3. ternyata aku perempuan yang hebat

Mereka semua tertawa. Sudah menjadi kebiasaan mereka setiap hari nya ketika Julia menghampiri Brian. Pasti, Julia akan melakukan hal-hal ekstrim. tapi kadang-kadang juga, mereka merasa kasihan kepada Julia ketika perlakuan Brian sudah keterlaluan. tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. toh juga gadis itu yang mau diperlakukan seperti itu.

"Ck... Aku tidak menyangka, ternyata gadis ini cukup gigih untuk menaklukkan kamu bri.." timpal Carles lagi. Mereka pun kembali tertawa. Sementara Brian yang menjadi obyek obrolan hanya mampu mencebikkan bibirnya saja.

"diamlah !! kalian berisik sekali !!" seru Brian. Ia juga sudah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Brian pun kembali melanjutkan langkahnya untuk menuruni tangga, sampai akhirnya mereka berpapasan.

Brian yang sudah akan berbicara, ternyata malah dilewati begitu saja oleh Julia. Ia juga tak menyapa mengeluarkan suaranya, ia juga tak menempelinya seperti yang biasa ia lakukan. Sementara itu, tangan Brian sudah sedikit terangkat, namun dikejutkan dengan aksi Julia yang tak meliriknya sama sekali. Tak hanya Brian, semua teman-teman nya pun ikut di buat melongo.

"Eh !! Tumben si gadis cantik nan centil itu tak membuat drama.?" Ungkap Carles. Tatapan matanya mengikuti arah kemana Julia melangkahkan. Brian juga ikut heran.

"Iya tuh.!! Tumben. Ngak nempelin. Biasanya kalau bertemu dengan Brian, ia pasti akan kosplay jadi mahluk halus, yang menempel tapi keberadaan nya tak di akui." Ungkap Adri yang sedari tadi diam dan menyimak saja.

"Mungkin sudah insyaf dia. Barangkali hantu yang suka menempel itu telah keluar dari tubuhnya." Timpal Galang juga yang ikut merasa heran. Mereka bertiga pun langsung mengarahkan tatapan mereka kearah Brian secara bersamaan. Kemudian salah satu dari mereka mencibir ke arah Brian.

"Bagaimana rasanya terbebas dari mahluk halus itu..??" Tanya Carles tanpa filter. Tentu saja, Carles dan teman-teman nya itu, menganggap Julia seperti itu. Sementara, Brian langsung dikejutkan dengan suara Carles itu.

"Ck. Sudah lah. Bagus kalau ia tidak lagi membuat drama. Sebaiknya kita segera kekantin." Ujar Brian lagi. Ia berjalan menjauh. Ia berfikir, setidaknya, hari ini, ia bisa terbebas dari gangguan Julia. teman-temannya pun segera menyusul langkah kaki Bryan.

"Iya sih bro. Takutnya nanti, kamu akan merasakan hal yang sama dengan lagunya pak haji Roma irama. Seperti ini. Kalau sudah tiada.. baru terasa... Bahwa kehadiran nya sangat berharga. Wkwkwk.... Gitu kali ya. Pokoknya gitu deh. Hahaha..." Mendengar candaan teman-teman nya itu, Brian hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya, sampai akhirnya mereka tiba di kantin.

***

Sementara itu, pada posisi Julia. Karena pikiran yang sedikit kacau, ia tidak tau, bahwa tadi ia melewati Brian sang pujaan hatinya bersama dengan teman-teman nya.

Tapi, ia sudah tidak peduli lagi. Toh, Brian juga tak pernah menanggapinya. Akhirnya, Julia sampai di balkon sekolah. Angin sepoi-sepoi menyambut kedatangan nya disana. Julia berjalan sedikit mendekat kearah pagar pembatas. Ia juga sejenak merasa kan Angin sepoi-sepoi yang menerbangkan sedikit rambutnya.

"Hah !!! Ternyata disini cukup sejuk." Ujarnya. Kemudian ia melirik jam tangannya sebentar. Ia ingin melihat waktu saat ini.

"Mm... Masih, ada waktu setengah jam lagi." Setelah itu, Julia langsung menunju kursi panjang yang tersedia disana.

Kemudian mendudukkan tubuhnya dan melihat jauh ke depan. Ia kembali menyelami hari hari yang pernah dilaluinya. Hari-hari menyedihkan yang ia dapatkan di lingkungan tempat tinggalnya. Ia memejamkan matanya sejenak kemudian menarik nafasnya dengan dalam.

" Ternyata aku adalah perempuan yang hebat. Melewati kesulitan selama 12 tahun tanpa dampingan dari keluarga. Aku tidak menyangka setelah kelahiran adik-adikku, aku tak lagi mendapatkan hak ku sebagai seorang anak." Lirih Julia dalam kesendiriannya. Ia pun kembali menarik nafasnya dengan dalam. Iya kembali mengingat masa-masa menjadikan itu.

"pah.. aku mau merayakan ulang tahun juga dong..!!" ujar Julia tapi malah diabaikan oleh sang ayah.

"pah Julia juga mau es krim.. "lirih Julia namun Tuan Sanjaya malah berkilah.

"pah Julia juga mau digendong.. seperti papa menggendong adik-adik Julia." ucap Julia sambil merentangkan kedua tangannya. ayah malah mengatakan kalau dirinya telah dewasa padahal saat itu ia masih berusia 6 tahun.

"mah Julia juga mau disuapin sama mama.. boleh ya.." ujar Julia dengan mata yang berbinar-binar.

"pah Julia juga mau dipangku sama papa.. papa sudah lama tidak pangku Julia." saat itu Julia juga teringat di saat ayahnya menghukum dirinya.

"kamu benar-benar anak yang tidak tahu diri ya. kamu sudah tahu kalau kamu mengajak adik-adikmu keluar dan bermain bersama mereka akan membuat mereka kelelahan.. dan kamu dengan senangnya malah melakukan hal itu.!!" teriak Tuan Sanjaya.

"papa ampun pah.. ampun Julia janji tidak akan melakukan hal itu lagi.!!" seru Julia. Karena untuk mendapatkan perhatian kedua orang tuanya. Julia mulai mengindahkan dan menurut apa saja yang dinasehatkan kepadanya walaupun nasehat yang mereka berikan sambil membentak.

Julia mulai pandai membersihkan tempat tidurnya sendiri setelah ia bangun, menggosok gigi dan mencuci wajah sendiri tanpa dampingan orang dewasa. mencuci pakaian sendiri dan memasak sendiri untuk dirinya. Ia berharap papa dan mamanya akan meliriknya dan mengatakan kepadanya {pintarnya anak papa. atau pintarnya anak mama.} tapi lamban laun Julia tak pernah mendapatkan ucapan itu sampai ia berusia sekarang.

mengingat semua kenangan-kenangan pahit itu, langsung membuat Julia ingin meneteskan air matanya namun ia tahan. Ia malah berbalik untuk menyemangati dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa Julia. Kamu adalah wanita yang hebat. Jangan terus bersedih dengan keadaan ini. Lagu Ari Lasso mengatakan, badai pasti berlalu. Anggap saja saat ini kamu sedang menghadapi badai yang mengamuk, Dan suatu saat nanti semuanya pasti akan terlewatkan. Semangatlah..!!" Ujar Julia menyemangati dirinya sendiri.

Benar. Memangnya siapa lagi yang akan ia andalkan di dunia ini. Kedua orang tuanya ? Saudara-saudaranya ? Kakek neneknya atau teman-temannya ?. Tidak !! Tak satupun dari orang-orang yang disebutkan itu. Mereka hanya tahu cara menghakimi dirinya dan menyudutkannya. Mereka tidak tahu kesulitan apa yang tengah ia alami di tengah badai ini.

Hanya ada dirinya dan hanya dirinya lah yang memahami kehidupannya. Saat Julia sedang merenung sendiri, memikirkan kehidupannya di kemudian hari, tiba-tiba perutnya berbunyi pertanda bahwa perutnya minta diisi.

KRUUUUKKKK..

Amelia yang mendengar suara perutnya yang mendemo itu, dengan cepat langsung memeluk perutnya.

"Hai..sabarlah. Nanti kalau sudah sampai rumah baru kita makan. Saat ini aku belum memiliki uang. Nanti tunggu uang dari Pak Sanjaya dulu ya." Ujar Julia mengelus-elus perutnya yang tadi berbunyi sambil mengajak ngobrol.

"Aduh Malang sekali nasibku. Hanya untuk ke kantin saja saat ini aku tidak punya uang. Hidup sendiri memang sulit. Ingin cari kerja tapi nggak ada waktu untuk bekerja.? Hah pasrahkan sajalah semuanya. Lagi pula Tuan Sanjaya yang berkedok papa itu masih memberikanku uang jajan per minggu walaupun tidak sama dengan saudara-saudariku yang lain." Ujar Julia yang begitu merasa kasihan terhadap perutnya yang keroncongan minta diisi itu.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

orang tua macam apa itu..ko pilih kasih begitu..biar kan saja Ju nanti mereka akan mendapatkan karma nya karena sudah berbuat dzolim ke kamu..kamu pasrah saja ke Tuhan

2025-01-11

2

Ayu Puspita

Ayu Puspita

cerita nya terlalu alot dan lambat..jd boring baca nya dan kurang greget..pas baca kok gak ada yg sreg gitu..terlalu berat cerita nya

2025-02-04

1

Rossie Raesita

Rossie Raesita

parah orang tua nya,lagian kompak banget ya gak ada satu pun dr saudara"nya yg peduli gitu...hemmm ya sdh Thor semngat berkarya

2025-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. Julia Anita
2 2. tak seperti biasanya
3 3. ternyata aku perempuan yang hebat
4 4. suasana hati yang kacau
5 5. Brian marah
6 6. tak perlu iri
7 7. memilih diam
8 8. sedih
9 9. jahat pada anak sendiri
10 10. menyusul
11 11. pindah tempat
12 12. menyesal kah ?
13 13. bersikap baik
14 14. saudara sepupu
15 15. saudara sepupu
16 16. Melvin yang peka
17 17. kesedihan Julia
18 18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19 19. HP bekas
20 20. menginap
21 21. keluar rumah sebentar
22 22. panik
23 23. mengkhawatirkan
24 24. disambut keluarga Antonio
25 25. pilu lagi
26 26. Melvin ikut
27 27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28 28. bersyukur
29 29. mempersiapkan kamar Julia
30 30. ketegasan yang di nanti
31 31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32 32. diantar kakak sepupu
33 33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34 34. Ariel yang merasa gemas
35 35. resep masakan Julia
36 36. saudara sepupu yang perhatian
37 37. kakak yang tiba-tiba posesif
38 38. ke hebohan
39 39. pembelaan abi
40 40. Abang selalu bersamamu dek
41 41. Malu dan ingin pulang
42 42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43 43. beli hp baru
44 44. kenak introgasi
45 45. aduan meta dan Mita
46 46. tuan Antonio berlaku bijak
47 47. Amarah tuan Antonio
48 48. hasil didikan tuan Sanjaya
49 49. rencana tracking sekeluarga
50 50. Arvin mencari tau
51 51. akun yang banyak jebakan
52 52. kepolosan Julia
53 53. rebutan ngantar Julia
54 54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55 55. sedikit aksi adu mulut
56 56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57 57. group sekolah heboh
58 58. menikmati suasana alam yang damai
59 59. sedang tidak di rumah
60 60. menyalahkan Julia kembali
61 61. tidak akan menyesal
62 62. keputusan Julia
63 63. suram
64 64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65 65. berangkat ke pulau Sumatera
66 66. melihat kontrakan
67 67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68 68. sekolah baru dan berpisah
69 69. begitu lah perempuan
70 70. sesal tuan Sanjaya
71 71. seminggu tidak terlihat
72 72. tatapan kosong
73 73. di kantin
74 74. jodoh memang seperti itu
75 75. lebih ganteng mana ??
76 76. di hubungi kakak sepupu
77 77. tom and Jerry
78 78. menuju puncak Pela
79 79. terpeleset
80 80. moment nembak pacar di puncak Pela
81 81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82 82. pulang kembali ke kota Padang
83 83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84 84. niat main ke Sumbar lagi
85 85. bertemu lagi dan pelukan
86 86. foto keluarga
87 87. meminta resep masakan lagi
88 88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89 89. Julia Sudah ketemu
90 90. meta meminta uang
91 91. tiba dan di jemput
92 92. bertemu kak Ridho
93 93. akhirnya bertemu papa
94 94. papa tinggal disini sementara
95 95. karinduan Brian
96 96. paket internet
97 97. mungkin itu karma
98 98. belanja kepasar
99 99. nagari pariangan
100 100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101 101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102 102. pertengkaran melodi dan Brian
103 103. ngadu
104 104. tinggal sementara
105 105. jangan memaksakan kehendak
106 106. akhirnya bertemu
107 107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108 108. keributan
109 109. keluarga yang menyedihkan
110 110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111 111. berpisah lagi dengan papa
112 112. sedih sekaligus legah
113 113. salah tingkah
114 114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115 115. syok kan ??
116 116. anak yang susah di nasehatin
117 117. menyalahkan
118 118. tak ada yang peduli lagi
119 119. bukan lagi keluarga kusuma
120 120. fakta tentang melodi
121 121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122 122. kecelakaan pesawat
123 123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124 124. ingin meminta maaf
125 125. ternyata masih memikirkan mamanya
126 126. terdampar
127 127. jangan dipaksakan
128 128. tulus untuk membantu
129 129
130 130. end
131 boncap 1
132 boncap 2
133 boncap 3
134 boncap 4
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Julia Anita
2
2. tak seperti biasanya
3
3. ternyata aku perempuan yang hebat
4
4. suasana hati yang kacau
5
5. Brian marah
6
6. tak perlu iri
7
7. memilih diam
8
8. sedih
9
9. jahat pada anak sendiri
10
10. menyusul
11
11. pindah tempat
12
12. menyesal kah ?
13
13. bersikap baik
14
14. saudara sepupu
15
15. saudara sepupu
16
16. Melvin yang peka
17
17. kesedihan Julia
18
18. keluhan tuan Sanjaya kepada ayahnya
19
19. HP bekas
20
20. menginap
21
21. keluar rumah sebentar
22
22. panik
23
23. mengkhawatirkan
24
24. disambut keluarga Antonio
25
25. pilu lagi
26
26. Melvin ikut
27
27. menarik Julia tinggal bersama keluarga Antonio
28
28. bersyukur
29
29. mempersiapkan kamar Julia
30
30. ketegasan yang di nanti
31
31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
32
32. diantar kakak sepupu
33
33. sesuatu lagi yang membuat kesal
34
34. Ariel yang merasa gemas
35
35. resep masakan Julia
36
36. saudara sepupu yang perhatian
37
37. kakak yang tiba-tiba posesif
38
38. ke hebohan
39
39. pembelaan abi
40
40. Abang selalu bersamamu dek
41
41. Malu dan ingin pulang
42
42. seorang mama yang tidak bisa di bohongi
43
43. beli hp baru
44
44. kenak introgasi
45
45. aduan meta dan Mita
46
46. tuan Antonio berlaku bijak
47
47. Amarah tuan Antonio
48
48. hasil didikan tuan Sanjaya
49
49. rencana tracking sekeluarga
50
50. Arvin mencari tau
51
51. akun yang banyak jebakan
52
52. kepolosan Julia
53
53. rebutan ngantar Julia
54
54. sikap manis Abi kepada adik sepupunya
55
55. sedikit aksi adu mulut
56
56. jadwal keberangkatan berlibur dimajukan
57
57. group sekolah heboh
58
58. menikmati suasana alam yang damai
59
59. sedang tidak di rumah
60
60. menyalahkan Julia kembali
61
61. tidak akan menyesal
62
62. keputusan Julia
63
63. suram
64
64. ingin pindah ke pulau Sumatera
65
65. berangkat ke pulau Sumatera
66
66. melihat kontrakan
67
67. mengunjungi rumah makan lamun ombak
68
68. sekolah baru dan berpisah
69
69. begitu lah perempuan
70
70. sesal tuan Sanjaya
71
71. seminggu tidak terlihat
72
72. tatapan kosong
73
73. di kantin
74
74. jodoh memang seperti itu
75
75. lebih ganteng mana ??
76
76. di hubungi kakak sepupu
77
77. tom and Jerry
78
78. menuju puncak Pela
79
79. terpeleset
80
80. moment nembak pacar di puncak Pela
81
81. ngak ada lagi Tom and Jerry
82
82. pulang kembali ke kota Padang
83
83. Tuan Sanjaya mengetahui kabar sebenarnya
84
84. niat main ke Sumbar lagi
85
85. bertemu lagi dan pelukan
86
86. foto keluarga
87
87. meminta resep masakan lagi
88
88. kabar kondisi tuan Sanjaya
89
89. Julia Sudah ketemu
90
90. meta meminta uang
91
91. tiba dan di jemput
92
92. bertemu kak Ridho
93
93. akhirnya bertemu papa
94
94. papa tinggal disini sementara
95
95. karinduan Brian
96
96. paket internet
97
97. mungkin itu karma
98
98. belanja kepasar
99
99. nagari pariangan
100
100. sawah terbentang luas di lereng bukit
101
101. mencari keberadaan suami dan anak-anaknya
102
102. pertengkaran melodi dan Brian
103
103. ngadu
104
104. tinggal sementara
105
105. jangan memaksakan kehendak
106
106. akhirnya bertemu
107
107. akhirnya nyonya Ratih bertemu dengan putranya
108
108. keributan
109
109. keluarga yang menyedihkan
110
110. penyesalan sekaligus rasa syukur
111
111. berpisah lagi dengan papa
112
112. sedih sekaligus legah
113
113. salah tingkah
114
114. kecewanya tuan Sanjaya pada Meta
115
115. syok kan ??
116
116. anak yang susah di nasehatin
117
117. menyalahkan
118
118. tak ada yang peduli lagi
119
119. bukan lagi keluarga kusuma
120
120. fakta tentang melodi
121
121. perempuan pelacur tidak cocok dengan Putra ku
122
122. kecelakaan pesawat
123
123. pada akhirnya takdir cinta bukan milikku
124
124. ingin meminta maaf
125
125. ternyata masih memikirkan mamanya
126
126. terdampar
127
127. jangan dipaksakan
128
128. tulus untuk membantu
129
129
130
130. end
131
boncap 1
132
boncap 2
133
boncap 3
134
boncap 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!