BTHLA 03

Udara segar menerpa wajah Ji Yunwei ketika ia membuat pintu rumah. Suasana pedesaan yang kental terasa sangat segar baginya. Dalam kehidupan masa lalunya dia belum pernah pergi ke pedesaan. Kehidupan kota yang sibuk dan menyesakkan telah menjadi teman hidupnya.

Rumah Kakek Fei bisa dikatakan rumah orang kaya di pedesaan. Rumahnya luas, ada banyak kamar, halaman depan yang luas untuk anak-anak berkumpul dan bermain, dan ada halaman belakang untuk menanam beberapa petak tanaman obat, sayur, buah dan bunga. Pemandangannya sangat menyegarkan mata.

Ketika Ji Yunwei berjalan ke halaman belakang dia langsung melihat Shi Kuan di petak tanaman bunga. "Ah Kuan, apa yang sedang kamu lakukan?"

Shi Kuan menoleh ketika mendengar suara Ji Yunwei. "Bibi kecil, kamu sudah baikan?"

"Mmm, sudah lebih baik."

"Baguslah kalau begitu. Ayo kesini, bunga-bunga untuk bahan teh sudah mekar sempurna, waktunya untuk memetik."

Ji Yunwei langsung tertarik mendengarnya."Oh, benarkah?"

"Tentu saja."

Ketika Ji Yunwei mendekat, aroma bunga yang segar langsung menyerbu indera penciumannya. Dia melihat bunga didepannya satu persatu. "Wow, aku tidak tahu kamu sangat ahli merawat bunga."

"Akhir-akhir ini aku sangat tertarik dengan tanaman jadi aku sering datang untuk membantu Kakek Fei merawat tanaman obatnya."

Shi Kuan terus memeriksa tanaman dan memetik bunga yang sudah siap untuk bahan membuat teh.

"Serius? tanaman disini terlihat sangat sehat, kamu merawatnya dengan baik."

"Mmm, aku bermimpi untuk menjadi seorang Botany professor bagaimana menurutmu bibi kecil? apa aku sudah terlihat cocok menjadi seorang profesor botani?" Shi Kuan berpura-pura berpose dengan serius seperti seorang profesor.

Ji Yunwei tertawa geli melihat tingkah lakunya. "Bagus, sangat bagus, sangat cocok, selama kamu menyukainya."

Shi Kuan merasa senang setelah mendengarnya. Tetapi dia melihat Ji Yunwei berkeringat setelah lama berdiri di antara bunga. "Bibi kecil jangan terlalu lelah, istirahatlah."

"Tenang saja, aku harus banyak bergerak agar lebih sehat."

Shi Kuan menghela nafas berat. Dia tahu Ji Yunwei memiliki kesehatan yang lemah sejak kecil. Dia adalah porselin keluarga, setiap orang menjaganya. Dia ingin bibi kecilnya makan sayuran, buah dan daging terbaik dan memiliki lingkungan hidup yang segar dan sehat.

Dia sangat teliti dengan setiap tanaman yang ada di halaman. Sayur dan buah yang dimakan oleh keluarganya juga langsung dari ladang yang mereka kelola sendiri.

"Ngomong-ngomong Ah Kuan dimana Lingling?"

"Sepertinya di ladang Kakek kepala desa. Lingling bilang dia ingin ikut ke pegunungan."

Ji Yunwei langsung bersemangat mendengarnya. ini kesempatan yang bagus untuk menyelesaikan misi 'Sistem Penolong'. "Wahh, aku juga ingin ikut melihat-lihat. Sebaiknya aku ikut mereka, aku merasa bosan terus di rumah."

"Tapi bibi kecil harus memberi tahu mereka jika Saudari lelah dan merasa tidak nyaman."

"Tentu saja."

"Kalo begitu biar aku antar ke ladang Kakek kepala desa."

"Mmm."

Mereka berdua berjalan cukup jauh dari rumah Kakek Fei sebelum mereka melihat sekumpulan orang di kejauhan.

Shi Kuan mengangkat tangan tinggi lalu melambaikannya dengan semangat. "Kakek kepala desa!"

[Ji Yunge (65 tahun)]

Nama panggilan Kakek kepala desa

Saudara kedua Kakek Fei dan ayah Ji Yunwei.

"Ah Kuan, Weiwei. apa yang kalian lakukan disini?"

"Halo Paman kepala desa. aku bosan dirumah. Kudengar kalian akan pergi ke pegunungan jadi kurasa akan bagus untuk pergi juga."

Paman kepala desa setuju ketika dia mengingatkan dengan tegas tetapi ada kehangatan dalam nadanya. "Baiklah, tapi Weiwei jangan terlalu lelah, segera katakan kepada paman jika kamu tidak nyaman."

"Yeyyy, bibi kecil juga akan ikut. Lingling paling suka bibi kecil." Lingling meluncurkan tubuhnya pada Ji Yunwei dan memeluk kakinya.

Ji Yunwei mencubit gemas pipi tembem Lingling. "Bibi juga paling menyukai Lingling."

Bagi Lingling dia merasa aura Ji Yunwei paling nyaman, dia menebak mungkin karena Ji Yunwei adalah satu-satunya orang selain dirinya yang dia berikan air spiritual murni tanpa campuran saat Ji Yunwei lemah waktu itu. Jadi auranya berbeda dengan orang lain.

Shi Kuan kembali setelah mengantar Ji Yunwei.

Setelah Paman kepala desa dan beberapa orang berjalan melewati ladang penduduk desa, mereka akhirnya sampai di kaki pegunungan.

Mereka tidak merusak habitat asli di pegunungan, hanya menata kembali beberapa tempat.

Mereka bisa melihat pegunungan yang hijau dan segar, penduduk desa menyebutnya Gunung Xing. Gunung Xing adalah pegunungan terbesar di kabupaten Guo Provinsi H, yang menghubungkan tiga desa sekaligus, Desa xing'an, Ping'an dan Desa Chang'an.

Di wilayah pegunungan desa Chang'an ada hutan bunga persik yang sangat mempesona. Di wilayah pegunungan desa Ping'an ada berbaga buah dan sayuran, yang ditanam tidak tertata rapi sehingga jika ingin memetiknya terasa berpetualang mencari sayuran dan buah-buahan liar di pegunungan.

Sedangkan Desa tempat Ji Yunwei sekarang adalah Desa Xing'an. Wilayah pegunungan desa Xing'an menanam tanaman obat yang lebih bagus ditanam di pegunungan daripada di ladang. ada juga beberapa bunga untuk teh.

"Wahh! Paman kepala desa, penataan pegunungan ini luar biasa." Ji Yunwei merasa jika mereka membuka wisata alam khas pedesaan, tempat ini pasti akan ramai.

"Tentu saja." Kepala desa melihat sekeliling, melihat orang lain sibuk mengecek tanaman dia berbisik pelan kepada Ji Yunwei. "Saudaramu Xiong ingin mengamankan posisi walikota, jadi dia mulai menata wilayahnya di kabupaten Guo."

Mendengar ini Ji Yunwei tidak heran lagi, dia sudah terbiasa mendengar rahasia tak terucap banyak orang besar di kehidupan nya yang dulu.

Walaupun begitu, Ji Yunwei tetap mengobrol antusias dengan Kepala desa. "Jadi ini untuk membangun ekonomi penduduk kabupaten Guo?"

"Weiwei benar, rencana Saudaramu Xiong untuk mensuplai daging, telur dan susu bahkan sudah berjalan hampir dua tahun di desa lain."

Ji Yunwei cukup kaget mendengar ini. "Sudah sejauh itu?"

"Ya, tapi tidak terlalu besar juga. cukup untuk memasok kebutuhan kabupaten dan beberapa daerah pilihan."

"Wah, saudara Xiong sangat luar biasa."

Ji Yunwei dan kepala desa mengobrol banyak sebelum suara susu yang manis menginterupsi obrolan mereka.

"Bibi kecil, bibi kecil, ayo kita lihat danau di tengah pegunungan, ada banyak bunga teratai disana."

"Benarkah? kalo begitu ayo bawa bibi kesana."

Ji Yuling menarik jari-jari tangan Ji Yunwei. Kakinya yang pendek dengan lincah memimpin Ji Yunwei ke sebuah danau yang jernih.

"Bibi kecil, Lingling ingin menyentuh airnya."

"Oke, hati-hati."

Sebelah tangan Ji Yuling menggenggam tangan Ji Yunwei, sedang tangan lainnya bermain air danau.

Ketika Ji Yuling mencelupkan tangan di danau, dia juga membiarkan air spiritual mengalir cukup banyak karena danaunya lumayan luas.

Ji Yuling bergumam di dalam hatinya, "Air spiritual tidak punya efek samping yang tidak biasa untuk orang-orang. Itu hanya membuat tanaman menjadi lebih bebas polusi dan rasanya lebih segar dan bisa membuat tanah menjadi lebih subur."

Setelah merasa cukup, Ji Yuling menarik tangannya dari air danau. "Bibi kecil, airnya sangat dingin. Lingling tidak mau bermain air lagi. ayo jalan-jalan ke sekeliling."

"Oke, ayo pergi."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!