Magic Hands (Aster And Fiorella)
"Aster.. kamu kuliah hari ini?" Tanya Florian pada putri sulungnya yang terlihat bersiap untuk berangkat.
"Yes ayah.. tapi Aster mau ke toko sebentar, sepertinya bunga mawar pink habis dan hari ini ada pesanan 150 buket mini." Jawab Aster sambil mengepang rambut panjangnya, lalu memakai kacamata bacanya yang terlihat tebal.
"Baiklah, hati-hati dan Ramon tetap akan mengantarmu." Balas Florian sambil menggeleng melihat penampilan culun putri cantiknya itu.
"Kenapa dia harus berpenampilan begitu? Putri cantikku harus terlihat culun padahal dia sangat cantik." Gerutu Florian sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Meskipun Aster tetep cantik dengan penampilan culun itu.
"Sudah.. biar saja, dia terlalu cantik makanya begitu. Juga demi kebaikannya, aku ingat betapa mengerikannya dulu waktu aku di kejar-kejar banyak pria." Ujar Flo sambil membawakan sarapan Florian ke meja makan.
"Tapi aku kan bisa nambah pengawal..."
"Jangan bantah, biarkan saja Flo.." Potong Flora pada Florian sebelum suaminya itu mengomel panjang.
"Baiklah.." Pasrah Florian tidak mau membantah lagi ratu dan putri di kerajaan kecilnya.
+++++
"Ella.. kenapa sudah sampai?" Tanya Aster saat melihat Fiorella yang biasa dipanggil Ella sudah ada di toko dan membantu membuat beberapa buket bunga.
"Iya, aku malas ke kampus dengan supir. Papa maksa terus jadi aku minta kemari saja berangkat bareng kamu." Jawab Ella yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Ya udah, 2 jam lagi kita berangkat. Tugas dosen genit itu sudah kamu kerjakan?" Tanya Aster sambil mengambil beberapa bahan untuk membantu juga merangkai mini buket yang akan di antarkan sore ini.
"Udah dong.. gila aja, dosen itu cuma baik sama yang cowok kalau sama cewek jadi dosen killer." Gerutu Ella mengingat banyak mahasiswi yang tidak lulus makul dosen itu.
"Kalau sama kita mah nggak yah, karena dia pikir bukan saingan. Kita kalah cantiknya hehehe..." Timpal Aster di balas anggukan oleh Ella.
Dua jam berlalu dan sudah cukup banyak mereka berdua membantu mengerjakan buket mini, sekarang saatnya mereka pergi ke kampus. Sebagai mahasiswi semester akhir sebenarnya tidak banyak kegiatan mereka tapi jika tidak hadir pastinya akan berpengaruh pada nilai mereka yang hampir sempurna.
Ella sebenarnya bisa saja membuat nilainya sempurna tapi dia tidak mau mencolok dalam hal apapun sehingga Ella selalu menjadi nomor 2 atau 3 dalam hal mata pelajaran ataupun ekskul sejak sekolah. Fano dan Imel yang mempunyai otak cemerlang tentu saja menurunkan hal itu semua pada kedua anaknya. Bahkan Jared sudah lulus kuliah di usia 19 tahun dan saat ini masih menempuh S2 nya di Inggris dan hampir selesai.
"Kak Jared kapan pulang?" Tanya Aster setengah berbisik agar tidak ada yang mendengar. Tidak ada yang tau siapa mereka dan itu harus terus begitu.
"Dua hari lagi, papa sendiri yang jemput karena sekalian urus pekerjaan disana." Jawab Ella.
"Lalu acara kelulusannya?" Tanya Aster lagi karena kepo.
"Bulan depan dan kami sekeluarga akan ke Inggris, huh.. aku malas harus melepaskan atribut ini, udah nyaman." Keluh Ella dan dibalas anggukan oleh Aster yang juga nyaman dengan penampilan jelek dan culun.
"Heh duo culun!" Panggil seseorang, Aster dan Ella yang sadar betul panggilan itu untuk mereka langsung menoleh ke arah suara.
"Itu Belladonna." Ujar Ella.
"Dasar cewek beracun." Lirih Aster yang sudah bisa menebak apa yang diinginkan Belladonna.
"Ya Bella ada apa?" Tanya Ella saat Bella sudah menghampiri mereka dengan wajah angkuhnya, makeup tebal dan pakaian minim kain.
"Ini, kerjakan dan setengah jam harus selesai." Kata Bella sambil menyodorkan 3 buah map pada Aster dan Ella.
"Hem.. aku sudah buat 3 set untuk kalian." Kata Ella dan mengeluarkan 3 tumpukan map dengan judul yang berbeda.
"Pintar, kau sudah mengerti rupanya." Bella mengambil 3 map itu yang sudah bertuliskan 3 nama berbeda. Ayana Kartika, Belladonna dan Carmen Wiguna.
"Dasar trio ABC bodoh, hanya tau bersolek." Gerutu Aster.
"Uda lah biar saja, nanti kau lihat saja sendiri akibatnya." Bisik Ella sambil terkikik geli.
\= = = = =
Ella dan Aster duduk bersama di ruang kuliah dan telah mengumpulkan tugas mereka. Ella tampak senyum-senyum sendiri karena dosen killer itu mulai memanggil satu per satu secara acak nama pada map tugas yang telah dikumpulkan tadi.
Sudah 4 orang yang diberi pertanyaan sampai pada nama Belladonna di panggil, gadis cantik dan modis itu pucat seketika karena dia tidak sempat membaca sedikit pun tugas yang dibuatkan Ella.
"Bella, coba jelaskan bab 3 kenapa dampaknya begitu besar dalam ekonomi negara ini?" Tanya Kartika dosen killer yang bermake up tebal.
Bella hanya diam, tentu saja gadis itu tidak bisa menjawabnya karena memang tidak mengerjakan sama sekali tugasnya. Sedangkan Ella hanya terkikik geli, mereka bertiga memang tidak tau kalau akan ada kuis mendadak karena bolos.
"Aku juga gak tau deh kalau ada kuis mendadak dan acak begini. Untung aku kerjakan sendiri." Bisik Aster dan dia akhirnya bernafas lega saat nama yang keluar dari dosen adalah Ayana.
Sama dengan Bella, Ayana juga tidak bisa menjawab, dosen bernama Kartika itu begitu kesal karena pasti 2 orang ini tidak mengerjakan tugasnya sendiri.
"Carmen! Jelaskan inti dari makalah yang dikumpulkan ini?" Tanya Kartika lagi, sebenarnya dia sudah tau kalau trio ABC ini sama saja.
"Ehm.. ini bu, tentang ... " Carmen menjelaskan sedikit hanya sedikit dengan terbata-bata tapi itu cukup membuat Kartika puas.
"Hem.. lumayan juga." Gumam Ella pelan dan mengangguk-angguk.
"Oke, setidaknya kau membacanya. Kalian berdua, nilai E." Kata Kartika membuat Bella dan Ayana mendengus kesal.
"Jangan hanya cantik, modis terlihat seksi tapi otaknya kosong! Perhatikan, kalian kuliah apa hanya untuk menggoda lelaki?" Cibir Kartika, sebenarnya dia sendiri juga terlihat ingin menggoda lelaki tapi setidaknya Kartika pintar.
"Betul itu.." Cicit Aster yang juga geram dengan trio ABC itu.
Setelah kuliah berakhir sore ini, seperti biasa Ella akan ikut Aster ke toko bunga membantu sebentar sampai malam baru kembali ke rumah.
"Bye Aster!" Ella melambaikan tangannya sesaat sebelum masuk ke mobilnya. Toko bunga juga sudah tutup hanya cafe saja yang buka sampai jam 9 malam.
"Huhf.. bunga tulip habis.. oke bekerja keras!" Pekik Aster yang sudah ada di lantai 3 tempat dia biasa menunbuhkan berbagai macam tanaman dengan kekuatan magic tangannya. Lantai 3 adalah daerah terlarang hanya dia, Ella dan Flo yang boleh naik.
"Hem.. seandainya bisa ngobrol sama bunga-bunga ini, pasti seru." Keluh Aster saat dia termenung menatap bunga-bunganya yang indah.
Dia mengingat cerita Flora yang selalu membantu orang melalui bunganya dan berbincang pada bunga Dandelion temannya. Tapi sekarang Flora sudah menjadi manusia biasa dan sangat menikmati masa hidupnya.
TBC ~
Note : Kisah Flora ada di Novel dengan judul : Magical Flower
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-05
0