15. saudara sepupu

Julia yang ditarik mendadak seperti itu menjadi oleng, Ia juga terpaku melihat orang tersebut yang ada di depannya. Ganteng itulah kesan pertamanya.

"Julia sedang apa kamu di sini..?? Bukannya setiap 2 minggu sekali ada pertemuan keluarga atau hangout gitu ya punya keluarga...? Tapi kamu kenapa malah berada di pasar malam ini..?" Tanya orang tersebut dengan pertanyaan yang beruntun.

Julia yang tak mengenali orang itu sontak menjadi bingung. Ia juga heran dari mana pemuda ini tahu kalau keluarganya, tepatnya keluarga besar Kusuma itu sedang melakukan hangout sekeluarga besar.

"Kamu siapa ?? Kenapa kamu mengenaliku..??" Tanya Julia dengan penuh penasaran.

Lelaki atau pemuda itu pun dibuat melongo mendengar pertanyaan Julia. Apa maksud Julia bertanya seperti itu terhadapnya dan menanyakan Siapa dirinya. Apakah Julia tak mengenali dirinya ? Pikir orang tersebut.

"Kau tak mengenaliku Julia..??" Tanya balik pemuda itu. Julia itu pun langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Sementara lelaki tersebut malah mend-esah dan merasa frustasi melihat Julia yang tak mengenali dirinya.

"Kau serius tak mengenali kakakmu sendiri Julia... Aku Melvin. Kakak sepupu yang sangat dekat denganmu waktu kecil..!!!" Ujar Melvin sambil menoyor-noyor kening Julia dengan jari telunjuknya itu.

Mendengarkan penuturan lelaki tersebut, yang mengatakan dirinya adalah saudara sepupunya. Apalagi saat Julia mengetahui namanya. Sontak saja ingatan Julia menerawang jauh ke masa lalu.

Iya Melvin adalah saudara sepupunya, saudara yang selalu menjahilinya dan membuatnya menangis. Saudara yang begitu senang mengerjainya bahkan menakut-nakuti dirinya.

Mengingat itu semua, Julia kembali waspada. Barangkali saudara sepupunya ini akan kembali menjahilinya dan mungkin lebih parah bisa menyakitinya. entah kenapa pemikiran buruk itu seketika hinggap di kepalanya.

"Jadi kamu adalah saudara sepupuku..? Maaf aku tak mengenalimu.. karena kita sudah lama tidak bertemu. Kalau begitu nikmatilah harimu kakak. Aku tidak akan mengganggu.." ujar Julia membuat Melvin berpikiran ambigu. Julia pun bergegas untuk undur diri dari sana, tapi lagi-lagi Melvin malah menahan tangannya.

"Ada apa Julia..?? Kenapa sikapmu seperti itu sedang menjaga jarak denganku. Aa... Apakah kamu berfikir Aku akan kembali menjahili mu lagi..??" Ujar Melvin sambil memicingkan matanya ke arah adik sepupunya itu sambil tersenyum jahil ke arah sang adik.

Mendengarkan pertanyaan yang keluar dari mulut Melvin itu. Sontak membuat Julia memundurkan langkahnya dua langkah ke belakang. Kemudian menatap lekat-lekat wajah saudara sepupunya itu.

Tak hanya Julia yang menatap Melvin, Melvin juga ikut mengamati gerak-gerik Julia. Dan Melvin yang mempelajari psikologi, dari tatapan dan gerak-geriknya saja melvin dapat menangkap kalau Julia saat ini tengah menjaga jarak dengannya. Ia juga dapat menilai ada tatapan dan sikap waspada yang dilayangkan ke arah Melvin dan juga sebuah sifat yang tak biasanya ia dapatkan dari Julia.

"Ada apa Lia..?? Kenapa kamu menatap Kakak seperti itu..?? Apa ada yang salah pada kakak..??" tanya Melvin kepada adik sepupunya itu. Julia yang menyadari kalau ia telah mengeluarkan sifat waspada terhadap keluarga kusuma itu sontak saja menjadi gugup sendiri.

"Tidak apa-apa kakak sepupu.." ujar Julia sambil menundukkan kepalanya berusaha menghindari tatapan sang kakak. Sementara Melvin ia melangkah satu langkah dan berdiri tepat dihadapan sang adik sepupu, kemudian bertanya kepadanya.

"Lalu sedang apa kamu di sini..?? Bukankah saat ini ada perkumpulan keluarga kita di restoran pelangi..??" Tanya Melvin kepada adiknya.

"Dan kakak juga memperhatikanmu, kamu tak pernah menghadiri pertemuan keluarga kita sampai kamu telah berusia 17 tahun ini. Ada apa..??" Tanya sama kakak sepupu kepada Julia. Mendengar pertanyaan seperti itu, Julia sendiri malah memilih untuk bungkam.

Memangnya apa yang akan ia katakan dan jelaskan kepada saudara sepupunya itu. Julia rasa Tak ada hal penting mengenai dirinya yang harus ia katakan kepada saudara sepupunya ini. Julia sekilas menarik nafasnya dengan dalam sebelum menjawab pertanyaan sang kakak.

"Kenapa bertanya pada Julia Kak..?? Kenapa tidak bertanya kepada keluarga besar Kusuma. Julia rasa mereka lebih tahu jawabannya ketimbang Julia."ujar Julia dengan suara yang pelan dan tak bersemangat itu.

Melvin yang mendengar penuturan sang adik langsung mengerutkan keningnya. Ia tak mengerti arah dan tujuan pembicaraan Julia.

"Maksudnya..?? Maksudnya bagaimana Julia..?? Kakak tidak mengerti sama sekali..??" Tanya Melvin kepada Julia. Julia pun tersenyum miris ke arah sang kakak sepupu itu.

"Kakak saja tidak mengerti?? Lalu bagaimana dengan Julia..?? Untuk lebih akuratnya lagi. Julia sarankan agar Kakak bertanya kepada keluarga besar Kusuma saja... By the way.. tapi kenapa Kakak juga berada di pasar malam..?? Bukankah ini adalah hari perkumpulan besar keluarga kusuma ?" Tanya Julia kembali membalikkan pertanyaan itu kepada kakak sepupunya. Mendengar penuturan sang adik sepupu itu, Melvin malah mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Hais.. kakak malas melakukan hal itu... Pasti pembicaraannya hanya seputar pernikahan-pernikahan dan pernikahan. Mentang-mentang Kakak umur kakak sudah bisa menikah, malah disuruh untuk terus-terusan menikah dan menikah. Malas lah kakak.. makanya Kakak lari ke sini..?? Eh taunya malah bertemu dengan kamu..!! Ya sudah yuk, ayo kita kencan malam ini sampai puas..." Ujar Melvin menggoda adik sepupunya itu. Lagi pula itu adalah hal yang biasa bagi keluarga Kusuma untuk memanjakan adik-adik perempuan mereka.

"Tidak perlu kak. Kita berjalan sendiri-sendiri saja. Takutnya nanti akan menimbulkan fitnah di antara kita." Ujar Julia kepada Melvin.

Melvin yang masih belum mengerti arah pembicaraan sang adik sepupu kembali melihat adiknya itu. Ia juga berpikir, bagaimana orang akan menyala pahami hubungan mereka. Sementara mereka sendiri adalah sepasang saudara sepupu dari keluarga Kusuma.

"Lah kok ngomongnya gitu... Ya nggak papa lah. Atau jangan-jangan kamu takut pacar kamu melihat ya..??" Tanya Melvin kepada sang adik yang langsung memicingkan matanya.

Namun Julia malah memilih untuk bungkam. Biasanya kalau selalu meladeni pertanyaan sang kakak sepupu ini, urusannya malah akan bertambah panjang dan tak ada selesai-selesainya.

"Hai kamu ini masih kecil masih belum boleh untuk pacar-pacaran.. dan kalau sampai Kakak bertemu dengan laki-laki itu, Kakak tak akan segan-segan untuk memberikan bogem mentah di wajahnya itu. Ayo katakan.. siapa laki-laki itu..!!" Seru melvin lagi sambil mengepalkan tangannya dan meninju sebelah tangannya yang tidak terkepal itu.

Julia mendesah, memang susah lah kalau berbicara kepada kakak sepupunya yang satu ini.

"Hais... Julia nggak punya pacar Kak... Hanya saja, Kakak jalan sendiri saja dan Julia jalan sendiri.!! Kita masing-masing saja. Lagi pula aku masih ragu, Apakah aku ini benar keturunan Kusuma atau ti-" Julia langsung membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Nasywa Humaira Zidny

Nasywa Humaira Zidny

semoga jadi pelajaran untuk semua orang tua yang selalu pilih kasih jika hati sudah merasa lelah akhirnya ya menyerah semoga tak menyesal untuk keluarga julia apa yang kau tabur pasti kalian juga yang akan memetik hasilnya. aku do'akan kamu julia semoga kamu bisa jadi kebanggaan keluarga yang sudah mengabaikanmu nasibmu mirip denganku belajarlah ihklas

2024-05-16

4

Yoni Hartati

Yoni Hartati

sedih banget 😭😭

2023-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Julia Anita
2 2. tak seperti biasanya
3 3. ternyata aku perempuan yang hebat
4 4. suasana hati yang kacau
5 5. Brian marah
6 6. tak perlu iri
7 7. memilih diam
8 8. sedih
9 9. jahat pada anak sendiri
10 10. menyusul
11 11. pindah tempat
12 12. menyesal kah ?
13 13. bersikap baik
14 14. saudara sepupu
15 15. saudara sepupu
16 16. Melvin yang peka
17 17. kesedihan Julia
18 18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19 19. HP bekas
20 20. menginap
21 21. keluar rumah sebentar
22 22. panik
23 23. mengkhawatirkan
24 24. disambut keluarga Antonio
25 25. pilu lagi
26 26. Melvin ikut
27 27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28 28. bersyukur
29 29. mempersiapkan kamar Julia
30 30. ketegasan yang di nanti
31 31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32 32. diantar kakak sepupu
33 33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34 34. Ariel yang merasa gemas
35 35. resep masakan Julia
36 36. saudara sepupu yang perhatian
37 37. kakak yang tiba-tiba posesif
38 38. ke hebohan
39 39. pembelaan abi
40 40. Abang selalu bersamamu dek
41 41. Malu dan ingin pulang
42 42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43 43. beli hp baru
44 44. kenak introgasi
45 45. aduan meta dan Mita
46 46. tuan Antonio berlaku bijak
47 47. Amarah tuan Antonio
48 48. hasil didikan tuan Sanjaya
49 49. rencana tracking sekeluarga
50 50. Arvin mencari tau
51 51. akun yang banyak jebakan
52 52. kepolosan Julia
53 53. rebutan ngantar Julia
54 54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55 55. sedikit aksi adu mulut
56 56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57 57. group sekolah heboh
58 58. menikmati suasana alam yang damai
59 59. sedang tidak di rumah
60 60. menyalahkan Julia kembali
61 61. tidak akan menyesal
62 62. keputusan Julia
63 63. suram
64 64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65 65. berangkat ke pulau Sumatera
66 66. melihat kontrakan
67 67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68 68. sekolah baru dan berpisah
69 69. begitu lah perempuan
70 70. sesal tuan Sanjaya
71 71. seminggu tidak terlihat
72 72. tatapan kosong
73 73. di kantin
74 74. jodoh memang seperti itu
75 75. lebih ganteng mana ??
76 76. di hubungi kakak sepupu
77 77. tom and Jerry
78 78. menuju puncak Pela
79 79. terpeleset
80 80. moment nembak pacar di puncak Pela
81 81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82 82. pulang kembali ke kota Padang
83 83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84 84. niat main ke Sumbar lagi
85 85. bertemu lagi dan pelukan
86 86. foto keluarga
87 87. meminta resep masakan lagi
88 88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89 89. Julia Sudah ketemu
90 90. meta meminta uang
91 91. tiba dan di jemput
92 92. bertemu kak Ridho
93 93. akhirnya bertemu papa
94 94. papa tinggal disini sementara
95 95. karinduan Brian
96 96. paket internet
97 97. mungkin itu karma
98 98. belanja kepasar
99 99. nagari pariangan
100 100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101 101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102 102. pertengkaran melodi dan Brian
103 103. ngadu
104 104. tinggal sementara
105 105. jangan memaksakan kehendak
106 106. akhirnya bertemu
107 107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108 108. keributan
109 109. keluarga yang menyedihkan
110 110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111 111. berpisah lagi dengan papa
112 112. sedih sekaligus legah
113 113. salah tingkah
114 114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115 115. syok kan ??
116 116. anak yang susah di nasehatin
117 117. menyalahkan
118 118. tak ada yang peduli lagi
119 119. bukan lagi keluarga kusuma
120 120. fakta tentang melodi
121 121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122 122. kecelakaan pesawat
123 123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124 124. ingin meminta maaf
125 125. ternyata masih memikirkan mamanya
126 126. terdampar
127 127. jangan dipaksakan
128 128. tulus untuk membantu
129 129
130 130. end
131 boncap 1
132 boncap 2
133 boncap 3
134 boncap 4
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Julia Anita
2
2. tak seperti biasanya
3
3. ternyata aku perempuan yang hebat
4
4. suasana hati yang kacau
5
5. Brian marah
6
6. tak perlu iri
7
7. memilih diam
8
8. sedih
9
9. jahat pada anak sendiri
10
10. menyusul
11
11. pindah tempat
12
12. menyesal kah ?
13
13. bersikap baik
14
14. saudara sepupu
15
15. saudara sepupu
16
16. Melvin yang peka
17
17. kesedihan Julia
18
18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19
19. HP bekas
20
20. menginap
21
21. keluar rumah sebentar
22
22. panik
23
23. mengkhawatirkan
24
24. disambut keluarga Antonio
25
25. pilu lagi
26
26. Melvin ikut
27
27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28
28. bersyukur
29
29. mempersiapkan kamar Julia
30
30. ketegasan yang di nanti
31
31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32
32. diantar kakak sepupu
33
33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34
34. Ariel yang merasa gemas
35
35. resep masakan Julia
36
36. saudara sepupu yang perhatian
37
37. kakak yang tiba-tiba posesif
38
38. ke hebohan
39
39. pembelaan abi
40
40. Abang selalu bersamamu dek
41
41. Malu dan ingin pulang
42
42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43
43. beli hp baru
44
44. kenak introgasi
45
45. aduan meta dan Mita
46
46. tuan Antonio berlaku bijak
47
47. Amarah tuan Antonio
48
48. hasil didikan tuan Sanjaya
49
49. rencana tracking sekeluarga
50
50. Arvin mencari tau
51
51. akun yang banyak jebakan
52
52. kepolosan Julia
53
53. rebutan ngantar Julia
54
54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55
55. sedikit aksi adu mulut
56
56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57
57. group sekolah heboh
58
58. menikmati suasana alam yang damai
59
59. sedang tidak di rumah
60
60. menyalahkan Julia kembali
61
61. tidak akan menyesal
62
62. keputusan Julia
63
63. suram
64
64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65
65. berangkat ke pulau Sumatera
66
66. melihat kontrakan
67
67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68
68. sekolah baru dan berpisah
69
69. begitu lah perempuan
70
70. sesal tuan Sanjaya
71
71. seminggu tidak terlihat
72
72. tatapan kosong
73
73. di kantin
74
74. jodoh memang seperti itu
75
75. lebih ganteng mana ??
76
76. di hubungi kakak sepupu
77
77. tom and Jerry
78
78. menuju puncak Pela
79
79. terpeleset
80
80. moment nembak pacar di puncak Pela
81
81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82
82. pulang kembali ke kota Padang
83
83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84
84. niat main ke Sumbar lagi
85
85. bertemu lagi dan pelukan
86
86. foto keluarga
87
87. meminta resep masakan lagi
88
88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89
89. Julia Sudah ketemu
90
90. meta meminta uang
91
91. tiba dan di jemput
92
92. bertemu kak Ridho
93
93. akhirnya bertemu papa
94
94. papa tinggal disini sementara
95
95. karinduan Brian
96
96. paket internet
97
97. mungkin itu karma
98
98. belanja kepasar
99
99. nagari pariangan
100
100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101
101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102
102. pertengkaran melodi dan Brian
103
103. ngadu
104
104. tinggal sementara
105
105. jangan memaksakan kehendak
106
106. akhirnya bertemu
107
107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108
108. keributan
109
109. keluarga yang menyedihkan
110
110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111
111. berpisah lagi dengan papa
112
112. sedih sekaligus legah
113
113. salah tingkah
114
114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115
115. syok kan ??
116
116. anak yang susah di nasehatin
117
117. menyalahkan
118
118. tak ada yang peduli lagi
119
119. bukan lagi keluarga kusuma
120
120. fakta tentang melodi
121
121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122
122. kecelakaan pesawat
123
123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124
124. ingin meminta maaf
125
125. ternyata masih memikirkan mamanya
126
126. terdampar
127
127. jangan dipaksakan
128
128. tulus untuk membantu
129
129
130
130. end
131
boncap 1
132
boncap 2
133
boncap 3
134
boncap 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!