Bab 5

Pagi-pagi sekali dapur dirumah bambang nampak sudah brbau harum, rupanya pria yang memiliki tubuh atletis itu kini nampak sibuk dengan alat-alat dapur sang ibu.

Sa'at ini Bayu tengah membuat nasi goreng seafood untuk ia dan orangtuanya sarapan.

Bayu memang trbiasa memasak, ia hidup mandiri dirumahnya ia selalu memasak makanan sendiri saat ia dirumah, ia hanya menyewa tukang bersih-bersih yang hanya datang 2 hari sekali.

Rumah sbesar itu hanya ia tempati seorang diri dan satu orang satpam yang berjaga dipos yang trdapat dirumahnya.

" Hheeem bau harum apa ini pah? saat Fatimah turun ia mencium bau khas nasi goreng seafood."

"Ini baunya kaya nasi goreng mah.. Emang siapa yang masak? bukanya bibi sedang pulang dan siang ini baru akan sampai." Ucap bambang pada sang istri, ia lupa jika saat ini sang putra sedang berada dirumah ini dan ia memang selalu membuat sarapan sendri kala ia berkunjung kerumah orangtuanya.

" Pagi mah paah ucap Bayu seraya membawa nasi goreng yang nampak masih mengebul."

" Astaga mamah sampai lupa kalau anak ganteng mamah dirumah.Kikiiii"

Fatimah cekikian sendri karna ia sempat melupakan keberadaan anak bungsunya dirumah.

"Heeem mentang-mentang aku jarang kesni mamah jadi lupa punya anaak lain?" Ucapnya seraya trsenyum jahil kearah sang ibu.

Melihat istrinya trsenyum Bambang sedikit lega, pasalnya semalam stelah Bayu keluar dari kamar Fatimah menangis tersdu.

Fatimah sengaja pura-pura tidur karna ia tak mau anaknya hawatir melihatnya trpuruk. Bahkan mereka baru bisa tidur jam 3 dini hari.

"Harum banget bau masakan kamu bay. ucap bambang seraya duduk dikursinya."

" Papah pasty bakal nambah nih." Fatimah menimpali seraya menyendokan nasi ke piring sang suami.

Melihat orangtuanya nampak baik-baik saja, Bayu berniat untuk menanyakan prihal masalah yang randi hadapi hingga membuatnya harus ditahan disel.

Bambang seakan paham apa yang difikirkan oleh anaknya, itu nampak dari sorot mata sang anak yang menunjukannya.

"Nanti saja kita bicara bay,, selesaikan dulu sarapanya.. " Ucap Bambang sembari bersiap memakan nasi gorengnya.

Bayu hanya menananggapi ucapan sang ayah dengan anggukan kepala.

Suasana mendadak hening, Fatimah yang smula terlihat baik-baik saja kini wajahnya nampak mendung tak secria saat ia turun tangga tadi.

Bambang yang paham akan situasi ini memilih diam dan buru-buru menghabiskan sarapanya.

Begitupun dengan Bayu, ia urung bertanya lebih baik ia menurut saja dengan ucapan sang ayah.

******

Dilain tempat kini Amel nampak murung dikamarnya bahkan ia tak mau keluar dan turun untuk sarapan,, laily yang paham akan kondisi putrinya lantas mengambil nasi dan beberapa lauk untuk ia bawa kekamar sang putri.

Tok tok

"Meeel boleh mamah masuk nak? Ucap Laily seraya mengtuk pintu."

"Masuk mah, ucap amel tetap dengan posisi duduknya didepan jendela, melihat pemandangan bunga-bunga yang bermekaran ditaman bawah sana.

Bunga yang nampak segar dan cantik tak seprti suasana hatinya saat ini yang seakan layu dan gersang.

Laily nampak menghela nafas sbelum ia mendekam kearah putrinya

Diusapnya kepala sang putri yang kini wajahnya nampak sayu, tak secria biasanya. Bahkan ia nampak pucat tanpa polesan make up sedikitpun, masih memakai piayama tidurnya dengan rambut yang hanya ia jepit asal agar tak tergerai.

Sayang Makan dlu nak! ujar laily pada putrinya.

" amel tidak lapar mah, ucapanya dengan tatapan masih lurus kedepan tanpa menoleh sedkitpun kearah sang ibu."

"Kamu harus makan sayang, nanti kamu brsiap kita besuk randi dilapas siang ini ada putusan sidang dari kasus yang menimpa randi, apa kamu tak mau datang untuk membrikanya kekuatan huumm?"

Laily berbicara dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang, tatapanya hangat dan menenangkan.

Apa aku sanggup bertemu denganya dan melihat wajahnya mah? Ucap amel degan menatap sang ibu

Laily tersenyum

"Harus kuat sayang, walau bagaimanpun dia calon suamimu dan dia pasty ingin berbicara sma kamu nak?"

"Mama yakin? Tanya amel kali ini tatapan matanya nampak penuh harapan."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***