Last Night

Last Night

Di Lupakan!

Di tengah jalan yang begitu nampak sepi. Hanya ada suara sisa kebakaran mobil membuat suasana sedikit gaduh. Seorang gadis muda, sedang berjalan teruntah-runtah di tengah jalan. Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan sekali. Air mata yang telah mengering tak lagi menjadi saksi, betapa terlukanya dia. Tak hanya tubuh yang ikut perih. Namun, hatinya jauh lebih perih dari luka di beberapa bagian kulit tubuhnya itu. Darah yang mulai menetes di bagian lutut dan juga keningnya. Sama sekali tak ia rasakan lagi.

Penglihatannya, lama kelamaan semakin kabur. Bahkan, ia berjalan pun sudah tak begitu memperhatikan langka kakinya lagi. Hingga, beberapa langka ia terus berjalan. Tiba-tiba, ia pun tumbang dengan keadaan yang sangat miris.

Sebuah mobil mewah sports melaju dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan. Dimana si pemilik mobil pun mulai menautkan keningnya, kala ia melihat ada seseorang yang tergeletak di tengah jalan tersebut. Tapi, ia masih saja tak mengurangi kecepatan mesin mobilnya. Sebab, ia sedang ada kepentingan yang tak bisa ia tunda lagi.

"Haisss.... "

Setelah beberapa meter melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil itu malah kembali mundur, karena sang pemiliknya malah tampak kasihan dengan wanita tersebut.

"Apa dia sudah gila?, dengan tidur di tengah jalan seperti itu? " Umpatnya dengan mendengus kesal.

Kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Rambut dengan sedikit gondrong, yang ia kucir dengan jambang tipis. Menambah kesan super keren dan tampan begitu menggoda. Ia mulai membuka pintu mobil sport kesayangannya. Dan menghampiri sang wanita mengenaskan itu.

"Ck,,, Bikin susah saja. " Ujarnya menghela nafas sedikit kasar.

"Hei... Bangun!. Kenapa pingsan di tengah jalan begini?. Apa kau tidak punya pilihan tempat lagi, selain di tengah jalanan sepi begini? " Tanyanya dengan sangat konyol.

"Kau bisa pilih ranjang, sofa, ataupun lautan lepas sana!. Agar tak membuat orang lain ikutan repot! " Sambungnya lagi dengan sedikit menggerutu.

Perawakan kekar dan juga dada bidang itu, sangat cerewet sekali. Padahal, ia adalah pria yang banyak di kagumi oleh kaum hawa. Tapi, karena masa lalunya yang begitu kelam. Dia malah setengah tak percaya lagi dengan yang namanya cinta. Baginya, sekarang wanita hanyalah pelampiasan nafsu saja. Yang akan ia bayar jika sudah membuatnya senang. Dan akan ia buang saat ia telah tak membutuhkannya lagi. Sungguh miris masalah percintaannya dulu, sehingga ia malah menyamaratakan wanita dengan hal buruk. Selain keluarganya sendiri.

Pria itu mengangkat tubuh menyedihkan itu, dan ia bawa masuk kedalam mobilnya. Namun, tatapan nya begitu intens pada sang wanita, yang jatuh pingsan tadi.

"Kau harus membayar semua kerugian ku hari ini! " Ucapnya dengan menarik sudut bibir nya licik.

Jika orang akan memberikan pertolongan tanpa pamrih. Namun, tampaknya hal itu tak akan berlaku untuk pria ini. Ia malah sudah membuat rencana tersendiri, agar ia tak mengalami kerugian, sebab wanita itu telah menyita waktunya yang sangat berharga.

******

Rumah sakit...

Tampak seorang wanita paruh baya sedang mondar-mandir di depan pintu rawat. Dimana, ia sedang menunggu putri kesayangannya yang sedang di tangani oleh dokter di dalam sana.

Ceklek!.

"Dokter bagaimana keadaan putri saya?. Dia baik-baik saja, bukan? " Cecarnya langsung bertanya pada seorang dokter, yang baru saja keluar dari dalam ruangan tersebut.

Namun, dokter itu hanya diam sambil tersenyum. Lalu, tak berselang lama seorang gadis yang sudah di perban bagian siku dan juga ujung pelipis matanya. Datang dari arah belakang sang dokter.

"Sayang...! " Wanita itu langsung menarik tangan sang putri. Merasa khawatir dengan keadaannya yang sama sekali tak perlu untuk di cemas kan.

"Putri, Nyonya tidak apa-apa!. Dia hanya mengalami luka kecil saja, dan semuanya sudah saya tangani" Ujar sang dokter menggeleng kan kepalanya pelan.

Bagaimana bisa luka seperti itu sangat dikahwatirkan sekali. Padahal, jika di bersihkan sendiri dan juga diberikan salep pereda nyeri saja. Maka, dapat di pastikan akan cepat sembuh. Tapi, mungkin kekhawatiran seorang Ibu itu sangat lah beda. Karena, ia terlalu menyayangi putrinya.

"Syukur lah kalau begitu, Kami boleh pulang dok?. Apa tidak seharusnya putri saya di rawat saja? " Ia malah menawarkan diri, agar putri nya bisa di rawat di rumah sakit ini.

"Mom, I'm okay! " Lirih sang putri yang merasa tak enak hati dengan dokter yang menangani nya tadi.

Dokter dan satu orang perawat itu pun, hanya bisa mengulum senyumnya saja. Akan tingkah konyol wanita paruh baya itu. Tingkat kekhawatiran nya sangatlah berlebihan sekali.

"Tidak perlu sama sekali, nyonya!. Saya sudah berikan resep obatnya tadi. Dan saya pastikan 2-3 hari kedepan, lukanya akan mengering! " Jawab sang dokter dengan jujur.

Setelah memberikan penjelasan nya, dokter serta perawat itu pun langsung pamit pergi, Meninggalkan Ibu dan anak yang saat ini saling tatap dengan pemikirannya masing-masing.

"Sayang, are you okay?. Maafkan Mommy, sayang! " Ujar wanita itu masih saja merasa bersalah. Padahal, ia juga mengalami lecet dibeberapa bagian tubuhnya. Namun, ia lebih khawatir akan keadaan putrinya ini.

"Mom, Ibel baik-baik saja! " Jawab gadis itu mengangkat kedua bahunya dengan santai.

"Seharusnya, Mommy bisa lebih hati-hati tadi. Tapi,... "

"Mommy sedang mabuk" Potong gadis itu dengan helaan nafasnya pelan.

"Sorry, sayang!. " Lirih wanita paruh baya tersebut menundukkan kepalanya.

Gadis itu pun langsung menyentuh pundak Mommy nya. Mengusapnya dengan pelan, "Are you okay, Mom? " Tanya sang putri bernama Ibel itu dengan pelan.

"Ayo kita pulang saja! " Ucap wanita tersebut, mengalihkan pertanyaan putrinya.

Ia juga ingin membalikkan badannya, agar Ibel tak kembali curiga dengan dia. Masalah yang sedang ia hadapi saat ini, memang cukup pelik.Bahkan, mereka terancam jatuh miskin. Jika ia tak segera mendapatkan jalan keluar dari masalah yang telah ia buat sendiri.

"Mom! "

"Ibel, jangan bantah Mommy! " Sentaknya dengan suara sedikit tinggi.

Wanita paruh baya itu masih saja belum sadar. Jika ada hal yang telah ia lupakan sejak tadi. Dan itu sudah hampir setengah hari lamanya. Bahkan, ia pun sampai tak mengingatnya, padahal, dia sendiri sudah lama menunggu di depan ruangan rawat Ibel tadi.

"Mom, tunggu dulu! "

"Apalagi, Ibel?."

"Dimana, Selena Mom? " Tanya Ibel karena ia sejak tadi tak melihat adiknya sama sekali.

Deg!

Wanita itu pun sontak terkejut, mendengar pertanyaan putrinya. Bahkan, ia saja sejak tadi tak mengingat nya lagi.

"Selena... "

"Mom, jangan bilang jika Selena masih di tempat tadi! " Seru Ibel mendelik tak percaya. Padahal, ia juga sampai tak mengingat adiknya lagi.

"Mom, jawab! "

"Kita harus kesana lagi, sekarang! " Perintah sang Mommy dengan sedikit tergesa-gesa.

Terpopuler

Comments

Anik Trisubekti

Anik Trisubekti

Hadirr kak Nop 😍

2023-10-30

1

Iis Cah Solo

Iis Cah Solo

ketinggalan nih cerita bun...baru nongol ikkkeee😊😊😊👍👍👍👍

2023-10-19

1

Hany

Hany

assalamualaikum...
hadir thoor,ngikut sini,baru tau kalau ada yg baru 🙏🥰😘

2023-09-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!