CLARA
Hari itu perusahaan di hebohkan karena kekacauan yang di timbulkan Clara, pasalnya salah satu investor nya telah menipu Clara dan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan CPH GROUP perusahaan yang telah didirikan kakek nya Clara dan perusahan itu telah di rubah menjadi CPH GROUP setelah kelahiran Clara, ya singkatan dari Clara Putri Handoko.
"Berkali-kali papa bilang kamu harus fokus saat bekerja! lihat sekarang apa yang sudah kamu lakukan kamu sudah memberikan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan ini!" Handoko yang sedang memarahi Clara.
Namun si empunya tidak bergeming sama sekali,
Clara pun menoleh ke arah ayah nya.
"Papa jangan marah terus dong nanti kena serangan jantung terus masuk rumah sakit," menghentikan sejenak ucapan nya,"entar mama sedih tau," tanpa rasa bersalah, "lagian ya pa kan tidak sampai bangkrut kan cuman beberapa ratus juta juga itu kan cuma uang saku aku selama seminggu papa," jawab nya santai.
Handoko hampir saja kena serangan jantung beneran. "apa kamu bilang...!! CUMA CUMA KAMU BILANG." teriak nya tepat di wajah Clara.
"Astaga.. papa apa apaan sih muncrat tau tidak perlu kan pa bicara di depan wajah aku suara papa tuh kaya toak kedengeran kali sampai di kantor sebelah," menunjuk kantor di sebelah masih tidak merasa bersalah.
CLAARAAAA!!!!
untung tidak kena serangan jantung beneran kalau sampai jantungan habis aku di gantung mama di pohon cabe," batin Clara.
Semua karyawan yang kepo pada nempelin telinga di balik dinding pintu dan jendela kantor, sudah biasa mah kalau bos besar nya pak Handoko ngomel sama anak nya, dan menjadi hiburan buat karyawan di kantor itu pasalnya Clara selalu menjawab apapun yang di katakan pak Handoko dan selalu saja berakhir dengan kata CLAARAAA.
Dan seketika para karyawan tertawa jika mengingat masa masa di mana Clara membuat bos besar mereka berteriak ngeri.
"MULAI HARI INI KAMU PAPA PECAT..!"
ucap Handoko," dan papa tidak akan memberikan pesangon buat kamu MENGERTI KAMU," tegas nya dan sekali lagi tepat di hadapan wajah Clara.
Clara menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.
"Papa jangan bercanda setidak nya sebagai seorang Presdir anda harus memberikan saya pesangon mau makan apa saya kalau bapak tidak memberikan pesangon," jawab nya santai karna dia berpikir papa nya akan baikan ke esokan hari nya.
Setelah pertikaian tersebut Clara keluar dari ruangan Handoko, dan menemukan beberapa karyawan yang sedang menguping, "kalian pada ngapain, ah lagi pada nguping yaa," tanya nya.
"Bos kecil tidak apa apa kan,"tanya salah satu karyawan nya.
"Tidak saya tidak apa kok," jawab nya.
"Tapi tadi kami dengar bos kecil di pecat sama bos besar," tanya salah satu karyawan lagi.
"Yaa mau gimana lagi kalau di pecat yaa' dipecat, udah ah sana kembali bekerja entar bos besar keluar terus mau kalian ikut di pecat," Sahut Clara.
"Tidak tidak", jawab mereka serentak.
Yaa Clara memang seorang Presdir di kantor tersebut sejak sebulan lalu, meskipun jabatan nya seorang Presdir tapi dia sangat ramah kepada semua karyawan nya, makanya semua karyawan sangat menyukai nya yang muda, yang tua, bahkan laki laki ataupun perempuan sampai satpam dan OB pun tidak merasa sungkan menyapa nya tiap pagi.
*****
Namun ternyata semua nya tidak sesuai yang di prediksi Clara ternyata sang Ayah sangat marah sampai uang bulanan nya pun di hapuskan, begitu pun dengan beberapa ATM nya semua sudah di blokir fasilitas nya pun di tarik semua oleh ayah nya termasuk mobil dan beberapa mobil sport nya hanya tersisa ponsel dan motor Matik itu pun motor yang biasa di gunakan mang Udin untuk mengajak bi Lastri ke pasar.
"Aaaaaah papa' papa kok tega sih sama anak sendiri masa aku di kasi motor bekas mang udin," berlari ke arah papanya yang sudah siap berangkat ke kantor.
"Kenapa kamu teriak itu adalah pesangon dari papa untuk kamu," melirik ke arah Clara.
"Papa tidak serius kan pa, MAMA!" teriak Clara kepada mama nya yang ada di samping papa nya.
"Aduh apa si Cla mama kan di sini ngapain teriak teriak sih mama tidak budek kali," sahut Mama Dira.
"Hah mama," sambil merengek ke mama nya," mama tidak kasian apa sama anak nya aku teraniaya mama hiks hiks" kata nya sambil meneteskan air mata buaya nya.
Dan Mama yang sama sekali tidak bisa melihat putri nya menangis ingin menghampiri Clara' belum juga sampai tangan nya!!!
"Sudah tidak usah akting, sudah ma dia tuh cuman pura pura saja," suara Handoko menghentikan tangan Dira istri nya.
Mata Clara terbelalak melihat mama nya yang berlalu masuk ke dalam rumah.
"Clara kamu kan sudah papa pecat!" berhenti sejenak.
"Jadi papa sudah memasukan surat lamaran kamu di perusahaan DIRGA GROUPS
dan sejam lagi kamu interviu bersiap sekarang." kata Handoko.
"Aku sudah siap pa nebeng ya," Clara memcoba membujuk ayah nya.
"Tidak...! kamu berangkat naik motor itu saja." menunjuk ke arah motor mang udin.
"Hah papa tidak salah kan tidak mungkin dengan pakaian seperti ini." kata Clara sambil melihat penampilan nya, ya karena Clara menggunakan rok span selutut.
"Ya terserah kan bisa ganti dengan celana," kata Handoko selaku ayah nya.
"Aaah PAPA!!!" teriak Clara.
Clara pun pergi untuk mengganti rok nya dengan celana masih dengan gaya kantor nya ala pegawai gitu.
Dengan menggunakan motor mang udin Clara pun pergi ke DIRGA GROUPS.
Clara pun langsung menuju ruang interviu semua mata melihat ke arah nya menatap dengan iri tentu nya karna
Clara memang sangat cantik dengan tinggi badan dan bentuk badan bak gitar spayol.
"Clara," salah seorang pegawai memanggil namanya akhirnya sekarang giliran Clara dia pun masuk dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi dan dengan segala macam persiapan.
Dan bahkan dia belum memulai persentasi nya salah seorang pegawai lain nya, sudah memberi sebuah seragam.
"Apa ini?" kata Clara sambil melihat seragam tersebut dan kembali melihat ke arah pagawai tersebut.
"Apa maksud kamu nona!" tanya seorang pegawai itu yang tidak lain adalah aekretaris di perusahaan itu.
"Maksud saya kenapa saya di berikan seragam ini?" tanya nya ke pegawai tersebut yang bernama Rina.
"Ya karna kamu akan kerja sebagai OB di sini!!"
"WHAT maksud nya apa?" tanya Clara heran.
"Astaga nona memang nya kamu berpikir akan di tempatkan di mana hah, hanya dengan ijazah SMA bekerja sebagai OG (ovice girl) saja seharus nya kamu bersyukur bisa di terima di perusahaan ini itupun tanpa seleksi karna ada seseorang yang sangat berharap nona bekerja di sini okey." kata Rina menegaskan.
"Apa maksud nya dengan ijazah SMA? mbak Rina mungkin mba salah orang coba mba cek sekali lagi nama saya CLARA PUTRI HANDOKO!" Clara menekankan nama nya.
"*H*ehe kamu pikir kamu siapa? nama kamu memang sama tapi hanya nama nona CLARA PUTRI tidak pake HANDOKO!" balas Rina menekan kan kata kata nya.
CETAR....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
semangat kak
2021-04-03
0
bundA&M
seru nich
2021-02-27
0
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
lanjut kak
2021-01-31
0