Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
"Maaf Ma, Vania sedikit lama" ucap Vania saat ia telah kembali ke meja
"Mama kira kau tertidur di toilet" ejek Mama Melinda yang membuat Vania tertawa
"Niatnya begitu Ma, tapi banyak anak muda yang bergosip dan bercanda ria jadinya Vania tidak bisa tidur" timpal Vania
"Kau ini ada-ada saja, yasudah ayo makan" ucap Mama Melinda tersenyum
"Selamat makan, Ma" ucap Vania membalas senyuman Mama mertuanya
"Selamat makan sayang"
Hening. Semuanya sibuk dan hanya fokus dengan makanan, tidak ada yang bersuara kecuali suara sendok dan pisau yang berbenturan dengan piring.
Hingga Mama Melinda mulai membuka suara
"Sayang, apa Mama boleh menanyakan sesuatu?" tanyanya disela-sela acara makan siang mereka
"Kok Vania jadi merinding ya Ma? Mama seakan-akan ingin mendakwa Vania deh" ucap Vania yang membuat Mama Melinda tidak bisa menahan tawa
"Kau ini mengacau saja, Mama sedang berakting jadi jaksa" ucap Mama Melinda disela-sela gelak tawanya
"Mama bisa aja nih becanda mulu, gimana mau nanya" timpal Vania tersenyum
"Oh iya Mama sampai lupa, bagaimana sosok Varel menurutmu? Menurut pandangan mu?"
"Varel?" gumam Vania
"Varel adalah sosok pria yang sangat bijaksana, baik dan sopan, juga bertanggung jawab di balik sikapnya yang dingin dan acuh. Menurut pandangan Vania, Varel juga memiliki cinta yang besar kepada orang terdekatnya terutama Mama dan Vandi namun Varel sangat susah untuk mengatakannya. Dari awal pernikahan, Vania berusaha sebisa mungkin untuk belajar memahami sikap Varel yang cuek, hingga saat ini yang Vania tangkap selama pernikahan adalah Varel yang tertutup sudah mulai bisa membuka dirinya kembali, walau kadang masih acuh dan dingin"
"Sayang, Mama sangat berharap kehadiranmu bisa mengembalikan pribadi Varel yang dulu, saat dimana ia selalu mengadu dan mengeluh kepada Mama tentang pekerjaannya, bukan Varel yang sekarang yang selalu tertutup dan mengatakan semuanya baik-baik saja" ucap Mama Melinda menatap sang menantu
"Mama boleh menanyakan sesuatu lagi?"
"Tanyakan saja Ma" ucap Vania tersenyum
"Apa yang dilakukan Varel saat bertemu Dinda di pesta itu? Tolong ceritakan semuanya sayang" tiba-tiba raut wajah Vania berubah dan Mama Melinda sempat melihatnya
Bagaimana ini? Aku tidak mungkin menceritakan semuanya kepada Mama, aku juga tidak mungkin membohongi Mama mertuaku sendiri.-Vania
"Mama tau semuanya, Mama selalu mengawasi Varel dan Vandi, namun saat ini Mama hanya ingin mengetahuinya dari penjelasan mu sendiri" ucap sang Mama yang membuat Vania mau tidak mau harus menceritakannya
"Di pesta ulang tahun itu, Nona Dinda mengira Vania adalah adik iparnya Varel dan ia juga mengatakan bahwa ia akan merebut kembali cinta Varel, lalu Varel memperkenalkan Vania sebagai istrinya tentu saja itu membuat Nona Dinda terkejut dan marah kepada Vania. Saat Varel mengatakan bahwa Vania yang telah mengubah hidupnya Nona Dinda tiba-tiba mendorong Vania Ma, itu yang membuat Varel marah dan mencengkeram dagunya, saat itu Vania sudah berusaha menenangkan Varel tapi Varel tidak mendengarnya hingga Vania tidak sengaja membentak Varel lalu melepas tangannya di dagu Nona Dinda.
Jika boleh jujur Ma, Vania sangat tidak suka jika ada orang yang memperlakukan wanita dengan kasar, itu yang membuat Vania marah kepada Varel lalu Vania pergi dari pesta itu sendirian hingga Varel dan sekretaris Dim mengikuti dan membawa Vania kembali ke rumah"
"Kau tau Varel pernah depresi berat?" pertanyaan yang membuat Vania sangat terkejut dan menggeleng pelan
"Disaat kepergian Papa yang sangat tiba-tiba itu membuat semua keluarga terpukul terutama Mama, Varel dan Vandi. Terlebih lagi beberapa tahun ke depan kekasihnya pergi meninggalkan Varel tanpa perpisahan, membuatnya berubah menjadi pria yang dingin dan acuh. Varel sangat membenci perpisahan, apalagi perpisahan yang tiba-tiba. Mama yakin Varel tidak akan pernah menceraikan mu sayang, karena Varel sendiri tidak pernah menginginkan perpisahan didalam hubungannya"
"Tapi bagaimana dengan cinta sejatinya Ma? Nona Dinda telah kembali, Vania tidak ingin jika keberadaan Vania hanya menghalangi kebahagiaan orang lain" lirih Vania menunduk
"Lihat bagaimana sikap Varel saat Dinda kembali, apa dia menceraikan mu? Tidak kan? Mama bahkan melihat Varel semakin memperlakukanmu dengan mesra didepan Mama" ucap Mama Melinda tersenyum sedangkan Vania hanya diam tanpa tau harus mengatakan apa
"Jika Varel menginginkan Dinda kembali, dia bisa menyusul Dinda ke Jepang, Jepang-Indo tidaklah sulit bagi Varel nak, ia bahkan memiliki jet pribadi untuk hanya terbang mendatangi kekasihnya.
Namun kau lihatlah, Varel bahkan tidak pernah berniat mendatangi dan menyusul Dinda ke Jepang, saat Dinda kembali pun ia bahkan memperkenalkan mu sebagai Nona Fernandez. Jangan meragukan cinta Varel sayang, Mama tau ia mencintaimu namun Mama merasa ia juga tidak menyadari perasaannya sendiri"
"Huh cinta anak muda sangat rumit sekali" cibir Mama Melinda yang membuat Vania tiba-tiba terkekeh
"Iya Ma, Vania tau cintanya Mama dan Papa tidak pernah rumit dan selalu bahagia" ejek Vania tertawa
"Kau salah sayang, bahkan pernikahan Mama dan Papa juga sangat rumit karena mantan kekasih Papamu yang suka cari perhatian itu" ketus Mama Melinda
"Wah Papa keren juga ya" ejek Vania membuat Mama Melinda menatapnya tajam
"Keren apanya? Papamu itu sangat jelek tapi memiliki banyak mantan kekasih, Mama saja bingung dibuatnya"
"Kalau Papa jelek mengapa Mama bisa jatuh cinta ya?" lagi-lagi Vania mengejek Mama mertuanya
"Nah itu yang bikin Mama tambah bingung, kok bisa ya Mama dulu naksir sama Papa?" tanya Mama Melinda kepada dirinya sendiri membuat Vania tertawa
"Beraninya kau mentertawakan Mama mertuamu" ketus Mama Melinda dengan raut wajah kesal yang dibuat-buat
"Mama kenapa tidak mau nikah lagi?" tiba-tiba pertanyaan itu keluar spontan dari mulut Vania
"Heh nanya yang aneh-aneh saja, Mama kan sudah mengikat janji suci di awal pernikahan dimana Mama dan Papa akan selalu bersama hingga maut memisahkan. Mama tidak pernah menginginkan pernikahan lebih dari satu, Mama juga tidak pernah mau mengikat janji suci sama pria lain karena sampai Mama menutup usia pun Mama akan tetap dan selalu mencintai Papamu" ucap mama Melinda menangis terharu
"Mama adalah wanita yang sangat hebat" ucap Vania lalu berjalan mendekat dan memeluk Mama mertuanya
Tiba-tiba
"Nyonya Melinda?" panggil seorang pria tinggi berjalan mendekati meja Mama Melinda dan Vania membuat mereka melepas pelukan dan menatap pria tersebut.
*
*
Siapa lelaki itu? Maaf ya di gantung seperti jemuran wkwkwk
*
Jangan lupa di like, vote, dan komen ya teman-teman😘..
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Zakaria Zakaria
up terus sampai end ya say
2020-08-27
1
Een Karina
Ceritanya bagus semangat up nya kak..
Aku udah bomlike, jangan lupa mampir karya ku ya
-PANGERAN IMPIAN GADIS MALANG
-CINTA UNTUK NONA MUDA
2020-08-26
1