ALIKA PINDAH SEKOLAH

Hari ini adalah hari dimana Alika merasakan kebebasan yang ia impikan selama ini. abi mashur sudah mulai berangkat kerja kembali ke turki. Hanya ema alika dan adiknya anindia dirumah. Alika berubah semakin bandel susah diatur dan sangat membuat ema semakin kesal. di waktu siang alika pulang sekolah.

"Kemana itu anak! Sudah jam 1 siang belum juga pulang dari sekolah! apa dia main bersama teman-teman nya? dia nggak biasanya seperti ini!" Gumam ema pada dirinya sendiri sambil clingukan mencari alika diluar rumahnya.

"Ema bingung apa yang harus ia lakukan. mau mencarinya nindia tak ada yang menjaganya. apalagi kondisinya sedang demam lagi rewel-rewel nya. akhirnya ema berinisiatif untuk menitipkan anindia dirumah UMI kakak mashur di belakang rumah mereka."

"Assalamualaikum mbaa." Ucap ema langsung melangkah masuk kerumah umi.

"Waalaikumsalam. ada apa ema? tumben kamu siang-siang kesini? Alika gak ada disini." Ujar umi yang sudah tahu tujuan ema.

"Maaf mba aku mau ikut nitip anindia sebentar. Mau mencari Alika, dia belum pulang dari sekolahnya." Jelas ema pada kakak iparnya.

"Apaah! Alika belum pulang? Kenapa kamu baru mencarinya sekarang?!" Teriak umi membulatkan matanya mendengar alika belum pulang dari sekolah nya.

"Aku bingung dengan kondisi anindia yang masih demam. tidak ada yang menjaganya dirumah!" Sahut ema tak mau disalahkan oleh kakak iparnya.

"Yaa sudah sini biar anindia disini! Kamu cari alika! dia anak yang cantik ema! Jangan kamu sia-siakan!" Pekik umi pada ema dengan nada kesalnya.

"Iya mba aku permisi dulu. assalamualaikum!" Ucap ema bergegas melangkah pergi mencari alika.

"Waalaikumsalam! Hati-hati jangan panik!" Ujar umi sambil menggendong nindia dan menimangnya.

"Iyaa mbaa!" Sahut ema sembari memakai sandalnya melangkah mencari alika.

Ema bergegas mencari Alika disekolahnya. jalan kaki sambil ngedumel gak jelas."Awas kamu yaa alika! kalau sampai ketemu mama hukum kamu!" akhirnya ema pun sampai disekolah alika. hasilnya alika pun tidak ada disekolah semua pintu kelas sudah ditutup rapat,"Kemana itu anak! Main kemana dia!" Gumam ema celingukan mencari alika. Tak lama ema menghampiri ibu-ibu yang berjualan di depan sekolah.

"Permisi ibu. maaf mau tanya! apa anak-anak sudah pulang sekolah semuanya?" Tanya ema pada pedagang didepan sekolah alika.

"Sudah mbaa dari jam 10 siang. memang nya mba cari anak yang bernama siapa?" Ujar pedagang itu dan balik bertanya.

"Aku mencari Alika bu. dia belum pulang kerumah." Sahut ema dengan nada panik takut alika hilang

"Oohh alika anak yang cantik itu yaa? tadi dia ikut bersama orangtua teman nya kesana!" Ujar pedagang itu sambil menunjuk arah kemana alika dibawa pergi.

"Apa ibu tahu rumahnya dimana?" Tanya ema lagi sembari celingukan.

"Aku nggak tahu bu rumahnya,yang tahu hanya gurunya yang mengajar disekolah alika." Ucap ibu pedagang sembari mengiris-iris sayuran yang dia jual.

"Yaa sudah kalau begitu buu saya permisi untuk mencari alika lagi." Sahut ema berbalik badan dan melangkah pergi sambil menoleh kesana kemari.

"Iyaa mbaa hati hati.." Ucap pedagang sedikit teriak karena ema sudah tidak dekat lagi.

Ema semakin kesal. Dia tak mempunyai kendaraan untuk mencari kesana kemari. Akhirnya ema memutuskan untuk pulang. ia mengira mungkin saja alika akan pulang setelah dia lapar. setelah ia sampai dirumah ema kembali mengambil anindia dirumah kakaknya.

"Assalamualaikum." Ucap ema dengan melangkah masuk kerumah umi.

"Waalaikumsalam. Gimana ema, apa alika ketemu?" Tanya umi masih menimang nindia.

"Nggak mba! Kata pedagang di depan sekolah alika ikut bersama teman nya yang dijemput oleh orangtua nya, dan aku nggak tahu dimana rumahnya." Jawab ema panjang lebar menjelaskan saat dirinya mencari alika.

"Kamu sih! terlalu mudah melepaskan alika berangkat dan pulang sekolah sendirian. mbok yaa di anter jemput gitu! Meskipun kamu mengadopsinya tapi dia anak yang baik dan penurut ema! kamu saja yang terlalu keras mendidik dia. Sekarang dia nggak pulang kamu yang repot mencarinya kesana kemari!" Pekik umi kesal memarahi ema panjang lebar karena membedakan alika dan anindia."Yaa sudah sekarang kamu pulang! biar aku suruh Anto untuk mencari alika menggunakan sepeda!" Titah umi menyuruh ema pulang dengan wajah datarnya.

"Iyaa mba trimakasih! Maaf sudah merepotkan. Assalamualaikum." Pamit ema dengan memakai sandalnya dan melangkah pergi

"Waalaikumsalam." Sahut umi mengantar ema didepan pintu dan melihatnya pergi.

Umi kakak mashur berdagang gorengan disamping rumahnya. Anto adalah anak umi yang pertama. keluarga umi sangat menyayangi Alika. karena umi tahu dan selalu mendengar suara teriakan ema yang selalu memarahi Alika hanya karena kesalahan kecil. Tak lama anto di perintah untuk mencari alika kerumah teman teman nya. anto tahu alika pasti pergi kerumah Dina yang mempunyai rumah besar mainan boneka yang banyak. karna alika pernah bercerita kepada nana dan ika anak perempuan Umi bahwa dia suka bermain disana karna banyak jajanan dan mainan. Tak lama anto telah sampai dirumah Dina.

"TOK! TOK! TOK!"

"Assalamualaikum.." Ucap anto mengetuk pintu rumah dina yang megah dan mewah.

"Waalaikumsalam." Teriak Art yang bekerja dirumah dina sambil berlari kecil membuka pintu rumahnya.

"Ceklek"

"Maaf apakah disini ada Alika?" Tanya anto pada Art yang sudah tahu dengan penghuni rumah itu.

"Oooh ada mas! sebentar saya panggilkan!" Sahut Art langsung berbalik badan menaiki tangga untuk memanggil alika dikamar dina yang berada dilantai dua.

"Neng Alika! ada yang mencari. Sepertinya om kamu." Ucap Art setelah berada dikamar dina.

"Pasti om anto yaa bii?" Tanya alika antusias dan beranjak dari duduknya.

"Bibi tidak tahu namanya. Lebih baik cepat keluar! mungkin mau jemput alika pulang." Titah art menyuruh alika menemui anto dilantai satu

"Iyaa bi terimakasih yaa! dina aku pulang dulu yaa? Besok kita main boneka lagi!" Ujar alika berlari menuruni tangga diikuti oleh dina dari belakang.

"Iyaa alika Daaah" Sahut dina dengan langkah pelan mengikuti alika.

"Alika berlari menuruni tangga rumah dina. alika sudah makan dan berganti baju nya. alika juga meminjam baju bermain Dinda."

"Om antooo." Teriak Alika berlari kencang memeluk anto dan anto langsung menangkap alika lalu menggendongnya.

"Alika kenapa kamu main sampai siang begini? Mama mu mencarimu kesana kemari. Mama ema takut alika kenapa napa." Ujar anto sambil menggendong alika dengan eratnya.

"Alika nggak pengen pulang kerumah om. alika ingin tinggal dirumah Bude' UMI saja! Mama ema suka marah marah sama Alika." Sahut alika dengan wajah cemeberut jika mendengar nama ibunya.

"Anto yang mendengar ucapan alika merasa sangat sedih, Ia semakin memeluk alika erat."

"Yaa sudah om antar alika pulang yaa? nanti om yang bilang sama mama ema kalau alika hanya ingin bermain boneka dirumah dina." Rayu anto agar alika mau pulang kerumahnya.

"Iyaa om. maafin alika yaa om!" Jawab alika memeluk leher anto dengan kedua tangan nya.

"Iyaa tidak apa-apa. Ayo kita pulang! Titah anto pada alika dan menggandeng tangan alika yang sudah menurunkan alika dari gendongannya. "Terima Kasih bii. kami permisi dulu assalamualaikum." Pamit anto pada art yang bekerja dirumah dina.

"Waalaikumsalam. Hati-hati dijalan! main lah lagi kesini yaa Alika?" Teriak Art dari pintu rumah majikan nya karena alika sudah dibonceng oleh anto yang menaiki Sepeda.

Alika hanya mengumbar senyum manisnya sambil melambaikan tangan. selama perjalanan menggunakan sepeda alika tertawa puas karena kelucuan anto yang suka menjahilinya. anto sangat menyayangi alika seperti adiknya sendiri. Setelah perjalanan panjang akhirnya anto dan alika sudah sampai dirumah ema. alika yang merasa takut wajahnya berubah tegang membayangkan dirinya akan dihukum dan di tarik telinganya oleh ema. Namun perasaan itu sedikit hilang karena anto mengantar nya sampai masuk ke dalam rumah. dan ternyata benar ema sudah mulai ngomel-ngomel setelah melihat alika. ema yang tak tahu bahwa anto masih di belakang alika langsung terdiam.

"Anto kenapa kamu ada disini?" Tanya ema terkejut melihat keberadaan anto dibelakang alika.

"Aku mencari alika dirumah teman-teman nya. alika sedang bermain bersama teman nya dan alika hanya ingin bermain boneka dirumah teman nya. tolong jangan marahi alika, dia nggak salah namanya anak-anak pasti suka bermain." Ujar anto panjang lebar menjelaskan pada ema dengan ekspresi datarnya.

"Iyaa anto trimakasih sudah mengantar alika pulang." Sahut ema tidak enak hati sudah merepotkan anto.

"Iyaa sama-sama. mulai besok aku yang akan antar jemput alika ke sekolah! Biar tidak terlalu merepotkan mba ema." Ucap anto masih dengan wajah datarnya berdiri dibelakang alika.

"Tidak usah anto. nanti merepotkan kamu!" Sahut ema dengan wajah masam merasa tidak berguna menjadi seorang ibu.

"Aku diperintah oleh ibu mba! Jadi mba nggak akan mungkin bisa menolak. kebetulan tempat kerjaku juga dekat dengan sekolah alika!" Jelas anto pada ema agar tidak menolaknya lagi.

"Baiklah kalau begitu. terimakasih anto." Sahut ema melangkah mengikuti langkah anto yang sudah ingin keluar.

"Sama-sama mba! saya permisi dulu assalamualaikum.." Ucap anto berpamitan pada ema menuju sepedanya yang terparkir dihalaman.

"Waalaikumsalam.." Jawab ema yang sudah berdiri didepan pintu rumahnya.

"Om nanti kita main lagi yaa?" Teriak alika antusias dan bahagia.

"Ooh iyaa alikaa! kamu jangan banyak bermain yaa? belajar yang rajin agar jadi anak yang pintar dan mamamu akan bangga nantinya." Sahut anto setengah berteriak yang akan mengayuh sepedanya.

"Oke om! Daah." Teriak alika melambaikan tangan nya pada anto yang sudah pergi.

Anto segera pulang karena hari sudah sangat sore. alika yang mulai tegang takut dimarahi mama nya namun itu tidak ia rasakan.karena ema mendiamkan alika. ema sekarang hanya membiarkan alika mau bertingkah seperti apa. apakah ingin bermain atau belajar dirumah. ema sudah tidak mau tahu lagi caranya bicara pada alika. karena bagi ema alika semakin kesini semakin bandel dan susah diatur. Itu semua karena ulah ema sendiri yang terlalu keras pada alika.

***

Kini hari sudah berganti malam,alika terus saja bermain dengan mainan nya sampai jam menunjukan jam 9 malam. ema yang mencarinya ternyata alika ada diruang tv ketiduran bersama mainan nya. Ema melihat alika sambil bicara untuk dirinya sendiri.

"Alika hanya ingin bermain boneka ya? besok kita jalan-jalan yaa sayang? Membeli boneka yang banyak agar alika betah dirumah bermain boneka." Gumam ema sambil mengusap kepala alika yang terlelap di lantai yang beralaskan karpet.

Alika selama ini hanya mempunyai mainan lego saja dirumahnya. Sebagai anak perempuan alika ingin mempunyai banyak mainan seperti boneka dan masak-masakan. Akhirnya ema memindahkan alika di kamarnya dan ema juga ikut tertidur ditengah-tengah kedua anaknya. Hari sudah berganti pagi dan ini adalah hari minggu alika libur sekolah. Sesuai janji ema ingin membelikan mainan untuk alika tercapai hari ini. ema mengajak anak-anak nya pergi ke mol untuk membeli berbagai mainan yang alika mau.

"Alika kamu ingin membeli mainan apa?" Tanya ema dengan menggendong anindia. "Pilihlah mainan apa yang kamu inginkan!" Titah ema dengan senyum simpulnya menatap alika.

"Beneran mah? Mama sudah tidak marah lagi sama alika? Alika boleh beli mainan kesukaan alika mah.?" Sahut alika antusias mendengar ucapan ibunya.

Ema: "Iyaa sayang boleh! Tapi ada syaratnya!" Ujar ema menundukan tubuhnya dihadapan alika.

"Syaratnya apa mah?" Jawab alika dengan wajah takutnya melihat ema yang menatap tajam.

"Alika tidak boleh main lagi dirumah orang lain sampai lupa pulang! kalau bisa teman-teman alika saja yang main dirumah alika yaa sayang?" Ujar ema memberi senyum di ucapan terakhirnya.

"Oke mah!" Sahut alika sambil mengangkat jempolnya.

Saking bahagianya alika memilih semua mainan yang ia impikan. setelah membeli semuanya akhirnya ema mengajak alika makan di rumah makan chiken. Alika semakin bahagia karena dirinya merasa sudah tidak ada bayangan siksaan untuk dirinya. tapi tidak sampai disitu saja. meski hanya kesalahan kecil ema masih saja memarahi alika dengan cara menghukumnya. alika tak tahu apa kesalahan nya karena dia hanya ingin bermain. dipikiran seorang anak kecil hanya bermain dan bermain itu sangatlah wajar namanya juga anak-anak. Kini hari-hari alika merasa seperti didalam neraka yang sangat panas. hanya omelan dan hukuman yang selalu ia dapat.

***

Hari telah berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Saat nya Alika naik kelas ke kelas 4 SD berusia 10 tahun. saat alika naik kelas 4 sd ema pindah rumah kerumah neneknya yang luas dan besar. Adik alika juga sudah kelas 2 SD. ema pindah rumah karena orangtua ema pulang ke indonesia saat itu. ema diperintah untuk pindah kerumah neneknya. karena orangtua ema ingin sekali berkumpul dengan ema karena setelah sekian lamanya saat ema menikah belum pernah bertemu lagi dengan orangtua nya. alika dan nindia bermain bersama dihalaman belakang rumah buyut nya itu. Sedangkan ema mempunyai adik yang seumuran dengan alika dan nindia. mereka bermain petak umpet bersama sama. alika begitu sangat bahagia karena ema sedang sibuk membereskan barang-barangnya ke dalam rumah. hari sudah semakin sore semuanya melakukan aktivitas seperti biasanya dan tibalah waktunya makan malam bersama. tak disangka nenek alika memasak makanan yang ia sukai.

"Naswaa! Hamiiid! Alikaa! Nindii!" Teriak khalifah dihalaman belakang rumahnya memanggil anak cucu nya.

"Nenek Alika bernama Khalifah biasa di panggil iffah. Naswa dan hamid adalah adik ema yang usianya sepantaran dengan Alika dan nindia."

"Ayoo semuanya anak-anak makan malam,! Lalu pergilah tidur! besok kalian harus berangkat ke sekolah yang baru." Titah iffah dengan berteriak dengan senyum lebarnya.

Anak-anak sangat gembira akan masuk sekolah yang baru sudah di daftarkan oleh orangtuanya. namun lagi-lagi ema membedakan antara alika dan nindia. Keesokan harinya ema mengantar nindia dan naswa ke sekolah meraka di sekolah negeri dan alika di sekolahkan disekolah swasta yang mempunyai banyak pendidikan agama. alika yang sedih ingin satu sekolah dengan adik-adiknya pun berakhir dengan kecewa. dia lagi-lagi harus menelan pahit perlakuan orangtua nya.

*DISEKOLAH ALIKA

"Hay,kamu anak baru yaa? Nama kamu siapa? Kenalkan aku Mega." Ujar mega mengulurkan tangan nya di depan alika dengan senyum lebarnya.

"Aku Alika! Salam kenal mega." Sahut alika menyambut tangan mega dengan senyum simpul diwajahnya

"Alika kenapa kamu disini sendirian? Kita main yuk disana." Ajak mega sembari menunjukan tempat bermain.

"Aku tidak apa-apa! memang nya kamu tidak bermain dengan teman yang lain?" Tanya alika menoleh sekeliling sekolahnya.

"Tidak! Aku melihat kamu sendirian disini dan aku ingin bermain sama kamu Alika.." Ujar mega sambil meminum es cup yang ada ditangan nya.

"Baiklah! Ayo kita main disana." Ajak alika dengan menggandeng tangan mega sembari berlari kecil menuju tempat bermain.

Alika dan Mega menjadi sahabat baik. mereka berdua selalu bermain bersama disekolah. Sampai duduk satu kelas pun bersama.

*SITUASI DIRUMAH

"Ema! mama lihat kamu suka keras pada Alika! memangnya sebandel apa Alika sampai-sampai kamu selalu memarahinya?" Ucap Iffah yang duduk disamping ema disofa ruang keluarga.

"Aku nggak tahu mah! setiap melihat alika rasanya aku ingin selalu memarahinya! aku sendiri juga nggak tahu kenapa mah.." Sahut ema sambil membereskan mainan yang berantakan.

"Ema! Walaupun dia hasil anak yang tidak kamu inginkan! dia tetap tidak bersalah nak! yang salah itu orang tua nya dan tuhan sudah menakdirkan kehidupan Alika di tanganmu! Jaga dia baik-baik! jangan selalu membedakan antara nindia dan alika. Mama takut anak yang kamu sayang akan mempermalukan kamu nantinya! jangan sampai sakit hati alika terhadap kamu membuat kamu malu sendiri karena tingkah anakmu yang kamu sayang!" Ujar iffah panjang lebar menasehati ema agar merubah sikap keras nya pada alika.

"Iyaa mah,insyaallaah aku akan berusaha adil! mama sampai kapan berada di indonesia?" Sahut ema mengalihkan pembicaraan agar lupa dengan masalah alika.

"Mama tidak tahu. Semua keputusan ada ditangan abahmu. mama hanya menurutinya saja. Kamu tahu sendiri bagaimana kerasnya abahmu jika mama menolak keinginan nya." Ujar iffah dengan menepuk tangan nya diatas pahanya.

"Aku sangat rindu sama abah! tapi kenapa abah tidak ikut pulang?" Gumam ema namun masih didengar oleh iffah ibunya.

"Abahmu sedang sibuk sekali. dia sedang mengurus semua berkas kepindahan nya ke indonesia. Rencananya abahmu ingin membeli rumah disini. abahmu sudah mempunyai rencana dengan saudara yang ada di kampung sebelah agar mencarikan rumah yang besar dan banyak kamar. anak abah kan banyak jadi kamar anak perempuan dan lelaki harus dipisah agar tidak terjadi lagi yang tidak-tidak." Jelas iffah panjang lebar pada ema agar tidak kecewa.

"Memangnya mama dan abah akan menetap di indonesia? Sudah tidak brangkat lagi ke turki?" Tanya ema menoleh ke arah ibunya disamping kirinya.

"Rencananya sih begitu! mungkin adikmu si tholib yang akan mengelola usaha abah disana!" Sahut iffah sambil meminum teh nya yang berada di atas meja.

Keluarga Ema kategori keluarga besar. Ema anak pertama dan mempunyai 5 adik. semuanya 3 perempuan dan 3 laki-laki. mereka akan menetap di indonesia, 3 adik Ema lahir di turki selama ema berumah tangga ema tidak pernah bertemu adik-adiknya. kecuali adik perempuan nya yang masih kuliah kala usia Alika 4 tahun. Adik perempuan ema bernama Selfi tinggal dirumah neneknya dirumah lugu. namun nenek SADIKAH tinggal bersama tante ema yaitu tante KHADIJAH di semarang. Selfi hanya tinggal sendirian dirumah nenek bersama ATUN Art yang sudah lama bekerja dirumah nenek. tak lama setelah ema dan mama nya mengobrol dengar suara anak-anak sudah pulang. Hanya alika yang belum pulang. Naswa dan anindia disambut hangat oleh orangtua masing-masing. naswa dan anindia dijemput oleh ART menggunakan becak. tapi lagi-lagi alika pulang sendirian tak ada yang menjemputnya. hanya paman becak yang disuruh menjemput alika di sekolahnya.

"Permisi pak satpam! saya diperintah untuk menjemput anak perempuan yang bernama alika kelas 4 Sd." Ujar paman becak yang sudah berada didepan sekolah alika.

"Baik pak tunggu sebentar saya panggilkan!" Sahut security itu dan melangkah menuju kelas alika dan memanggil alika dikelasnya. "Alika! Kamu sudah dijemput dan sudah ditunggu paman becak yang dipesan orangtua mu." Ujar security yang sudah berada dikelas alika.

Alika bergegas menuju gerbang sekolah dan security bertanya dulu kepada paman becak untuk memastikan bahwa itu benar perintah orangtua nya."Maaf pak! Bapak diperintah oleh ibu siapa nama nya?" Tanya security dengan wajah datarnya pada paman becak.

"Saya diperintah ibu Ema untuk menjemput anak yang bernama alika disekolah ini." Sahut paman becak menjelaskan dengan jelas.

"Apa betul alika itu nama ibumu?" Tanya security pada alika dengan ramah.

"Betul pak itu nama mama alika." Jawab alika mendongakkan kepalanya menatap security yang lebih tinggi darinya.

"Baiklah cepat naik dan hati-hati di jalan! Pelan pelan ya pak! antarkan Alika sampai rumahnya!" Titah security membimbing alika menaiki becak yang sudah menjemput nya.

"Baik pak permisi!" Jawab paman becak sambil mendorong becaknya untuk jalan.

"Yaa silahkan! dadah alikaa." Ucap security dan melambaikan tangan nya pada alika.

Alika akhirnya diantar paman becak pulang kerumah. setelah sampai tak ada sambutan tak ada perhatian. Semua masih sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ema dan anindia sedang tidur siang di kamarnya. Naswa juga sedang tidur siang di kamarnya. alika sedih Seakan-akan alika tidak pernah ada dirumah itu. akhirnya alika pun memutuskan untuk bermain dihalaman belakang. namun lamunan alika buyar ketika nenek iffah memanggilnya.

"Alikaa sini sayang! sedang apa kamu disitu?" Panggil Iffah yang melihat alika sedang bermain sendiri dihalaman belakang.

"Alika sedang main sendiri nek!" Teriak alika sambil melangkah mendekati neneknya.

"Jangan suka main sendirian jika dihalaman yaa sayang! Jika tidak ada teman usahakan main di dalam yaa sayang? Ayo masuk! alika sudah makan belum?" Titah iffah dan menanyakan pada cucu kesayangan nya.

"Belum nek! Alika pulang sekolah mama ema sedang tidur dan nenek juga sedang sibuk sendiri di dapur. Jadi alika main sendiri di halaman nek." Jawab alika sambil membersihkan tangan nya yang berisikan tanah dengan bajunya.

"Yaa sudah sini nenek ambilkan makan lalu tidur siang yaa seperti yang lain. nanti sore bangun dan mandi. Setelah itu nanti nenek beri uang buat beli jajan bersama naswa dan nindia." Ujar iffah membimbing alika masuk dan menyuruh nya mencuci tangan.

"Oke nek! nenek masak apa?" Tanya alika yang sudah mencuci tangan dan melepas bajunya yang kotor

"Nenek masak ayam kecap kesukaan alika." sahut iffah sambil mengambilkan nasi di piring untuk alika.

"Asiikkk hari ini makan ayam kecap buatan nenek." Teriak alika melompat kegirangan.

"Sssttt jangan keras-keras suaranya nanti yang lain bangun. alika bisa dimarahin mama." Ujar iffah sambil menempelkan ibu jarinya di bibirnya.

"Ups maaf nek! alika seneng sekali nek!" Sahut alika menutup bibirnya dengan tangan kanan nya

"Ayo makan keburu dingin ayamnya!" Titah iffah yang sudah mengambilkan makanan untuk alika.

"Oke nek! alika makan sambil menonton tv boleh tidak nek?" Tanya alika menoleh kearah neneknya yang sudah duduk didepan tv.

"Boleh sayang! tapi jangan keras-keras yaa volume nya." Sahut iffah membalikan badanya menghadap alika.

"Oke nenek yang cantiik." Ucap alika antusias dan menyalakan tv nya.

Pada dasarnya Alika anak yang sangat penurut. Namun keras nya ema pada Alika yang membuat Alika jadi bandel dan susah diatur "Kasian kamu alika. nenek janji akan selalu membuat alika tersenyum bahagia. nenek insyaallah akan mencoba untuk adil sama kamu. nenek akan selalu beri perhatian yang tidak kamu dapatkan dari mama ema." gumam nenek iffah menatap alika dari kejauhan.

****************

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Allahu...sedih membaca kisah Alika anak yg lahir dari perkosaan dan tdk diberi kasih syg sebagai anak kecil oleh mama serta abi tirinya ..

2023-12-05

1

Ray

Ray

oh alikaa🙂

2023-11-01

1

𝒀𝑶𝑺𝑯𝕌𝔸ˢ

𝒀𝑶𝑺𝑯𝕌𝔸ˢ

ketemu alika lagi disini..

2023-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!