Restu

"Of course, Daddy dan Mommy akan minta maaf pada Langit," kata Daddy.

"Lakukan," ucap Jennie menantang  Daddy dan Mommynya.

"Langit," panggil Daddy.

Langit yang sedang bermesraan dengan Malvin, seketika berhenti dan menolehkan wajahnya pada Daddy.

"Iya, Tuan," saut Langit.

"Bisa bicara sebentar, ikut bergabung di sini," ajak Daddy.

"Tentu Tuan. Boy, Daddy akan berbicara dengan Kakek sebentar. Boy tunggu disini dulu, ya," pamit Langit.

"Tidak, Daddy nanti akan di pukul Kakek. Daddy di sini saja dengan Malvin," ucap Malvin memeluk erat tubuh Daddynya.

"Tidak sayang, Daddy tidak melakukan kesalahan, jadi Kakek tidak akan menyakiti Daddy. Boy tunggu sebentar di sini, ya," bujuk Langit sambil mengusap punggung Malvin.

"Hati-hati Dad, cepat kembali," kata Ujar Malvin yang sudah di tidurkan di kasurnya kembali oleh Daddynya.

Astaga, mendrama sekali. Malvin akan menjadi saingan terberatku. Batin Jennie melihat drama antara calon suaminya dengan ponakannya.

Langit bergabung bersama Daddy dan Mommy dan duduk di samping kekasihnya. Jennie mengusap punggung tangan Langit. Langit membiarkan kekasihnya melakukan apa pun.

"Langit," panggil Daddy.

"Iya, Tuan," jawab Langit.

"Saya minta maaf karena kemarin memukulmu Hinga habis-habisan, saya begitu percaya dengan perkataan yang dikatakan putri saya, tanpa mencari tahu terlebih dahulu ke benarannya," sesal Daddy yang sudah menuduh dan bertindak kasar dengan Langit.

"Tidak apa Tuan, salah saya juga yang mengiyakan semua tuduhan anda pada diri saya tanpa memberikan tahu

kebenarannya," ucap Langit dengan senyumnya.

"Kenapa dirimu menutupi kesalahan yang Falensia lakukan? Sedangkan Falensia sudah berlaku curang dan menyakiti dirimu," tanya Mommy, penasaran dengan tindakan Langit yang memilih untuk melindungi putri sulungnya.

"Miss Falensia hanya ingin bahagia dengan kekasihnya Nyonya. Tidak ada salahnya saya membantu Miss Falensia untuk mencapai kebahagiaannya. Jika saya berkata jujur, kami tidak akan bercerai yang artinya Miss Falensia tidak akan bisa bersama dengan kekasihnya. Dan jika saya jujur, Tuan dan Nyonya akan marah besar dengan Miss Falensia. Jadi bairkan saya saja yang dianggap salah dalam hal ini," tutur Langit dengan tenang.

"Tolong nikahi putri kecilku secepatnya, jaga dia dengan baik," pinta Mommy, semakin mantap memberikan Langit restu untuk menikahi putri bungsunya.

"Pasti Nyonya, saya pasti akan menjaga dan mencintai putri kecil Nyonya. Saya Langit Akdiasa secara terang-terangan meminta restu Tuan dan Nyonya Arkan untuk menikahi Jennie Arkan. Saya berjanji akan membahagiakan putri kecil kalian, saya akan memberikan yang terbaik untuk putri kalian, walaupun saat ini saya belum memiliki apa pun dan belum menjadi orang sukses. Tapi saya akan mengusahakan kebahagiaan untuk putri kecil kalian," ungkap Langit dengan tulus.

"Saya pegang kata-kata mu, panggil Daddy dan Mommy. Sekali lagi kami minta maaf untuk prasangka kami kemarin dan ke burukan yang dilakukan putri sulung kami," sesal Daddy dengan keburukannya pada Langit yang begitu tulus untuk kedua putrinya.

"Iya, Dad, lupakan yang kemarin. Mari bersama membuka lembaran baru," ucap Langit.

"Bagaimana Jennie, Daddy dan Mommy sudah meminta maaf pada Langit dan Langit sudah memaafkannya," kata Daddy menoleh pada anak bungsunya yang sedang memainkan jemari kekasihnya.

"Tunggu 1 syarat lagi terpenuhi baru kita berbaikan," ucap Jennie dengan tenangnya. Tanpa mengalihkan pandangannya dari jari-jari Langit.

"Langit menikahlah dengan Jennie Minggu ini. Semua urusan dan biaya Daddy yang tanggung. Tidak ada penolakan," jelas Mommy.

"Itu terlalu cepat Mom dan saya harus memantaskan diri saya dulu untuk Jennie, Mom," tolak Langit dengan sopan.

"Hon, dirimu tidak ingin menikah denganku?" tanya Jennie sendu, matanya berkaca-kaca saat menatap mata Langit.

"Tidak, bukan seperti itu. Ah, baiklah Minggu ini kita menikah," pasrah Langit yang kalah dengan tatapan sendu dan mata berkaca-kaca di tunjukkan kekasihnya.

"Terima kasih Hon. Minggu ini Dad," ucap Jennie memeluk Langit dan menatap wajah Daddynya.

"Iya, Minggu ini, kalian akan menikah," Daddy.

Mommy dan Daddy tidak habis pikir dengan tingkah putri bungsunya, yang tadinya bertindak tegas dan sekarang seperti anak kucing ketika di depan Langit.

"Daddy," panggil Malvin dari ranjang kasurnya.

"Iya, Boy," jawab Langit berdiri hingga membuat pelukan Jennie terlepas. Mengelus kepala Jennie lalu baru menemui putranya. Jennie cemberut karena lagi, lagi dia kalah dengan ponakannya sendiri.

"Kenapa, hm?" tanya Langit sudah duduk di tepi ranjang Malvin sambil mengelus pipi putranya.

"Daddy, lama sekali, ayo peluk aku, Dad," pinta Malvin.

"Maaf Boy," sesal Langit langsung memeluk Malvin mengecup rambut Malvin dan mengusap punggung anaknya.

Tok ... Tok ... Tok ... Pintu ruang rawat Malvin di ketuk dari luar.

"Masuk," ujar Daddy. Masuklah 1 Suster yang membawa makanan untuk Malvin.

"Permisi tuan, Nyonya, saya mengantar makanan Tuan Muda," ucap Suster.

"Letakkan di samping meja dekat kasurnya," Mommy.

"Iya, Nyonya," Suster berjalan meletakkan makanan Malvin di meja samping tempat tidur Malvin, pamit meninggalkan ruangan Malvin.

"Boy, Daddy suapi, ya," tawar Langit yang ingin menyuapi putranya.

"Iya, Dad," jawab Malvin dengan senyum di wajahnya.

"Ayo, buka pintunya, pesawat akan mendarat, aaa," ucap Langit, menyuapi Malvin seperti sedang bermain pesawat-pesawat.

"Aaammm," Malvin membuka mulutnya dan menerima suapan dari Daddynya.

"Ah, so sweet sekali. Mommy, tidak sabar untuk melihat dirimu di perlakukan manis oleh Daddymu sayang," kata Jennie mengelus perutnya yang jelas-jelas di sana tidak ada apa-apa.

"Jangan bilang jika dirimu hamil," tuduh Mommy yang curiga dengan tindakan putri bungsunya.

"Segera, Mom," jawab Jennie sambil tersenyum.

Brak ... Pintu ruangan Malvin di buka dengan kasar. Semua orang menoleh ke arah pintu.

"Langit, kita perlu bicara," ucap Falensia, ya mantan istri Langit yang membuka pintu ruangan Malvin dengan kasar.

Setelah mengatakan itu, Falensia pergi meninggalkan ruangan Malvin.

Episodes
1 Prolog
2 Biarkan Waktu Menjawab
3 Biarkan Waktu Menjawab (2)
4 Dusta
5 Daddy Malvin Kembali
6 Langit
7 Cinta Pertama
8 Di Usir
9 Penyesalan
10 Murka
11 Manipulatif
12 Pencarian
13 Menikah dengan Ku
14 Negosiasi
15 Restu
16 Falensia dengan Penyesalan
17 Hari Bahagia
18 Apa itu Bahagia
19 Palsu
20 Kerja
21 Lagi
22 Keroyok
23 Curhat
24 OTW Paris
25 Hallo Paris
26 Princess Laurent
27 Paris Bencana
28 Rumit
29 Perceraian
30 Percaya
31 Paris
32 Paris (2)
33 Paris 3
34 Paris (4)
35 Back To Korea
36 Back To Korea (2)
37 Daddy dan Aunty Jenjen
38 Daddy dan Aunty Jenjen (2)
39 Daddy dan Aunty Jenjen 3
40 Daddy dan Aunty Jenjen (4)
41 Ada Apa?
42 Kecewa Lagi?
43 Baby Son
44 Baby Son (2)
45 Melepaskan?
46 Melepaskan? (2)
47 Takdir Tuhan
48 Kado untuk Daddy Baby
49 Daddy Baby Masak
50 Daddy Baby Pamit
51 Maaf Daddy Ingkar Janji
52 Samudra
53 Princess Daddy Langit
54 Langit
55 Keajaiban Tuhan
56 Daddy Langit
57 Perjalanan Baby dan Mommy
58 Berhati Malaikat
59 Daddy Mendidik Abang Malvin
60 Membujuk Mommy
61 Daddy CEO
62 Menyambut Diana & Laurent
63 Kedatangan Laurent dan Diana
64 Perubahan
65 The End Of Everyting
66 Flashback Pertengkaran Jesya & Jennie
67 Maaf
68 Fakta
69 Langit
70 Pesan Langit untuk Jennie
71 Hadiah Langit untuk Putrinya
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
Biarkan Waktu Menjawab
3
Biarkan Waktu Menjawab (2)
4
Dusta
5
Daddy Malvin Kembali
6
Langit
7
Cinta Pertama
8
Di Usir
9
Penyesalan
10
Murka
11
Manipulatif
12
Pencarian
13
Menikah dengan Ku
14
Negosiasi
15
Restu
16
Falensia dengan Penyesalan
17
Hari Bahagia
18
Apa itu Bahagia
19
Palsu
20
Kerja
21
Lagi
22
Keroyok
23
Curhat
24
OTW Paris
25
Hallo Paris
26
Princess Laurent
27
Paris Bencana
28
Rumit
29
Perceraian
30
Percaya
31
Paris
32
Paris (2)
33
Paris 3
34
Paris (4)
35
Back To Korea
36
Back To Korea (2)
37
Daddy dan Aunty Jenjen
38
Daddy dan Aunty Jenjen (2)
39
Daddy dan Aunty Jenjen 3
40
Daddy dan Aunty Jenjen (4)
41
Ada Apa?
42
Kecewa Lagi?
43
Baby Son
44
Baby Son (2)
45
Melepaskan?
46
Melepaskan? (2)
47
Takdir Tuhan
48
Kado untuk Daddy Baby
49
Daddy Baby Masak
50
Daddy Baby Pamit
51
Maaf Daddy Ingkar Janji
52
Samudra
53
Princess Daddy Langit
54
Langit
55
Keajaiban Tuhan
56
Daddy Langit
57
Perjalanan Baby dan Mommy
58
Berhati Malaikat
59
Daddy Mendidik Abang Malvin
60
Membujuk Mommy
61
Daddy CEO
62
Menyambut Diana & Laurent
63
Kedatangan Laurent dan Diana
64
Perubahan
65
The End Of Everyting
66
Flashback Pertengkaran Jesya & Jennie
67
Maaf
68
Fakta
69
Langit
70
Pesan Langit untuk Jennie
71
Hadiah Langit untuk Putrinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!