“Kau mau mengambil cuti?”
Tawa canggung khas pegawai kantor diberikan kepada Bertha.
“Kau tau kan kalau saat ini baru saja peluncuran pertama dilakukan? Semua data sudah kau selesaikan?”
“Sudah dan bahkan sudah ku share drivenya” April sangat bersemangat sambil menunjukkan ponselnya yang menunjukkan sheet data.
Mata Bertha memeriksa data yang ternyata semuanya sudah di perbaiki eror juga telah di revisi, salinan data persetujuan juga ada. April sangat mempersiapkan sedemikian rupa demi cutinya.
“Suratnya bagaimana?”
“Nanti akan kukirimkan, barcode nya sedang diabsahkan. Oh ayolah ini pertama kalinya aku mengambil cuti selama tiga tahun, kau tega?”
April memohon kepada Bertha, dia tahu tidak seharusnya meminta cuti karena perusahaan sedang sibuk. Dia ingin berlibur ke Swiss bersama Carissa Adelaide, sahabatnya.
Mereka awalnya ingin pergi bulan depan, tapi ternyata mendadak sahabatnya itu sudah dijadwalkan untuk ujian sebagai dokter spesialis dan sebentar lagi musim dingin di Swiss akan berakhir.
Bertha menghela nafas, setidaknya tanggung jawab pekerjaan sudah diselesaikan lebih awal “Baiklah.. hanya tiga hari”
“Tiga hari?! Aku kan minta lima hari.. kumohon hmm”
“Kau pikir lima hari akan disetujui?”
“Aku yakin percayalah padaku, aku yang akan tanggung jawab” ucapan April itu membuat Bertha menyentil keningnya.
“Pasti aku juga yang akan bertanggung jawab bodoh”
“Tenanglah, tinggal tanda tangan. Aku punya orang dalam” April menaik turunkan alisnya.
Ada orang dalam untuk apa takut, dia bisa kerja di Raymond Corp juga berkat orang itu. Hei ayolah mengandalkan kemampuan saja tidak akan mempan.
...****************...
Emily Anastasya Raymond tertawa mendengar cerita lucu. Mereka berdua sedang berada di satu cafe membicarakan tentang permintaan cuti April.
“Kau akan membantuku kan? Ini pertama kalinya aku mengambil cuti”
“Tentu. Aku akan bicara dengan Jonathan”
Emily dan April memang sudah saling mengenal. Dia merupakan sahabat dekat ibunya, Helena Lilian Matheo.
Mereka baru bertemu lagi ketika pemakaman Helena berlangsung, itu karena Helena sudah pindah ke Barcelona dan mereka tidak mengirim pesan satu sama lain.
Emily bahkan terkejut kalau Helena sudah memiliki anak yang sudah tumbuh dewasa dan cantik bernama April Lilian Berwyn.
Sejak saat itu, berusaha mendekatkan dirinya dengan April. Dia pernah merasakan kehilangan bayi perempuan, dan mungkin jika dia sudah besar usianya akan sama dengan April.
“Aku jadi ingat saat kau membantuku untuk bekerja di Raymond Corp”
Emily terkekeh “Jika bukan karena aku membujuk Jonathan, mungkin bukan kau yang terpilih”
“Benar sekali.. tapi kemampuanku juga hebat ya! buktinya aku bisa naik jabatan dengan cepat”
Kebanggaan tercetak jelas. Tidak sia-sia usahanya untuk selalu mengikuti pelatihan, tidak mengambil cuti dan perbanyak lembur. Jabatannya naik maka gajinya pun juga naik.
Emily tertawa sambil terus menatap, dia ingin mengatakan sesuatu. April menoleh dan bertanya-tanya.
“Kenapa?”
“Awalnya aku ragu menanyakan ini padamu, karena kau jomblo sejak lahir bagaimana kalau ku jodohkan dengan putraku?”
Sebenarnya pernyataan jomblo sejak lahir itu sedikit menyinggung. Tapi benar sih dia tidak pernah merasakan pacaran, jika semua orang mungkin berpikir bahwa perawan sudah langka di kota besar ini maka salah besar.
Dia adalah makhluk langka itu, April terlalu sibuk untuk survive di dunia ini semenjak ibunya meninggal. Memiliki rencana sendiri dengan menyelesaikan pendidikan yaitu kerja lalu punya uang yang banyak.
“Aku jomblo karena sibuk. Banyak yang menginginkanku” tegasnya, bukankah jomblo adalah hal yang harus disombongkan. Itu berarti dia limited edition.
“Ya.. ya anggap saja begitu” Emily memutar bola matanya “
Bagaimana mau tidak? Aku mau menjadikanmu sebagai keluargaku”
April menyesap tehnya malas “Tampan tidak? Omong-omong aku juga belum pernah melihat putramu”
“Karena setiap kita bertemu pasti akan bergosip tidak ada waktu untuk membicarakan keluarga. Dan juga putraku sudah pasti sangat tampan”
“Ntahlah aku hanya ingin menikah dengan orang yang selaras juga mencintaiku”
Wanita itu mempunyai prinsip bahwa dia harus menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan orang yang bisa mengerti dirinya dan mencintai dengan sepenuh hati. Bukankah itu adalah impian semua wanita.
“Kau hanya perlu bertemu dengannya, nanti kau bisa mengatakan kepadaku bersedia atau tidak” ucap Emily, dia sungguh ingin April menjadi menantunya.
“Baiklah kalau begitu”
“Kau mau melihat fotonya?” Emily menunjukkan foto Sammy menggunakan jas navy.
April mengangguk, dia harus mengkondisikan wajahnya. Dari samping saja sudah tampan, kenapa selama ini dia tidak bertanya tentang anaknya itu.
“Tidak banyak foto putraku yang ada di ponsel, mereka tidak suka difoto”
“Sangat privasi sekali ya” ucap April sambil tertawa.
“Sangat. Persis seperti ayahnya”
Senyuman terbit mendengar perkataan Emily, dia sangat menyayangi putra-putranya selayaknya anak kandung.
...****************...
Sean memandangi rumah sakit tempat dia di rawat sepuluh tahun yang lalu. Bangunan rumah sakit itu tidak ada yang berubah masih sama seperti dulu. Pria itu tertawa jika mengingat kejadian masa lalu, saat dia berkelahi dengan Sammy. Hampir bunuh diri dan yang paling membekas adalah bertemu dengan gadis cantik baik hati.
“Apa kita bisa pergi sekarang? Kau sudah memandangi rumah sakit itu terlalu lama” ingat James, mereka sudah berada di dalam mobil selama tiga puluh menit lebih hanya untuk memandangi rumah sakit.
“Jalan sekarang”
Ugh dingin sekali setan ini seperti keadaan cuaca sekarang, membuat James merinding.
Sebuah resort indah yang sudah diambil alih oleh perusahaan Sean berada di Interlaken memiliki akomodasi ski dan kereta gantung untuk para pelancong juga warga lokal. Setelah ditinjau oleh para direksi, resort tersebut perlu di renovasi tetapi tetap mempertahankan nuansa culture khas warga Swiss dan menambahkan beberapa fasilitas juga wahana. Resort ini dulu memiliki sedikit pengunjung padahal memiliki pemandagan yang sangat indah juga akses yang mudah.
“Apakah ada orang penting yang datang ke resort ini?” Carissa menatap petugas resort yang sibuk meyiapkan kedatangan seseorang.
“Mungkin artis, public figure atau bos mereka” April melirik ke arah pandang Carissa. Mereka sedang memesan kamar VIP, kapan lagi kan bisa menghamburkan uang.
“Ini card nya Ms. Berwyn” seorang petugas memberikan kartu masuk kepada mereka berdua.
“Thank you”
Carissa penasaran siapa yang datang bisa saja aktor hollywood kan “Siapa yang akan datang? Kalian terlihat sibuk”
“Pemilik baru resort ini nona”
Mendengar hal tersebut keduanya mengangguk, dari berita yang beredar resort tempat mereka menginap diambil alih oleh perusahaan besar di Madrid. Juga saat ini beberapa renovasi sudah dilakukan sebelumnya dengan akses yang lebih modern tapi tetap ada unsur budaya. Lebih bagus daripada review orang-orang ketika resort belum di renovasi.
“WOAH!” April berteriak kegirangan. Carissa hanya menggeleng melihat aksi sahabatnya itu.
“Lebih bagus ya daripada yang ada di review fotonya”
“Itu karena sekarang sudah di renovasi jadi kemungkinan reviewnya belum diperbaharui”
Kamar yang luas dengan ubin kayu hangat, belum lagi pemandangan indah langsung menampakkan pegunungan Interlaken yang masih bersalju. Kamar mandi nyaman, ada juga kolam air hangat di sudut balkonnya. Interior yang mewah sekaligus berkelas tetap dengan culture budaya Swiss.
April merebahkan dirinya di ranjang merasakan punggungnya yang nyaman berada di ranjang empuk juga lembut. Dia melirik ke samping, kaca besar yang langsung menunjukkan aktivitas orang-orang sedang menaiki kereta gantung.
“Ayo kita naik itu” April menunjuk ke arah kereta gantung.
“Lebih baik kita istirahat kemudian makan” Carissa ikut merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. Keduanya bersorak gembira.
Liburan Kami Datang!
......................
Ih pengen ke Swiss
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments