14. saudara sepupu

Sementara si kembar bertingkah biasa saja. mereka sendiri bingung ingin mengatakan apa kepada kakak mereka ini.

"Iya nak. lagian sudah lama kan tidak keluar dengan kita.." ujar Tuan Sanjaya dengan sedikit ragu-ragu. bukan Julia tak ingin keluar bersama keluarganya, tapi merekalah yang tak mengizinkannya untuk ikut.

"Tidak ma, pa. Aku pergi sendiri. Lagi pula aku tak biasa hadir di tengah-tengah kalian. Takutnya nanti malam mempermalukan dan membuat masalah. Kalau begitu Julia duluan ya mah pa." Ujar Julia kepada keluarganya itu.

Penuturan Julia sontak seperti tamparan yang keras Di pipi kedua orang tuanya. Karena hal itu terjadi akibat ulah mereka yang tak pernah mengajak Julia hangout bersama dengan keluarga besar mereka.

Tak hanya kedua orang tua itu yang merasa tertampar. tapi Raka selaku kakak pertama bagi adik-adiknya itu juga merasa bersalah. padahal tadi ia berniat menghampiri adiknya dan menggandeng tangannya serta membawanya serta bergabung bersama dengan keluarganya.

namun sebuah kenyataan yang dihaturkan oleh Julia, membuatnya tak mampu menggerakkan kakinya apalagi hanya sekedar melangkahkan kakinya menghampiri sang adik. hatinya menjerit dan ikut sakit.

(adikku yang malang...) batin Raka saat itu. ia menatap sekilas raut wajah adiknya yang tak menunjukkan emosi apapun. tapi seketika Raka menundukkan kepalanya merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada adiknya itu.

Sementara mereka semua mematung, Julia sendiri sudah berada di luar dan menghidupkan motornya serta pergi meninggalkan kediaman itu. Suara motor Julia langsung menyadarkan mereka semua yang masih terpaku di tempatnya. Sontak saja nyonya Sanjaya langsung berlari keluar memanggil sang anak.

"Julia !!! Julia tunggu nak..!!!" Ujar sang nyonya sambil berlari menyusul keluar. Namun ternyata Julia telah berlalu dan sudah jauh dari tempat itu.

"JULIA..!!! JULIA..!!! KEMBALI SEBENTAR NAK..!!" Teriak nyonya Sanjaya memanggil-manggil Putri tengahnya itu.

Namun percuma saja, Julia sudah menjauh dan sudah tidak nampak lagi dari sana. Melihat putrinya pergi begitu saja membuat hati kecil nyonya Sanjaya tercubit. Ia pun terpaku seketika air matanya keluar tanpa permisi.

"Julia maafkan Mama nak....!! Hiks... Mama tahu Mama salah Sudah mengabaikan dirimu..!! hiks... Tolong maafkan Mama sayang..." Racau nyonya Sanjaya melihat jalan yang dilalui putrinya itu.

Tuan Sanjaya yang menyusul nyonya Sanjaya keluar hanya mampu melihat istrinya menangis seperti itu. Hati kecilnya juga ikut menjerit, Apakah sudah sebegitu sakit hatinya seorang putri kepada ayah dan ibunya sampai akhirnya ia menyerah begitu saja. Pikir Tuan Sanjaya.

(Maafkan papah nak.. ini semua salah papa..) ujar Tuan Sanjaya dalam hatinya. Kemudian ia berjalan mendekat ke arah sang istri dan memeluk istrinya dengan erat.

Sementara keempat anak mereka hanya mampu menjadi penonton. Entah kenapa masalah seperti ini saja menjadi besar untuk mereka.

Tidak tahu apa yang akan mereka lakukan melihat salah satu anggota keluarga atau bagian dari mereka malah mengasingkan diri. Mereka lebih senang ketika Julia cerewet dan selalu meminta ini itu kepada kedua orang tuanya atau merengek, walaupun tak pernah mereka gubris. Kini sepertinya, mereka semua akan kehilangan Julia yang ceria.

(Apakah kamu sedang menghukum kami..?? jika memang iya, kakak rasa semuanya sudah terjadi.) tiba-tiba batin Ridho mengatakan hal itu. apalagi dirinya yang selalu waspada terhadap adik tengahnya itu.

Ia terlalu protektif kepada si kembar tapi malah menyakiti adik tengahnya. ingatannya kembali melayang ke masa lalu, di mana ia selalu berpihak kepada si kembar walaupun adiknya Julia juga benar.

(maafkan kakakmu ini dek..) menyesal kah keluarga ini..?? Tapi kenapa harus menyesal..?? bukankah ini yang mereka inginkan ?? anak perempuan yang dahulunya ceria mereka bunuh mentalnya dengan mengabaikan dirinya dan tak peduli terhadapnya.

Dalam dekap Tuan Sanjaya. Nyonya Sanjaya mengeluarkan semua tangisnya dan rasa sakit hatinya selama ini yang tiba-tiba muncul begitu saja dalam berlindung hatinya. Padahal selama 12 tahun lamanya membiarkan Julia terombang-ambing dalam sebuah badai keluarga dan pengasingan dari mereka tak membuat nyonya Sanjaya merasakan perasaan seperti itu.

"Papa... Aku begitu jahat pada putriku sendiri yang sudah ku lahirkan dengan susah payah dan bersimbah darah. Seharusnya aku juga menyayanginya, bukan malah mengabaikannya seperti itu. hiks... Seharusnya aku menjadi tempat pelindungnya ketika terjadi badai ataupun hujan, seharusnya aku menjadi sandarannya ketika ia mendapat amarah dari keluarga, seharusnya aku menjadi tempat curhatnya ketika ia merasa sedih dan kehilangan. Tapi apa pah... Hiks... Aku malah menambah bebannya dan menyakiti hatinya. Menggoreskan luka dalam hatinya yang pasti tidak akan pernah sembuh. Hiks... Aku takut pa, aku takut.. aku takut Julia akan terus membangun tembok dan menjaga jarak dengan kita. Aku takut dia pergi dari kita tanpa mengatakan hal apapun.." racau nyonya Sanjaya dalam pelukan suaminya.

Tuan Sanjaya yang mendengar racaunya sang istri hanya mampu memejamkan matanya saja. Begitu juga dengan anak-anaknya, mereka semua malah memilih untuk menundukkan kepala mereka dengan dalam.

Sungguh, tanpa mereka tahu, mereka juga sudah terlibat jauh dalam hal menyakiti hati saudara mereka. Tak ada satupun dari mereka yang bersedia untuk merangkulnya dan menjadi sahabatnya. Malahan mereka semua dengan senang hati membuat perasaannya terluka dan bahkan lebih dalam lagi.

"Tenanglah mah... Kita bahas ini nanti ya... Sebaiknya kita segera berangkat, mama dan papa serta yang lainnya sudah menunggu kedatangan kita." Ujar Tuan Sanjaya dengan lembut.

Sebenarnya dengan suasana yang seperti ini Tuan Sanjaya lebih memilih untuk membatalkan acara mereka ini. Tapi tentu saja ia tidak enak dengan kedua orang tuanya, dan juga dengan saudara-saudaranya yang lain. Tuan Sanjaya pun melerai pelukan mereka. Kemudian menghapus air mata istrinya dengan lembut.

"Sudah kita berangkat sekarang ya. Setidaknya kita hanya perlu menampakkan wajah kita di hadapan mama dan papa saja. Tidak perlu berlama-lama seperti biasanya. Mmm..." Ucap Tuan Sanjaya kepada istrinya.

Nyonya Sanjaya pun menganggukkan kepalanya tanda menyetujui apa yang diusulkan oleh sang suami. Karena untuk saat ini, hatinya masih kacau dan porak-poranda mengingat perlakuan dirinya terhadap Putri tengahnya itu. Akhirnya mereka semua pun masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kediaman Sanjaya Kusuma.

***

Sementara di posisi lain, Julia yang sudah mendengar teriakan dari nyonya Sanjaya terus melajukan kendaraannya dan mempercepat jalannya. Ia tidak mau berharap lagi. Karena setelah dikecewakan akan sangat sakit rasanya. Ia juga sulit untuk mempercayai orang tuanya lagi.

Akhirnya dengan perasaan tak menentu, Ia sampai di sebuah pasar malam yang sudah ramai dikunjungi oleh keluarga atau para anak muda lainnya. Untuk mengurangi rasa sesak dalam hatinya, akhirnya Julia memutuskan untuk memarkirkan motor dan ikut menikmati pasar malam tersebut. Tapi, saat Julia akan memasuki pasar malam itu, tiba-tiba ada yang menarik tangannya.

buk

"auuwwchhh..."rintih Julia ketika ia menabrak dada bidang itu, akibat tarikan dari orang tersebut. Julia langsung mengusap keningnya yang tadi terbantu sambil mendongak melihat orang tersebut.

"Julia..." Ujar orang tersebut ketika Ia menarik Julia begitu.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

huh kalian baru 2 hari di abaikan oleh Julia sudah baper sedih bagaimana dengan Juli yg 12 THN kalian cuekin ..wajarlah hati siapa yg tidak sakit dengan ibu BP dan keluarga seperti kalian 😡😡aku saja yg baca sakit hati

2025-01-11

0

JULLIETTE

JULLIETTE

Aiiiss tiba2 jdi bercucuran air mata niih, kmu hrs brtnggung jawab Thor....Sngaja bca novel di weekend krn lgi malas hang out jdi healing + me time nya di rmah aja, eeeeh malah baper /Sob//Sob/

2025-03-02

0

ghae sonod

ghae sonod

d part ini gua mewekkk Bombay.... please Thor..... cerita nya nyubit hati guaaaaa

2025-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 1. Julia Anita
2 2. tak seperti biasanya
3 3. ternyata aku perempuan yang hebat
4 4. suasana hati yang kacau
5 5. Brian marah
6 6. tak perlu iri
7 7. memilih diam
8 8. sedih
9 9. jahat pada anak sendiri
10 10. menyusul
11 11. pindah tempat
12 12. menyesal kah ?
13 13. bersikap baik
14 14. saudara sepupu
15 15. saudara sepupu
16 16. Melvin yang peka
17 17. kesedihan Julia
18 18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19 19. HP bekas
20 20. menginap
21 21. keluar rumah sebentar
22 22. panik
23 23. mengkhawatirkan
24 24. disambut keluarga Antonio
25 25. pilu lagi
26 26. Melvin ikut
27 27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28 28. bersyukur
29 29. mempersiapkan kamar Julia
30 30. ketegasan yang di nanti
31 31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32 32. diantar kakak sepupu
33 33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34 34. Ariel yang merasa gemas
35 35. resep masakan Julia
36 36. saudara sepupu yang perhatian
37 37. kakak yang tiba-tiba posesif
38 38. ke hebohan
39 39. pembelaan abi
40 40. Abang selalu bersamamu dek
41 41. Malu dan ingin pulang
42 42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43 43. beli hp baru
44 44. kenak introgasi
45 45. aduan meta dan Mita
46 46. tuan Antonio berlaku bijak
47 47. Amarah tuan Antonio
48 48. hasil didikan tuan Sanjaya
49 49. rencana tracking sekeluarga
50 50. Arvin mencari tau
51 51. akun yang banyak jebakan
52 52. kepolosan Julia
53 53. rebutan ngantar Julia
54 54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55 55. sedikit aksi adu mulut
56 56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57 57. group sekolah heboh
58 58. menikmati suasana alam yang damai
59 59. sedang tidak di rumah
60 60. menyalahkan Julia kembali
61 61. tidak akan menyesal
62 62. keputusan Julia
63 63. suram
64 64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65 65. berangkat ke pulau Sumatera
66 66. melihat kontrakan
67 67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68 68. sekolah baru dan berpisah
69 69. begitu lah perempuan
70 70. sesal tuan Sanjaya
71 71. seminggu tidak terlihat
72 72. tatapan kosong
73 73. di kantin
74 74. jodoh memang seperti itu
75 75. lebih ganteng mana ??
76 76. di hubungi kakak sepupu
77 77. tom and Jerry
78 78. menuju puncak Pela
79 79. terpeleset
80 80. moment nembak pacar di puncak Pela
81 81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82 82. pulang kembali ke kota Padang
83 83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84 84. niat main ke Sumbar lagi
85 85. bertemu lagi dan pelukan
86 86. foto keluarga
87 87. meminta resep masakan lagi
88 88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89 89. Julia Sudah ketemu
90 90. meta meminta uang
91 91. tiba dan di jemput
92 92. bertemu kak Ridho
93 93. akhirnya bertemu papa
94 94. papa tinggal disini sementara
95 95. karinduan Brian
96 96. paket internet
97 97. mungkin itu karma
98 98. belanja kepasar
99 99. nagari pariangan
100 100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101 101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102 102. pertengkaran melodi dan Brian
103 103. ngadu
104 104. tinggal sementara
105 105. jangan memaksakan kehendak
106 106. akhirnya bertemu
107 107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108 108. keributan
109 109. keluarga yang menyedihkan
110 110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111 111. berpisah lagi dengan papa
112 112. sedih sekaligus legah
113 113. salah tingkah
114 114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115 115. syok kan ??
116 116. anak yang susah di nasehatin
117 117. menyalahkan
118 118. tak ada yang peduli lagi
119 119. bukan lagi keluarga kusuma
120 120. fakta tentang melodi
121 121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122 122. kecelakaan pesawat
123 123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124 124. ingin meminta maaf
125 125. ternyata masih memikirkan mamanya
126 126. terdampar
127 127. jangan dipaksakan
128 128. tulus untuk membantu
129 129
130 130. end
131 boncap 1
132 boncap 2
133 boncap 3
134 boncap 4
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Julia Anita
2
2. tak seperti biasanya
3
3. ternyata aku perempuan yang hebat
4
4. suasana hati yang kacau
5
5. Brian marah
6
6. tak perlu iri
7
7. memilih diam
8
8. sedih
9
9. jahat pada anak sendiri
10
10. menyusul
11
11. pindah tempat
12
12. menyesal kah ?
13
13. bersikap baik
14
14. saudara sepupu
15
15. saudara sepupu
16
16. Melvin yang peka
17
17. kesedihan Julia
18
18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19
19. HP bekas
20
20. menginap
21
21. keluar rumah sebentar
22
22. panik
23
23. mengkhawatirkan
24
24. disambut keluarga Antonio
25
25. pilu lagi
26
26. Melvin ikut
27
27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28
28. bersyukur
29
29. mempersiapkan kamar Julia
30
30. ketegasan yang di nanti
31
31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32
32. diantar kakak sepupu
33
33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34
34. Ariel yang merasa gemas
35
35. resep masakan Julia
36
36. saudara sepupu yang perhatian
37
37. kakak yang tiba-tiba posesif
38
38. ke hebohan
39
39. pembelaan abi
40
40. Abang selalu bersamamu dek
41
41. Malu dan ingin pulang
42
42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43
43. beli hp baru
44
44. kenak introgasi
45
45. aduan meta dan Mita
46
46. tuan Antonio berlaku bijak
47
47. Amarah tuan Antonio
48
48. hasil didikan tuan Sanjaya
49
49. rencana tracking sekeluarga
50
50. Arvin mencari tau
51
51. akun yang banyak jebakan
52
52. kepolosan Julia
53
53. rebutan ngantar Julia
54
54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55
55. sedikit aksi adu mulut
56
56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57
57. group sekolah heboh
58
58. menikmati suasana alam yang damai
59
59. sedang tidak di rumah
60
60. menyalahkan Julia kembali
61
61. tidak akan menyesal
62
62. keputusan Julia
63
63. suram
64
64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65
65. berangkat ke pulau Sumatera
66
66. melihat kontrakan
67
67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68
68. sekolah baru dan berpisah
69
69. begitu lah perempuan
70
70. sesal tuan Sanjaya
71
71. seminggu tidak terlihat
72
72. tatapan kosong
73
73. di kantin
74
74. jodoh memang seperti itu
75
75. lebih ganteng mana ??
76
76. di hubungi kakak sepupu
77
77. tom and Jerry
78
78. menuju puncak Pela
79
79. terpeleset
80
80. moment nembak pacar di puncak Pela
81
81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82
82. pulang kembali ke kota Padang
83
83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84
84. niat main ke Sumbar lagi
85
85. bertemu lagi dan pelukan
86
86. foto keluarga
87
87. meminta resep masakan lagi
88
88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89
89. Julia Sudah ketemu
90
90. meta meminta uang
91
91. tiba dan di jemput
92
92. bertemu kak Ridho
93
93. akhirnya bertemu papa
94
94. papa tinggal disini sementara
95
95. karinduan Brian
96
96. paket internet
97
97. mungkin itu karma
98
98. belanja kepasar
99
99. nagari pariangan
100
100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101
101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102
102. pertengkaran melodi dan Brian
103
103. ngadu
104
104. tinggal sementara
105
105. jangan memaksakan kehendak
106
106. akhirnya bertemu
107
107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108
108. keributan
109
109. keluarga yang menyedihkan
110
110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111
111. berpisah lagi dengan papa
112
112. sedih sekaligus legah
113
113. salah tingkah
114
114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115
115. syok kan ??
116
116. anak yang susah di nasehatin
117
117. menyalahkan
118
118. tak ada yang peduli lagi
119
119. bukan lagi keluarga kusuma
120
120. fakta tentang melodi
121
121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122
122. kecelakaan pesawat
123
123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124
124. ingin meminta maaf
125
125. ternyata masih memikirkan mamanya
126
126. terdampar
127
127. jangan dipaksakan
128
128. tulus untuk membantu
129
129
130
130. end
131
boncap 1
132
boncap 2
133
boncap 3
134
boncap 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!