Episode 17 Selasa

Hari selasa, hari pertama Victoria si peri jahat bekerja di PT. Bina Mulia, yaitu kantor tempat Elvano bekerja. Sangat kebetulan, hari ini Love Peri akan ikut Elvano ke kantor seperti biasa, apa yang akan terjadi jika Victoria bertemu dengan Love peri?

El sedang memanasi motornya, bersiap untuk berangkat ke kantor setelah sarapan, akhir akhir ini semenjak ada Love peri ia tidak pernah datang terlambat ke kantor.

"El.., hati hati yang sayang bawa motornya" ucap Mama Dewi, dan Elvano pun mengiyakan ucapan mama Dewi.

"Loh El, gak sekalian aja bareng papa, kan searah" ucap papa David.

"Gak pa, El takut pulangnya nanti gak bareng, gimana kalok papa duluan atau El duluan yang pulang, nanti El naik pakek apa? El kan sama bo.. Eh Love maksudnya!" ucap El yang hampir saja menyebutkan nama peri menjadi Bocil.

"Eemm emm El.., kebiasaan deh, dia punya nama yang bagus loh, seumuran juga sama kamu, malah dipanggil bocil" ucap mama dewi.

"Iya ma.., maaf El lupa, Sorry ya.. Love" ucap Elvano, Love peri hanya melihatnya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Karna El tidak ingin berangkat bersama papanya, papa David pun berangkat lebih dulu ke kantor.

"Yaudah kalok gitu papa duluan ya! Ma.. Papa berangkat yah"

"Iya pa hati hati, jangan ngebut ngebut bawa mobilnya" ucap Mama Dewi kepada suaminya, dan dijawab dengan menganggukan kepala oleh papa David.

Tak lama setelah papa David berangkat, Elvano juga berangkat bersama peri kekantornya. Namun, mama Dewi tidak mengizinkan peri untuk ikut, karena dia ingin berinteraksi lebih banyak bersama peri agar semakin mengenal Love peri dan semakin lebih akrab.

"Ayok kita berangkat" ucap El yang mengajak Love peri untuk berangkat ke kantornya.

"Eh tunggu tunggu, hari ini Love gak usah ikut ya, Love sama tante aja disini, biar kita lebih akrab main main sama tante, jalan jalan kek, bikin kue kek, yah.." ucap Mama Dewi kepada Peri.

"Eee, Love mau sih tante, tapi gak tau El nya, boleh atau gak! Takut nya El butuh Love dikantor"

"Butuh kamu gimana! Emang El nyuruh kamu ngapain kalok kamu ikut ke kantor? El! Kamu minta Love buat ngapain disana"

"Banyak sih ma, biasanya bantu buat ppt, ketikin data data baru dan.."

"Ooh gitu! Jadi kamu manfaatin Love jadi sekretaris kamu secara tidak langsung begitu, ya udah mendingan gak usah ikut ke kantor hari ini sampai seterusnya, enak aja kamu jadiin orang babu kamu"

"Gak papa kok tante, selama Love bisa bantu, Love pasti bantuin Elvano"

"Nah! Love nya aja gak keberatan mah, masa mama yang sensi sih.." ucap El.

"Gak ada gak ada, kamu ke kantor aja sendiri sana berangkat nanti telat"

El pun berangkat ke kantor tanpa peri, bukan hari ini saja seterusnya El juga tidak akan mendapatkan bantuan peri lagi untuk mengerjakan pekerjaannya dikantor.

 

Victoria pun telah sampai ke kantor, ia datang dengan setelan kemeja wanita berwarna hitam dengan menggunakan dalaman berwarna merah serta celana panjang hitam. Tak lupa juga ia mengikat rambut merah fanta itu dengan rapi, agar terlihat menarik seperti karyawan lainnya.

Saat Victoria memasuki kantor, semua pandangan orang orang yang ada disana hanya tertuju pada victoria, muka nya yang dingin sangat selaras dengan setelan hitam dan merah itu. Serta lipstik yang berwarna merah menambah vibes judes diwajahnya.

"Halo semuanya, aku Victoria Sichlucka panggil aku Via"

Devan dan Sisil juga telah datang dan melihat kedatangan Victoria. Sisil pun menghampirinya dan mengulurkan tangan hendak berkenalan dengan Victoria.

"Hai aku sisil, selamat bergabung di kantor kita" ucap sisil.

Victoria pun membalas uluran tangan sisil, kesempatan bagi Via mendapatkan teman dihari pertamanya bekerja, dan dia bisa mencari tahu sosok peri yang ia cari dikantor itu. Sebenarnya Victoria tidak tau apakah Love Peri salah satu dari karyawan disana atau bukan, namun nalurinya menginginkan ia untuk berada dikantor itu agar dapat menemukan peri yang ia cari.

Elvano pun datang, melihat semua karyawan seperti sedang membicarakan seseorang sontak membuat El penasaran siapakah yang mereka bahas.

Setelah sampai ke ruangannya, Elvano melihat Devan dan Sisil berbicara dengan orang baru, El pun segera menghampiri mereka yang berada disamping meja Elvano.

"Eh ada apa nih?" tanya El, sembari melihat ke arah Victoria.

Victoria pun juga melihat ke arah El, perasaannya aneh ketika melihat Elvano, ia merasakan seperti 1 langkah semakin dekat dengan apa yang dirinya cari.

"Kenalin El, anak baru, dia mejanya disamping meja loe" ucap Devan

"Oooh anak baru, maksudnya karyawan baru" ucap El sedikit dingin.

Victoria mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri kepada El "Victoria" ucap via kepada el.

"Elvano" ucap El tanpa mengulurkan tangan

Victoria menatap El dengan tatapan penuh tanda tanya, mengapa dia seperti merasakan sesuatu yang berbeda ketika melihat El.

"Apa maksudnya ini, kenapa seperti ada sesuatu yang istimewa" ucap Victoria dalam hati.

"Loe kenapa, kok ngeliat gue dengan tatapan aneh gitu!" tanya El kepada Victoria.

"Enggak, gak papa, kamu sedikit mirip dengan orang yang kukenal" ucap Victoria.

"Okey, karena loe anak baru, dan meja loe disamping meja gue, kalok loe butuh bantuan tinggal tanya Devan aja jangan tanya gue, pekerjaan gue banyak soalnya" ucapan Elvano sangat diluar planet exo.

"Lah kok gue, sama sama dong, saling bantu, gue, loe sama sisil juga dan yang lain, loe bisa minta bantuan kita semua kalok loe merasa kesulitan. Okey" ucap Devan.

"Gue aja, gue atau El, jangan tanya sama Devan, nanti bisa bisa kalian malah cinlok, Devan pacar gue inget ya!!" ucap Sisil kepada Victoria

Victoria hanya senyum menyeringai mendengar ucapan Sisil.

"Iya iya makkasih ya semuanya" ucap Victoria

Semua kembali ke meja, serta mengerjakan pekerjaan mereka masing masing. Karna Victoria baru ia belum mendapatkan kerjaan, walaupun ada, dia juga tidak mengerti bagaimana cara mengerjakannya bisa jadi dia mengerjakannya menggunakan sihir.

Victoria melihat ke arah El, ia memandangi El dari atas sampai bawah, penuh tanda tanya dipikiran Victoria mengapa sosok Elvano se akan akan kunci dari pencariannya.

El melihat dengan ekor matanya, bahwa ia sedang dilihat oleh Victoria, sedikit merasa risih, El pun langsung menanyakannya.

"Loe kenapa, dari tadi ngeliatin gue"

"Aaa.."

"Loe gak ada kerjaan? Mau gue kasi kerjaan gak!" ucap Elvano.

"Boleh, aku ingin tau apa yang kalian kerjakan hingga larut malam, hanya demi lembaran uang!" ucap Victoria yang kalah dingin dari Elvano.

El senyum menyeringai, Victoria karyawan baru itu seakan akan meremehkan pekerjaan para karyawan disana! Padahal dirinya bekerja juga demi lembaran uang rupiah. Namun, sebenarnya bukan itu tujuan Victoria yang sebenarnya, El tidak mengetahui motif Victoria melamar kerja dikantor El.

"Nih, kerjain, kayaknya loe anak pinter deh, jadi gak perlu gue jelasin kan!" ucap El dengan ketus serta memberikan bebarapa berkas yang harus dikerjakan Victoria.

Victoria melihat berkas itu, dan menoleh kearah Elvano kemudian Victoria tersenyum sinis.

El kembali ke mejanya, terasa aneh, Victoria tidak mengeluh diberikan berkas sebanyak itu untuk dikerjakan.

Sesuai dugaan, Victoria mengerjakannya dengan menggunakan sihir. Hal itu membuat Elvano kaget, victoria tidak tau bahwa El tau sihir itu ada, dan pernah meminta Love peri untuk melakukan hal yang sama.

El terdiam memandangi layar komputer memikirkan sihir yang digunakan victoria, mengapa bisa ada 2 peri, apakah victoria teman dari Love peri, hal itu menimbulkan beberapa pertanyaan dipikiran Elvano.

Victoria belum juga menyerahkan file berkas yang sudah dikerjakannya, padahal semuanya sudah selesai hanya dengan waktu 20 detik. Mungkin, victoria sengaja agar El tidak curiga, faktanya Elvano tau dia menggunakan sihir.

El menghela nafas panjang lalu bertanya lagi kepada Victoria, "Kira kira kapan bakal selesai?" tanya El kepada Victoria.

"Kenapa? Berkasnya dibutuhin secepatnya kah?

Beri aku waktu 10mnt lagi, akan ku selesaikan" ucap Victoria.

"Kayaknya itu udah selesai deh!" ucap El sembari melihat ke layar komputer Victoria.

Victoria terdiam, lalu melihat ke arah Elvano. Ia sedikit kaget, takut Elvano mengetahui identitasnya.

"Hahahah, kamu baru aja ngasik gimana bisa selesai! Ada ada aja, ini bukan punya aku, kayak nya ini File lama deh" segera Victoria mengubah File itu dengan sihirnya, agar tidak dicurigai oleh El.

El meneliti lagi layar komputer, ternyata benar itu File lama, tapi jelas jelas Elvano melihat Victoria menatap layar komputer dengan tatapan sihir dan telapak tangan victoria yang menyentuh berkas itu, hal itu sama persis dengan yang dilakukan Love Peri.

"Kok aneh ya! Jelas jelas gue ngeliat dia pakek sihir" ucap El dalam hati.

"Kenapa El?" tanya Victoria.

"Gak, gak papa, kalok udah selesai kasik gue lagi"

El masih memikirkannya, apa mungkin dia salah lihat, atau hanya karena ia sedang memikirkan Love peri hingga membuatnya berfikir Victoria juga seorang peri!

"Gue kenapa ya! Kok jadi aneh gini, apa karena bocil gak ada disini, gue jadi mikir anak baru itu Peri!

Aduhhh gue pasti lagu halusinasi, iya fik gue pasti lagi halu!"

Melihat Elvano bergumam setelah beranjak dari mejanya, Victoria merasa bahwa Elvano tahu sesuatu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!