Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
Pagi itu Vania terbangun dari tidurnya, dimana ia melihat sang suami sudah bangun dan sedang menatapnya
"Sayang" panggil Vania dengan suara khas bangun tidur
"Mengapa kau bangun? Aku belum menggigit mu" ketus Varel lalu memeluk Vania dan membenamkan wajahnya di dada sang istri membuat Vania mengerutkan kening
Ada apa ini? Tumben sekali.-Vania
"Menggigit?" ulang Vania yang membuat Varel mengangkat kepala dan menatapnya
"Iya menggigit mu agar kau bisa bangun, kau ini tidur seperti orang mati saja, aku sudah berkali-kali mengganggu tidurmu tapi kau malah tidur dengan nyenyak" ketus Varel menyentil pelan kening istrinya
"Ada apa Sayang?" tanya Vania heran
Karena yang ia tau Varel tidak biasanya seperti ini, tiba-tiba mengganggu tidurnya dan memeluknya erat di pagi hari, apalagi membenamkan wajahnya di dada Vania
"Entahlah, aku suka mengganggumu" jawab Varel yang semakin membuat Vania heran
"Sayang, aku siapkan air sekarang ya" ucap Vania berusaha melepaskan pelukan sang suami
"Mandi bersama saja" ucap Varel membuat Vania dengan refleks membulatkan matanya
"Heh mengapa kau menatap ku seperti itu?" ketus Varel menendang kaki istrinya
"Aku janji tidak ada hal lain selain mandi" ucapnya tersenyum penuh arti dan semakin membuat Vania bergidik ngeri
Huh dasar Tuan Muda aneh.-Vania
"Jangan menyumpahi ku" ketus Varel dan lagi-lagi menyentil pelan kening Vania lalu melepaskan pelukannya
"A-aku siapkan air dulu Sayang" ucap Vania gugup lalu berlari kecil menuju kamar mandi membuat Varel tertawa kencang melihat ekspresi sang istri
"Apa yang membuatmu malu? Aku bahkan hafal setiap inci tubuhmu" teriak Varel disela-sela gelak tawanya.
******
Kamar Mandi
"Dasar pria mesum" gerutu Vania seraya menyiapkan air untuk mandi bersama mereka
"Dia tidak mencintaiku tapi kenapa selalu mengajakku melakukannya. Dia tidak beda dari pria mesum lainnya"
"Siapa yang kau sebut pria mesum hah?" bentak Varel yang sudah berada di depan pintu dan mendengar semua kekesalan sang istri
"Ti-tidak Sayang, aku sedang mengingat drama korea yang aku tonton kemaren" ucap Vania tersenyum dan berusaha menutupi kegugupannya
Cih, drama korea katamu.-Varel
**
Gawat.-Vania
"Bantu aku lepaskan pakaianku"
Kau masih punya tangan Tuan Muda. -Vania
**
Lihat wajah kesalnya, semakin imut saja.-Varel
Lalu setelah itu mereka melakukan ritual mandi bersama dengan Varel yang melupakan janjinya karena sudah hampir dua jam tak ada satupun yang keluar dari kamar mandi.
*****
Meja Makan
"Vania, apa kau bisa ijin tidak bekerja hari ini?" tanya Mama Melinda kepada menantunya
"Ijin? Ada apa, Ma?" tanya Vania lalu menatap sang suami seakan meminta ijin dahulu kepada yang mulia raja
"Mama ingin mengajakmu jalan-jalan" ucap Mama Melinda
"Tidak perlu ijin juga kak Vania bisa kok tidak masuk kerja Ma, kan dia pemiliknya" celetuk Vandi lalu tersenyum mengejek kakak iparnya
Vandi tau jika kakak iparnya itu sangat tidak ingin jika tidak masuk kerja, bahkan biasanya saat sedang sakit pun ia selalu memaksakan diri untuk pergi bekerja. Hanya perintah dari sang suami lah yang mampu membuat Vania tidak masuk kerja
"Pergilah bersenang-senang bersama Mama" ucap Varel mengelus pucuk kepala sang istri
"Duh jadi pengen nikah deh" celetuk Vandi yang membuat Varel menatapnya tajam
"Becanda kak becanda, jangankan nikah, kuliah aja belum selesai" ucap Vandi terkekeh
"Yasudah Varel berangkat dulu" ucap Varel lalu pergi dan diikuti sang istri yang mengantarnya.
*****
"Ingat jangan bekerja, aku berangkat sekarang" ucap Varel lalu mencium pucuk kepala Vania sedangkan Vania hanya diam dan mengangguk
Tolong jangan seperti ini, kau membuatku terlalu berharap.-Vania
*****
Didalam Mobil
"Mama, kita mau kemana?" tanya Vania lalu menatap Mama mertuanya
"Kita ke salon ya Sayang, biasanya kamu ke salon yang mana?" tanya Mama Melinda
"Vania tidak pernah ke salon, Ma" ucap Vania menunduk
"Loh kenapa?" tanya Mama Melinda heran
"Karena dari dulu uang penghasilan toko Vania tabung untuk membeli rumah orang tua Vania yang dijual Bibi" jawab Vania jujur
"Uang Varel?" tanya Mama Melinda menatap menantunya
"Vania tidak pernah meminta uang dengan Varel Ma, Vania tidak mau merepotkan" ucap Vania yang membuat Mama Melinda bangga
Bagaimana bisa? Seorang istri tidak pernah meminta uang kepada sang suami, bahkan suaminya seorang pengusaha sukses
"Ya Tuhan bagaimana bisa Varel menikahi seorang wanita sepertimu sayang? Kau sangat baik dan sopan, kau tidak pernah ingin merepotkan orang lain" ucap Mama Melinda mengelus pucuk kepala menantunya sedangkan Vania hanya tersenyum kecil
Disela-sela keheningan, tiba-tiba Vania membuka suara lagi
"Ma, Vania boleh menanyakan sesuatu?" tanya Vania ragu
"Tanyakan Sayang" ucap Mama Melinda tersenyum
"Apa Mama mengenal mantan kekasih Varel?" tanya Vania hati-hati
"Dinda?" tanya Mama Melinda yang membuat Vania mengangguk
"Mama kenal baik dengannya, dia wanita yang baik dan sopan sehingga Varel dulu sangat mencintainya, namun karena ulahnya Mama sangat kecewa, bagaimana bisa ia pergi meninggalkan Varel tanpa perpisahan? Kau tau sayang dulu saat Dinda meninggalkannya, Varel berubah menjadi pribadi yang dingin dan acuh, perusahaan yang dipegangnya menjadi kacau balau, dia berubah 180 derajat karena ditinggal kekasihnya.
Dulu Mama sangat khawatir dengan keadaan Varel, Mama juga sangat kecewa terhadap perbuatan Dinda tapi Mama tidak bisa berbuat apa-apa karena itu masalah pribadi anak Mama"
Deg
Vania merasakan sakit di dadanya saat mendengar penjelasan Mama Melinda, dimana ia mengetahui seberapa besar cinta Varel terhadap Dinda
"Kau mengenal Dinda?" tanya Mama Melinda membuyarkan lamunan Vania
"I-iya Ma" jawab Vania terbata
"Dimana?" tanya Mama Melinda
Lalu Vania pun menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan Dinda hingga di pesta ulang tahun itu, tanpa menceritakan semua perlakuan Dinda terhadapnya
"Ma, apa Vania boleh minta tolong?" tanya Vania menatap Mama mertuanya
"Minta tolong apa Sayang?" tanya Mama Melinda
"Ma, tolong bujuk Varel untuk menceraikan Vania" lirih Vania menunduk
"Cerai? Kau ingin bercerai dengan Varel? Alasannya apa?" pertanyaan beruntun keluar dari mulut Mama Melinda
"Ma, Vania tau Varel menikahi Vania hanya untuk dijadikan pelarian, Varel menikahi Vania hanya untuk membuat Nona Dinda cemburu karena Vania bukan tipe wanita bagi Varel. Saat ini cinta sejati Varel telah kembali dan sudah seharusnya mereka kembali bersama, adanya Vania disini hanya akan menjadi penghalang bagi kebahagiaan mereka"
"Ya Tuhan, Sayang kau jangan berbicara begitu, Mama tau pasti Dinda sudah mengatakan hal yang buruk kepadamu" ucap Mama Melinda sedangkan Vania hanya menunduk diam
"Nanti Mama akan bicarakan kepada Varel ya agar kau tidak terus memikirkannya" ucap Mama Melinda mengelus pucuk kepala sang menantu.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Zakaria Zakaria
ahhh seru
2020-08-27
1