Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
Satu minggu telah berlalu dimana pernikahan Varel dan Vania berjalan dengan baik walau kadang Varel masih sering memarahi dan membentaknya, seperti malam ini.
Klekk
"Mengapa lama sekali" bentak Varel saat masuk ke dalam kamar
"Sa-sayang" panggil Vania gugup
Sebenarnya Vania sudah siap dari sepuluh menit tadi, namun ia tidak berani untuk keluar kamar bahkan ia enggan beranjak dari depan meja rias. Entah apa yang membuatnya takut, hanya dirinya dan Tuhan yang mengetahui
"Kau cantik sekali" puji Varel lalu berjalan mendekat dan mencium singkat leher Vania
"Sa-sayang, ayo kita berangkat" ucap Vania memegang lengan Varel
Karena ia tau jika Varel sudah mencium leher atau berbisik di telinga, pasti ia tidak akan bisa keluar dengan mudah dari dalam kamar
"Huh berani sekali kau menolak ku" ketus Varel yang membuat Vania tersenyum kecil melihat wajah kesal sang suami
"Sayang, apa temanmu perempuan atau lelaki?" tanya Vania menatap Varel
"Mengapa kau bertanya? Jika lelaki apa kau ingin berhubungan dengannya?" ketus Varel membuang muka
"Aku hanya bertanya" gumam Vania
"Sayang, ayo" ajaknya seraya memegang lengan Varel
"Mengapa kau sangat bersemangat hah?" bentak Varel menatap tajam istrinya
"Aku tidak ingin kau terlambat karena ku" jawab Vania
"Kau tadi sudah siap lalu mengapa tidak keluar?" tanya Varel curiga
"A-aku takut" lirih Vania yang terdengar jelas di pendengaran sang suami
"Apa yang kau takutkan? Kau itu Nona Fernandez tidak akan ada yang berani menghinamu bahkan menyentuhmu" ucap Varel penuh penekanan
Enak sekali kau bicara seperti itu Tuan Muda. Aku bukan Nona Fernandez, seorang istri yang kau cinta. Aku hanya gadis murahan yang dijual oleh paman dan bibiku. Aku tidak akan mungkin bisa bersanding dengan seorang pria sempurna sepertimu. Walaupun jika harus jujur, aku menaruh sedikit harapan untukmu. Berharap kau melihatku sebagai istrimu bukan sebagai gadis penebus hutang.-Vania
**
Aku tidak akan membiarkanmu dihina ataupun disentuh orang lain. Hanya aku yang bisa membentak mu, memarahi mu, dan menyentuhmu.-Varel
"Ayo kita berangkat" ajak Varel menarik tangan Vania
"Apa yang harus aku lakukan di sana?" gumam-gumam kecil keluar dari mulut Vania
"Kau hanya diam dan selalu disisi ku" ucap Varel.
*****
Didalam Mobil di Parkiran Tempat Acara
"Sayang, aku takut" lirih Vania memegang erat lengan Varel
"Kau bertemu dengan manusia bukan binatang buas" cibir Varel tersenyum mengejek. Diam
"Tenanglah dan tetap di sisiku". Diam
"Dim awasi istriku, jika dia hilang dari pandanganmu aku akan menghukum mu" ucap Varel kepada sang sekretaris
"Baik Tuan Muda" jawab sekretaris Dim.
Cih, seakan aku ini istri yang sangat kau cinta. -Vania
**
Lihatlah Tuan Muda bahkan memerintahkan ku untuk menjaga istrinya. Sadarlah Tuan, anda memang telah jatuh cinta terhadap Nona Muda.-Sekretaris Dim
"Mari, Tuan dan Nona Muda" ucap sekretaris Dim saat ia membuka pintu untuk kedua pasangan suami istri ini.
*****
Didalam Gedung Acara
"Tetap di sisiku" ucap Varel merangkul pinggang istrinya
"I-iya" jawab Vania menunduk
"Tegakkan kepalamu, kau menyandang nama Fernandez, orang lain yang akan tunduk terhadapmu" bentak Varel menatap tajam sang istri
Lalu Vania pun mengangkat kepalanya tersenyum kecil menatap wajah sang suami yang sedang menahan kesal
Tiba-tiba
"Varel" teriak seorang wanita yang berjalan mendekati Varel dan Vania
"Akhirnya kau datang juga" ucapnya lalu mencium kedua pipi Varel tanpa sadar bahwa ada seorang wanita yang menatapnya terkejut
Nona Dinda? Bagaimana dia bisa ada disini? Apa dia teman Varel?-Vania
"Loh Vania?" panggil Dinda menatap Vania terkejut yang membuat Varel mengerutkan kening
"Nona Dinda" panggil Vania
"Mengapa kau disini? Kau bilang tidak bisa pergi" tanya Dinda bingung
Oh jadi dia teman baru Vania.-Varel
"Lalu mengapa kau ada disini? Bersama Varel? Kau kenal dia?" pertanyaan beruntun keluar dari mulut Dinda
"Sayang, mengapa Vania bisa bersamamu?" tanya Dinda merangkul lengan Varel dengan manja
Sayang? Apa Nona Dinda kekasih Varel? Mengapa dia memberitahuku bahwa dia mendatangi pesta temannya? Apa itu? Mengapa Varel diam saja saat disentuh Nona Dinda? Hei hati mengapa aku merasa sakit melihat kedekatan mereka? Apa mungkin aku cemburu?-Vania
"Vania kau tau Varel lah kekasih yang aku ceritakan kepadamu" ucap Dinda tersenyum sedangkan Varel hanya diam tanpa ekspresi
"Jadi Va-- maksud saya Tuan Muda adalah mantan kekasihmu Nona?" tanya Vania terkejut
"Iya Vania, aku sudah pernah bilang kan aku kembali untuk Varel dan aku akan merebutnya kembali walaupun itu dari kakakmu" ucap Dinda tersenyum menatap Varel
"Kakakku?" ulang Vania bingung
"Iyakan? Varel kakak ipar mu kan? Sayang, Vania adik ipar mu kan? Istrimu dimana?" tanya Dinda dengan beruntun
"Lepaskan tanganmu" ucap Varel dingin membuat Dinda bergidik takut lalu melepaskan rangkulannya
"Dinda perkenalkan ini istriku Vania, wanita yang bisa membuatku melupakanmu, wanita yang bisa membuatku jatuh cinta lagi hanya dalam beberapa minggu, dan wanita yang dengan sabar menghadapi sikapku. Bukan wanita yang hanya ingin kekayaan dan kekuasaan ku, bukan juga wanita yang berniat pergi hanya untuk mencari kebebasan" ucap Varel penuh penekanan lalu merangkul pinggang Vania
"Apa? Ja-jadi Vania istrimu?" tanya Dinda terkejut
"Kau tadi bilang apa? Ingin merebut ku kembali? Coba saja jika kau bisa berhadapan dengan istriku. Jangan lihat dia sebaik malaikat, seorang istri tidak akan pernah rela berbagi suami dengan wanita lain"
Kata-kata yang keluar dari mulut Varel membuat Dinda atau pun Vania terkejut
"Sayang, berhentilah" ucap Vania berusaha menenangkan Varel yang sedang menahan amarahnya
"Rel, aku sangat mencintaimu" lirih Dinda mengeluarkan air mata
"Anda tau Tuan Muda seperti apa Nona, saat dulu bersama anda ia hanya melihat anda walaupun banyak wanita diluar sana yang tergila-gila terhadapnya. Begitu juga saat Tuan Muda mencintai Nona Muda, ia hanya akan melihat Nona Muda tanpa merespon keberadaan wanita lain"
Tiba-tiba sekretaris Dim membuka suara
"Vania kau tau? Varel menikahi mu hanya untuk dijadikan pelarian, ia hanya ingin membuatku cemburu agar aku bisa kembali pulang ke Indonesia" ucap Dinda berusaha mengotori pikiran Vania
"Jaga ucapan anda, Nona" bentak sekretaris Dim
"Nona, maaf untuk urusan ini saya tidak bisa membagi suami saya untuk wanita lain termasuk anda, walaupun ia menikahi saya hanya untuk dijadikan pelarian, saya tidak masalah karena yang saat ini saya pertahankan adalah rumah tangga saya"
Entah keberanian darimana tiba-tiba Vania mengatakan hal itu membuat Varel dan sekretaris Dim terkejut
"Vania kau tau semuanya tentang perasaanku terhadap Varel, aku mohon kembalikan ia untukku" lirih Dinda menatap sendu Vania
"Saya akan mengembalikannya kepada anda jika Tuan Muda yang menginginkan hal itu."
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Ani Yuningsih
msantap vania, aku syukaaaaha
2020-08-28
1
Josina Warbal Nona
visualnya thor
2020-08-26
1
juju
My Chosen Man hadir, semangat
2020-07-13
1