Episode 08 Ketahuan!

Di sela sela Elvano dan Peri sedang makan, Handphone El berbunyi ternyata yang menelfon adalah papa El. El pun segera mengangkatnya

Dad calling You

“Halo pa?’

“El kamu udah pulang kerja?”

“iya udah, sekarang el lagi makan diwarung, emang kenapa pah?”

El menjawab pertanyaan papa nya dan ia juga balik bertanya.

“Kamu cepet – cepet istirahat, besok kamu ambil cuti, kamu ke sini masak ada acara resepsi tante kamu, kamu malah gak dateng. Tante kamu baik banget loh sama kamu el”

“iya, el bukan gak mau dateng, tapi el dateng nya pas hari H atau 1 hari sebelum hari H. emang kapan resepsinya pa?”

“loh masak kamu gak tau el, kan resepsi nya lusa, makanya papa kamu datengnya besok, ini lagi sibuk banget disini, mama kamu aja sampai gak sempat mau nelfon kamu nak. Jadi besok kamu ke sini pagi ya, perjalanan jauh plus macet lagi nanti sampeknya lamak takut kemaleman sampeknya”

“Iya – iya besok el gas jam 7 pagi berangkat kesana, El naik taksi aja ya.. nanti pulangnya bareng papa sama mama, el males nyetir sendiri pegel jauh soalnya”

“Iya terserah kamu aja enaknya gimana, kalok gitu fiks ya papa tutup telfonnya”. Ucap papa Elvano.

El pun melanjutkan makannya, setelah selesai mereka berdua segera pulang, karna el juga harus menyiapkan baju baju nya untuk pergi ke rumah neneknya, karena tante el masih tinggal dirumah nenek, jadi acara resepsinya pun disana, tidak di gedung maupun hotel. Tante el ini merupakan adik dari papanya el, dia masih muda dan dia seorang dokter gigi dan memiliki 5 cabang klinik gigi.

Selama di perjalanan pulang, peri bertanya kepada el, hendak kemana el besok, apakah peri ikut atau tetp tinggal dirumahnya.

“Elvano, emang besok kamu mau kemana?” ucap peri, Dengan suara yang keras karna mereka sedang dijalan banyak motor dan mobil sehinnga tidak akan terdengar oleh el jika suara nya kecil.

“Gue mau kerumah nenek, tante gue besok nikah, kenapa?”

“Aku gimana? Ikut atau tetap stay dirumah kamu” tanya peri padal el dengan sedikit malu malu

El pun tersenyum, ia berfikir bahwa peri mungkin takut jika el tidak membawanya, dan membiarkan peri tinggal sendiri dirumahnya.

“Loe maunya gimana? Ikut atau tetep dirumah, kalok loe mau ikut gapapa sih, nanti loe jadi dayang dayang tante gue, hahaha” ucap el bercanda

“Tapi emang benera gapapa aku ikut kamu?”

“Iya gapapa!”

“Oke deh, kalok gitu aku ikut ya..!” ucap Peri.

...***...

Keesokan harinya Elvano dan Peri dalam perjalanan menuju rumah Nenek, mereka naik taksi. Saat diperjalanan, supir taksi hendak mengisi bensin di sebuah SPBU, el melihat ada jajanan pinggir jalan yaitu cilok, el pun mengajak peri untuk jajan cilok sembari menunggu supir taksi mengantre bensin.

El bergegas menuju penjual cilok, “Bang cilok nya 2 ya” ucap Elvano

Karna hanya tersisa 1 kursi, el menyuruh peri untuk duduk di kursi itu sembari menunggu cilok

Terlihat seorang pria yang membeli cilok juga, ia melihat ke arah peri terus menerus, mungkin ia terpesona dengan kecantika peri, ia benar benar tidak memalingkan wajahnya tersu menatap ke arah peri, padahal dia juga membawa seorang cewek ntah itu pacarnya atau temannya. Melihat hal itu membuat el tak nyaman, ia tidak suka dengan pria yang terus menerus menatap peri.

“Eh bang, ngapain lu liat liat dia (peri) terus, kalok mok liat cewek mending loe liatain cewek yang loe bawak” ucap El kesal.

Peri pun memandangi el yang sedang menegur pria itu, sembari melihat ke arah pria itu juga.

Pria itu juga langsung memalingkan wajahnya, dan membuat wanita yang ia bawak tadi kesal atas kelakuannya itu, sangat mata keranjang.

Plakkkk wanita itu memukul kepala pacarnya dengan dompet hitam yang ia pegang. Dompet hitam besar dan panjang itu, benar benar sakit jika digunakan untuk menggeplak kepala orang.

Pria itu pun langsung histeris kesakitan

“Dasar ya cowok jelalatan gak bisa liat yang bening dikit” ucap Wanita itu

“Jangan kasik Ampun mbak, hahaha” ucap el senang

Peri menatap el tersenyum, ia langsung memalingkan wajahnya karena el tiba tiba menatap ke arahnya. El pun langsung tersenyum melihat reaksi peri yang terlihat kaget saat el melihat ke arahnya.

Taksi yang el tumpangi pun sudah selesai mengantre bensin, mereka pun segera masuk setelah membeli cilok.

“Nih ambil” ucap el sambil mengulurkan air mineral kepada peri.

“Makkasih el (ucap peri dengan suara lembut)

Ini perjalanannya masih jauh ya” tanya peri kepada el.

“Iya, kalok loe mau tidur, tidur aja, nanti kalok udah sampek gue bangunin”

“Yaudah deh, kalok gitu aku tidur dulu ya” ucap peri

...***...

Akhirnya mereka pun sampai dirumah nenek, el membangunkan peri yang masih tertidur. El pun meminta supir untuk menutup mata, karena peri harus berubah menjadi peri kecil, jika tidak begitu, el tidak bisa membawanya masuk. Karena semua orang pasti bertanya siapa yang el bawa, mungkin mereka akan mengira el membawa pacarnya.

“Pak, boleh tutup mata gak, sebentar… aja pak” ucap el memohon.

“Kenapa Mas, saya lagi gak Ulang tahun mas, jangan di surprise sin atuhhh” ucap supir Taksi, sontak ucapannya itu , membuat peri tertawa puas.

Hahahahahahah

El mengernyitkan dahinya, - Dih bapaknya PD amat- gumam El.

“Bukan, siapa juga yang mau surprise sin bapak, papa saya bukan temen juga bukan” ucap el.

“Eh gimana toh mas, tak kirain mau kasik saya surprise. Heheh, yo wes tak pejam mata dulu” ucap pak supir taksi dengan logat jawanya.

El menghela nafas sembari menggaruk garuk kepala. Peri pun cepat cepat merubah wujudnya menjadi peri kecil yang kiyowo..

“Udah belum, mas?”

“Udah pak, udah boleh buka mata”

Bapak itu pun seperti merasakan keanehan karna peri tidak ada di dalam taksi, karena si bapak juga tidak mendengar suara pintu mobil dibuka, ia heran dan menggaruk garu kepalanya.

“Loh mas, cewek mas nya kemana kok ilang”

“Aaa, dia udah keluar duluan pak, yaudah kalok gitu pak ini uangnya, makkasih ya..” ucap el keluar stelah memberikan uang taksi nya.

Bapak supir taksinya melihat ke arah el yang berjalan sendiri tidak ada wanita yang bersamanya tadi, ia melihat sekeliling, dan juga melihat semua area didalam mobil, berfikir bahwa peri sedang bersembunyi.

“Loh loh Kok aneh yah, kok saya jadi merinding, hhuhhuhhu"

...***...

Di sana benar benar ramai sekali orang orang, mereka sudah hampir 100% mempersiapkan resepsi tante nya elvano, mulai dari dekor dan undangan yang sudah banyak disebar, kepada keluarga dan teman teman tantenya alevano dan calon suaminya.

“Pa , Ma , nenek…” el memanggil mereka dari kejauhan.

Melihat kedatangan cucunya nenek el sangat metasa senang, ia pun lagnsug berdiri dari duduknya dan memeluk el sangat erat. Peri yang berada di saku baju el pun merasa terhimpit hingga sedikit sesak dan berbatuk.

“El, nenek kangen banget sama kamu, papa mama kamu udah 5 hari disini tapi kamu malah bary dateng sekarang” ucap nenek Elvano.

“Ya kan El kerja nek.., gak mungkin el ninggalin kerjaan sedang kan el belum 1 tahun kerja disana”

“iya ma, gak enak juga dong kalok izin sampek 4 hari 5 hari, lagian el juga termasuk karyawan baru disana” ucap papanya El.

Nenek el hanya menghela nafas, tante el pun datang ia menyapa el bersama calon suaminya juga. El kaget melihat pria calon suami tantenya itu, el sperti mengetahui sesuatu.

“El, kamu udah dateng” ucap tante Venny.

El tidak menjawab sapaan tantenya, ia hanya menatap tajam ke arah calon suami tantenya itu. Acara resepsi dan akad nikah akan dilaksanakan besok, namun el tampaknya tak ingin acara itu dilaksanakan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***