The Unexpected Twist

The Unexpected Twist

Tangan Hangat Sang Penolong

Nora Rachel Shopia, gadis manis dengan segala keunikan. Nora adalah gadis yang membuat semua orang terpesona dengan kecantikan dan kecerdasannya. Rambut hitam panjang yang tergerai indah di bahunya, mata cokelat yang selalu menatap dengan tajam dan cerdas, kulit putih yang bersih tanpa cela, hidung mancung dan bibirnya yang berwarna merah muda. Tubuhnya langsing dan tinggi, selalu berpakaian rapi dan elegan. Nora adalah gadis impian setiap pria.

Namun, Nora bukanlah gadis biasa. Dia adalah anak dari salah satu orang terkaya di negara ini. Dia juga adalah siswa terbaik di sekolahnya. Dia memiliki segalanya yang bisa diinginkan oleh siapa pun. Dia adalah gadis yang sempurna.

Nora tidak pernah membiarkan kekayaan keluarganya mengaburkan pandangannya. Ia selalu bersikap ramah dan rendah hati kepada semua orang, baik teman sekelas maupun guru-gurunya. Ia tahu bahwa harta bukanlah segalanya, dan ia harus bersyukur atas apa yang dimilikinya. Ia juga tahu bahwa hidupnya tidak akan selamanya mulus dan mudah.

Nora memiliki banyak sahabat yang setia dan menyayanginya. Ia menikmati masa-masa sekolahnya dengan penuh keceriaan dan semangat. Ia juga mendapat kasih sayang yang berlimpah dari keluarganya. Ia selalu berusaha untuk menjaga aura positifnya, dan menularkan kebahagiaannya kepada orang-orang di sekitarnya. Ia adalah seorang gadis yang penuh warna dan cahaya.

"Nora, hati-hati di jalan!" teriak Bunda dari balik pintu. Nora mengangguk sambil menggantungkan tas birunya di bahu. Ia melambaikan tangan kepada Bunda, lalu berlari menuju mobil yang sudah menunggunya.

Di halaman rumah, Nora melihat paman dan bibi yang sudah seperti keluarga sendiri. Mereka adalah para pelayan yang setia melayani keluarga Nora sejak ia masih kecil. Nora menyapa mereka dengan hangat, dan mereka pun membalasnya dengan senyum.

Nora menaiki mobil dengan riang. Ia menikmati udara pagi yang sejuk dan segar. Langit biru bersih tanpa awan, matahari bersinar terang. Hari ini pasti akan menjadi hari yang menyenangkan, pikir Nora.

Sesampainya di sekolah, Nora disambut oleh deretan teman-temannya yang sudah menunggunya. Mereka berteriak-teriak memanggil namanya, dan Nora pun menyambut mereka dengan girang. Ia merasa beruntung memiliki teman-teman yang baik dan menyenangkan.

"Nora, lo udah tau nggak? Katanya hari ini kita bebas dari pelajaran, tapi harus datangin seminar yang diadain oleh pihak sekolah."

"Ah, sialan banget. Gue udah susah payah nyiapin presentasi Sosiologi, tapi nyatanya sia-sia."

Nora hanya tersenyum lembut sambil mengusap pundak sahabatnya. Ia mengerti betapa kecewanya dia. Tapi, mau bagaimana lagi? Mereka harus menuruti kebijakan sekolah.

Mereka bertiga berjalan menuju aula sekolah, tempat seminar akan digelar. Di sepanjang koridor, banyak siswa yang bergegas mencari tempat duduk yang nyaman. Tapi, ada sesuatu yang menarik perhatian Nora. Di depannya, ia melihat seorang cowok kelas sepuluh yang sedang dihajar oleh beberapa pria. Cowok itu tidak berdaya, ia hanya menanggung pukulan demi pukulan.

Nora merasa jengkel melihat adegan itu. Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi di SMA Prestige International. Sekolah yang katanya berstandar internasional, tapi ternyata masih banyak siswanya yang kurang bermoral.

Ia biasanya memilih diam, tapi kali ini ia tidak tahan. Apalagi ketika cowok itu menatapnya dengan mata memohon. Di sekitarnya, hanya ada orang-orang yang menertawakan atau merekam kejadian itu tanpa membantu.

"Excuse me! Apa maksud kalian ngelakuin ini?" tanya Nora dengan suara tenang tapi tegas.

"Kak Nora!"

"Wah, ada bidadari SMA kita, nih!"

"Gimana, Neng Nora? Mau ikutan? Kami sih senang-senang aja." Pria itu mencoba merangkul Nora dengan seenaknya.

Nora menepis tangannya dengan cepat. Ia menatap cowok yang tergeletak di lantai dengan kasihan. Ia berjongkok dan mengambil name tag cowok itu sambil tersenyum samar.

"Ervin Ricky Arthur. Nama yang indah." Nora tersenyum manis sambil membantu Ervin berdiri. Aksi itu membuat para siswa yang menyaksikannya bingung. Mereka pikir Nora akan ikut bersenang-senang dengan mereka.

"Nora, kenapa lo bantu dia, sih?"

"Lo nggak seru banget deh, Kak."

"Emangnya kalian siapa? Gue aja yang juara umum sekolah sama anak donatur aja nggak sombong kayak kalian. Kalian itu kayak burung pipit yang cuman bisa mengais tanah tanpa bisa terbang setinggi gue," kata Nora dengan dingin. Ia menggandeng Ervin pergi dari kerumunan itu.

...****************...

Nora menuntun Ervin ke bangku taman sekolah. Kali ini, ia memutuskan untuk bolos dari seminar bersama cowok yang baru saja ia tolong. Ia terpesona dengan hidung mancung dan bibir tipisnya yang selalu tersenyum lembut, menunjukkan sikapnya yang penyabar dan baik hati.

"Kenapa lo nggak ngelawan mereka? Kalau lo diam terus, mereka bakal makin ngelunjak," ujar Nora sambil memandang wajah Ervin yang penuh memar.

Ervin hanya menggeleng lemah. "Gue udah biasa dihina dan dipukuli kayak itu, Kak. Gue nggak punya daya buat melawan. Gue nggak punya apa-apa."

Nora tersenyum simpatik. Ia merasa bersalah telah membuat Ervin merasa minder. Ia mengeluarkan sebuah gelang dari sakunya, yang sama dengan yang ia pakai.

"Lo pakai ini aja. Ini sebagai tanda perlindungan dari gue. Kalau mereka ganggu lo lagi, kasih liat aja gelang ini. Gue janji mereka nggak bakal berani ganggu lo lagi." Nora meletakkan gelangnya di samping Ervin.

Nora kembali mendekati Ervin. Ia menepuk-nepuk pipi Ervin dengan lembut. "Jangan lupa obati luka lo, ya! Gue harus ke aula sekarang. Lo mau istirahat di uks sekarang? Atau mau gue antar ke sana?"

Ervin menggeleng pelan. Ia hanya menatap punggung Nora yang menjauh dari pandangannya. Ia merasa ada yang hangat di hatinya. Setidaknya masih ada orang yang peduli padanya.

Ia menoleh ke gelang yang ditinggalkan Nora di bangku. Tangannya meraih gelang itu dengan senyum haru. Gadis baik itu membuatnya merasa berharga.

"Gue boleh bahagia, kan?" gumam Ervin dengan tawa getir.

...****************...

Mencoba nulis moga bisa sampai tamat 🙌

Cerita ku setelah lama nggak nulis🥰

Terpopuler

Comments

Rohani 15

Rohani 15

wkwk

2023-07-21

0

Rohani 15

Rohani 15

Masih aja ada yg kek gini🙄

2023-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!