9. jahat pada anak sendiri

Ia tahu, dirinya telah menelantarkan anak tengahnya tersebut. Tuan Sanjaya mendengar penuturan sang istri sontak saja terdiam. Karena apa yang disampaikan oleh istrinya benar adanya. Tuan Sanjaya pun menarik nafasnya dengan dalam. Tiba-tiba muncul rasa takut dalam hatinya. takut anaknya benar-benar berubah dan tak bersifat seperti biasanya lagi.

"Sudahlah ma. Nanti kita pikirkan lagi. Ini sudah malam sebaiknya kita beristirahat saja. Palingan besok pagi Julia sudah kembali seperti semula.." ujar Tuan Sanjaya menenangkan istrinya.

Nyonya Ratih pun menganggukkan kepalanya tanda setuju. Iya juga tidak ingin egois, pasti sang suami sudah kelelahan akibat seharian bekerja di kantor. begitu juga dirinya yang seharian berada di butiknya.

"Baiklah kalau begitu Pa." Akhirnya mereka mengakhiri obrolan mereka dan memilih untuk beristirahat. Berharap ke esok harinya tidak terjadi hal-hal yang tidak mereka inginkan.

tetapi tuan Sanjaya malah sedikit kepikiran dengan kata-kata istrinya. Ia juga takut kalau anaknya kembali membalas perlakuan mereka, dengan tidak memperdulikan siapa keluarganya lagi.

(Ya Tuhan. Apakah aku sebegitu jahatnya kepada anak tengah ku. aku tidak menyadari karena kalau aku sudah melangkah sejauh ini. aku juga tidak sadar kalau telah mengabaikan anak tengahku bertahun-tahun lamanya.) batin Tuan Sanjaya. Tuan Sanjaya kembali memejamkan matanya, tapi bukan untuk tertidur melainkan menyelami kejadian-kejadian masa lalu bersama dengan Julia.

nyatanya semua ingatan tentang Julia tak ada yang manis. melainkan hanya teriakan dan hukuman darinya untuk Julia. Ia juga mengingat Bagaimana anak-anaknya saling berselisih. seharusnya sebagai orang tua yang baik, Tuan tidak perlu melakukan berat sebelah melainkan mendamaikan kedua belah pihak.

(maafkan papah nak. papa janji, papa akan berubah dan kita mulai semuanya dari awal.) batin Tuan Sanjaya. akhirnya Tuan Sanjaya memejamkan matanya dan terlelap.

***

Ternyata kondisinya tak jauh berbeda dengan raka dan dan Ridho. Raka yang tiba-tiba kepikiran Julia yang hanya bersikap acuh kepada mereka itu, langsung menghentikan aktivitasnya yang sedang mengerjakan beberapa pekerjaan kantor yang ia bawa ke rumah. padahal dulu Julia begitu gigi mengejar kasih sayangnya dan bermanja-manja dengannya. tatapannya juga begitu lucu karena ingin menghibur dirinya.

"Kak Raka mau ke mana..?? kok Sudah siap dan rapi begini..?? Kakak mau pergi main golf ya..!! Julia ikut ya Kak..!!"

"kak tolongin Julia dong.. hehehe.."

"Kak bagi uang jajan dong..!!"

"Kak ini minuman buat kakak..!! kakak pasti capek kan..!!" tapi Raka selalu menolak Apa yang dilakukan adiknya untuk dirinya. ia selalu mengatakan tidak usah repot-repot menyiapkan semuanya untuk kakak. Ia juga selalu mengatakan kepada Julia agar berhenti mengganggu dirinya.

namun sekarang Raka tak melihat itu lagi di mata sang adik. yang ada hanya tatapan sayu dan juga sikap yang sudah acuh Tak acuh itu. tak ada tatapan antusias lagi ketika melihat dirinya seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya.

"Apa yang terjadi dengan Julia ya.. Kenapa hari ini rasanya aneh sekali. Dia tak lagi membuat ulah atau drama seperti biasanya. Ck. Anak itu bikin orang penasaran saja. Udahlah, sebaiknya Aku selesaikan pekerjaan ini terlebih dahulu." Ujar Kakak sang kakak pertama.

Ia mengacak-acak rambutnya karena merasa tidak tenang dengan hatinya. Otaknya juga selalu memikirkan wajah Julia yang acuh tak acuh pada mereka. Memikirkan hal itu lagi, Raka memilih untuk menyandarkan dirinya kesandaran sofa.

"Ck.. sudahlah jangan terlalu dipikirkan Raka. Adik mu tidak apa-apa. Pasti besok semuanya akan kembali seperti semula." Ujar Raka kepada dirinya sendiri.

Keadaan Ridho pun tak jauh berbeda dengan sang kakak. Dia juga ikut memikirkan perubahan sikap Julia hari ini. Biasanya saat Ridho mengatakan hal yang menyindir terhadap Julia, Ia pasti akan merengek dan meminta atau mencari pembelaan dari kedua orang tuanya atau Kakak pertamanya. Namun malam ini di meja makan ia tak mendapatkannya.

"Aduh kenapa jadi kepikiran lagi... Sudahlah sebaiknya aku tidur saja, besok aku masih ada jadwal kuliah pagi." Gumamnya kepada dirinya sendiri. Setelah itu ia pun langsung terlelap. sebenarnya ia belum terlelap, hanya saja memilih untuk meminjamkan matanya.

***

Ke esok harinya seperti biasa, Julia bangun pagi melakukan aktivitas mandinya dan menyiapkan perlengkapan sekolahnya sendiri. Kemudian setelah itu ia akan turun untuk sarapan bersama dengan keluarganya itu. Ya walaupun tak pernah terlibat dalam masalah keluarga apapun.

Sesampainya di meja makan, di sana sudah ada nyonya Ratih yang sedang mempersiapkan sarapan bagi suami dan anak-anaknya. Julia yang melihat hal itu Dan yang bersitatap dengan nyonya Ratih hanya tersenyum saja. Iya tak lagi menyapa manja seperti biasanya, karena sang mamah pasti akan menegurnya dan bahkan tak akan mengubrisnya.

Julia pun membawa dan memasukkan satu botol minuman miliknya yang ia isi dengan air putih. Setidaknya kalaupun tak makan di kantin sekolah, Ia masih memiliki air minum untuk pengganjal perut. Sementara nyonya Ratih yang melihat kedatangan Julia ikut membalas senyuman Julia walaupun terasa canggung.

"Selamat pagi nak .." sapa nyonya Ratih dengan Ramah. menyerah hati mencoba untuk memulai pendekatan kepada anak tengahnya ini.

Tapi Julia yang mendengar sapaan nyonya Sanjaya, hanya memberikan senyum lagi dan menganggukkan kepalanya saja, ia lupa bagaimana caranya bereaksi kepada ibunya.

Tapi itu tidak masalah bagi nyonya Ratih. Sepertinya memang ada sesuatu dari sifat Julia. Kemudian nyonya Ratih berjalan menjauh dari meja makan, tak lama punya Ratih pun kembali dengan sesuatu di tangannya.

"Ini uang jajan mu untuk minggu ini nak.". Ujar nyonya Ratih sambil menyerahkan uang agak sedikit tebal kepadanya.. nyatanya uang itu berjumlah 2 juta. Julia tidak berani menghitung jumlah uang itu di depan mata sama mama.

Seperti hal-hal yang sering ia lakukan biasanya. Jika kurang ia pasti akan merengek karena uang jajannya tidak sama dengan saudara-saudaranya yang lain. Tapi sekarang ia memilih untuk pasrah saja. Berapapun yang dikasih akan tetap ia terima.

"Terima kasih.." jawab Julia sambil menerima uang tersebut dan langsung menyimpannya ke dalam sakunya. Ucapan terima kasihnya pun tak menyertakan kata Mama di dalamnya. Sekali lagi Julia barangkali sudah lupa Bagaimana cara berekspresi kepada kedua orang tuanya.

Nyonya Ratih yang hanya mendengar sekilas ucapan terima kasih itu tanpa menyertakan panggilan di dalamnya, sontak pembuat nyonya Ratih kembali waspada. Namun ia tak menunjukkan hal itu di depan putrinya.

"Sama-sama nak." Ujar nyonya Ratih. Akhirnya tak lama anggota keluarga yang lain pun menyusul mereka di meja makan. berharap hari ini mereka dapat melihat sifat asli Julia.

"selamat pagi Mama cantik...!!" terus digambar sambil menengadahkan tangan mereka meminta uang jajan kepada sang mama. nyonya Sanjaya pun tersenyum dan menyerahkan segepok uang di tangan anak-anaknya itu.

"ini uang jajan kalian untuk minggu ini. ingat untuk berhemat ya.." ujar nyonya Sanjaya kepada putri kembarnya itu. sementara Julia hanya memilih untuk diam saja.

"makasih Mama cantik..." seru Mereka lagi dan langsung mengambil tempat duduk masing-masing. Begitu juga dengan yang lain.

Terpopuler

Comments

Arwondo Arni

Arwondo Arni

membaca kisah Yulia jadi ikut sakit hati dan sedih tega sekali org tua dan sdr2nya😭

2025-03-02

0

💛i'm SPONGEBOB💛

💛i'm SPONGEBOB💛

gk bisa donk,kena ada karma untuk mereka atau gk cari keluarga yg lain aja untuk dia

2025-02-20

0

Fauziah Rauf

Fauziah Rauf

ya ampun aq Ampe nangis pilu baca ny,ingat waktu dl aq jg bgitu masa kcil q😭

2025-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Julia Anita
2 2. tak seperti biasanya
3 3. ternyata aku perempuan yang hebat
4 4. suasana hati yang kacau
5 5. Brian marah
6 6. tak perlu iri
7 7. memilih diam
8 8. sedih
9 9. jahat pada anak sendiri
10 10. menyusul
11 11. pindah tempat
12 12. menyesal kah ?
13 13. bersikap baik
14 14. saudara sepupu
15 15. saudara sepupu
16 16. Melvin yang peka
17 17. kesedihan Julia
18 18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19 19. HP bekas
20 20. menginap
21 21. keluar rumah sebentar
22 22. panik
23 23. mengkhawatirkan
24 24. disambut keluarga Antonio
25 25. pilu lagi
26 26. Melvin ikut
27 27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28 28. bersyukur
29 29. mempersiapkan kamar Julia
30 30. ketegasan yang di nanti
31 31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32 32. diantar kakak sepupu
33 33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34 34. Ariel yang merasa gemas
35 35. resep masakan Julia
36 36. saudara sepupu yang perhatian
37 37. kakak yang tiba-tiba posesif
38 38. ke hebohan
39 39. pembelaan abi
40 40. Abang selalu bersamamu dek
41 41. Malu dan ingin pulang
42 42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43 43. beli hp baru
44 44. kenak introgasi
45 45. aduan meta dan Mita
46 46. tuan Antonio berlaku bijak
47 47. Amarah tuan Antonio
48 48. hasil didikan tuan Sanjaya
49 49. rencana tracking sekeluarga
50 50. Arvin mencari tau
51 51. akun yang banyak jebakan
52 52. kepolosan Julia
53 53. rebutan ngantar Julia
54 54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55 55. sedikit aksi adu mulut
56 56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57 57. group sekolah heboh
58 58. menikmati suasana alam yang damai
59 59. sedang tidak di rumah
60 60. menyalahkan Julia kembali
61 61. tidak akan menyesal
62 62. keputusan Julia
63 63. suram
64 64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65 65. berangkat ke pulau Sumatera
66 66. melihat kontrakan
67 67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68 68. sekolah baru dan berpisah
69 69. begitu lah perempuan
70 70. sesal tuan Sanjaya
71 71. seminggu tidak terlihat
72 72. tatapan kosong
73 73. di kantin
74 74. jodoh memang seperti itu
75 75. lebih ganteng mana ??
76 76. di hubungi kakak sepupu
77 77. tom and Jerry
78 78. menuju puncak Pela
79 79. terpeleset
80 80. moment nembak pacar di puncak Pela
81 81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82 82. pulang kembali ke kota Padang
83 83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84 84. niat main ke Sumbar lagi
85 85. bertemu lagi dan pelukan
86 86. foto keluarga
87 87. meminta resep masakan lagi
88 88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89 89. Julia Sudah ketemu
90 90. meta meminta uang
91 91. tiba dan di jemput
92 92. bertemu kak Ridho
93 93. akhirnya bertemu papa
94 94. papa tinggal disini sementara
95 95. karinduan Brian
96 96. paket internet
97 97. mungkin itu karma
98 98. belanja kepasar
99 99. nagari pariangan
100 100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101 101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102 102. pertengkaran melodi dan Brian
103 103. ngadu
104 104. tinggal sementara
105 105. jangan memaksakan kehendak
106 106. akhirnya bertemu
107 107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108 108. keributan
109 109. keluarga yang menyedihkan
110 110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111 111. berpisah lagi dengan papa
112 112. sedih sekaligus legah
113 113. salah tingkah
114 114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115 115. syok kan ??
116 116. anak yang susah di nasehatin
117 117. menyalahkan
118 118. tak ada yang peduli lagi
119 119. bukan lagi keluarga kusuma
120 120. fakta tentang melodi
121 121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122 122. kecelakaan pesawat
123 123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124 124. ingin meminta maaf
125 125. ternyata masih memikirkan mamanya
126 126. terdampar
127 127. jangan dipaksakan
128 128. tulus untuk membantu
129 129
130 130. end
131 boncap 1
132 boncap 2
133 boncap 3
134 boncap 4
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Julia Anita
2
2. tak seperti biasanya
3
3. ternyata aku perempuan yang hebat
4
4. suasana hati yang kacau
5
5. Brian marah
6
6. tak perlu iri
7
7. memilih diam
8
8. sedih
9
9. jahat pada anak sendiri
10
10. menyusul
11
11. pindah tempat
12
12. menyesal kah ?
13
13. bersikap baik
14
14. saudara sepupu
15
15. saudara sepupu
16
16. Melvin yang peka
17
17. kesedihan Julia
18
18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19
19. HP bekas
20
20. menginap
21
21. keluar rumah sebentar
22
22. panik
23
23. mengkhawatirkan
24
24. disambut keluarga Antonio
25
25. pilu lagi
26
26. Melvin ikut
27
27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28
28. bersyukur
29
29. mempersiapkan kamar Julia
30
30. ketegasan yang di nanti
31
31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32
32. diantar kakak sepupu
33
33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34
34. Ariel yang merasa gemas
35
35. resep masakan Julia
36
36. saudara sepupu yang perhatian
37
37. kakak yang tiba-tiba posesif
38
38. ke hebohan
39
39. pembelaan abi
40
40. Abang selalu bersamamu dek
41
41. Malu dan ingin pulang
42
42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43
43. beli hp baru
44
44. kenak introgasi
45
45. aduan meta dan Mita
46
46. tuan Antonio berlaku bijak
47
47. Amarah tuan Antonio
48
48. hasil didikan tuan Sanjaya
49
49. rencana tracking sekeluarga
50
50. Arvin mencari tau
51
51. akun yang banyak jebakan
52
52. kepolosan Julia
53
53. rebutan ngantar Julia
54
54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55
55. sedikit aksi adu mulut
56
56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57
57. group sekolah heboh
58
58. menikmati suasana alam yang damai
59
59. sedang tidak di rumah
60
60. menyalahkan Julia kembali
61
61. tidak akan menyesal
62
62. keputusan Julia
63
63. suram
64
64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65
65. berangkat ke pulau Sumatera
66
66. melihat kontrakan
67
67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68
68. sekolah baru dan berpisah
69
69. begitu lah perempuan
70
70. sesal tuan Sanjaya
71
71. seminggu tidak terlihat
72
72. tatapan kosong
73
73. di kantin
74
74. jodoh memang seperti itu
75
75. lebih ganteng mana ??
76
76. di hubungi kakak sepupu
77
77. tom and Jerry
78
78. menuju puncak Pela
79
79. terpeleset
80
80. moment nembak pacar di puncak Pela
81
81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82
82. pulang kembali ke kota Padang
83
83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84
84. niat main ke Sumbar lagi
85
85. bertemu lagi dan pelukan
86
86. foto keluarga
87
87. meminta resep masakan lagi
88
88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89
89. Julia Sudah ketemu
90
90. meta meminta uang
91
91. tiba dan di jemput
92
92. bertemu kak Ridho
93
93. akhirnya bertemu papa
94
94. papa tinggal disini sementara
95
95. karinduan Brian
96
96. paket internet
97
97. mungkin itu karma
98
98. belanja kepasar
99
99. nagari pariangan
100
100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101
101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102
102. pertengkaran melodi dan Brian
103
103. ngadu
104
104. tinggal sementara
105
105. jangan memaksakan kehendak
106
106. akhirnya bertemu
107
107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108
108. keributan
109
109. keluarga yang menyedihkan
110
110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111
111. berpisah lagi dengan papa
112
112. sedih sekaligus legah
113
113. salah tingkah
114
114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115
115. syok kan ??
116
116. anak yang susah di nasehatin
117
117. menyalahkan
118
118. tak ada yang peduli lagi
119
119. bukan lagi keluarga kusuma
120
120. fakta tentang melodi
121
121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122
122. kecelakaan pesawat
123
123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124
124. ingin meminta maaf
125
125. ternyata masih memikirkan mamanya
126
126. terdampar
127
127. jangan dipaksakan
128
128. tulus untuk membantu
129
129
130
130. end
131
boncap 1
132
boncap 2
133
boncap 3
134
boncap 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!