Jangan lupa untuk VOTE ya🥰😍...
Happy Reading Guys🥰😘!!!!
*****
Saat ini Bram dan Tya telah kembali ke rumah setelah berbincang serius dengan Tuan Muda. Sepanjang perjalanan tak ada yang berbicara, semua tenggelam dengan pikirannya masing-masing.
Bram dengan perasaan bersalah kepada Vania dan Ferry yang tak lain adalah ayah dari Vania, kakak kandung Bram sedangkan Tya dengan perasaan senang karena ia bukan lagi tanggung jawab Vania.
Hari itu juga, Vania dibawa oleh mereka untuk kembali ke rumah, tanpa rasa curiga apapun Vania hanya bisa mengikuti semuanya.
Tya dan adik sepupunya memperlakukannya dengan sangat baik, membuat hati Bram semakin sakit melihatnya, ia merasa tidak bisa menjaga Vania dengan baik.
Bram dan Tya memiliki dua orang anak perempuan yang bernama Dita Purnama dan Dewi Cahaya. Dita saat ini berumur 17 tahun, memiliki sifat yang hampir sama dengan sang Ibu yang tak lain adalah Tya. Dita selalu saja iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh kakak sepupunya. Ia selalu memperlakukan Vania dengan kasar walaupun ia tau bahwa dirinya lebih muda dari Vania. Dan Vania pun hanya diam menerima semua perlakuannya, karena Vania sadar bahwa ia hanya menumpang di keluarga itu.
Sedangkan Dewi adalah kebalikan dari Dita, Dewi yang berumur 15 tahun itu sangat menyayangi Vania, ia selalu belajar agar bisa mempunyai hati yang baik seperti Vania, hati yang bisa sabar, hati yang tidak pernah iri dan hati yang tidak pernah mendendam. Tak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu Vania dari perlakuan kasar sang Ibu dan sang kakak. Ia hanya bisa diam, menangis dan memeluk Vania, berusaha berbagi kesedihan dan memberikan kekuatan untuk Vania agar bisa menghadapi Ibu dan kakaknya.
Hingga makan malam pun tiba, dimana semuanya berkumpul di meja makan. Makan malam yang hening, hanya suara sendok berbenturan dengan piring yang terdengar, sampai akhirnya Tya membuka suara
"Vania sayang, apakah kau tidak ingin menikah?"
tanya Tya yang membuat Vania mengerutkan kening
Menikah? Yang benar saja, untuk kebutuhan hidup saja aku harus berjuang di toko roti, bagaimana bisa Bibi menanyakan hal itu? Padahal aku tak pernah berpikir kesitu, aku selalu percaya bahwa Tuhan akan memberikan jodoh pada waktu-Nya.-Vania
**
Apalagi yang direncanakan Ibu? Apa dia tak pernah puas melihat Kak Vania menderita karena ulahnya dan kak Dita? Ya Tuhan, jika Ibu merencanakan hal buruk hamba memohon agar Kau mengubahnya menjadi hal yang baik.-Dewi
**
Apapun jawabanmu, kau tidak akan bisa membantah. Bersenang-senanglah bersama Tuan Muda.-Dita
"Vania tidak memikirkan itu Bi" jawab Vania
"Umurmu sudah 22 tahun, umur yang cukup untuk menikah" ucapnya basa basi
Darimana Bibi mengetahui umurku? Apa dia merencanakan sesuatu? Oh ya ampun, maafkan hamba Tuhan, maafkan hamba yang berprasangka buruk terhadap Bibi sendiri.-Vania
"Nak, Bibi akan menikahkan mu dengan Tuan Muda"
Deg
Satu kalimat yang berhasil membuat jantung Vania hampir keluar
Bagaimana bisa ia menikah di umurnya yang masih muda? Terlebih dengan Tuan Muda? Bahkan Vania tak mengenalinya
"Me-menikah?" ulang Vania mengerutkan kening
"Perusahaan Paman mu diambang kebangkrutan dan hanya Tuan Muda yang bisa membantunya, dengan imbalan kau harus menikah dengannya"
Penjelasan yang sama sekali tidak masuk akal menurut Vania
Bagaimana si Tuan Muda itu dengan mudahnya mengambil keputusan untuk menikahinya, bahkan ia tidak mengetahui bagaimana bentuk calonnya itu
"Ibu ingin menjual kak Vania?"
Satu pertanyaan berhasil lolos dari mulut si gadis kecil yang tak lain adalah Dewi yang membuat Vania lagi-lagi tak mengerti dengan keadaan sekarang
"Nak, Bibi mohon menikahlah dengan Tuan Muda, hanya itu yang bisa membuat kita semua tetap hidup, apa kau tidak bisa berkorban demi keluarga kita? Anggap saja kau membalas budi Paman dan Bibi yang selama ini menjagamu"
Keluarga kita? Selama aku hidup dan berada ditengah-tengah mereka, hanya sekarang mereka menganggap ku sebagai keluarga. Apa tadi membalas budi? Jadi maksudnya aku berutang budi dengan mereka? Bahkan aku tak tau kapan mereka menjagaku? Yang aku tau mereka hanya membawaku ke rumah sakit jiwa dan meninggalkanku di panti asuhan.-Vania
"Ap-apa tidak ada cara lain Bi?" tanya Vania ragu
"Tidak ada nak, tolonglah kami karena kehancuran keluarga ini ada di tanganmu, balas lah budi mu dengan cara ini"
Paman? Kenapa Paman hanya diam? Apa Paman juga menginginkanku menikahi si Tuan Muda itu?-Vania
**
Maafkan Paman, bahkan Paman tak bisa mengatakan apapun.-Bram
"Sayang apa kau mau menikah?"
tanya Tya yang selalu mendesak Vania
"Tinggal dijawab iya saja mengapa susah sekali?"
cibir Dita dengan raut wajah kesal
"Vania tidak bisa menolak juga kan Bi? Vania harus apa selain mengikutinya"
Kalimat yang paling sering ia ucapkan saat harus mengikuti semua ucapan dan perintah dari sang Bibi
"Baiklah, pernikahan kalian dilaksanakan minggu depan"
Lagi-lagi Vania sangat terkejut mendengar ucapan dari Bibinya
Minggu depan? Apa si Tuan Muda itu ingin sekali menikah? Apa saking tidak lakunya dia sampai-sampai ingin menikahi ku secepatnya? Bagaimana ini, aku harus berbagi cerita dengan Vandi karena hanya dia yang bisa mengerti aku sekarang ini.-Vania
"Baiklah Bi"
jawab Vania pelan.
Kau tunggu saja perlakuan Tuan Muda terhadapmu. Apa kau kira dia akan mencintaimu dan memperlakukanmu seperti istri? Jangan mimpi kau hanya anak yatim piatu yang menderita gangguan jiwa hingga pernah dibawa ke rumah sakit jiwa.-Dita
**
Setelah ini kau akan menjadi pembantu Tuan Muda bukan istrinya karena aku sangat yakin Tuhan Muda menikahi mu hanya untuk bermain-main. Kau hanya gadis polos nak, tidak pantas untukmu bersanding dengan Tuan Muda. Andai saja Tuan Muda menginginkan Dita, aku akan sangat senang memberikannya karena aku akan menjadi orang yang sangat kaya punya menantu seperti Tuan Muda yang sangat kaya bahkan hingga tujuh turunan pun tidak akan habis harta kekayaannya.-Tya
**
Satu minggu lagi Paman akan melepaskan mu nak, berbahagialah bersama Tuan Muda karena Paman akan selalu mendoakan pernikahan kalian nantinya. Paman benar-benar minta maaf kepadamu karena Paman tidak bisa menjagamu dengan baik hingga Paman menukar mu dengan saham di perusahaan.
Semoga kau bisa memaafkan Paman suatu saat nanti nak. Paman menyayangimu.-Bram
**
Tuhan aku tidak mengerti dengan jalan hidupku sekarang. Apa ini takdir yang harus aku jalani? Mengapa sangat sulit sekali bahkan ini sangat menyedihkan Tuhan. Namun aku selalu percaya ada hikmah dibalik semuanya. Aku selalu menunggu keajaiban-Mu karena Kau yang menentukan hidup dan kehidupanku.-Vania
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Yeyen Dhevan
jhat bngt tuh si bubi
2021-07-06
1
Yani Yani
Thor kenapa banyak suara hati nya
2020-08-27
4
janah2018
lanjut thor
2020-07-05
3