Episode 2

Setelah menemani Alfaro membeli cincin , mereka keluar dari toko perhiasan itu dan masuk ke dalam mobil sport milik Alfaro

" mong, kamu kenapa sih dari tadi diem aja? " tanya Alfaro yang merasa bingung, karena sedari tadi Olivia hanya diam saja tak seperti biasanya yang selalu banyak bicara

" mau beli es krim gak mong, aku teraktir ni" tawar Alfaro sambil menyalakan mesin mobil nya

" gak, aku mau pulang " jawab Olivia dengan dingin

" beneran gak mau, aku teraktir nih, kamu bisa ambil es krim sepuas kamu" tanya Alfaro menawarkan es krim lagi

" aku mau pulang" jawab Olivia dengan dingin dan tanpa melihat ke arah Alfaro

" beneran gak mau? " tanya Alfaro memastikan

" kakak ngerti gak sih, aku mau pulang" ucap Olivia dengan nada bicara agak sedikit keras sambil melihat ke arah Alfaro sekilas

" ok ok kita pulang, tapi jangan marah lagi ya" kata Alfaro yang langsung melakukan mobil nya menuju ke rumah nya dan Olivia

selam di perjalanan mereka sama sama diam, sesekali Alfaro melirik ke arah Olivia dan berpikir apa Olivia sedang datang bulan, sehingga Olivia sedari tadi diam dan ingin marah marah tak jelas pikir Alfaro

sesampai nya di depan rumah Olivia, Olivia langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah tanpa sepatah kata pun

" cewek kalau lagi datang bulan menyeramkan juga ya" gumam Alfaro

setelah Olivia masuk ke dalam rumah ia langsung menjalankan mobil nya masuk ke halaman rumah nya

ia tak terlalu memikirkan Olivia yang sedang marah pada nya ia pikir nanti juga Olivia kembali seperti biasa lagi, Alfaro saat ini tengah mempersiapkan diri untuk acara nya nanti malam untuk melamar kekasih nya

" faro apa kamu yakin dengan keputusan mu nak?, kamu masih terlalu muda untuk membina rumah tangga" tanya tari kepada anak nya Alfaro, iya merasa kurang setuju dengan keputusan anak nya yang ingin memutuskan menikah muda, apa lagi dengan perempuan yang baru beberapa bulan di kenal nya

" aku yakin ma, aku yakin pasti nanti aku dan bella bisa menjadi keluarga bahagia " ucap Alfaro dengan penuh keyakinan

" ya sudah kalau kamu sudah yakin, mama hanya mengikuti apa mau mu saja" ucap tari yang menyetujui keputusan anak nya meski dalam hati terasa berat

" padahal mama pengen nya kamu nikah sama Olivia aja, yang udah jelas tau semuanya " ucap tari lagi

" ma, cemong itu sudah aku anggap sebagai adik aku, jadi gak mungkin lah aku nikahin dia" ujar Alfaro yang sedikit kesal dengan dengan sang mama yang selalu saja menjodoh jodohkan dirinya dengan Olivia

" gak ada yang gak mungkin kalau Allah telah berkehendak" kata tari yang langsung meninggalkan kamar anak nya

Alfaro hanya menyelenggarakan gelengkan kepalanya melihat tingkah sang mama

***

di kamar bernuansa serba pink dan di penuhi dengan beberapa boneka yang tersusun rapi di lemari dan di kasur nya, seorang gadis tengan menangis segugukan sambil memukul mukul salah satu boneka kesayangan nya

" kamu jahat kak hiks hiks"ucap Olivia sambil memukul mukul boneka pemberian Alfaro saat dirinya ulang tahunnya bulan yang lalu

Olivia terus menangis sambil memukul mukul boneka itu sampai ia kelelahan dan tertidur

tok.... tok....

" liv, buka pintu nya ,ini mama nak" teriak nela di depan pintu kamar anak nya, ia saat ini tengah menghawatirkan anak semata wayang nya yang sedari tadi mengunci diri di kamar ,pembantu nya mengatakan kepada nya saat ia pulang bekerja

tok.... tok....

" liv buka pintu nya sayang, kamu kenapa nak? " teriak nela lagi, ia tau kalau anak nya sudah mengunci diri di kamar pasti ada sesuatu yang tidak beres

setelah beberapa kali membujuk Olivia membuka pintu akhir nya pintu kamar nya pun di buka oleh Olivia

" liv, kamu gak papa kan? " tanya nela sambil memegang kedua pipi Olivia, terlihat mata olvia sembab dan bengkak seperti orang yang baru saja menangis

Olivia hanya diam tak menjawab pertanyaan sang mama, ia langsung memeluk sang mama dan menangis di pelukan nya

nela mengela nafas nya dengan kasar, ia sudah bisa menebak pasti anak nya ini sedang ada masalah, nela mengajak anak nya untuk duduk di atas ranjang tanpa melepaskan pelukan nya

" kamu kenapa sayang? , cerita sama mama"kata nela sambil mengelus rambut panjang anak nya

" kita pindah rumah aja yuk ma" ajak Olivia sambil menangis

nela di buat terkejut dengan permintaan sang anak, ia jadi semakin penasaran masalah apa yang tengah di hadapi anak nya ini, sampai sampai dia meminta untuk pindah rumah

" kamu ada masalah apa liv sampai sampai kamu ngajak mama pindah rumah segalak? "tanya nela yang penasaran

" kak faro ma hiks hiks"

" faro kenapa nak, apa kamu berantem lagi sama dia? "

" kak faro punya pacar dan dia mau melamar pacar nya hiks hiks"ucap Olivia sambil menangis tersedu sedu di pelukan sang mama

Nela membelai rambut sang anak, ia sudah menduga nya sejak dulu, saat Olivia bercerita kalau dirinya menyukai faro, apa lagi ia pernah melihat faro jalan dengan seorang perempuan

" terkadang kita harus merelakan orang yang kita cintai bersama orang lain , tapi kamu jangan khawatir suatu saat nanti kamu pasti akan menemukan seseorang yang mencintai kamu dan bisa membahagiakanmu " kata nela sambil mengelus rambut anaknya dengan sayang

" ya maka dari itu ma, aku mau pergi jauh dari nya , supaya aku bisa melupakan nya ma"ujar Olivia

" baik lah tapi kalau untuk sekarang tidak bisa sayang, karena kamu sebentar lagi ujian sekolah " ucap nela

" masih lama dong ma"

" gak lama lagi, sayang tinggal dua bulan lagi, setelah itu kita pindah dari sini"ucap nela yang menuruti permintaan sang anak untuk pindah, ia juga tidak mau kalau anak semata wayang nya menahan sakit hati kalau melihat pria yang di cintainya bersanding dengan perempuan lain

" tapi ,jangan bilang sama siapa siapa ya ma kalau kita pindah" pinta Olivia

" ya gak bisa begitu sayang, mama pasti pamit sama tante tari, mama gak bisa pergi gitu aja tanpa pamit dia" tolak nela dengan lembut

" tapi ma, aku mau pergi jauh dari kak faro, aku gak mau dia tau keberadaan ku, dia pasti akan menyusul keberadaan kita ma" ucap Olivia dengan tatapan memohon

" kamu tenang aja sayang, mama memang akan berpamitan kepada tante tari tapi mama tidak akan mengatakan tujuan kita " jawab nela sambil tersenyum, ia mencoba mengerti perasaan sang anak

" terimakasih ma, mama memang yang terbaik, aku sayang mama" kata Olivia sambil memeluk erat sang mama dengan sayang

" sama sama sayang, mama akan melakukan apa aja asal kamu bahagia"ucap nela yang membalas pelukan Olivia

jangan lupa like, komen dan vote nya ya terimakasih🥰 🙏

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

sebelum pergi mending di ungkapin perasaanmu biar si Faro tau, mslh dianya bgmn bersikap kedpnnya ya terserah dia.. yg penting ngk cinta dlm diam lg

2024-04-29

0

Praised94

Praised94

terima kasih....

2024-04-15

0

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

pergi untuk melupakan cinta pertama 🫣🫣🫣🫣🫣

2024-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!