ALIKA ( Anak Yg Tak Diinginkan )
"Ema! anakmu manis sekali seperti kamu." Ujar Khodijah tante ema sambil mencubit bayi yang ema lahirkan.
Ema tak menjawab. Dia hanya tersenyum simpul tak ada rasa bahagia. hanya rasa kecewa dan sakit hati menerima nasib takdirnya yang begitu kejam padanya.
Khadijah adalah tante dari ema dan ema adalah ibu dari Alika. ema melahirkan anak perempuan di daerah semarang jauh dari keluarga dan orangtua nya. Orang tua ema berada diluar negeri karna mempunyai satu usaha disana. ema yang melahirkan Alika kondisinya sangat lemah. Ema dinikahkan dengan pria tua yang usia terpaut 15 tahun darinya, sungguh sangat menyedihkan kehidupan nya. ema di perkosa oleh kakak sepupunya sendiri dan dinikahkan dengan sahabat ayahnya yang berstatus duda mempunyai 1 anak. Setelah melahirkan alika, ema dibawa pulang oleh suaminya tanpa membawa alika. alika dirawat oleh arum. Arum adalah anak dari tante khadijah. arum sudah menikah tapi tidak bisa mempunyai anak karna rahimnya lemah. jadi arum ingin merawat alika untuk menemani dirinya. waktu berlalu 3 bulan lamanya, arum dan tante khadijah membawa alika pulang ke kampung untuk diserahkan pada Ema ibu kandung nya. Keluarga dari suami ema hanya tau bahwa ema mengadopsi anak perempuan dari saudaranya. Keluarga suami ema tidak tau bahwa Alika adalah anak kandung ema. disinilah kehidupan Alika dimulai.
"Ema mau kau beri nama siapa anak ini?" Tanya khodijah sambil menggendong bayi yang ema lahir kan
"Aku tidak tahu tante. Pikiranku sudah buntu!" Jawab ema menggelengkan kepalanya
"Bagaimana kalau tante yang beri nama?" Ucap khodijah menawarkan diri masih dengan menggendong bayi itu.
"Terserah tante saja!" Sahut ema pasrah dengan ekspresi datarnya.
"Gimana kalau tante beri nama "ALIKA" cantik kan nama nya?" Ujar khodijah sambil menimang alika dan mencubit pipinya yang menggemaskan.
"Iyaa tante namanya bagus!" Sahut ema tanpa ekspresi.
"Hai alika! ini nenek khadijah. baik-baik yaa kamu sama mama mu disini! jadi anak yang pintar dan Solehah yaa sayang, jangan nakal sama mamamu. Nenek pulang dulu ke semarang!" Ucap khodijah yang sambil mengajak alika bicara dan menyerahkan nya ada ema.
"Hati-hati dijalan tante!" Ucap ema sambil menerima bayi itu ditangan nya.
"Iyaa! kamu baik-baik yaa merawat anakmu ini, sayangi dia anggap saja ini takdir harus ikhlas!" Nasehat khodijah pada ema sambil memeluknya dengan lembut
"Iyaa tante aku akan berusaha ikhlas!" Sahut ema dengan menatap alika.
"Baiklah kalau begitu tante jalan dulu! sabar yaa sayang?" Pamit khodijah dengan mengusap lengan ema untuk menguatkan ema.
"Iyaa tante!" Sahut ema dengan menyalami tantenya.
"Tante pulang dulu yaa assalamualaikum!" Pamit khodijah sambil melangkahkan kakinya menuju mobil
"Waalaikumsalam!" Sahut alika masih berdiri di depan pintu melihat mobil tantenya hingga tak terlihat.
Setelah mengantar tante nya ema kembali masuk kerumah. suami ema tidak ada dirumah, dia sedang bekerja mengantar paket ke luar kota. suami ema bernama mashur dan ema tinggal bersama keluarga suaminya. waktu semakin berlalu 4 tahun lama nya. alika sudah mempunyai adik perempuan bernama Anindia. alika dan Anindia beda usia 2 tahun, alika sudah berusia 4tahun dan Anindia 2tahun. mereka berdua selalu bermain bersama. mashur suami ema bekerja diluar negeri bekerja dengan ayahnya ema disana. ema dan anak anak nya tinggal dirumah suami ema.
"Alikaaa!" Teriak ema mencari alika dengan langkah tegas hingga keluar rumah.
"Iyaa mah!" Sahut alika mendongakkan kepalanya yang terkejut melihat ibunya sudah berada dibelakangnya.
"Kamu itu bandel sekali yaa! disuruh nungguin adikmu malah pergi sibuk main sendiri diluar! Lihat Karena kamu adikmu jatuh dari kasur! Dasar anak bandel!" Pekik ema sambil menarik telinga alika dan menyeretnya masuk ke dalam.
"Aduuh maa sakit maa!" Tangis alika seraya ingin melepaskan tangan ema dari telinganya.
"Makanya jangan bandel jadi anak!" Teriak ema dengan menengadahkan tangan kanan dan kirinya di pinggangnya.
Tak lama kemudian setelah berlalu 1bulan mashur suami ema pulang ke indonesia. dia cuti kerja selama 3bulan tanpa mengabari ema tiba-tiba mashur sampai di kampung nya. niatnya untuk memberi kejutan pada ema. tapi ema hanya bersikap biasa saja karena ema tidak pernah menyukai suaminya itu. ema hanya menjalani takdirnya sendiri yang bagi dirinya esok matipun ia tak masalah.
"Assalamualaikum!" Ucap mashur dengan langkah santai masuk kerumahnya Karena pintunya tidak ditutup.
"Waalaikumsalam." Sahut ema yang terkejut dan berlari kecil menghampiri mashur untuk mencium tangan suaminya.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya mashur sambil meletakkan kopernya di satu tempat.
"Seperti yang kamu lihat. Aku baik-baik saja!" Jawab ema sembari merentangkan tangan nya.
"Bagaimana anak-anak? Apakah baik-baik saja?" Tanya mashur celingukan mencari alika dan mencubit pipi Anindia yang berada dalam gendongan ema.
"Yaa begitulah! Terkadang bandel terkadang usil!" Sahut ema masih berdiri dihadapan mashur dengan posisi masih menggendong Anindia.
"Yaa sabar anak-anak memang begitu. yaa sudah aku mau mandi dulu lalu kita makan malam!" Titah mashur sembari melepaskan dasi dan jas yang ia pakai.
"Aku nggak masak hari ini terlalu merepotkan! aku hanya membeli lauk setiap hari!" Sahut ema dengan wajah kesal dan lelah.
"Yaa sudah nanti kita makan diluar! kamu dan anak-anak ganti baju lalu bersiaplah kita dinner bersama!" Titah mashur sambil melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Apa kamu tidak lelah baru saja pulang dari turki?" Tanya ema seraya menurunkan Anindia di kasur.
"Tidak! aku sudah rindu ingin makan sate kambing di indonesia!" Ujar mashur sambil membayangkan dirinya makan malam nanti.
Ema yang mendengar sate kambing kesukaan nya itu langsung merasa antusias karena akan makan lezat dirinya malam ini. merekapun melakukan perjalanan tak jauh dari kampungnya. hanya keluar ke jalan raya saja sudah menemukan banyak rumah makan sate kambing langganan nya. mereka telah sampai dirumah makan dan disambut pelayan yang ramah dan tampan.
"Silahkan mau pesan apa ibu pak?" Ucap pelayan sambil membawa buku menu dan menyerahkan nya pada mashur.
"Mm Sate kambing 1 kodi, nasi nya 3 porsi dan sop kambing nya 2 porsi." Ujar mashur sembari menyerahkan buku menu pada pelayan.
"Minumnya apa pak?" Tanya lagi pelayan Dengan menundukan bahunya ramah.
"Aku teh tawar saja 1, kamu mau minum apa ema?" Sahut mashur dan menanyakan pada ema yang belum memesan minuman.
"Mm Aku es jeruk 1 dan air putih 1." Sahut ema pada pelayan dengan senyum simpulnya.
"Mama aku mau es jeruk juga!" Ujar alika antusias mendengar es kesukaan nya.
"Sudah tidak usah! kamu masih kecil jangan minum es nanti sakit mama juga yang repot! sudah kamu minum air putih saja." Pekik ema tanpa menghiraukan alika yang kecewa.
Alika yang merasa keinginan nya tak pernah di beri pun selalu merasa kecewa pada ibu nya itu.
"Baik ditunggu pesanan nya." Ujar pelayan ramah menundukan kepalanya.
"Trimakasih." Ucap mashur dengan senyum simpulnya.
Pesanan Pun telah datang. Semuanya makan dengan bahagianya begitupun alika makan dengan sangat lahap. setelah semua menghabiskan makanan nya mereka bergegas pulang karena hari sudah malam. Takut anak-anak mereka sakit terkena angin malam. Sesampainya dirumah ema menidurkan alika dan Anindia. Setelah semuanya terlelap ema pun ikut lelap dengan tidurnya. mashur yang begitu sangat lelahnya dia terlelap diruang tv. karena sedang menonton tv berita indonesia. hari pun berganti pagi semuanya sudah nampak segar setelah melakukan aktifitas mandi nya. Ema pun bergelut dengan kegiatan nya mengurus 2 anaknya, mashur berkebun di belakang rumahnya,tak lama Alika menghampiri ayahnya itu.
"Abi sedang apa disitu?" Tanya alika yang melihat mashur menyirami tanaman nya.
Mashur tak menjawab pertanyaan alika. Mashur hanya menatapnya saja tanpa bicara. Mashur tak menyukai alika. mashur tak pernah menganggap alika itu anaknya karena bagi mashur alika hanya anak haram dan pembawa sial keluarganya. padahal sangat ingin alika bermanja dan bermain dengan mashur yang dia pikir mashur adalah ayah kandungnya. Namun takdir tak berpihak pada alika.
"Sedang apa kamu disini! Sudah sana masuk bermain dengan bonekamu didalam!" Pekik mashur tidak ingin melihat alika.
Alika kecewa dengan sikap ayahnya itu yang seolah-olah tak ingin melihatnya. alika akhirnya masuk dengan perasaan kecewa. ia mengharapkan ayahnya mau mengajak nya bermain namun hanya kekecewaan yang ia dapat. begitu malang nya alika. Dia hanya ingin disayang dan diperhatikan namun orangtua nya tak pernah melihat dirinya ada.
"Alikaaa!" Panggil ema yang melihat alika sedang bermain lego dilantai.
"Iyaa maa!" Sahut alika menghampiri ema yang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Jaga adikmu yaa! jangan kemana-mana! mama mau cuci piring dulu di dapur!" Titah ema menyuruh alika menemani adik nya yang sedang tidur.
"Iyaa maa!" Jawab alika melangkah menuju kasur tempat adiknya tidur.
"Jangan seperti kemarin yaa! jika adikmu jatuh lagi kamu mama hukum!" Pekik ema dengan menunjukan jarinya pada alika dengan jarak jauh.
"Iyaa maa!" Sahut alika menganggukan kepalanya dan berbaring disebelah adiknya.
Ema melakukan tugasnya sebagai ibu rumahtangga. Setelah selesai mengerjakan pekerjaan nya ema kembali lagi ke kamar dan ternyata setelah masuk ke kamar alika juga ikut tidur disamping adiknya. alika terlihat lelap sekali, seakan ingin menghilangkan beban rasa kecewa pada orangtua nya. ema yang melihat alika merasa sangat iba. ia merasa selama ini dirinya terlalu keras terhadap alika yang masih berusia 4tahun. anak yang tak tau apa-apa dituntut harus mengerti keadaan rumah tangga yang rumit. Tak terasa airmata ema mengalir membasahi pipinya.
"Maafin mama sayang. mama sudah selalu keras dan kasar sama alika! maafin mama nak." Ucap ema sembari mengusap air matanya perlahan.
Mashur mendengar ucapan ema dari balik pintu kamarnya. mashur merasa iba melihat ema yang sangat tertekan dengan keadaan nya saat ini. bagaimana tidak, ema gadis lugu dan polos berusia 18 tahun harus menanggung beban hamil diluar nikah karena ulah kakak sepupu nya sendiri. cita-cita nya yang ingin menjadi seorang guru harus kandas karena takdir tak di pihaknya. Justru malah harus menjadi ibu rumah tangga yang mengurus 2 anak. tak lama hari telah berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan alika sudah berusia 7tahun. alika sudah kelas 1 sd.
"Alika! alikaa! ayo bangun sudah jam 6 pagi berangkat sekolah! buruan mandi lalu bersiaplah!" Titah mashur membangunkan alika menggunakan lidi yang untuk membersihkan kasurnya dengan kasar.
"Iyaa abi!" Sahut alika langsung beranjak menuju kamar mandi tanpa didampingi oleh ema.
Setelah siap alika akhirnya berangkat ke sekolah jalan kaki sendiri tak diantar oleh kedua orangtua nya. meskipun dekat hanya 15 menit sampai sekolahnya tapi alika ingin seperti teman lain nya yang diantar orangtua nya. Alika merasa iri dan sedih melihat teman lain nya seakan dirinya tak di inginkan oleh orangtua nya.
"Ting! ting! ting! ting!"
Bel sekolah sudah berbunyi. alika bergegas masuk ke kelas nya. alika tak fokus dengan pelajaran selama di sekolah. alika selalu melamun sendirian tak punya teman, tak diberi uang jajan dan tak ada perhatian rasanya kaki ini ingin melangkah jauh ke planet diatas sana. Setelah bel berbunyi alika pulang dengan perasaan sedih karena tak ada yang menjemputnya untuk pulang. alika berjalan gontai dan sangat pelan.
"Assalamualaikum." Ucap alika memberi salam saat masuk kerumahnya dan ternyata tidak dikunci.
Tak ada yang menjawab dan pintu tidak terkunci. alika melihat kedua orangtua nya sedang tertidur lelap dikamar nya bersama adiknya anindia,perasaan alika semakin sedih. akhirnya alika melepas baju seragam yang ia pakai dan bermain diluar rumahnya. alika mempunyai banyak teman hingga alika tak merasa kesepian. di desa nya kategori desa yang ramai penduduk tapi keluarga mashur adalah keluarga terpandang.
"Alikaaa Alikaaa kamu dimana?" Teriak ema mencari alika kesana kemari dengan langkah cepat setengah berlari
Tak ada jawaban. ema akhirnya keluar rumah sambil teriak memanggil nama alika tapi tak kunjung pulang. hari semakin sore namun alika belum juga pulang.
"Bii alika kemana yaa? Sudah sore begini dia belum juga pulang?" Tanya ema menghampiri Mashur yang baru selesai mandi.
"Apa tadi sudah pulang dari sekolah?" Ujar mashur kembali memberi pertanyaan pada ema.
"Sudah! aku bangun hanya melihat baju sekolah dan tas nya saja! tapi alika nggak tahu kemana." Sahut ema masih celingukan mencari alika.
"Mungkin dia dirumah kakak di belakang. coba kamu kesana!" Titah mashur sembari memakai pakaian nya.
Ema bergegas pergi kerumah kakak mashur dibelakang rumah nya. kakak adik mashur hampir satu kampung bersama. masing-masing sudah punya rumah sendiri. Alika suka memutari kampung untuk bermain dirumah tante dan om nya yang masing-masing sudah mempunyai anak. Alika kategori anak yang suka bergaul dan ternyata benar saja alika bermain dengan anak tante nya dirumah kakak mashur di belakang.
"Assalamualaikum mbaa apa ada alika disini?" Ucap ema sambil melangkahkan kakinya menghampiri kakak iparnya.
"Waalaikumsalam! yaa ada dikamar nana dan ika. alika sedang bermain di dalam dia juga sudah makan." Sahut umi yang masih duduk sambil menjahit baju anaknya yang sobek.
Kakak mashur bernama umi. Umi punya 3 anak diantaranya 1 lelaki dan 2 perempuan yang bernama Yanto, nana dan ika. nana dan ika sudah kelas 1 SMP. mereka berdua sangat menyukai alika yang cantik dan menggemaskan.
"Alikaa!" Panggil ema dari ruang tamu dirumah umi. Alika langsung keluar dari kamar nana dan ika mencari sumber suara.
"Ayo pulang sayang! sudah hampir maghrib! main nya besok lagi yaa?" Titah ema sambil melambaikan tangan nya agar alika menghampirinya
"Nggak mau mah! Alika mau disini sama mba nana dan mba ika. mama pulang saja sendiri!" Sahut alika merengek tak ingin pulang kerumahnya.
"Alika jangan rewel yaa! Besok kan bisa main lagi. Kamu juga belum mandi! besok main lagi kesini nggak apa-apa mama ijinin kok. Tapi sekarang pulang dulu, abi nanti bisa marah loh!" Ujar ema merayu sambil mengusap kepala alika dengan lembut agar alika mau pulang.
Mendengar kata Abi alika merasa ketakutan. Ia takut dipukul lagi menggunakan lidi. Akhirnya alika menuruti perintah mama nya untuk pulang dan benar ada nya setelah sampai rumah alika dimarahi abi nya karena pergi tak ijin lebih dulu. Alika dipukul menggunakan lidi dan telinga yang ditarik oleh mashur.
"Aaa ampun biii! sakit biii!" Teriak alika menangis kesakitan dan berusaha melepaskan tangan mashur dari telinganya.
"Lain kali kalau mau main ijin dulu! jangan menyusahkan orangtua! Kamu itu masih kecil sudah suka kelayapan gak karuan gimana nanti kalau besar! Besok kalau abi liat kamu main lagi seperti tadi, akan abi buang kamu ke panti asuhan!!" Pekik mashur dengan nada tinggi nya membuat alika sangat ketakutan.
"Iyaa bi alika gak kelayapan lagi! Alika janji!" Sahut alika sesenggukan karena menahan sakit di telinganya.
"Sudah sana ganti bajumu! lalu belajar. Besok sekolah!" Titah mashur masih dengan nada tingginya membuat alika semakin ketakutan.
"Iyaa bii!" Sahut alika bergegas menuju meja belajar dan membuka bukunya dengan menumpahkan air matanya yang tak bisa berhenti.
Alika berubah jadi anak yang semakin bandel dan susah di atur oleh orangtua nya. Alika yang hanya ingin disayang diperhatikan seperti anak yang lain nya tak pernah mendapatkan itu semua. alika merasa bahwa dirinya adalah anak yang tak pernah di inginkan oleh orangtua nya.
...****************...
BERSAMBUNG
***
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya..
Lanjut baca episode 2 yaa..
***hai assalamualaikum..
Perkenalkan namaku rania..
ini novel pertamaku mohon dukungan & support nya yaa kakak kakak..
Jangan lupa komentar..
beri kritik & saran nyaa yaa..
☺️🙏
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Indigo_
semangat thor /Rose//Rose/
2023-12-12
0
CintaAfya
kakak baru mampir thor... Salam kenal dan syg dari Kuala Lumpur, Malaysia ❤️🥰
2023-12-05
2
Sunflowers
berat banget jadi ema
2023-11-29
1