Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
Di pagi hari yang cerah Vania bersiap ingin menemui Vandi sahabat yang ia anggap sebagai adik lelakinya
Vandi Andika adalah seorang calon dokter yang menjadi sahabat Vania selama kurang lebih 5 tahun. Persahabatan mereka terjalin begitu saja, pertemuan pertama yang terkesan sangat buruk tapi malah menjadikan mereka sahabat yang sangat dekat
Flashback On
Brukk
Seorang lelaki berwajah putih tampan dan bertubuh tinggi menabrak seorang gadis mungil yang sedang membawa banyak sekali buku
"Lo nggak punya mata buat jalan?" ketus Vandi dengan kesalnya
"Heh adik kelas, kalo jalan itu pake kaki. Sejak kapan mata buat jalan? Lo masih waras?"
balas Vania geram yang membuat Vandi terdiam seribu bahasa
Bagaimana bisa seorang Vandi Andika dimarahi didepan umum? Terlebih lagi oleh seorang wanita yang menjadi kakak kelasnya itu?
Setelah membereskan buku-buku, akhirnya Vania pergi meninggalkan Vandi yang masih mematung menatapnya yang mulai menjauh
Wow it's amazing. Ini pertama kalinya gue dibentak cewek didepan umum. Bikin gue penasaran.-Vandi
Jam istirahat pun tiba disinilah Vania berada bersama ketiga sahabatnya siapa lagi kalau bukan Casandra, Alea, dan Angeline
Saat mereka sedang menikmati makan siang, tiba-tiba Vandi berjalan mendekat dan duduk tepat disebelah Vania hingga membuat ketiga sahabat Vania menjerit sedangkan Vania hanya menatapnya malas
Siapa yang tidak mengenal Vandi Andika? Anak baru kelas 10 yang masuk daftar cowok populer disekolah. Banyak kaum hawa yang tergila-gila kepadanya karena ketampanan dan kecerdasan yang ia miliki, mungkin hanya Vania perempuan pertama yang tak merespon keberadaannya membuat Vandi semakin tertantang untuk mendekatinya
"Hai kak"
ucap Vandi seraya menatap Vania
"Hem"
gumam Vania
"Boleh kenalan?"
tanya Vandi yang lagi-lagi menatap Vania intens
"Boleh banget"
jawab ketiga sahabat Vania secara bersamaan
"Sandra"
"Alea"
"Elin"
"Oh aku Vandi, kalau kakak namanya siapa?"
tanya Vandi yang kembali menatap Vania
"Dia namanya Vania, dia memang gitu nggak pernah care sama orang asing apalagi sama cowok"
ucap Elin yang membuat Vania menatapnya kesal
Selama di kantin Vania tidak pernah berbicara kepada Vandi atau bahkan ia tak merespon keberadaan adik kelasnya tersebut
*****
Hari demi hari Vandi tidak pernah lelah untuk mendekati Vania walaupun ia selalu mendapatkan kata-kata kasar yang keluar dari mulut Vania, semakin membuatnya penasaran akan sosok yang sedang didekatinya.
Hingga suatu ketika
"Lo kenapa nggak capek dimarahin terus sama gue?"
ketus Vania saat Vandi selalu mengikutinya hingga ke atap sekolah
"Nggak capek kok, kita sahabatan ya kak gue nggak punya kakak perempuan"
pinta Vandi yang membuat Vania mengerutkan kening
"Perlu banget ya?"
tanya Vania yang menatap Vandi heran
"Iya kak gue pengen ngerasain gimana rasanya diperhatikan dan diomelin kakak perempuan"
lirih Vandi yang membuat Vania menjadi tidak tega
Akhirnya sejak saat itu Vandi dan Vania menjadi dekat bahkan selalu menceritakan keluh kesahnya masing-masing.
Flashback Off
Krekk
Pintu kamar Vania terbuka dan masuklah Dewi adik sepupu Vania yang sudah dianggap sebagai saudara kandungnya
"Kak ada utusan dari Tuan Muda yang ingin menjemput kakak" ucap Dewi pelan lalu mendudukkan diri di kasur milik Vania
"Utusan? Ada apa lagi, Sayang?" tanya Vania mengerutkan kening
"Kata mereka calon suami kakak si Tuan Muda ingin bertemu" ucap Dewi menjelaskan
Batal sudah rencananya keluar rumah untuk menemui Vandi. Dengan sangat terpaksa ia keluar kamar menemui utusan dari Tuan Muda itu
"Selamat pagi Nona, saya sekretaris Dimas, mari ikut saya karena Tuan Muda Varel ingin bertemu dengan anda"
Oh jadi namanya Varel? Bagaimana aku ini calon suami ku saja aku tidak tau namanya.-Vania
Dengan langkah gontai Vania mengikuti si sekretaris tersebut.
*****
Diperjalanan
"Tuan Dimas apa Tuan Muda Varel sudah menunggu?"
Setalah sekian lama suasana didalam mobil hening, akhirnya untuk pertama kali Vania membuka suara
"Maaf Nona, panggil saya sekretaris Dim saja. Tuan Muda Varel tidak pernah menunggu"
jawab sekretaris Dim datar
Jelaslah karena dia yang mulia raja.-Vania
**
Nona Muda cantik sekali. Oh sial, sadarlah Dimas kau akan dimutilasi oleh Tuan Muda jika kau berani macam-macam terhadap miliknya. Dilihat dari caranya berbicara Nona Muda sangat sopan, berbeda sekali dengan nenek sihir itu. Nona semoga anda bisa mengeluarkan Tuan Muda dari kenangan masa lalunya.-Sekretaris Dim
******
Cafe & Resto Bintang 5
"Tunggulah Nona, Tuan Muda akan segera sampai"
ucap sekretaris Dim lalu pergi
Tak lama kemudian ia kembali dengan seorang lelaki bertubuh atletis berjalan dibelakangnya yang diyakini Vania bahwa itulah si Tuan Muda. Melihatnya semakin mendekat, membuat Vania sontak berdiri
"Silahkan Tuan" ucap sekretaris Dim seraya menggeser kursi untuk si Tuan Muda Varel
Tanpa mengatakan apapun Varel duduk dan melemparkan amplop cokelat tepat mengenai wajah Vania
"Silahkan dibuka Nona" ucap sekretaris Dim sopan
Vania pun membuka amplop tersebut yang bertuliskan
SURAT PERJANJIAN
PIHAK 1 : Varel Andreas Fernandez
-Turuti semua perkataan ku, jangan pernah membantah atau bertanya apapun.
-Jangan pernah ikut campur dengan kehidupan pribadiku, termasuk pekerjaan dan hubunganku dengan wanita lain.
-Layani dan bersikaplah menjadi istri yang baik.
"Itu 3 point penting yang harus Nona lakukan jika sudah sah menjadi istri Tuan Muda, silahkan Nona tuliskan apa yang Nona inginkan selama di pernikahan ini"
lagi-lagi hanya sekretaris Dim yang berbicara dengan sopan
Lalu Vania pun menulis satu point penting
PIHAK 2 : Evivania Amanda
-Saya akan menuruti semua perintah Tuan Muda dan tolong jangan hancurkan keluarga saya.
Varel mengerutkan kening melihat apa yang ditulis Vania. Disaat wanita lain menginginkan harta, kekuasaan, dan pengaruh, Vania hanya menginginkan Varel untuk tidak menghancurkan keluarganya.
Keluarga? Cih, mengapa kau bodoh sekali? Memikirkan mereka yang tidak memikirkan mu-Varel
"Baiklah"
Untuk pertama kali Vania mendengar suara Varel ya walaupun hanya singkat
"Baiklah Nona, sampai disini dulu perjumpaan kita, terima kasih" pamit sekretaris Dim lalu mengikuti Varel yang sudah terlebih dahulu pergi.
Hanya itu? Sialan, aku bahkan membatalkan janjiku dengan Vandi.-Vania
Karena kesal Vania pun menelfon Vandi
"Halo?"
"Ada apa kak?"
"Vandi, bisakah kita jadi bertemu hari ini?"
"Astaga mengapa kak Vania plin plan sekali hah? Tadi saja membatalkan janji dan sekarang ini bertemu lagi. Apa kak Vania sedang kedatangan tamu?"
"Hei kau tau apa tentang tamu?"
"Hehehe Sandra selalu memarahiku tidak jelas setiap bulan jadi aku mulai mengerti perubahan sikap jika perempuan sedang kedatangan tamu" ucap Vandi menjelaskan
"Astaga Vandi mengapa kita jadi malah membicarakan itu?"
"Hahaha kak Vania juga mengapa meresponnya?"
"Huh sudahlah, bagaimana apa kau bisa bertemu? Aku sedang berada di Cafe & Resto Bintang 5"
"Astaga kak Vania kakak ku yang sangat cantik, walaupun kak Vania mengatakan bahwa sedang berada diparkiran kampus pun aku tidak bisa mengunjungi kakak sekarang. Aku sedang praktik kak, sepuluh menit setelah kak Vania membatalkan janji tiba-tiba pihak rumah sakit tempatku dahulu magang menelfon dan mengatakan bahwa hari ini jadwalku praktik" ucap Varel menjelaskan
"Mengapa kau tidak bilang dari tadi?" ketus Vania kesal
"Hehehe tadi kan kita membicarakan kedatangan tamu"
"Hei bodoh jangan mesum!!"
Vania pun memutuskan panggilan secara sepihak membuat Vandi yang sedang berada di rumah sakit terkekeh pelan
Astaga kak Vania sangat imut sekali.-Vandi
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
sdh pernah baca tp tdk bosen jg
2022-08-10
1
Anonymous
lanjut
2021-07-12
1
Yuni Alkadafi
jadi ingat saga dania..sekertaris han😅
2020-08-27
2