FOUR

Tuhan menciptakan makhluknya dengan indah. Dan tugasku adalah menikmatinya.

-Pricilla.

•••

Gema menatap cilla dan berkata....

"Beliin gue air mineral dong dikantin!" Ucap Gema dengan tampang watadosnya. Maksudnya apa hei, dateng-dateng nyuruh beli air. "Nyebelin." Kata Cilla dalam hati.

"Cilla gatau dimana kantin nya Gema" jawab Cilla dengan nada yang sedikit kecil.

"Lo keluar dari kelas terus belok kiri lurus aja" jawab Gema enteng.

Mau tidak mau Cilla menuruti apa yang gema suruh. Toh itung-itung Gema juga udah nolongin cilla.

"Yaudah deh. Tunggu ya!" jawab cilla sambil berdiri dan mulai keluar kelas.

Cilla berjalan sesuai apa yang dikatakan Gema. Melewati tiap kelas dan koridor yang sangat ramai karena ini jam istirahat.

Cilla mulai memasuki kantin. Cilla menuju stand yang menjual minuman. Ketika Cilla baru setengah jalan menuju kelasnya,tiba-tiba ada yang menghalangi jalan Cilla.

"Permisi, Cilla mau lewat." Ucap Cilla sembari menunduk dan berjalan. Tapi bukanya di beri jalan malah bahu Cilla di dorong sampai Cilla terjatuh.

"shhh...aduh" Cilla mengaduh.

"Heh Lo cupu gausah kecentilan sama pacar gue! Segala di gendong lagi,Lo lumpuh?!" Kata cewe yang tadi mendorong bahu Cilla dengan nada yang keras. Ya dia MICHEL cewek yang tergila-gila sama Gema. Notabe

nya tukang bully.

Cilla bangun dan menatap Michel.

"Maaf Cilla gakenal kamu" kata Cilla dengan polosnya.

"****! Gue bilang jangan deketin Gema nya gue!" Teriak Michel.

Michel mendekatkan diri kearah Cilla dan sudah menyiapkan tangannya untuk menampar pipi halus Cilla. Cilla yang sudah tau mau ditampar dia menutup matanya.

Saat tangan Michel melayang tiba-tiba ada yang menahan tangannya. Ya Gema yang menahan tangan Michel. Ketika Michel tau bahwa itu Gema langsung tersenyum sambil gugup.

Cilla yang merasa jika Michel tidak menamparnya langsung membuka matanya dan terkejut melihat Gema.

"Hai sayang,kamu ngapain disini?" Tanya Michel dengan wajah ketakutan nya.

"Harusnya gue yang tanya.lo ngapain? Mau nampar orang?" Tanya balik gema sambil menghempaskan tangan Michel.

"Aku mau ngasih pelajaran aja ke cewek cupu yang udah berani nyentuh milik aku. Apalagi sampe digendong sama kamu,modus tuh dia. Dasar ******." Kata Michel sambil melihat kearah cilla.

"Lo yang ****** bodoh!" Jawab Gema sambil

menarik tangan Cilla dan membawa pergi Cilla dari tempat itu.

Michel yang kesal dengan perlakuan Gema berkata "Cih,awas Lo ****** gue mampusin!" Sambil menyapa kepergian gema dan Cilla.

Gema membawa Cilla ke roftop sekolah. Sesampainya di roftop Gema langsung menatap Cilla.

"Lo kenapa diem aja pas Michel mau nampar Lo?" Tanya Gema dengan wajah datarnya.

"Cilla gatau harus ngelakuin apa" jawab Cilla sambil menunduk.

"Kalo ada yang ngerundung lo harusnya Lo itu lawan jangan diem aja" kata Gema.

"Mana minuman yang gue pesen?" Tanya gema.

"Nih" jawab cilla sambil menyodorkan sebotol air mineral.

Gema menerima air tersebut dan meminumnya sampai habis.

Cilla melihat Gema yang sedang minum air. Karna terlalu memperhatikan Gema sampai tidak sadar kalo dirinya senyum-senyum sendiri sambil melihat Gema.

Gema yang telah selesai minum air langsung menatap Cilla yang masih bengong. Ketika dia memperhatikan Cilla tiba-tiba darah segar mengalir dari hidungnya.

"Lo mimisan!" Kata Gema sambil mengguncang pundak Cilla.

Cilla yang sadar jika dia terlalu memperhatikan makhluk tuhan yang sempurna sampai tidak tahu jika darah kental mengalir dari hidungnya.

Cilla buru-buru mengambil tisu dari saku roknya. Dan membersihkan darah itu.

"Lo gapapa?" Tanya Gema yang melihat Cilla nampak tenang ketika darah dari hidungnya mengalir terus menerus.

"Gapapa kok,udah biasa" jawab Cilla sambil tersenyum.

Gema heran kenapa sih sama cewek yang satu ini? Bukanya panik malah santai.

"Cilla ke toilet dulu ya Gema" ucap Cilla sambil meninggalkan Gema.

"Ya" jawab Gema sambil mendaratkan bokongnya di sofa yang ada di roftop.

Baru saja ia memejamkan matanya gema mendengar ada suara kesakitan.

"Aduh"

Itu suara Cilla yang tiba-tiba jatuh sambil memegangi kepalanya.

Gema langsung menghampiri Cilla.

"Lo gapapa?" Tanya gema Sabil jongkok di hadapan Cilla.

"Gapapa ko Cilla kesandung tadi" jawab Cilla sambil tersenyum. Senyuman di wajahnya sangat cantik tapi bibirnya sangat pucat.

Gema yang melihat Cilla sangat pucat langsung membantu Cilla berdiri.

"Ayo berdiri,gausah bohong. Lo sakit kan?" Tanya gema sambil membawa Cilla duduk di sofa yang tadi ia duduki.

"Cilla beneran gapapa kok,makasih ya Gema udah nolongin Cilla" ucap Cilla sambil menatap gema sambil tersenyum.

"Sesama manusia" jawab Gema.

Cilla menyandarkan kepalanya di sofa,ia memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa pusing.

Gema yang melihat Cilla memejamkan matanya justru membuat hati Gema nyaman.

Bell masuk berbunyi pertanda istirahat telah usai.

Gema membangunkan Cilla.

"Woi bangun udah bel" ucap gema sambil menepuk-nepuk pipi Cilla pelan. Karna tidak ada respon apapun Gema membangunkan Cilla dengan sedikit kencang.

"Woi bangun! Heh bodoh bangun!" Gema masih berusaha membangunkan cilla. Gema mengecek suhu tubuhnya cilla, Gema terkejut karena suhu tubuh Cilla benar-benar panas tinggi.

Gema langsung menggendong cilla menuju parkiran, untung hari ini gema membawa mobilnya. Gema memasuki cilla di dalam mobil.

Gema membawa cilla ke rumah sakit. Dengan mengendarai mobil di atas rata-rata membuat perjalanan menjadi cepat.

Sesampainya di rumah sakit ,gema langsung mencari dokter ataupun suster sambil menggendong cilla.

"Dokter, suster!" Teriak Gema.

Dokter dan suster pun datang dan langsung menyuruh untuk menidurkan Cilla di bankar. Cilla memasuki ruang pemeriksaan.

Gema menunggu di kursi yang disediakan depan ruang pemeriksaan.

Dokter langsung memeriksa Cilla,ketika Cilla di periksa tiba-tiba Cilla sadar.

"Cilla dimana?" Tanya Cilla kebingungan melihat ruangan serba putih dan ada dokter.

"Kamu ada diruang pemeriksaan. Tadi teman kamu yang membawamu kesini dalam keadaan pingsan." Jelas sang dokter.

"Cilla sakit apa ya dok?" Tanya Cilla.

Wajah dokter tiba-tiba berubah menjadi teduh.

"Apakah kamu bisa memanggil orang tuamu kemari?" Tanya dokter.

"Untuk apa dok ,apa penyakit Cilla parah? Kalau parah Cilla mohon buat ga ngasih tau bunda sama ayah Cilla.Tapi kayanya Cilla cuma mimisan doang gak parah deh. Tolong ya dok jangan kasih tau siapa-siapa?" Mohon Cilla.

Sang dokter pun iba,dan menjelaskan.

"Kamu menderita kanker darah atau yang biasa di sebut leukimia stadium 2" kata sang dokter.

Cilla yang mendengar bahwa dirinya mempunya penyakit yang mematikan langsung menangis.

"Ini bohong kan dok?" Tanya Cilla sambil menangis.

"Ini serius,kondisi anda tidak stabil" jawab sang dokter.

"Bisakah dokter merahasiakan ini dari siapapun. Jangan bilang ke ayah dan bunda." Mohon cilla ,karna tidak mau ayah dan bunda khawatir.

"Tidak bisa penyakitmu bukan penyakit biasa. Kita harus pengobatan yang lebih lanjut" jawab dokter.

"Cilla mohon dokter,kasih Cilla obat aja,Cilla janji bakal minum obat itu setiap hari" kata Cilla memohon lebih.

Dokter yang tidak tega melihat Cilla menangis sambil memohon maka dokter pun mengiyakan saja.

"Baiklah,aku akan merahasiakan ini,tapi kau janji akan datang ke rumah sakit untuk kontrol"

"Cilla janji. Terimakasih dokter ..."

"Panggil aku dokter Alex."

"Terimakasih dokter Alex." Kata Cilla sambil menunjukan senyumannya.

"Baiklah aku keluar dulu dan kamu sudah boleh pulang,aku akan memanggilkan temanmu." Pamit dokter Alex.

Gema melihat pintu ruangan terbuka langsung menghampiri dokter.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" Tanya Gema.

"Temanmu baik baik saja,doa hanya kelelahan dan butuh istirahat dia sudah di perbolehkan pulang." Jawab dokter.

"Baiklah dok, terimakasih" ucap Gema.

"Saya permisi" kata dokter.

Gema memasuki ruangan tempat Cilla. Dan melihat Cilla sedang duduk di atas bankar.

"Makasih ya, kamu lagi-lagi nolongin Cilla" ucap Cilla sambil menundukkan kepala.

"Gue bilang kalo ngomong sama orang tuh liat orang yang lo ajak omong." Kata Gema dengan nada datar.

Cilla langsung menatap Gema.

"Maaf" ucap Cilla.

"Ya" jawab Gema singkat.

"Lo beneran gapapa?" Tanya gema.

"Gapapa ko,dokter bilang cuma kecapean aja." Jawab cilla berbohong.

"Bagus lah" kata gema.

"Cilla mau balik kesekolah,Gema kalau mau duluan aja,biar Cilla naik angkot" kata Cilla.

"Gue udah ijin lo ke guru piket kalo lo sakit,jadi lo tinggal pulang" titah Gema

"Tapi kan tas cilla masih di kelas"

"Biar temen gue yang anter" jawab Gema dengan santai.

Cilla yang mau tidak mau mengiyakan ajakan gema untuk pulang.

Gema dan Cilla keluar dari rumah sakit dan tepat gema dan Cilla keluar teman gema yaitu Kavin,sudah ada di sana dengan membawa tas cilla dan gema.

"Oh ini bos yang namanya Cilla,cantik juga leh kali buat gue" kata Kavin sembari melempar tas mereka kearah gema.

"Ambil aje kalo dia mau sama lo" saut gema enteng.

"Yakin nih bos ga cembokur?" ejek Kavin.

"Lo pergi atau gue bogem?" Tanya Gema sembilan mengusir,karna Kavin orang nya bawel.

"Iye iye gue balik,awas bos anak orang jangan di apa apain,jagain nanti kecolongan Nicko lagi HAHA" kata Kavin sambil berlari menjauhi gema dan Cilla karna Kavin tahu gema akan ngamuk.

"Sial" jawab Gema yang tidak peduli.

Cilla yang melihat tingkah Kavin dan Gema hanya menahan tawanya.

"Kenapa ketawa?" Kata gema sambil melihat sinis cilla.

"Mm...Cilla gak ketawa kok" jawab Cilla dengan terbata-bata.

"Cih,yauda ayo balik" ajak gema mendahului Cilla masuk kedalam mobilnya.

Di dalam mobil tidak ada yang membuka suara,dengan perasaan yang amat canggung.

"Hmmm..Gema, Cilla boleh gak turunin di taman depan situ?" Cilla memecah keheningan dengan bertanya. Karna ini masih siang pasti bunda nya akan bertanya kenapa Cilla pulang secepat ini. Maka Cilla memutuskan untuk di taman sampai jam pulang sekolah.

"ngapain?" Tanya Gema.

"Cilla mau nunggu jam pulang sekolah,kalo Cilla pulang sekarang pasti bunda tanya Cilla"

"Gak" jawab Gema.

"Please Gema, Cilla mohon. Ya ya?" Pinta Cilla .

"GUE BILANG NGGA YA NGGA" bentak Gema.

Cilla yang terkejut karena gema membentaknya langsung diam dan menahan air matanya. Karna Cilla tidak bisa tahan terhadap bentakan.

Gema yang melihat Cilla menunduk dan melihat matanya berkaca kaca akhirnya membawa Cilla ke taman.

"Lo gamau turun?" Tanya gema sesampainya di taman.

Cilla yang merasa jika perjalan rumahnya hanya sebentar langsung menodongkakan kepala nya dan melihat keluar jendela. Ternya gema membawanya ke taman.

"Makasih Gema. Kamu boleh pulang kok" ucap Cilla sambil membuka sabuk pengaman.

"Gue temenin lo" jawab Gema yang langsung turun dari mobil.

Cilla mengikuti langkah Gema,dan duduk di bangku yang ada di taman itu. Taman yang begitu sepi entah karena ini hari biasa atau memang tak ada yang berminat untuk datang,tetapi ada satu keluarga kecil yang sedang piknik bersama anaknya.

Gema memperhatikan keluar kecil itu dengan tatapan sendu. Cilla melihat Gema memperhatikan keluarga kecil yang sedang tertawa bersama anaknya memahami arti dari tatapan gema tersebut.

"Bahagia ya kalo bokap nyokap masih sayang dan ada buat kita" ucap gema secara tiba-tiba.

"Gue pengen punya keluarga kecil yang bisa bahagia, Tuhan gak adil sama gue" sambung Gema.

Cilla menepuk pundak Gema.

"Bukan salah Tuhan,kita gabole nyalahin Tuhan. Karna tuhan tau kapan,siapa,dan dimana hambanya harus bahagia walaupun ada kekurangan nya." Ucap Cilla.

Gema yang mendengar kata-kata cilla langsung melihat kearah Cilla.

Cilla tersenyum kearah Gema.

"Enak ya punya keluarga lengkap,bahagia. Keluarga gue ga lengkap. Mami gue meninggal, sedangkan papa gue sibuk sama kerjaannya tanpa perduli lagi sama gue dan hanya uang yang dia pikirin. itu alasan gue kaya gini" Ucap gema.

Cilla yang melihat jika Gema memiliki sisi lemah,berusaha memberikan semangat kepada gema.

"Mami kamu pasti bakal bahagia disana,karna mami kamu udah di tempat yang paling indah dan melihat kamu dari sana. Dan papa kamu kerja keras buat bikin kamu bahagia gema" Kata Cilla.

"Gue gabutuh uang papa,gue cuma mau papa ada di saat gua butuh. Gue benci papa." kata gema.

"Kamu gabisa terus terusan benci sama papa kamu,kamu juga harus belajar memahami. Membenci itu bukan perlakuan yang baik." Kata Cilla dengan tersenyum.

Gema melihat Cilla yang tersenyum gema pun ikut tersenyum sedikit.

"Makasih" kata gema.

"Ha?kamu bilang apa?" Ucap Cilla karena suara gema sangat kecil.

"Gak kok. Ayo balik!" ajak gema.

Mereka pun meninggalkan taman. Gema mengantarkan cilla pulang.

Terpopuler

Comments

Azka Aulia

Azka Aulia

ottoke Cilla😫

2021-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!