CETARR...
Bagai di sambar petir di siang bolong Clara terperanga melihat bahwa ijaza SMA nya lah yang telah di gunakan ayah nya untuk mendaftar kan dirinya di perusahaan DIRGA yaa memang Clara tidak menggunakan nama Handoko saat SMA karna keinginan nya untuk menjadi gadis normal pada umum nya tak ingin di anggap istimewa di sekolah tersebut.
***apa... papa tega sama anak sendiri apa iya harus jadi OG, ok papa mau nantang Clara baik kita bermain papa," Kata Clara dalam hati.
Clara akhir nya mengambil seragam itu dan mencoba mengikuti permainan sang ayah.
"Di mana ruangan khusus Office?" Clara bertanya pada Rina si sekretaris.
"'Oh akhir nya sadar juga kamu, kamu keluar terus belok kanan ada ruangan di sana, itu tempat khusus office."jawab nya.
"Baik," jawab Clara.
Perasaan Clara sangat hancur saat itu seperti sedang tersambar petir di siang bolong sang ayah yang sangat dia sayangi menghukum nya sampai seperti ini.
"*A*pakah se fatal ini kesalahan ku, Office 'aah yang benar saja, ok papa apa papa pikir aku tidak bisa bertahan papa lihat saja aku pasti akan bertahan," Clara membatin lagi.
Clara pun pergi ke ruangan yang di maksud, dan mengganti baju nya dengan seragam Office.
"Cih dandan nya kaya orang kaya tau nya cuma Office," salah seorang pegawai ber ucap setelah melihat Clara keluar dari ruangan itu dengan menggunakan seragam office.
"Iya gaya sok banget tadi, padahal cuman office." ber ucap yang lain nya
Clara mendengar setiap ucapan pegawai tersebut namun mengabaikan nya, yaa Clara memang tipe orang yang cuek, dan satu hal yang kedua orang tua nya tidak ketahui bahwa Clara adalah gadis yang sangat mandiri dia mempelajari beberapa ilmu bela diri saat SMA yaa karna sejak di bangku SMA dia meminta agar ayah nya tidak memberikan perlakuan khusus pada nya, contoh nya seperti sorang pengawal, maka dari itu dia memanfaatkan semua itu untuk mempelajari segala macam bela diri seperti karate taekwondo dan lain sebagai nya bahkan dia berbaur dengan rakyat biasa hidup sederhana selama di luar istana nya tanpa sepengetahuan ayah dan ibu nya, itulah sebabnya dia sangat yakin bahwa dia akan sanggup hidup meskipun tanpa ATM dan barang barang mewah dari sang ayah, dan satu lagi soal uang yang katanya ratusan juta hanya untuk belanja seminggu sebenarnya hanya dia sumbangkan kepada fakir miskin dan juga panti panti asuhan.
⏭⏭
Clara pun mulai menanyakan kepada kepala OB di kantor itu apa tugas yang harus dia kerjakan dan di mana dia di tempatkan.
"Hem Pagi__apa yang harus saya kerjakan dan dimana ruangan yang harus saya bersihkan?" tanya nya kepada kepala OB yang usia nya sama dengan mama nya.
"Ooh kamu OG baru itu, hm untuk hari pertama kamu kerja kamu bersihkan lobi saja dulu dan mulai besok kau membersihkan ruangan Presdir utama, dan satu lagi mulai besok kamu harus ada di kantor sebelum Presdir datang dan kamu harus pulang setelah Presdir ulang apa kamu mengerti" kata kepala Office.
"Baik," jawab nya,lalu melangkah pergi ingin mengambil segala keperluan nya,
namun langkah nya terhenti ketika!
"Tunggu satu lagi kamu harus ingat saat Presdir datang di pagi hari bawakan dia kopi hitam tanpa gula, dan siang hari bawakan dia air mineral, ingat itu karna itu juga tugas kamu mengerti!" perintah nya lagi mengingatkan tugas Clara.
"Baik bu." jawab Clara lagi!!
"H**ah kopi pahit ew apa'an apa tidak pahit, masa iya pagi pagi minum kopi pahit seperti apa sih tampang sih Presdir sampe doyan kopi pahit hedew ada ada saja tingkah orang kaya hehe," 'batin nya'
Clara pun mengerjakan tugas sesuai instruksi dia mengerjakan semua nya seperti sudah sangat lihai, padahal dia kan tajir, yaa memang karna setiap hari libur dari kantor dia pasti akan membersihkan kamar nya sendiri meskipun di rumah di penuhi dengan asisten rumah tangga di setiap ruangan, yaa katanya sih olah raga di pagi hari,
setiap kali mamanya menegur aksi nya.
⏭⏭
"Hm beres_ wah lelah juga ruangan di sini sangat luas yaa sebelas dua bela lah dengan kamarku tapi' aah huf... ni orang kok tidak habis habis nya sih baru juga di pel eh di injak lagi jadi dobol kan capek nya,,, hm ternya kerjaan mbak Ani kaya gini toh" Clara mengingat sang OG yang ada di kantor papa nya.
Hari Clara masih pulang pukul 5 sore tapi besok mungkin tidak, yaa karna besok dia sudah mulai mengerjakan tugas nya yaitu membersihkan ruangan Presdir dan yang paling penting pulang sebelum Presdir pulang... yang entah jam berapa sih Presdir akan pulang...
⏭⏭
Setelah sampai di rumah, Clara langsung menemui ayah nya.
"Papa apa yang papa lakukan?" tanya Clara ke papa nya
"Maksud kamu apa?,papa tidak mengerti?" ucap Handoko.
"Ooh jadi gitu tidak masalah!! karna papa sudah menghapus Nama Handoko dari nama ku maka itu artinya aku juga tidak berhak tinggal di rumah ini lagi kan!" ucap Clara ke papa nya.
Sontak mama nya langsung berdiri dari duduk nya mendengar ucapan putri nya.
"Apa maksud kamu sayang?" tanya mama nya.
"Tanya sama suami mama." sahut Clara.
"Pa' apa-apa'an ini apa bener yang di katakan Clara?" Dira bertanya pada suaminya.
Handoko hanya tersenyum "iya memang nya kenapa, kalau kamu mau keluar yaa silahkan saja pintu ada di sana," Handoko menunjuk ke arah pintu.
Handoko berpikir bahwa putri nya itu tidak akan sanggup tinggal di luar karna terbiasa di layani dengan kemewahan dan pasti akan segera kembali.
"Papa apa ini! apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan apa se fatal itu kesalahan Clara?" ucap mama Dira.
"'Hehe," Clara tersenyum miring.
"Papa yakin papa tidak akan menyesal, asal papa tau saja Clara sudah terbiasa dengan kehidupan masyarakat miskin bahkan lebih dari itu!" sahut Clara, lalu beranjak pergi meninggalkan papa dan mama nya.
Clara hanya mengambil pakaiyan yang biasa dia gunakan untuk berbaur dengan masyarakat biasa bila di luar istana papa nya, yaa kaos, celana jeans dan satu baju tidur yang berupa daster yang sangat nyaman jika di pakai beraktifitas di dalam ruangan, sebenar nya dia sangat senang jika berada di lingkungan kalangan orang biasa karna akan sangat merasa bebas dan tidak tertekan atas kepopularitas dan kekayaan yang di miliki keluarga nya.
Clara keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
"Aku akan membawa motor mang Udin karna itu adalahpesangon untukku bukaan papa!" kata Clara sambil mengambil kunci motor yang di letakkan nya di meja tadi.
Mama Dira sudah berurai air mata dan mencoba membujuk suaminya untuk menghentikan Clara.
Semua asisten rumah tangga yang melihat kepergian Clara pun menangis, karna seorang nona yang baik dan periang akan pergi dari istana itu.
"Sudah lah ma palingan juga cuma gaya-gaya an, dia pasti balik dalam seminggu," kata Handoko dengan yakin.
Mama Dira sangat sedih dan berlalu pergi meninggalkan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈
jaga kesehatan loooh kaaak
2021-04-03
0
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
lanjut thor
2021-02-06
0
W⃠🦃𝖆𝖑𝖒𝖊𝖎𝖗𝖆 Rh's😎
Semangat
2021-01-14
0