"OMG!kenapa selama ini kau menutupinya dariku!".Bentak tresa dengan wajah melotot dan menatap kesal ke arah Kevin.
Wajah kecewanya tak dapat tertutupi,dengan air mata yang sudah menderai,Tresa pergi meninggalkan suaminya yang masih berdiri dengan rasa malu.
Rasanya seperti orang bodoh,hilang sudah kehormatan dan wibawanya sebagai seorang CEO.Apalagi kini ia benar benar putus asa karena tresa sudah mengetahui penyakit yang telah dialaminya.
Dengan malu,Kevin kembali memakai handuknya dan berniat menemui tresa.Namun baru saja keluar dari pintu kamar,Kevin mendengar suara mobil dan itulah istrinya yang kini pergi entah kemana mengendarai mobil miliknya.
"Sa-".baru saja Kevin akan berteriak dibalik jendela,ia segera mengurungkan niatnya karena terlalu malu.Tresa pasti butuh waktu untuk menerima semuanya.
"Menyebalkan!".teriak tresa yang kini telah keluar dari rumah Kevin,tangannya terus memukul mukul stir mobil dengan kencang.
Mulutnya tak henti henti berteriak dan menyalahkan Kevin karena telah berbohong dan menyembunyikan rahasia sebesar ini.
"Okay,tres…tenang".Lirih tresa mulai mengatur nafasnya yang semula menggebu gebu.
Isak tangis yang semula di barengi dengan ekspresi marah,kini berubah menjadi sendu. Tak habis pikir kepada Kevin,mengapa ia bisa bisanya menyembunyikan masalah sebesar ini.
Memang kecewa karena Kevin ternyata impoten,namun?tresa lebih kecewa lagi karena selama bersama dengan Kevin ia telah dibohongi.
Tresa lalu mengubah arahnya menuju suatu tempat,pagi yang sejuk kini berubah menjadi siang yang panas.
Brak!
Tresa memarkirkan mobilnya di sebuah pantai yang menjulang panjang,banyak orang orang datang ke tempat sini dengan membawa keluar ataupun kekasih mereka.
fiuhh,Tresa lalu menyeka air matanya sambil terus berjalan dan duduk disisi pantai yang tidak cukup ramai.Inilah hal selalu dilakukan olehnya ketika tengah merasa sedih,Menikmati keindahan pantai di panas terik seperti ini.
Saat tengah duduk dan melayangkan pikiran,tiba tiba di sisi tresa datanglah sepasang kekasih yang sama sama tengah menikmati pantai.
"Sayang,hari ini kau ingin makan apa?biar aku yang memasaknya untukmu".tanya sang pria lembut pada kekasihnya.
"Em,terserah kau saja!aku akan memakan semua masakanmu!".teriak sang wanita antusias,ia lalu mencium bibir sang pria dan mereka berpelukan bersama.
Tresa yang tak memalingkan pandangannya merasa sangat bersalah,hari hari sebelumnya dengan Kevin tiba tiba melintas.
Setiap hari,ia bangun siang dan selalu merengek ingin meminta masakan Kevin karena sejujurnya tresa tak dapat memasak.
Wanita malas,tidak bisa masak,hanya suka bergaya,sukanya shoping,itu semua kekurangan tresa yang diterima oleh Kevin!.
Bagaimana tidak bersyukur memiliki suami seperti Kevin?sudah mapan,selalu menuruti semua perintah nya,bisa masak,pria rajin,tidak malas?sangat berbanding terbalik dengan dirinya.
Namun?Kevin tak mempermasalahkan itu semua,ia menerima apa adanya tresa yang bukan termasuk kriteria istri baik.
Dan saat tengah berpikir,tiba tiba sorot matahari yang sebelumnya menyengat ke tubuh putihnya hilang seketika.
Rasanya teduh,padahal area sekitarnya masih panas,Dengan penasaran,tresa menoleh keatas dan menemukan seorang pria tengah memegang payung sambil tersenyum kearahnya.
"Nona manis,tidak baik kalau gadis secantik mu panas panasan dipantai seperti ini".ucap sang pria tampan dengan tubuh atletis dan kulit coklat, tak lupa dengan rambut pirangnya yang menambah pesona.
Tresa yang tengah tak mood bicara dengan orang,segera pergi dan mengabaikan sang pria.
'Dia mengabaikan ku?menarik!'.batin sang pria sambil menorehkan senyuman dan matanya tak pernah berpaling dari punggung tresa.
…..
Ceklek.
Kini tresa sudah sampai kembali dirumah,ia perlahan lahan membuka pintu rumah yang hanya di huni olehnya dan Kevin,tak ada pembantu yang tinggal dirumah besar ini,mereka semua tinggal dibelakang rumah yang telah disiapkan.
Dengan langkah pelan,tresa masuk kedalam dan berniat naik ke kamar.Namun,seketika niatnya terhenti ketika tiba tiba bau sedap masuk ke dalam hidungnya.
Perut yang belum diisi segera terperangkap masuk ke aroma nikmat yang berasal dari dapur.Dan seketika itu,tresa berjalan ke arah dapur dan melihat bahwa Kevin tengah memasak.
Kejadian tadi pagi di kamar mandi kembali teringat di pikiran tresa,rasa kecewa bercampur dengan rasa bersalah menyeruak dan membuatnya kebingungan.
'haruskah aku meminta maaf?atau?aku harus terus marah'.batin tresa kebingungan dan tetap berdiri di ambang pintu.
Dan saat tengah berpikir,tiba tiba Kevin menoleh dan begitu terkejut akan kehadiran istrinya.
"Sa-sayang?".ucap Kevin yang terus menatap kearah tresa dan tak sadar bahwa kini tangannya sebentar lagi akan menyentuh wajan panas.
"Aww".Kevin berteriak dan begitu terkejut ketika tangannya kini terasa panas.
"Ho-honey?".tresa dengan khawatir langsung menghampiri suaminya dan melihat lukanya yang tampak lebam.
"Astaga?kenapa kau begitu teledor?".dengan langkah kaki tergesa gesa,tresa pergi keluar dan mengambil obat P3K.Ia lalu mulai membalut luka Kevin dan tak lupa menciumnya.
Kini keduanya seketika menjadi canggung,entah kenapa tapi Kevin dan tresa menjadi tak leluasa untuk melakukan aktivitas.
"Aku sudah memasak makanan kesukaanmu,aku harap kau mau memakan nya".
"Tentu".balas tresa sambil mengecup singkat bibir suaminya.Dengan antusias,tresa duduk diatas kursi.
"Honey?ayo kita makan!".teriak tresa semangat,ia ingin mencairkan kembali suasana dan kembali menumbuhkan rasa percaya diri sang suami.
Mereka lalu mulai menyantap makanan dan berbincang bincang,kedua insan yang sejatinya saling mencintai tak pernah berpikir untuk berpisah walaupun tresa tahu akan sulit untuk menyembuhkan impoten sang suami.
…..
Malam pun tiba,kini Kevin tengah duduk serius diatas meja kerjanya,matanya tak bosan bosan menelusur ke arah laptop yang penuh dengan gambar dan tulisan.
Tangannya yang besar seakan sudah terbiasa dengan keyboard laptop yang kecil,matanya tampak sudah hampir terpejam,namun sebisa mungkin ia tahan karena ingin menyelesaikan dulu tugasnya.
Alasan inilah yang membuat ia dengan tresa tak berbulan madu,dan kalaupun bulan madu mungkin hanya akan menikmati tempat bukan kasur.
"Hoamm,akhirnya!".Kevin lalu melihat kearah jarum jam pendek yang mengarah angka 11, dengan cepat Kevin membereskan ruangan dan bergegas masuk ke kamar.
"Sayang?".teriak Kevin yang tak melihat keberadaan tresa,dengan rasa kantuk Kevin segera naik ke atas kasur dan mulai membuka handphone nya yang penuh dengan foto foto manis ia dengan sang istri.
Senyuman terus tertoreh ketika tak sengaja melihat foto foto lucu sang istri yang tengah tidur,namun seketika senyumannya menjadi kaku ketika pintu kamar mandi terbuka,dan keluarlah sang istri dengan sebuah lingerie menerawang.
Kevin menatap lekat ke arah istrinya,yang kini tengah berjalan pelan ke arahnya,tak ada rasa apapun selain terpesona.Menara eiffel nya tak bergerak sama sekali,padahal kini tubuh tresa hampir terlihat jelas.
"Sa-sayang?".lirih Kevin ketika tiba tiba tresa naik ke atas kasur dan menodongkan kepalanya ke depan wajahnya.
"Honey,aku tak bisa menunggu terlalu lama kalau yang disini belum bangun bangun".bisik tresa yang memegang resleting celana Kevin yang belum diganti.
"Sa-sayang?ma-maks".belum sempat membalas ucapan tresa,tiba tiba bibirnya langsung dibungkam oleh bibir tresa.
Kevin tak bisa menolak keinginan sang istri walaupun kini menara Eiffel nya belum juga bangun,tangannya mencoba meraba raba tubuh tresa namun gagal!mencoba berapa kali pun tetap sama,tak ada pergerakan apapun,Kevin mulai putus asa dan takut tresa akan kecewa.
"Sayang,kita coba cara lain oke?".lirih tresa yang mulai membuka perlahan demi perlahan lingerie hitamnya,bibir merahnya sengaja ia gigit agar menambah panasnya suasana kamar.
Akhirnya tubuh tresa kini terpampang jelas, tubuh dan lekukan tubuhnya nyaris membuat siapapun mau untuk menjelajahi nya,namun?tak dengan Kevin yang masih belum ada tanda tanda gairah.
Tresa mulai mendekat kearah kevin sambil menarik celananya,tangannya mencoba memegang kejantanan yang selama ini mati,namun mencoba sekeras apapun tetap tak ada pergerakan.
Akhirnya kini pukul 1 datang,tresa mulai lelah,ia lalu menyudahi percobaan ini dan kembali memakai pakaiannya.
"Sayang,maafkan aku".lirih Kevin malu dan tak dapat melakukan apapun.
"Tidak apa apa honey,kita bisa melakukan nya lagi besok".ucap tresa meyakinkan.Sebelum tidur tresa tak lupa mengecup singkat bibir Kevin sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments