POV KEYNO
Keyno Farrel Neveexan. Seorang pria yang dikenal kesuksesannya, kebringasannya pada musuh dinegara asalnya Spayol. Dia ke Indonesia karena harus meurus perdagangan gelapnya dan juga beberapa cabang perusahaan nya.
*Flashback on*
"Tuan mereka mulai beraksi menuju ke wilayah kita dan mengangganggu para pejalan raya tuan" lapor Alex
Mata tajam dan rahang yang mengeras membuat Keyno marah. Keyno paling tidak bisa jika orang yang tidak ada sangkut pautnya ikut terlibat dalam urusannya
"Siapkan mobil sekarang" ucap Keyno
"Baik tuan"
Brem bremm breeemm
'Orang orang pada celaka maka kalian akan tanggung akibatnya' batin Keyno
Mata tajam Keyno menatap jalanan dan melajukan mobilnya menuju ke jalan raya yang ingin di jadikan sasaran musuh jika menghalang jalan mereka.
Handpone Keyno berbunyi tertera nama Alex menelpon
"Tuan musuh sudah di jalan.. sekitar 5 menit lagi jalanan harus di kosongkan tuan" ucap Alex diseberang sana
"Ya" sahut Keyno yang fokus pada kemudinya
Sretttttt cittttt bremmm
Keyno menghalangkan mobilnya didepan dan membuat satu persatu pengendara mulai menumpuk.
Karena dari mereka ada pengawal yang menyamar sebagai pengendara biasa maka memberitahuan pengendara lain bahwa ada petinggi petinggi yang mau lewat dan harus di kosongkan sementara jalanan nya.
Begitulah keadaan sementara dan Keyno hanya diam di dalam mobil sambil menunggu musuh lewat. Diluar ada yang mengetok kaca mobilnya dan Keyno pun membuka kacanya tanpa melihat orangnya.
Keyno mendengar seorang wanita yang bicara padanya namun dia tidak tau harus menjawab apa karena dia masih fokus melihat keadaan memastikan jika musuh sudah lewat.
"PAK! Bapa dengar saya kan? Jalankan dong mobilnya" teriak wanita itu
Keyno yang kaget berani beraninya ada seorang wanita yang membentak seorang Keyno pun menatap tajam ke arah wanita itu namun tatapannya membuat Keyno heran bukan apa karena baru kali ini dia bertemu wanita namun menatapnya seperti ini
Disaat itupun handpone Keyno berbunyi
"Hallo.."
"Musuh sudah lewat tuan tinggal mengurus meraka jika sudah diwilayah kita tuan dan tuan serahkan semua pada saya karena 1 jam kedepan tuan ada meeting di kantor" lapor Alex
"Hemm"
Dari tadi Keyno mendengarkan ocehan Kirana pada dirinya yang lagi lagi berani beraninya mengancam Keyno padanya menatap tajam lagi ke Kirana dan melenggang pergi
'Kau yang memulai Arbi'
*Flashback off*
Di kantor ternama Niolvexan. Pria kepala tiga sedang duduk di kursi kebesarannya sedang berhadapan dengan berkas berkas kerjanya namun pikiran nya terbayang pada sosok wanita yang berani mengancamnya tadi.
Rambut coklat panjang bergelombang, bulu mata panjang, bola mata berwarna hitam kecoklatan, hidung yang tidak terlalu mancung, bibir yang kecil sedikit tebal, dagu bayangan belah, dengan kulit sawo matang cerah.
Yang sempat dilihatnya memakai seragam SMA dilapisi jaket kulit hitam dan terlihat sedikit nama pada bajunya yairu Arbi, membuatnya berfikir siapa wanita yang bernama Arbi itu.
Tok tok tok
"Masuk.."
"Maaf tuan ada apa memanggil saya?" tanya asisten pribadinya kepada sang tuan.
"Saya mau kamu cari tau nama gadis yang bernama Arbi" titah Keyno
"Arbi? Tapi tuan bagaimana saya mencari taunya sedangkan saya tidak tau bagaimana orangnya"
"Saya tidak tau kamu cari tau secepatnya. Dia siswi SMA." kata sang tuan tak mau dibantah
"Baik tuan. Saya permisi" berjalan keluar dengan pikiran yang bingung
"Alex!" teriak Keyno pada asistennya
"Iya tuan..?"
"Kumpulkan saja semua foto yang bernama Arbi dan serahkan pada saya" ucap Keyno
"Siap tuan!" Sahut Alex
'Kalo gitu kan mudah' batin Alex
----------------
POV KIRANA
Disebuah rumah sakit ternama seorang wanita berjalan ke arah resepsionis.
"Ada yang bisa dibantu?" tanya resepsionis sopan
"Ruangan Diana Kamil Rubbec" tanya Kirana singkat
"Baik mohon ditunggu sebentar"
"Ruangan VVIP no.25"
"Terimakasih" ucap Kirana sembari pergi menuju ruangan sang Ibu dirawat
Ceklek
"Ibu..." ucap Kirana sembari berjalan mendekat ke arah sang ibu
"Ana.. kamu nggak sekolah?" tanya Diana
"Ana pulang lebih cepat bu.. Ibu dimana yang sakit? Siapa yang lakuin ini ke Ibu? Ibu sudah diperiksa sama dokter?" cecar Kirana
"Ibu bai.. "
"Ck Ibu itu sakit, malah banyak ditanya tanya. Gimana sih jadi anak" sahut sang kaka
Kirana langsung menatap tajam ke arah sang kaka begitupun sebaliknya.
"Lo siapa hah. Ikut ikutan ngomong. Terserah gue dong orang gue nanya ke Ibu, gak nanya sama loo" jawab Kirana
"Sudah sudah.. kalian kenapa kalau bertemu tidak bisakah menjadi Kaka dan Adik yang romantis saling sayang..
Ibu baik baik saja hanya luka sayatan kecil di perut dan sudah diperiksa sama dokter sayang.." ucap Diana dengan lembut.
Kirana lebih mendekat ke arah Diana dan membelai perut sang ibu
"Tidak mungkin hanya sayatan. Kalo hanya sayatan kecil kenapa ke rumah sakit?" Gumam Kirana dengan mata yang berkaca kaca. Kirana paling tidak bisa melihat sang ibu sakiit ataupun kesakitan.
"Ana.. Ibu tidak apa apa sayang. Jangan menangis, ibu hanya menolong seorang gadis yang tidak berdaya" kata Diana
"Cengeng" sahut sang kaka
"Raydhan!" Gertak Daina
Kirana berjalan kearah Raydhan sampil menatap dengan tajam.
"Siapa yang kau sebut CENGENG? Hah?" ucap Kirana menekankan kata cengeng
"I.. itu tadi ketemu anak kecil minta jajan ke ibunya terus nggak dikasih dan nangis deh anak kecil nya heheh" jawab Raydhan yang tidak siap menghadapi amukan seorang Kirana Arbi Yiuzha
"Hmm yakinn?" Ucap Kirana yang masih kesal
"I.iya beneran ngapain gue boong" kata Raydhan gugup
"Yaudah gausah panik gitu dong. Yakan bu? Kaka nih suka panik kalo ditanya" ucap Kirana kembali ke arah sang Ibu
Diana hanya bisa tersenyum melihat dua kelakuan anak anak nya yang membuat hari harinya selalu berwarna dengan adanya mereka
'Huhhh selamat' batin Raydhan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Coralfanartkpopoaf
Mantap betul!
2023-07-23
1
Rừng cây
Gila seru abis!
2023-07-23
1
Aishi OwO
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
2023-07-23
0