Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
Bakery E&A
"Pagi mbak Vania" ucap Tika salah satu karyawan yang sudah lama bekerja bersama Vania
"Pagi Tik, bagaimana toko akhir-akhir ini?" tanya Vania lalu meletakkan tasnya di atas meja
"Pelanggan semakin ramai mbak, penghasilan juga semakin bertambah" ucap Tika bersemangat
"Wah bersyukur banget dong ya, dari toko kecil sekarang mbak bisa merekrut karyawan, makasih ya sudah membantu mbak dari nol" ucap Vania terharu
"Tika yang harusnya berterima kasih karena mbak mau memberikan pekerjaan buat Tika, coba kalo tidak ada mbak yang bantuin Tika, sekarang Tika tidak tau bisa makan atau tidak" jawabnya lalu memeluk erat Vania dan Vania pun membalas pelukan Tika.
*****
Gedung Fernandez Group
"Dim, apa jadwal berikutnya?" tanya Varel setelah melepaskan jas dan duduk di kursi kebanggaannya
"Siang ini ada pertemuan bersama klien dari Rusia membahas kerjasama untuk pembangunan sekolah gratis, sorenya dilanjutkan kunjungan ke hotel bersama klien dari Prancis, makan malam nanti Tuan Muda diundang untuk menghadiri pesta pernikahan anak dari Gunawan klien yang sudah bekerja sama selama 5 tahun di perusahaan ini" jelas sekretaris Dim seraya melihat rincian jadwal di iPad yang digenggamnya
Tiba-tiba ponsel Varel berdering menandakan sebuah notifikasi pesan masuk
Sebastian
Sepertinya malam ini kita berpesta. Daniel sedang berlibur kembali ke sini hanya untuk beberapa hari. Kami menunggumu ditempat biasa.
"Daniel? Kurang ajar sekali dia tidak memberitahukan ku" ketus Varel membuat sekretaris Dim mengerutkan kening
"Dim, kosongkan jadwal ku malam ini karena aku menyambut kedatangan Daniel"
"Baik Tuan Muda"
*****
Bakery E&A
"Selamat dat--mas Vandi" ucap Tika saat melihat Vandi berjalan kearahnya
"Hai Tik, kak Vania ada?" tanya Vandi
"Seperti biasa mas, mbak Vania sedang di dapur membuat roti" jawab Tika
"Yasudah saya ke sana langsung ya"
pamit Vandi yang dibalas anggukan Tika.
*****
Dapur
"Dorrr"
"Heh kau mengagetkan saja" ketus Vania membuat Vandi cengengesan
"Kak Vania pulang nanti dijemput kak Varel?" tanya Vandi lalu mengambil kue kering yang ada di atas meja
"Tidak, tadi saja aku diturunkan dipinggir jalan, pagi tadi kesini naik taksi" ucap Vania kesal
Flashback On
"Dim, berhenti"
Lalu sekretaris Dim pun menghentikan mobilnya setelah keluar dari kompleks perumahan elite
"Turun"
"Ha?"
"Kubilang turun" bentaknya membuat Vania kesal dan ia pun langsung turun dari dalam mobil tanpa mengatakan apapun
Sedangkan Varel lalu memerintah sekretaris Dim untuk melajukan mobilnya
Brengsek sekali, aku tadi bahkan sudah menolak satu mobil dengannya. Tega sekali ia menurunkan perempuan di pinggir jalan seperti ini? Huh apa yang ku harapkan? Memang dia orang yang sangat kejam dan jahat.-Vania
"Sepertinya aku harus memesan taksi online"
gumamnya lalu mencari taksi online melalui ponsel pintarnya.
Flashback Off
"Sudah kuduga" gumam Vandi membuat Vania mengerutkan kening
"Vandi kau tau apa alasan kakakmu menikahi ku?"
Tau kak, bahkan aku sangat tau, namun aku tak berani memberitahukan mu karena aku tak ingin kau menangis lagi seperti di malam pernikahan itu. Tunggu saja jawaban itu dari mulut kak Varel.-Vandi
"Ya mana Vandi tau, yang nikah kan kak Vania mengapa bertanya dengan Vandi" ketusnya lalu menatap Vania kesal
"Heh kenapa kau sewot sekali, aku hanya bertanya bodoh" omel Vania
"Kak Vania, Vandi sudah jadi mahasiswa kedokteran semester akhir, kenapa kak Vania selalu menyebut Vandi bodoh" lirih Vandi dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat
"Karena kau mau bersahabat denganku, perempuan yang sangat tertutup bahkan untuk hal lelaki" jawab Vania
"Terserah, yasudah nanti kak Vania pulang bareng Vandi aja"
"Ogah"
"Kak Vania lupa sekarang kita tinggal satu rumah? Vandi bahkan rela kesini untuk menjemput kakak"
lagi-lagi ia menampakkan raut wajah sedih membuat Vania ingin memberikan penghargaan untuk sang aktor ini
"Kau jelek sekali dengan akting itu"
cibiran yang membuat Vandi tertawa kencang.
*****
Kamar Utama
Vania sedang berada didepan cermin saat sebuah notifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya
Nomor tidak dikenal :
Nona Muda, sepertinya Tuan Muda malam ini tidak kembali ke rumah. Nona silahkan tidur duluan saja dan jangan menunggunya.
Dia bahkan memiliki nomorku. Apakah kau sehebat itu sekretaris Dim?-Vania
Notifikasi pesan masuk
Nomor tidak dikenal :
Mohon anda turuti Nona karena ini perintah Tuan Muda.
Terserah Tuan, siapa yang mau membantah perintah Tuan Muda itu? Dan juga mengapa kau sangat betah berlama-lama disampingnya? Memang berapa gaji mu? Bahkan aku saja harus bersusah payah bernafas jika sedang disampingnya.-Vania
*****
"Selamat tidur Tuan Muda, semoga Tuan bermimpi indah"
Samar-samar Vania mendengar ucapan sekretaris Dim, lalu
Klekkk
Pintu terbuka dan masuklah Varel dengan pakaian yang berantakan.
Vania enggan untuk membuka mata karena ia tak ingin Varel tau bahwa ia sedang menunggu bahkan sampai tidak tidur
Tiba-tiba
Brughh
Terdengarlah suara Varel yang jatuh pingsan membuat Vania dengan refleksnya berlari mendatangi Varel
"Tuan, Tuan Muda bangunlah"
ucap Vania dengan raut wajah khawatir
"Aku harus bagaimana? Aku bahkan tidak berani menyentuhnya karena rumor itu"
Sial, mengapa kau masih memikirkan itu bodoh?-Varel
"Apa aku harus menelfon sekretaris Dim? Tapi sepertinya dia baru saja pulang masa harus kembali lagi?"
"Tuan Muda, maafkan saya jika saya berani menyentuh anda"
Lalu Vania dengan susah payah membantu Varel bangun dan membaringkannya dengan hati-hati
"Tuan, maaf jika saya lancang"
ucapnya lalu melepaskan dasi Varel pelan agar Varel tidak terbangun
Tanpa ia tau Varel memang sengaja berpura-pura pingsan dan mabuk karena ia tau Vania sedang menunggunya. Ia juga tau Vania sangat tidak berani tidur sendiri tanpa ditemani orang lain ataupun boneka kesayangannya
"Kemejanya sudah berkeringat, bagaimana ini? Apa aku tekan remote saja agar Pak San menggantikannya? Tetapi jika aku menekan remote itu maka rumah ini akan heboh dan semua pelayan yang bahkan aku tak tau berapa orangnya akan terbangun. Tidak ada cara lain selain aku menggantikan kemejanya, maafkan saya Tuan Muda"
Ia pun mulai mengganti kemeja Varel dengan pakaian tidur. Namun ia tidak berani mengganti bawahan, akhirnya ia hanya melonggarkan ikat pinggang. Lalu melepaskan sepatu dan kaos kaki lalu menyimpannya di keranjang yang ada di kamar mandi
Mengapa kemejanya tercium wangi parfum perempuan?-Vania
Tak berapa lama ia pun mendekati Varel dan menyelimutinya lalu duduk di sofa dan menangis
Apa yang kau tangisi? Dia sudah bilang untuk tidak perlu ikut campur urusannya. Sadarlah kalian memang berbeda jauh.-Vania
**
Mengapa ia menangis?-Varel
*****
Jam menunjukkan pukul 02:00 WIB, tiba-tiba Vania terbangun karena merasa sangat ketakutan, hujan deras dan listrik padam membuatnya berjalan pelan menuju tempat tidur Varel. Ia pun duduk dilantai dan membaringkan kepalanya di sebelah lengan Varel sehingga tertidur.
*****
"Mengapa dia disini?"
tanya Varel saat ia terbangun lalu melihat Vania berbaring dengan posisi duduk dilantai
Dengan sigap Varel menggendong dan membaringkan Vania disampingnya. Lalu ia bersiap mandi dan pergi ke kantor tanpa membangunkan Vania dan sarapan bersama. Karena hari ini ia harus mengikuti pertemuan khusus pengusaha muda di perusahaan Alexandre perusahaan Sebastian, sahabatnya.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Yeyen Dhevan
sukaaaa bngettt
2021-07-06
1