Bertemu di Alam Lain

"Iya, mungkin itu juga akibat ulah iseng Brodi sendiri," jawab Yumna.

"Maksudnya?"

Yumna pun menceritakan semua kejadian, yang mungkin berhubungan dengan kecelakaan Brodi.

"Ya ampun. Iseng banget tuh anak, pake coba-coba yang gak jelas," geram Mifta.

"Jadi mungkin saja, makhluk itu mengganggu Brodi saat diperjalanan. Jadi hilang fokuslah dia," kata Yumna.

"Trus sekarang gimana?"

"Aku sama Rey akan berusaha meminta maaf dulu, semoga dia bisa memaafkan kesalahan Brodi, dan meninggalkannya."

"Jadi, Rey juga bisa melihat yang begituan kayak kamu?" tanya Mifta sedikit terkejut, meskipun sebelumnya sudah menduganya.

"Iya, tapi tolong jangan katakan pada siapapun tentang hal ini."

"Baiklah, aku senang kalau pada akhirnya bisa terjawab semua rasa penasaranku sama kamu selama ini," sahut Mifta.

Yumna berbisik pada Rey, membujuk agar dia mau membantu negosiasi dengan hantu yang masih menatap Brodi di pojok ruangan ICU.

Setelah banyak kata permohonan yang Yumna ucapkan, akhirnya Rey setuju juga untuk membantunya.

Banyak obrolan mereka dengan ibu Brodi, tentang keisengan yang sering dilakukan Brodi. Dan ternyata, ibunya juga mengira mungkin itu salah satu penyebab kecelakaannya.

Ibu Brodi hanya berpikir rasional saja, bahwa Brodi melamun untuk merencanakan keisengan yang lain. Makanya dia jadi tak konsentrasi saat menyetir.

Tak terasa hari menjelang sore, dan mereka semua pamit untuk pulang setelah memberikan santunan seikhlasnya yang sudah dikumpulkan saat di gerbang sekolah tadi.

Tapi Yumna dan Rey memilih untuk duduk sementara di kursi tunggu, depan ruangan perawatan yang letaknya tak jauh dari ruang ICU Brodi.

"Yum, apa sebaiknya aku di sini saja dulu buat temani kamu?" tanya Mifta menawarkan bantuan.

"Baiklah, tolong awasin saja kalau ada orang yang bertanya. Aku dan Rey akan mencoba konsentrasi, untuk bisa berkomunikasi dengan makhluk itu," ucap Yumna.

"Memang mau ngapain sih?" tanya Agnes yang tak tahu apa-apa.

"Ssttt....diam aja. Kamu tunggu di sini sama aku," ucap Mifta yang membuat Agnes semakin tak mengerti, tapi tetap menurut saja untuk duduk diam menyaksikan Yumna dan Rey yang entah akan berbuat apa.

Rey menggenggam tangan Yumna, dan memintanya untuk memejamkan mata. Meski ada getaran rasa di dada, tapi Yumna terus mencoba mengabaikannya.

Beberapa saat kemudian, tubuh Yumna dan Rey terasa sangat ringan. Yumna sempat bingung beberapa saat, dan mencoba membuka matanya.

Dia masih berada di rumah sakit, tempat Brodi di rawat. Tapi, ada hal aneh yang dia rasakan. Dan baru pertama kalinya dia mengalami hal semacam ini.

"Rey,.... Rey....?" panggil Yumna yang masih bingung.

Suasana rumah sakit terasa hening, kosong. Tak ada seorangpun di tempatnya berdiri. Padahal, dia merasa belum lama memejamkan mata.

"Kok aneh ya? Tadi kayaknya ramai, masih banyak suster dan para pengantar pasien yang berlalu lalang di sini. Oh iya, dimana Rey, Mifta, dan Agnes ya?" gumam Yumna sendiri.

Yumna masih berkeliling kebingungan. Dia berjalan melewati kamar perawatan, sampai tibalah di kamar ICU tempat Brodi dirawat.

Nampak laki-laki penuh darah itu berdiri di pojok ruangan. Masih menunduk seperti tadi, ketika Yumna mengintipnya pelan-pelan.

Entah kenapa tubuhnya bergetar ketakutan, saat melihat penampakan mengerikan yang sebenarnya sudah tak asing baginya. Dia mulai mundur, sebelum pria itu menyadari keberadaannya. Namun sepertinya terlambat.

"Aaaargghhh......," teriaknya saat laki-laki itu mulai menatap ke arahnya.

Wajah penuh darah, tak meninggalkan jejak bentuk sebelumnya. Yumna hanya mematung melihat tatapan mengerikan itu, hingga ada tepukan dari pundaknya.

"Hei!"

Suara seorang laki-laki terdengar dari belakang tubuhnya yang masih kaku. Bukan tak bisa bergerak, tapi tak sanggup melihat sosok mengerikan yang mungkin sudah berdiri di belakangnya.

"Hei, kamu kenapa?" seru suara itu lagi, tapi Yumna masih memejamkan matanya.

"Pliiss, tunjukin pakai muka yang bagus aja ya!" mohon Yumna pada seseorang yang masih memggoncangkan tubuhnya.

"Apaan sih? Dasar Yu Nah, ditanya malah merem," suara ejekan yang tak asing baginya dan berasal dari sosok di belakangnya itu.

"Rey?" tanya Yumna mulai membuka mata, namun belum berani membalikkan badannya.

"Iya, kamu kenapa?" jawab Rey yang ternyata sudah berdiri dengan terus menggoncang pundaknya.

"REYY!!" kata Yumna langsung memeluk Rey, untuk mencari perlindungan dari ketakutan yang sedari tadi membuatnya gemetar.

"Cup lah, gak pantes kalau kamu nangis gara-gara lihat setan. Kan sudah biasa juga?" ucap Rey mengelus puncak kepala Yumna dengan tangan kanan, sedangkan kirinya masih mendekap Yumna.

Beberapa detik berlalu, mereka tak sadar saling mengeratkan pelukan itu.

"Sstt... Sstt..., heh Yumna!" suara seseorang memanggil namanya dari tempat persembunyian.

Yumna dan Rey langsung menyadari perilaku masing-masing yang membuat malu dengan pipi merah. Mereka pun langsung mundur selangkah bersama, untuk saling menjaga jarak demi harga dirinya.

"Brodi? Kamu ngapain di situ?" tanya Yumna saat melihat teman sekelasnya itu bersembunyi di balik tembok kamar sebelah ruang ICU.

"Aku takut sama dia. Kamu kok bisa di sini?" tanya Brodi bingung setelah menunjuk hantu di pojok kamarnya.

"Salah sendiri pakai iseng segala. Ayo minta maaf! Kita anterin deh," sahut Rey.

"Minta maaf karena apa? Memang aku pernah mencelakai dia? Kayaknya kenal aja enggak," jawab Brodi.

"Kamu inget gak, kalau sebelumnya pernah netesin air jeruk ke darah korban kecelakaan kemarin. Nah tuh orangnya, eh salah hantunya," jelas Yumna.

"Benarkah? Pantesan dia terus wara-wiri gangguin aku. Rupanya dia yang kecelakaan kemarin," kata Brodi mulai merasa berani, dan hendak menantangnya dengan melipat lengan baju seragamnya.

"Kamu berani?" tanya Rey saat melihat Brodi mulai maju mendekat ke arah hantu itu.

"Waduh, aku lupa kalau bentuknya seperti itu."

Brodi mundur dan kembali bersembunyi, pindah ke belakang tubuh Yumna. Hantu itu semakin melotot saat tahu Brodi ada di sana.

"Ayo, minta maaf aja. Kamu yang salah kan?" ajak Yumna.

"Tap... Tapi...., aku gak kuat lihat wajah melototnya yang penuh darah."

Brodi semakin mengeratkan pegangan dan masih bersembunyi di belakang baju Yumna.

"Aduhh, nih anak kok penakutnya gak seimbang sama kenakalannya sih?" sahut Yumna mulai risih.

"Jangan modus, ya!" seru Rey tak suka, dan melepaskan pegangan Brodi dari pundak Yumna.

"Eh, iya maaf. Gak sengaja, Yu! Pliss tolong aku," jawabnya mulai memelas.

"Kalau kamu masih berkeliaran seperti ini, tubuhmu tak akan kuat menunggu terlalu lama," jelas Rey.

"Lalu kalau dia tidak segera kembali, apa yang akan terjadi?" tanya Yumna memastikan kemungkinan buruk yang akan mungkin terjadi.

"Khheekk,....!" seru Rey menunjuk ke lehernya dengan posisi seperti mengiris dengan telunjuk tangan.

"Ma.... Ma... Mati maksudnya?" tanya Brodi gemetar.

"Entahlah, tapi itu bisa jadi kemungkinan terburuk buatmu," kata Rey.

Terpopuler

Comments

英

Brodi cari sakit... berani x bertempat...

2025-01-04

0

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

😂😂😂🤣🤣🤣🤣

2024-09-04

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Haduh Rey sama Brodi pada modus🤣🤣

2024-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Tawaran Kerja Untuk Yumna
2 Pilihan Yang Berat
3 Hari Pertama Bekerja
4 Perjalanan Membantu Risma
5 Penemuan Jasad Risma
6 Diikuti Hantu Rel Kereta Api
7 Pertemuan Santi dan Toni
8 Perpisahan Risma
9 Pencarian di Rel Kereta
10 Penemuan Tangan Santi
11 Perhatian Rey Terhadap Nenek Yumna
12 Kisah Lampau Rey
13 Keisengan Brodi
14 Kecelakaan Brodi
15 Menjenguk Brodi
16 Bertemu di Alam Lain
17 Permintaan Maaf Brodi
18 Ke Rumah Korban Kecelakaan
19 Cerita Meyta, Hantu Rumah Angker
20 Menemui Keluarga Meyta
21 Ke Bank Mayara
22 Penjebakan Bimo
23 Kisah Kinan, Hantu Wanita Hamil
24 Saingan Rey Untuk Yumna
25 Leila, Hantu Ruang Bawah Tanah
26 Penemuan Mayat Leila
27 Hubungan Rey dan Yumna
28 Kakek Tua Misterius
29 Penemuan Mayat Kakek
30 Suami Kinan ke Restoran
31 Pertemuan Kinan dan Suaminya
32 Canda, Sosok Anak Tanpa Orang Tua
33 Pencarian Rey ke Makam
34 Pengakuan Orang Tua Canda
35 Kematian Aneh Robert
36 Mencari Tahu Kasus Robert
37 Ungkapan Perasaan Rey
38 Kisah Tragis Robert
39 Pertolongan Untuk Novi
40 Penangkapan Ravon
41 Perpisahan Robert
42 Rumah Sakit Misterius
43 Pencarian Kamar Bersalin
44 Makhluk Dari Kamar Mayat
45 Perjalanan Keluar Rumah Sakit
46 Kedekatan Rey dan Yumna
47 Kepindahan Novi
48 Gangguan Rumah Baru Novi
49 Rumah Baru Penuh Misteri
50 Penemuan Di Rumah Novi
51 Perjalanan Mimpi Yumna
52 Pertolongan Om Barjo
53 Menjenguk Bu Mey
54 Pengakuan Kepada Nek Kip
55 Rencana Perlawanan 1
56 Rencana Perlawanan 2
57 Pasukan Tak Kasat Mata
58 Malam Keramat
59 Penumbalan Oleh Praja
60 Pertemuan Singkat Rey dan Neneknya (END)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Tawaran Kerja Untuk Yumna
2
Pilihan Yang Berat
3
Hari Pertama Bekerja
4
Perjalanan Membantu Risma
5
Penemuan Jasad Risma
6
Diikuti Hantu Rel Kereta Api
7
Pertemuan Santi dan Toni
8
Perpisahan Risma
9
Pencarian di Rel Kereta
10
Penemuan Tangan Santi
11
Perhatian Rey Terhadap Nenek Yumna
12
Kisah Lampau Rey
13
Keisengan Brodi
14
Kecelakaan Brodi
15
Menjenguk Brodi
16
Bertemu di Alam Lain
17
Permintaan Maaf Brodi
18
Ke Rumah Korban Kecelakaan
19
Cerita Meyta, Hantu Rumah Angker
20
Menemui Keluarga Meyta
21
Ke Bank Mayara
22
Penjebakan Bimo
23
Kisah Kinan, Hantu Wanita Hamil
24
Saingan Rey Untuk Yumna
25
Leila, Hantu Ruang Bawah Tanah
26
Penemuan Mayat Leila
27
Hubungan Rey dan Yumna
28
Kakek Tua Misterius
29
Penemuan Mayat Kakek
30
Suami Kinan ke Restoran
31
Pertemuan Kinan dan Suaminya
32
Canda, Sosok Anak Tanpa Orang Tua
33
Pencarian Rey ke Makam
34
Pengakuan Orang Tua Canda
35
Kematian Aneh Robert
36
Mencari Tahu Kasus Robert
37
Ungkapan Perasaan Rey
38
Kisah Tragis Robert
39
Pertolongan Untuk Novi
40
Penangkapan Ravon
41
Perpisahan Robert
42
Rumah Sakit Misterius
43
Pencarian Kamar Bersalin
44
Makhluk Dari Kamar Mayat
45
Perjalanan Keluar Rumah Sakit
46
Kedekatan Rey dan Yumna
47
Kepindahan Novi
48
Gangguan Rumah Baru Novi
49
Rumah Baru Penuh Misteri
50
Penemuan Di Rumah Novi
51
Perjalanan Mimpi Yumna
52
Pertolongan Om Barjo
53
Menjenguk Bu Mey
54
Pengakuan Kepada Nek Kip
55
Rencana Perlawanan 1
56
Rencana Perlawanan 2
57
Pasukan Tak Kasat Mata
58
Malam Keramat
59
Penumbalan Oleh Praja
60
Pertemuan Singkat Rey dan Neneknya (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!