Dinda

Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...

Happy Reading Guys🥰😘!!!!

*****

Hari ini adalah hari kebahagiaan Vania, hari dimana ia kembali bekerja setelah dua hari terkurung di dalam rumah mewah milik sang suami. Saat ini ia sedang bersiap untuk berangkat ke toko rotinya diantar oleh sang adik ipar yang tak lain adalah Vandi.

Karena Varel sudah pergi pagi-pagi sekali dan ia sudah melarang Vania untuk pergi ke toko roti menggunakan taksi atau pun ojek online.

*****

Didalam Mobil Vandi

"Kak Vania kan bisa bawa mobil kenapa tidak mau memakai mobil ke toko roti?"

tanya Vandi yang bingung melihat kakak ipar sekaligus sahabatnya yang selalu pergi bekerja menggunakan taksi atau ojek online

"Kakakmu tidak pernah menyuruh ku bawa mobil" jawab Vania cuek seraya memainkan ponselnya

"Eh iya kak Vania ada liat tidak sih berita yang trending topik sekarang?" tanya Vandi seraya sesekali menatap kakak iparnya tersebut

"Tidak, aku jarang buka sosial media" jawab Vania singkat

"Coba buka deh pasti kak Vania kaget" ucap Vandi mencoba membujuk kakak iparnya agar membuka sosial media

"Sebentar" ucap Vania malas lalu jarinya mulai menari di atas keyboard ponselnya dan mencari berita yang sedang trending topik

Betapa terkejutnya saat ia membaca berita tersebut, bagaimana tidak? Dari judulnya saja bisa membuat semua orang terkejut

Tuan Muda Varel mengganti statusnya menjadi sudah menikah.

Siapakah wanita yang beruntung menikah dengan Tuan Muda Varel?

dan banyak lagi judul berita yang membahas tentang status Varel yang baru saja diganti

"Senang ya?" ejek Vandi tertawa

"Apa sih senang apanya? Serangan jantung iya" ketus Vania lalu memalingkan wajahnya menatap kearah luar jendela.

*****

Gedung Fernandez Group

"Tuan apa berita tersebut harus saya hapus permanen?" tanya sekretaris Dim meminta pendapat Tuan Muda

"Tidak, sepertinya dunia harus tau kalau aku sudah menikah" jawab Varel singkat

"Apa Tuan Muda sangat serius menjalin pernikahan ini bersama Nona Muda?" tanya sekretaris Dim memastikan perasaan si Tuan Mudanya itu

Maafkan saya Tuan Muda, saya harus memastikan hal itu karena saya sangat mengetahui alasan anda menikahi Nona Muda. Nona Muda tidak ada hubungannya dengan masalah anda Tuan. Jadi saya berharap anda tidak memberi harapan kepadanya.-Sekretaris Dim

Serius? Entahlah aku tidak tau. Tapi aku harus tetap mempertahankan pernikahan ini karena pernikahan hanya dilaksanakan sekali seumur hidup.-Varel

"Entahlah Dim aku tidak tau, yang aku tau bahwa pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup"

jawab Varel menatap langit-langit ruangannya

"Tuan maaf jika saya lancang, saya hanya ingin mengingatkan Tuan bahwa Nona Muda tidak tau dan tidak ada hubungannya dengan masalah anda beberapa tahun yang lalu. Saya ingin memastikan perasaan Tuan terhadapnya karena saya tidak ingin jika Tuan memberikan harapan palsu kepada Nona Muda" ucap sekretaris Dim panjang lebar membuat Varel tiba-tiba bungkam karena perkataannya

Tiba-tiba, ponsel khusus sekretaris Dim berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang membuatnya terkejut

"Tuan Muda, sepertinya Nona Dinda sudah kembali"

ucap sekretaris Dim masih dengan raut wajah terkejut

"Dim sepertinya kau jangan menikah dulu karena masalah baru saja dimulai" ucap Varel serius menatap sekretaris Dim

"Apa yang harus saya lakukan Tuan? Apa saya harus memantaunya?" tanya sekretaris Dim setelah memasukkan kembali ponsel khususnya ke dalam saku jas

"Biarkan saja, kita lihat apa yang akan ia lakukan setelah melihat berita itu" jawab Varel lalu matanya terfokus menatap laptop yang masih menyala

"Tapi Tuan, Nona Dinda pasti akan melakukan berbagai hal mengingat dirinya yang sangat licik" ucap sekretaris Dim

"Kita hanya akan mengikuti permainannya sampai batas kesabaran, suruh pengawal untuk memantau istri ku dari jauh karena aku yakin bahwa Dinda akan mencari tau siapa wanita yang menikah denganku" ucap Varel dengan raut wajah serius.

*****

Bakery E&A

"Kak nanti Vandi jemput ya" pamit Vandi lalu melajukan mobilnya meninggalkan halaman toko roti Vania

"Pagi mbak Vania" sapa Tika yang melihat Vania berjalan kearahnya

"Tik ikut mbak beli sarapan untuk kita pagi ini" ucap Vania mengajak Tika

"Oke mbak" jawab Tika.

*****

Diperjalanan pulang, Vania dan Tika yang sedang bersenda gurau tiba-tiba melihat kearah jalan dimana ada seorang wanita yang menyeberang jalan tanpa melihat ada sepeda motor yang sedang melaju kearahnya. Dengan sekuat tenaga Vania berlari dan mendorong wanita tersebut sehingga ia tidak ditabrak oleh pengendara sepeda motor itu

"Nona, Nona tidak apa-apa?" tanya Vania berjalan gontai mendekati wanita tersebut

"Saya tidak apa-apa tapi tangan dan lutut kamu luka gara-gara menolong saya" ucap wanita tersebut yang merasa bersalah

"Tidak apa-apa, mari kita ke toko saya Nona, Nona pasti masih syok" ucap Vania mengajak wanita tersebut ke toko rotinya bersama dengan Tika yang menggandeng lengan Vania.

*****

Bakery E&A

"Mbak kenapa?" tanya Rudi, salah satu pegawai di toko roti Vania

"Mbak tidak kenapa-kenapa kok" jawab Vania tersenyum

"Oh iya Nona kita belum berkenalan, perkenalkan nama saya Vania pemilik toko roti ini" ucap Vania memperkenalkan diri

"Nama aku Dinda" ucap Dinda menjabat tangan Vania

"Aku benar-benar minta maaf, gara-gara aku kau jadi terluka" ucap Dinda menunduk karena merasa bersalah

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja kok" jawab Vania tersenyum

"Oh iya aku baru saja kembali ke Indonesia setelah dua tahun menetap di Jepang" ucap Dinda menceritakan tentangnya

"Bagaimana kata pertamanya kembali ke Indonesia setelah sekian lama di luar negeri?" tanya Vania antusias

"Berubah, semuanya telah berubah. Aku kembali untuk seorang pria yang aku cinta, namun pria itu sudah menikah" jawab Dinda tersenyum kecut

Kasihan sekali Nona Dinda.-Vania

"Maaf Nona, aku tidak bermaksud" ucap Vania merasa bersalah karena membuat Dinda mengingat kembali lukanya

"Tidak masalah, aku nyaman berbagi cerita denganmu. Namun sepertinya aku harus pergi dulu, kapan-kapan aku mampir kesini lagi ya" ucap Dinda berpamitan kepada Vania