6. tak perlu iri

Akhirnya Julia sampai juga dia sebuah gang besar, dimana gang besar itu hanya di tinggali oleh orang orang kaya. Julia pun langsung turun dari angkutan umum itu setelah membayar ongkosnya. Kemudian yang masih harus berjalan kaki selama hampir 30 menit untuk sampai di kediaman mewah keluarga Kusuma itu.

Tapi tak masalah, mulai sekarang ya harus membiasakan dirinya untuk melewati semuanya sendiri. Julia pun mulai menapaki kakinya setapak demi setapak. Sesekali ia akan menyemangati dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa Julia. Walaupun kamu lelah, hitung-hitung ini untuk berolahraga. Agar tulang-tulang kamu bisa menjadi kuat dan kokoh serta tahan banting." Ujar Julia sambil mengeratkan pegangan tangannya pada tali tasnya yang bertengger di belakangnya. Julia juga sesekali akan menarik nafasnya ketika panasnya matahari begitu menyorot dirinya.

"Lengkap sudah penderitaan di muka bumi ini. Sudahlah jalan kaki kayak siput, perut lapar dan haus. Eh ditambah matahari juga terik. Nasib nasib..." Gumam Julia di sela-sela langkah kakinya. Iya juga menggeleng-gelengkan kepalanya namun ia tak bersedih.

Julia akan menganggap semua ini adalah sebuah ujian sampai mana batas dan kemampuan dirinya. Akhirnya selamat hampir 30 menit perjalanannya menapaki gang besar itu, akhirnya ya tiba di pintu gerbang kediaman Sanjaya Kusuma. Sesampainya di pintu gerbang, sebelum Julia memasuki pintu gerbang tersebut terlebih dahulu ia menarik nafasnya lagi.

"Huf... Akhirnya sampai juga.." ujarnya dengan raut wajah yang begitu legah dan juga lelah.

Akhirnya Julia membukakan pintu gerbang sendiri karena tak ada satpam yang melihatnya pulang. Karena biasanya para tuan muda atau pemilik kediaman ini akan membunyikan klakson untuk memanggil para security itu.

Tapi tak masalah, Julia akan belajar semuanya sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.

Sesampainya Julia masuk ke dalam rumah. Ternyata ketiga saudara-saudaranya yang lain telah sampai di kediaman. Mereka tengah mengobrol hangat satu sama lain dan saling bercanda. Biasanya Julia yang diacuhkan seperti ini atau karena pulang sendiri, ia akan menemui saudara-saudaranya itu dan mengomeli mereka. seperti yang terjadi sebelum sebelumnya.

"Kakak mereka berdua meninggalkanku dan tak menungguku. Aku benar-benar sedih." adunya kepada siapa saja kakak yang berada di sana.

"ih... kalian kenapa pulang tidak menunggu aku sih. !! aku udah mati-matian mengejar supaya aku bisa berpapasan dengan kalian. is.." ucap Julia sambil menghentakkan kakinya dan langsung meninggalkan mereka.

"ini semua gara-gara kalian berdua. gara-gara kalian tak menunggu aku, lihat kakiku lecet-lecet karena naik angkutan umum. kalian berdua jahat sekali..!!" seru Julia lagi dengan marah dan langsung meninggalkan mereka semua. namun tak satupun dari mereka yang peduli malah memilih mengabaikan apa yang terjadi dengan Julia. mereka juga tak menasehati si kembar agar tak melakukan hal seperti itu lagi kepada saudari mereka, malah mereka dengan senang hati mengatakan biarkan saja dia.

Tapi kini dia sudah tidak peduli lagi, Julia hanya melihat kehangatan kakak beradik itu dan mengasingkan dirinya. Tidak perlu iri dengan kehangatan orang lain, itulah sekarang yang ada dalam pikirannya.

Dan tanpa memperdulikan mereka, atau bahkan menyapa Julia langsung bergegas menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Setelah meletakkan ranselnya itu, Julia langsung berjalan ke arah kasur dan melempar tubuhnya di sana.

"Hah... Sungguh sangat melelahkan hari ini... Huf.." ujar Julia sambil memejamkan matanya menikmati rasa nyaman karena membaringkan serta mengistirahatkan tubuhnya.

Ia juga berpikir sejenak untuk menenangkan dirinya dari aktivitas yang baru pertama kali ia lakukan. Waktu menunjukkan setengah tiga sore, Julia meminjamkan matanya sejenak untuk tidur tanpa mengganti seragamnya. Tapi sialnya tiba-tiba perutnya berbunyi lagi.

KRUUUUKKKK

Suara itu sontak saja membangunkan Julia dan membuka matanya. Ya baru ingat jam makan siangnya telah terlewatkan. Sebelum beranjak ia kembali menghayatinya. Inilah kejadian yang akan dilaluinya setiap hari di masa depan.

"Oh baiklah baiklah perut.. kamu pasti lapar ya mau diisi. Sabar ya aku ganti baju dulu. maaf tadi aku lupa karena lelah." ujar Julia mengajak ngobrol perutnya yang keroncongan itu. Julia pun langsung beranjak dan mengganti seragamnya sebelum akhirnya turun untuk mengisi perutnya.

***

Sementara di bawah sana. Ridho dan kedua adik kembarnya itu yang sengaja untuk mengacuhkan Julia, mendadak dibuat melongo dengan respon Julia. Biasanya Julia pasti akan menibruk mereka. Melihat respon sang adik itu, Ridho langsung bersuara.

"Apakah kalian tahu apa yang terjadi dengan Julia? Sedari pagi perasaan dia bertingkah aneh." Ujar Ridho kepada saudara kembarnya itu.

Meta dan Mita yang mendengar penuturan sang kakak sontak menggelengkan kepala mereka. Jangankan Ridho sang kakak mereka saja bingung melihat tingkah kakak perempuan mereka seperti itu.

"Entahlah Kak. Kak Julia tak seperti biasanya. Biasanya di sekolah setiap pagi Kalau kami tak membawanya atau memberikan tumpangan padanya pasti ia akan marah-marah dan mete-mete kepada kami. Tapi tadi pagi pas di sekolah, Ia hanya melewati kami begitu saja. Begitu juga kepada kakak kelas kami yang bernama Brian. Biasanya Kak Julia akan menempel padanya seperti perangko. Tapi ternyata pas di kantin kami tak mendapati Kak Julia di sana. ya barang kali kak Julia sedang kesal dan ngambek." Jelas Mita kepada Ridho.

Ridho yang mendengarkan penuturan adiknya itu mendadak menjadi bungkam. Iya tidak yakin bahwa Julia sudah berubah. Pasalnya Julia adalah anak yang keras kepala dan selalu berebutan dengan adik-adik kembarnya ini. Apalagi yang ia rencanakan. Pikir Ridho.

"Iya Kak bahkan kami sengaja berlama-lama keluar dari kelas, untuk memastikan Kak Julia Apakah benar dia telah berubah. Soalnya setiap pulang sekolah ya pasti akan menggedor-gedor mobil atau dia akan menunggu kami di parkiran. Tapi sekarang kami tidak menemukannya." Timpal meta yang tidak mengatakan perihal mereka yang membocorkan ban motor Julia. Tentu saja jika mereka membocorkannya namanya cari penyakit sendiri. ingat bab pertama yang mengatakan motor nya rusak.

Ridho lagi-lagi yang Mendengar hal itu mendadak menjadi bungkam. Ada rasa cemas dalam hatinya melihat perubahan Julia. Ia cemas takut Julia malah merencanakan sesuatu lagi untuk mengusik dirinya dan saudara-saudaranya yang lain. Dan di saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar suara telapak kaki yang turun dari tangga. Siapa lagi kalau bukan Julia.

Tak tak tak

Ridho dan kedua adik kembarnya itu langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah tangga. Terlihat Julia sedang berjalan biasa saja dan fokus pada langkahnya.

Ridho dan kedua adik kembarnya pun bungkam menunggu aksi selanjutnya. Tapi apa yang mereka tunggu ternyata tidak terjadi, Julia malam berbelok berjalan ke arah dapur dan tak menyapa saudara-saudaranya itu.

Sementara itu, Julia mengabaikan tatapan yang dilayangkan oleh saudara-saudaranya itu. Sesampainya Julia di dapur, Iya langsung berpapasan dengan mbok Mina.

"Eh neng Julia sudah pulang..???" Tanya mbok Mina dengan Ramah. Bu Mina sedang mencuci piring di wastafel sisa-sisa dari pekerjaannya. Beberapa pekerja lainnya juga sedang sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing.

"Iya mbok. Mbok apa yang bisa dimakan hari ini ?" Tanya Julia kepada mbok Mina.

Terpopuler

Comments

Nurhayati Lubis

Nurhayati Lubis

ceritanya gk jauh beda dengan yg pernah aku baca ya

2025-01-07

0

Inyoman Raka

Inyoman Raka

orNg tua kaya tapi gsk merhatiin anaknya,

2025-01-10

0

Embem Egeg

Embem Egeg

mewek/Cry//Cry//Cry/

2025-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Julia Anita
2 2. tak seperti biasanya
3 3. ternyata aku perempuan yang hebat
4 4. suasana hati yang kacau
5 5. Brian marah
6 6. tak perlu iri
7 7. memilih diam
8 8. sedih
9 9. jahat pada anak sendiri
10 10. menyusul
11 11. pindah tempat
12 12. menyesal kah ?
13 13. bersikap baik
14 14. saudara sepupu
15 15. saudara sepupu
16 16. Melvin yang peka
17 17. kesedihan Julia
18 18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19 19. HP bekas
20 20. menginap
21 21. keluar rumah sebentar
22 22. panik
23 23. mengkhawatirkan
24 24. disambut keluarga Antonio
25 25. pilu lagi
26 26. Melvin ikut
27 27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28 28. bersyukur
29 29. mempersiapkan kamar Julia
30 30. ketegasan yang di nanti
31 31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32 32. diantar kakak sepupu
33 33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34 34. Ariel yang merasa gemas
35 35. resep masakan Julia
36 36. saudara sepupu yang perhatian
37 37. kakak yang tiba-tiba posesif
38 38. ke hebohan
39 39. pembelaan abi
40 40. Abang selalu bersamamu dek
41 41. Malu dan ingin pulang
42 42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43 43. beli hp baru
44 44. kenak introgasi
45 45. aduan meta dan Mita
46 46. tuan Antonio berlaku bijak
47 47. Amarah tuan Antonio
48 48. hasil didikan tuan Sanjaya
49 49. rencana tracking sekeluarga
50 50. Arvin mencari tau
51 51. akun yang banyak jebakan
52 52. kepolosan Julia
53 53. rebutan ngantar Julia
54 54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55 55. sedikit aksi adu mulut
56 56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57 57. group sekolah heboh
58 58. menikmati suasana alam yang damai
59 59. sedang tidak di rumah
60 60. menyalahkan Julia kembali
61 61. tidak akan menyesal
62 62. keputusan Julia
63 63. suram
64 64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65 65. berangkat ke pulau Sumatera
66 66. melihat kontrakan
67 67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68 68. sekolah baru dan berpisah
69 69. begitu lah perempuan
70 70. sesal tuan Sanjaya
71 71. seminggu tidak terlihat
72 72. tatapan kosong
73 73. di kantin
74 74. jodoh memang seperti itu
75 75. lebih ganteng mana ??
76 76. di hubungi kakak sepupu
77 77. tom and Jerry
78 78. menuju puncak Pela
79 79. terpeleset
80 80. moment nembak pacar di puncak Pela
81 81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82 82. pulang kembali ke kota Padang
83 83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84 84. niat main ke Sumbar lagi
85 85. bertemu lagi dan pelukan
86 86. foto keluarga
87 87. meminta resep masakan lagi
88 88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89 89. Julia Sudah ketemu
90 90. meta meminta uang
91 91. tiba dan di jemput
92 92. bertemu kak Ridho
93 93. akhirnya bertemu papa
94 94. papa tinggal disini sementara
95 95. karinduan Brian
96 96. paket internet
97 97. mungkin itu karma
98 98. belanja kepasar
99 99. nagari pariangan
100 100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101 101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102 102. pertengkaran melodi dan Brian
103 103. ngadu
104 104. tinggal sementara
105 105. jangan memaksakan kehendak
106 106. akhirnya bertemu
107 107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108 108. keributan
109 109. keluarga yang menyedihkan
110 110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111 111. berpisah lagi dengan papa
112 112. sedih sekaligus legah
113 113. salah tingkah
114 114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115 115. syok kan ??
116 116. anak yang susah di nasehatin
117 117. menyalahkan
118 118. tak ada yang peduli lagi
119 119. bukan lagi keluarga kusuma
120 120. fakta tentang melodi
121 121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122 122. kecelakaan pesawat
123 123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124 124. ingin meminta maaf
125 125. ternyata masih memikirkan mamanya
126 126. terdampar
127 127. jangan dipaksakan
128 128. tulus untuk membantu
129 129
130 130. end
131 boncap 1
132 boncap 2
133 boncap 3
134 boncap 4
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Julia Anita
2
2. tak seperti biasanya
3
3. ternyata aku perempuan yang hebat
4
4. suasana hati yang kacau
5
5. Brian marah
6
6. tak perlu iri
7
7. memilih diam
8
8. sedih
9
9. jahat pada anak sendiri
10
10. menyusul
11
11. pindah tempat
12
12. menyesal kah ?
13
13. bersikap baik
14
14. saudara sepupu
15
15. saudara sepupu
16
16. Melvin yang peka
17
17. kesedihan Julia
18
18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19
19. HP bekas
20
20. menginap
21
21. keluar rumah sebentar
22
22. panik
23
23. mengkhawatirkan
24
24. disambut keluarga Antonio
25
25. pilu lagi
26
26. Melvin ikut
27
27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28
28. bersyukur
29
29. mempersiapkan kamar Julia
30
30. ketegasan yang di nanti
31
31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32
32. diantar kakak sepupu
33
33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34
34. Ariel yang merasa gemas
35
35. resep masakan Julia
36
36. saudara sepupu yang perhatian
37
37. kakak yang tiba-tiba posesif
38
38. ke hebohan
39
39. pembelaan abi
40
40. Abang selalu bersamamu dek
41
41. Malu dan ingin pulang
42
42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43
43. beli hp baru
44
44. kenak introgasi
45
45. aduan meta dan Mita
46
46. tuan Antonio berlaku bijak
47
47. Amarah tuan Antonio
48
48. hasil didikan tuan Sanjaya
49
49. rencana tracking sekeluarga
50
50. Arvin mencari tau
51
51. akun yang banyak jebakan
52
52. kepolosan Julia
53
53. rebutan ngantar Julia
54
54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55
55. sedikit aksi adu mulut
56
56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57
57. group sekolah heboh
58
58. menikmati suasana alam yang damai
59
59. sedang tidak di rumah
60
60. menyalahkan Julia kembali
61
61. tidak akan menyesal
62
62. keputusan Julia
63
63. suram
64
64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65
65. berangkat ke pulau Sumatera
66
66. melihat kontrakan
67
67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68
68. sekolah baru dan berpisah
69
69. begitu lah perempuan
70
70. sesal tuan Sanjaya
71
71. seminggu tidak terlihat
72
72. tatapan kosong
73
73. di kantin
74
74. jodoh memang seperti itu
75
75. lebih ganteng mana ??
76
76. di hubungi kakak sepupu
77
77. tom and Jerry
78
78. menuju puncak Pela
79
79. terpeleset
80
80. moment nembak pacar di puncak Pela
81
81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82
82. pulang kembali ke kota Padang
83
83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84
84. niat main ke Sumbar lagi
85
85. bertemu lagi dan pelukan
86
86. foto keluarga
87
87. meminta resep masakan lagi
88
88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89
89. Julia Sudah ketemu
90
90. meta meminta uang
91
91. tiba dan di jemput
92
92. bertemu kak Ridho
93
93. akhirnya bertemu papa
94
94. papa tinggal disini sementara
95
95. karinduan Brian
96
96. paket internet
97
97. mungkin itu karma
98
98. belanja kepasar
99
99. nagari pariangan
100
100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101
101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102
102. pertengkaran melodi dan Brian
103
103. ngadu
104
104. tinggal sementara
105
105. jangan memaksakan kehendak
106
106. akhirnya bertemu
107
107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108
108. keributan
109
109. keluarga yang menyedihkan
110
110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111
111. berpisah lagi dengan papa
112
112. sedih sekaligus legah
113
113. salah tingkah
114
114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115
115. syok kan ??
116
116. anak yang susah di nasehatin
117
117. menyalahkan
118
118. tak ada yang peduli lagi
119
119. bukan lagi keluarga kusuma
120
120. fakta tentang melodi
121
121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122
122. kecelakaan pesawat
123
123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124
124. ingin meminta maaf
125
125. ternyata masih memikirkan mamanya
126
126. terdampar
127
127. jangan dipaksakan
128
128. tulus untuk membantu
129
129
130
130. end
131
boncap 1
132
boncap 2
133
boncap 3
134
boncap 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!