Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
Malam semakin larut dan pesta baru saja berakhir dimana semua para tamu undangan berpamitan satu per satu meninggalkan kediaman Bram, termasuk kedua pengantin baru dan keluarga mempelai pria
"Silahkan Tuan Muda dan Nona Muda"
ucap sekretaris Dim membuka pintu mobil
"Ki-kita akan kemana Tuan Muda?"
tanya Vania gugup saat ia dan Varel sudah duduk berdampingan di kursi belakang
"Rumah"
jawab Varel singkat
Rumah? Yang benar saja Tuan bodoh. Kau menginginkanku tinggal bersamamu?-Vania
**
Lihatlah wajah paniknya membuatku semakin suka mengerjainya.-Varel
"Ru-rumah maksudnya rumah Tuan Muda?"
untuk kedua kalinya Vania berani bertanya
"Kau kira aku akan membuang mu setelah aku memberikan pesta meriah untukmu?" bentak Varel yang membuat Vania menunduk karena takut
Lihat wajah ketakutannya, sungguh ini permainan yang seru.-Varel
"Heh namamu siapa?"
tanya Varel dingin
Sial, namaku saja dia tidak ingat.-Vania
"Vania, Tuan"
jawab Vania singkat
"Cantik"
gumam Varel yang terdengar jelas ditelinga Vania
Cantik? Dia menyebutku cantik? Ternyata kau memiliki perasaan juga Tuan.-Vania
"Kenapa kau tersenyum? Aku hanya menyebut namamu cantik bukan wajahmu"
Sialan kau Tuan bodoh-Vania
**
Mengapa bisa wajahnya sangat menggemaskan disaat ia sedang kesal? Ah sepertinya aku tidak akan pernah bosan bermain dengannya.-Varel
**
Tuan Muda tersenyum? Lihatlah ia selalu mencuri pandang terhadap Nona Muda. Awal yang baik-Sekretaris Dim
*****
Rumah Keluarga Fernandez
"Selamat malam Tuan Muda dan Nona Muda" ucap semua pelayan bersamaan
"Nona perkenalkan saya Pak Hasan kepala pelayan disini, Nona Muda bisa memanggil saya Pak San, jika Nona membutuhkan bantuan silahkan tekan remote yang ada dimeja samping tempat tidur dikamar utama kamar Tuan Muda dan Nona Muda" jelas Pak San yang membuat Vania terkejut
Kamar Tuan dan Nona? Maksudnya aku satu kamar dengan sang raja ini?-Vania
"Terimakasih Pak Hasan" ucap Vania menunduk sopan
"Silahkan Tuan Muda dan Nona Muda" ajak Pak San
"Tidak perlu mengantarku Pak San, kami akan ke kamar sendiri" ucap Varel dingin
Lalu ia pun berjalan menaiki tangga membuat Vania harus berlari kecil untuk mengikutinya.
*****
Kamar Utama
"Siapkan air hangat aku ingin mandi" ucapnya dingin
"Baiklah" jawab Vania singkat lalu pergi menuju kamar mandi menyiapkan air untuk Tuan Muda itu
Dua puluh menit kemudian
Klekkk
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Varel menggunakan jubah mandi
"Ambil pakaian ku" ucapnya lalu duduk di sofa
Vania pun berjalan menuju walk in closet dan mencari pakaian tidur untuk Varel
Setelah selesai mencari pakaian tidur, ia pun menyerahkannya kepada Varel
"Apa maksud mu mendekati adikku?"
Mendekati? Heh kau tau adikmu yang duluan mengejar dan mengajakku bersahabat-Vania
"Tidak ada Tuan, saya tidak ada maksud apa-apa mendekati Vandi" jawab Vania gugup
"Apa kau ingin memeras uang adikku? Segitu murahnya kau" bentak Varel yang membuat Vania naik darah
"Saya memang murah Tuan, saya sudah dijual oleh keluarga saya, namun saya tidak pernah ingin berniat bahkan berpikir untuk memeras uang adik anda, saya juga tidak pernah tau bahwa Vandi adalah adik kandung anda" ucap Vania setengah berteriak membuat Varel emosi
"Keterlaluan sekali kau" teriak Varel kesal
"Aku sudah pernah bilang kan kepadamu ikuti semua perintahku atau kau akan lihat bagaimana aku menghancurkan keluargamu tanpa sisa hanya dalam satu detik" ucap Varel mencengkeram kuat dagu Vania
"I-iya Tuan" jawab Vania terbata
"Ini baru permulaan" ucapnya lalu berjalan ke tempat tidur.
Sedangkan Vania masih mematung dan menangis diam karena rasa sakit di dagunya masih sangat terasa.
"Matikan lampu" ucap Varel membuat lamunan Vania buyar
Dengan langkah gontai ia berjalan dan mematikan lampu.
Setelah itu ia berjalan masuk kedalam walk in closet dan mengganti gaunnya dengan pakaian tidur. Sejenak ia memandangi bayangannya di cermin lalu air mata itu keluar tanpa permisi
Dua puluh menit sudah berlalu namun ia masih betah berada disitu, kerjaannya hanya menangis dan menangis. Baru saja ia menginjakkan kakinya di rumah ini namun Varel sudah membuatnya seperti didalam neraka. Ingin sekali ia membantah atau membela diri tapi itu hanya sia-sia karena Varel akan selalu mengancamnya dengan menghancurkan seluruh keluarganya
Keluarga? Memang Vania tidak pernah dianggap didalam itu namun ia selalu menganggap keluarga paman ialah keluarganya juga. Paman dan Bibi yang dulu sempat merawatnya namun hanya sebentar membuatnya ingin membalas budi mereka. Satu-satunya cara agar keluarga Paman bisa hidup tentram adalah mengikuti semua perintah Tuan Muda itu
Kau harus kuat dan sabar agar kau bisa menghadapi Tuan Muda yang kejam itu. Semangat dan berjuanglah dimasa sulit mu ini.-Vania
**
Mengapa ia lama sekali didalam sana? Sepertinya ia sedang menangis meratapi nasibnya. Tenanglah sayang, ini hanya permulaan.-Varel
*****
Tak lama kemudian akhirnya ia keluar dan berjalan menuju sofa, mendudukkan diri dan memandang kearah Varel yang sedang berpura-pura tidur. Lalu ia mendekati Varel dan menyelimutinya
"Aku tau anda memang kejam, namun bagaimana lagi? Aku sekarang hidup hanya bergantung kepada anda. Selamat tidur Tuan Muda" ucapnya lalu berjalan menuju sofa dan menidurkan dirinya di sana.
Sial kenapa dia bisa perhatian begitu? Aku kan sudah menyakitinya.-Varel
*
*
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
knap sllau CO holang kayak sllau kjam yaa apa tdk pernah di ajar kan sopan santun bgtu yaa
2022-08-10
1
Yeyen Dhevan
hmmmm
2021-07-06
1