Bab 5. Momy Alvin

Di kota yang ramai dengan kendaraan berlalu lalang, Alvin memaksa Kirana agar membawa adiknya Keenan ke sebuah klinik.

Dan sekarang mereka berada di perjalanan pulang dari klinik tersebut, beberapa kali Alvin nampak curi curi pandang pada Kirana.

"Loh kok kesini?" Tanya Kirana, saat mereka memasuki daerah Apartemen milik Alvin.

"Ran, kamu ke atas saja dan jangan turun sampai besok." Tutur Alvin saat mereka sampai di parkiran.

"Tapi kak? Sisanya biar aku yang urus." Kirana mengangguk setuju dan pergi ke Apartemen Alvin, sedangkan Keenan tetap bersama Alvin.

"Kita mau kemana kak?" Tanya Keenan saat kendaraan Alvin kembali mulai melaju di keramaian.

"Kita ke rumah kakak mau?" Keenan mengangguk, seulas senyum tergambar manis di bibir mungilnya.

Alvin dan Keenan sampai di kediaman utama, mereka di sambut para pelayan dan asisten pribadi Alvin, Keenan sangat di manja membuat hatinya berubah bahagia.

"Kalo kak Ran disini dia pasti seneng." Alvin tersenyum kecut, tapi dia juga harus memberi pelajaran dulu pada Joshua karena sudah berani melukai sosok yang amat di cintanya.

"Kakak Ran juga nanti akan tinggal disini, jangan sedih ya." Keenan mengangguk hingga terlihat sosok wanita paruh baya menyapa mereka.

"Wah siapa ini Vin?" Alvin tersenyum, ya dia adalah Momy Alvin.

"Aku Keenan adik kak Kirana." Mata wanita itu menyipit.

"Oh iya, ayo masuk sayang. Mana Kirana?" Tanya wanita itu pada Alvin.

"Dia masih di Apartemen." Wanita itu mengangguk seolah mereka sudah berkompromi.

"Ya sudah, Keenan di sini aja dulu sama Momy mau kan?" Keenan mengangkat wajahnya.

"Tapi kak Ran?" Wanita itu tersenyum dan mengelus kepala Keenan.

"Tidak apa apa, percaya deh!" Keenan mengangguk, dia merasa nyaman di dekat wanita itu.

"Sekarang Keenan masuk dan istirahat ya." Pinta wanita itu seraya memberikan kode pada para pelayan untuk mengikuti langkah Keenan.

"Baik." Ucap Keenan tersenyum lembut, membuat wanita itu sekilas mengecup pipi Keenan sebelum akhirnya meninggalkan mereka.

"Kita harus bicara, Alvin." Alvin mengangguk mengikuti langkah Momynya menuju sebuah ruang belajar. Atau lebih terlihat seperti perpustakaan di rumah.

"Keenan demam?" Alvin mengangguk, keduanya mendesah merasa ada yang menghimpit dada mereka.

"Kau dulu tidak bilang padaku, kalau kau menyukai Kirana, aku sejak dulu ragu pada perubahan sifat Joshua yang tiba tiba berubah baik." Tutur Momy Alvin seraya duduk di sofa.

"Sorry Mom, aku memang salah karena saat itu aku takut kau tidak akan setuju. Melihat dari latar belakang Kirana yang..." Alvin tidak melanjutkan ucapannya.

"Anak haram?" Alvin mengangguk, dia benar benar menyesal tidak mengatakan perasaannya pada sang Momy sejak dulu.

Momy Alvin sendiri mengetahui itu saat Alvin pulang malam dalam kondisi mabuk berat, dia melantur mengatakan cinta dan cinta pada Kirana hingga dirinya mengutus seorang mata mata untuk membuka tabir akan kebenaran yang ada.

Hingga rahasia Alvin yang hanya dia simpan sendiri itupun terbongkar, di tambah foto Kirana dalam dompetnya, itu sudah sangat meyakinkan Momy Alvin bila puteranya memang mencintai adik iparnya sendiri.

Lalu bagaimana bisa Momy Alvin menyetujui rencana yang di buat Alvin sejak lama itu? Di mana dia berencana merebut Isteri adiknya itu? Semua itu karena Momy Alvin sudah tau bila kekerasan terjadi di keluarga Joshua dan dia juga tau bila Kirana tidak pernah di sentuh sekalipun oleh Joshua. Joshua hanya ingin membuat Alvin jatuh dan Momy Alvin yakin saat Alvin mendapatkan Kirana pria itu akan lebih maju, hingga akhirnya Momy Alvin setuju untuk melakukan hal yang di rencanakan oleh puteranya itu.

"Kau kemarin mabuk mabukan lagi?" Tanya Momy Alvin merasa bila puteranya kini sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Iya." Jawab Alvin berat tapi ganjalan di hati Momy Alvin terasa masih ada, apa yang sebenarnya yang di sembunyikan Alvin darinya dia sendiri tidak tahu.

"Apa kamu kembali menyembunyikan sesuatu dariku?" Alvin menghela nafas panjang.

"Apa Momy akan marah bila aku sudah mengambil kesucian Kirana?" Mata Bunda Alvin melotot.

"Apa?" Dia mendekatkan diri pada Alvin ingin tahu Apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya itu.

"Kemarin aku mabuk, dan tidak sengaja bertemu Kirana, selama ini ternyata Ran menjadi wanita malam demi mendapatkan uang yang sangat sedikit jumlahnya." Alvin mengangkat wajahnya hingga langit langit ruangan itu tergambar di benaknya.

"Mom, saat itu aku kira dia bukan Kirana hingga aku melakukan hal kotor itu, dan tanpa di sangka siang harinya Kirana malah ingin menjual dirinya sendiri padaku dengan uang sepeser. Apa aku jahat sudah manfaatkan hal semacam ini Mom?" Momy Alvin menggeleng.

"Tidak, kau memang salah Alvin tapi apa yang kau lakukan itu lebih baik dari pada kau tunda terus, dia masih tersegelkan?" Momy Alvin agaknya keceplosan hingga membuat Alvin menoleh dengan cepat menatap raut wajah sang Momy.

"Apa? Dari mana Momy tau?" Dengan cepat Momy Alvin menutup mulutnya dia seperti orang yang sedang maling lalu ketahuan seperti itulah ekspresi wajah Momy Alvin saat itu.

"Momy harus ke bawah dulu." Momy Alvin melangkah kaku seperti robot dan berjalan dengan langkah besar sehingga membuatnya kelihatan sekali tengah berbuat dosa.

"Momy...!" Teriak Alvin, tapi Momy Alvin sudah melangkah jauh dan melesat entah kemana, bila di lihat lihat Momy Alvin seperti batu yang siap di lepaskan dari ketapel dan melesat begitu saja.

"Momy pasti sudah tau, dia menyembunyikan semuanya." Tutur Alvin duduk di sebuah kursi dimana biasanya dia gunakan bekerja saat dirinya berada di rumah itu.

Tubuh Alvin terasa melayang membayangkan apa yang sudah terjadi tadi malam, imajinasinya kini tidak menyentuh tanah, dia berada di dunia di antara langit dan bumi, melayang dengan khayalannya.

"Aku jadi ingin cepat cepat pulang dan melihat apa yang di lakukannya." Alvin bergumam sendiri seperti orang tidak waras, nampaknya benar kata pepatah bila cinta bisa membuat seseorang gila dan itu terbukti terjadi pada diri Alvin.

Sebelum dirinya pulang ke Apartemennya dimana kini Kirana berada, dia menyempatkan datang dan menengok Keenan.

"Kak?" Keenan menyapa saat dia merasa ada seseorang masuk ke kamar yang di siapkan Momy Alvin untuknya.

"Keenan, apa kamu betah tinggal disini?" Keenan mengangguk, tentu saja karena disana semua kemewahan dan fasilitas nyaman dia dapati.

"Baguslah, tapi aku harus kembali dan menjaga Kirana. Keenan bisakan tinggal di sini sendiri dulu?" Keenan mengangguk patuh pada Alvin.

"Anak baik, kakak pamit ya?" Alvin mengacak acak rambut Keenan yang panjang sebelum akhirnya meninggalkan Keenan sendirian.

Alvinpun pergi ke garasi dan mulai menyalakan mobil dan melesat membelah kota menuju Apartemennya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Ceritanya makin menarik untuk dijadikan bacaan favorit, mantap 👍👍

2023-07-26

1

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

untung nya keenan sekarang tinggal bersama momy ny Alvin, dan momy nya Alvin orang yang baik juga jd keenan bisa aman tinggal disana

2023-07-23

2

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

untung maminya Alvin orangnya baik dan udah ngasih lampu hijau buat mendapatkan hati adik iparnya. semoga saja perjuanganmu segera membuahkan hasil

2023-07-23

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!