Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
"Sayang, apa kau ingin aku buatkan kopi?" tanya Vania saat dirinya dan sang suami telah selesai sarapan pagi
"Jangankan untuk menyuruhmu membuatkan kopi, aku bahkan melarang mu membuka pintu dan memasangkan dasi tadi" ketus Varel lalu berdiri dan memakaikan jasnya
"Sayang, kau ingin berangkat ke kantor?" tanya Vania lalu berdiri
"Apa kau sudah tak bisa jauh dariku?" goda Varel lalu mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri
"Ti-tidak, aku hanya bertanya" ucap Vania tertunduk malu
"Berikan aku morning kiss"
Apa itu? Dia menginginkan morning kiss? Ya Tuhan sepertinya ada yang salah dengan Tuan Muda.-Vania
"Kau tuli?" bentak Varel yang membuat Vania terkejut, lalu dengan cepat Vania mencium singkat bibir sang suami
"Huh padahal aku tadi ingin menyuruhmu mencium pipi saja, tapi kau sepertinya sangat ingin mencium bibirku. Yasudah kau harus lakukan itu setiap pagi"
Apa? Setiap pagi? Keracunan apa dia? Bahkan kecanduan ciumanku.-Vania
"Ingat jangan pergi bekerja hari ini"
"I-iya sayang" jawab Vania
"Aku berangkat ke kantor dulu, jangan mengantarku" pamit Varel mencium pucuk kepala sang istri lalu keluar dari kamar dan bergegas menuju kantor.
*****
Gedung Fernandez Group
"Selamat pagi Tuan Muda" sapa para pegawai pagi itu saat melihat Presdir Fernandez Group berjalan memasuki gedung perusahaan
"Pagi" jawab Varel tersenyum singkat lalu berjalan kearah lift khusus ke ruangan Presdir diikuti sekretaris Dim
Sepeninggalnya sang CEO, para pegawai mulai bergosip ria
"Aku tidak salah dengar kan? Tuan Muda membalas sapaan kita?"
tanya salah satu pegawai dengan raut wajah senang.
Bagaimana tidak? Selama bertahun-tahun bekerja di Fernandez Group, sang CEO tidak pernah membalas sapaan para pegawai seperti pagi itu. Mereka bahkan jarang sekali melihat senyum manis si Tuan Muda.
Pagi itu mereka melihat kejadian yang sangat langka. Beruntunglah para pegawai yang melihatnya
"Kukira hanya aku yang berkhayal, ada apa ya tiba-tiba Tuan Muda membalas sapaan kita?" tanya pegawai lainnya
"Entahlah sepertinya telah terjadi sesuatu yang membuatnya bahagia" timpal yang lain.
*****
Ruangan Presdir
"Dim, cepatlah menikah" ucap Varel saat mereka telah menyelesaikan rapat
"Kau sudah berkencan dengan seorang wanita?" tanya Varel lagi karena tak ada jawaban dari sang sekretaris seraya dirinya menduduki kursi kebanggaannya
"Tidak, Tuan Muda" jawab sekretaris Dim singkat
"Dim, kau tidak takut rumor?" tanya Varel serius menatap sang sekretaris
"Maaf Tuan, rumor apa?" tanya sekretaris Dim mengerutkan kening
"Rumor bahwa kau tidak menyukai wanita dan hanya menyukai majikan mu" ucap Varel lalu tertawa
Ya Tuhan mengapa Tuan Muda menjadi bodoh? Sepertinya hanya Nona Muda yang bisa mengatasi Tuan Muda karena Tuan Muda sudah jatuh cinta lagi terhadapnya.-Sekretaris Din
"Kau tau Dim menikah itu enak, kau akan tau bagaimana bahagianya melihat istrimu yang memperhatikanmu dan mengurus keperluan mu" ucap Varel lalu tersenyum membayangkan wajah sang istrinya
"Apa Tuan Muda sudah jatuh cinta terhadap Nona Muda?" tanya sekretaris Dim yang membuat lamunan Varel tiba-tiba buyar
"Jatuh cinta?" ulang Varel
"Sepertinya tidak secepat itu, namun saat aku bersamanya atau didekatnya, jantungku terasa berdebar. Dim urus pertemuanku dengan Hendra"
Itu karena anda sedang jatuh cinta, Tuan. Ya Tuhan bahkan dulu saat bersama Dinda anda tidak seperti ini. Kalian sudah saling menaruh perasaan namun tak ada yang menyadarinya. Haruskah cinta serumit itu?-Sekretaris Dim
"Dokter Hendra?" ulang sekretaris Dim
"Aku ingin periksa jantung, apakah aku terkena penyakit jantung?" tanya Varel menatap sekretaris Dim seraya memegang dadanya
Apa? Penyakit jantung? Mengapa Tuan Muda menjadi bodoh?-Sekretaris Dim
"Maaf Tuan Muda, sepertinya anda telah jatuh cinta terhadap Nona Muda dan anda tidak terkena penyakit jantung sekali pun" jawab sekretaris Dim membuat Varel mengerutkan keningnya
"Aku sudah bilang tidak mungkin aku jatuh cinta semudah itu terhadapnya. Dan kau tau apa masalah jantung?" tanya Varel menatap sekretaris Dim dengan kesal
"Baiklah Tuan, saya akan atur jadwal pertemuan anda dengan dokter Hendra siang ini" jawab sekretaris Dim mengikuti kemauan sang Tuan Muda yang sedang dimabuk cinta
"Oh iya urus status ku agar awak media tau bahwa aku sudah menikah"
Apa itu? Tuan Muda ingin mengatakan pada dunia bahwa ia sudah menikah?-Sekretaris Dim.
*****
Masih di Ruangan Presdir
"Ada apa Varel? Kau sakit apa?" tanya dokter Hendra dengan raut wajah khawatir karena sekretaris Dim memintanya untuk pergi ke kantor Varel
Flashback On
"Dokter Hendra tolong ke kantor Tuan Muda sekarang" ucap sekretaris Dim saat panggilan berlangsung
"Ada apa, Dim?"
tanya dokter Hendra khawatir
Apa aku harus menceritakannya? Tidak, tidak, aku tidak akan menceritakan kebodohan Tuan Muda.-Sekretaris Dim
"Cepatlah dokter" ucap sekretaris Dim lalu memutuskan sambungan.
Flashback Off
Dokter Hendra adalah sahabat dari Varel saat mereka masih duduk di bangku SMA.
Saat ini dokter Hendra menjadi kepala rumah sakit ternama di kota B lebih tepatnya di Rumah Sakit VA&F yang tak lain adalah milik si Tuan Muda.
Karena Rumah Sakit Fernandez nanti akan diambil alih oleh Vandi sebagai kepala rumah sakitnya dengan kerja kerasnya sendiri.
Saat ini Rumah Sakit Fernandez di kepalai oleh orang kepercayaan Hendrik
"Heh kau tidak bisa mengetuk pintu dahulu?" ketus Varel menatap sahabatnya
"Ini karena aku sangat khawatir dengan keadaanmu" jawab dokter Hendra
"Kau tau Hen sepertinya aku terkena penyakit jantung" ucap Varel seraya memegang dadanya dan berjalan ke sofa duduk di sebelah dokter Hendra
"Apa? Penyakit jantung?" ulang dokter Hendra lalu menatap Varel dengan raut wajah serius
"Apa keluhan mu Rel?"
"Jantungku berdebar" ucap Varel singkat
"Berdebar? Apa selalu berdebar?" tanya dokter Hendra mengerutkan kening
"Tidak, hanya saat didekat istriku" jawab Varel
"Kau benar-benar ya, memintaku kemari hanya untuk mendiagnosa bahwa kau sedang jatuh cinta?" ketus dokter Hendra
"Apa? Jatuh cinta?" ulang Varel mengerutkan kening
"Kau itu sedang jatuh cinta terhadap kakak ipar, apa kau tidak menyadari itu?" tanya dokter Hendra dengan raut wajah yang terlihat kesal
"Heh mengapa kau menyebutnya kakak ipar?" bentak Varel yang membuat dokter Hendra terkejut
"Kenapa kau membentak ku? Oh iya aku ingin bertemu dengannya" pinta dokter Hendra lalu membayangkan bagaimana bentuk istri sahabatnya itu
"Apa kau sudah lelah bekerja? Aku bisa melempar mu ke rumah sakit cabang di desa" ketus Varel
"Hei tidak tidak" ucap dokter Hendra cengengesan.
Huh aku merasa jijik melihatnya jatuh cinta lagi. Mengapa ia sangat bodoh setelah jatuh cinta terhadap kakak ipar?-Hendra
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
riska
9
2021-07-08
1
Emmy Lee
saga n daniah ..
2020-08-27
3
Nurita Bakaran
orang kaya jatuh cinta aja.. pake panggil dokter segala.
saking banyaknya uang 😂😁jdi konyol kn
2020-08-27
4