Bilang sama anak kamu, Ma, Galih itu bukan orang buangan!" jelas Tuan Bram yang membuat Nyonya Asti diam. "Galih akan menikah secara private hari ini, Papa mau kesana, Mama dirumah aja yah kondisi Mama belum sehat."

Nyonya Asti mengangguk. "Hati-Hati yah, Pak."

Tuan Bram melangkahkan kakinya pergi dari sana meninggalkan Farhan, Nyonya Asti dan Naira disana.

"Urusan aja tuh Orang Buangan!"

"Farhan! Kamu gak boleh ngomong gitu, Galih itu Kakak kamu, dia sepupu kamu!"

"Sepupu? Hah! Gak Sudi banget aku!"

"FARHAN! Kalau saja bukan karena ulah Papa kamu, mungkin Galih masih bersama keluarganya!" Nyonya Asti mengucapkan itu secara spontan yang membuatnya reflek terdiam.

Farhan menatap Nyonya Asti kemudian mendelik pelan. "Maksudnya Ma?"

"Sudah! Naira, bawa suami kamu!" ujar Nyonya Asti yang membuat Naira membawa suaminya Farhan kembali ke kamar.

Nyonya Asti menenangkan dirinya, dia baru saja berucap spontan kemudian berjalan duduk di sofa.

"Ya Allah, bagaimana ini, aku hampir saja membongkar rahasia besar tentang latar belakang kecelakaan Galih, kepada anak-anak."

Sementara itu, Farhan yang sudah di bawa oleh Naira ke kamar membuat Farhan jadi emosi sendiri.

"Kenapa sih, Mama dan Papa selalu aja ngebelain orang buangan itu?"

"Mas, Ucapan Mama dan Papa itu benar, mau gimanapun asal usul Galih, dia tetaplah sepupu kamu," jelas Naira pada suaminya.

"Gak Sudi aku! Liat aja, kalau sampai Papa membawa orang buangan dan istrinya ke Mansion ini, aku sendiri yang akan membuat mereka lenyap, kalau perlu mereka tidak melihat dunia lagi!"

TBC

Wah Ternyata ada Konspirasi dibalik kecelakaan Gao aka Galih?

Terpopuler

Comments

¢αнαуα мєηтαяι

¢αнαуα мєηтαяι

makin penasaran sebenarnya apa penyebab Gao kecelakaan 7tahun silam

2023-08-13

0

Cahaya 2

Cahaya 2

wah..wah ..ada apa ini???

2023-08-02

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

wah wah teenyata ada berhubungan dgn tuan bram kecelakaan gao

2023-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!