Para tamu sudah pulang, Lilo dan Nana sudah berada didalam kamar hotel yang dipesan oleh Mami. Terlihat wajah canggung Nana, dia berpikir keras.
"Bagaimana cara memulainya? Apakah akau harus mendekatinya duluan? Atau aku menunggu saja? Atau aku tidur saja. Tuhaaaan aku sangat takut" Nana memejamkan matanya.
"Apakah kau berpikir tentang malam pertama?" Lilo membuka percakapan. Nana bingung, dia berpegangan pada sisi tempat tidur.
"Hahaha apakah itu harus kita jalani malam ini juga?" Nana berusaha menenangkan pikirannya.
Tiba-tiba Lilo membuka jas dan kemejanya, Nana menutup matanya dan setengah pengintip. Tubuh Lilo sungguh bagus dan atletis, hampir saja air liur Nana menetes melihatnya. Lilo masuk ke dalam kamar mandi, terdengar suara gemericik air. Oooo mungkin dia lelah dan mandi, pikir Nana.
Nana masih memakai gaun pengantinnya, Nana bingung harus mengganti pakaiannya dengan baju apa. Nana tidak prepare baju ganti saat berangkat menuju tempat pernikahannya. Nana menggenggam gaunnya erat.
"Bodoh sekali aku, bagaimana bila harus tidur menggunakan gaun yang sangat rumit ini" Nana menyesali kebodohannya.
Nana melihat ke arah lemari dikamar itu, apa mungkin Mami menaruh pakaian didalam lemari itu, pikir Nana. Tanpa pikir panjang Nana membuka lemari itu, ternyata benar ada beberapa pakaian disana. Nana memilih celana pendek dan kaus berwarna putih polos yang ada disana, lalu mengganti gaunnya.
"Aduuuh mengapa gaun ini sulit sekali dibukaaaa" Nana mengeluh, tiba-tiba dari belakang ada yang membantu Nana menurunkan resleting gaunnya.
"Lilooooo..." hampir saja Nana berteriak melihat Lilo membuka gaunnya dan Lilo hanya menggunakan handuk. Nana panik dan langsung berlari ke kamar mandi dan menguncinya rapat. Malu sekaliii, pikir Nana.
*** 123 ***
Nana celingukan keluar dari kamar mandi, dia mengenakan kaos putih dan celana pendek yang ia ambil dari lemari.
"Heiii, kenapa kau memakai bajuku?" Lilo yang sedang duduk didepan cermin besar menegur Nana, membuat Nana terkejut.
"Maafkan aku tuan, saya tidak menemukan baju yang cocok untuk saya pakai dilemari itu" Nana menunjuk kearah lemari. Lilo mendengus kesal.
"Lalu pakaian itu kau rasa lebih cocok?" Nana mengangguk pelan. Lilo melambaikan tangannya ke arah Nana, tanda Nana harus mendekatinya. Nana menurut.
"Tolong bantu keringkan rambutku, dan jangan memanggilku Tuan. Kau adalah istriku, bukan pelayanku" Nana memegang handuk yang Lilo berikan.
"iya juga ya, kenapa aku harus memanggilnya tuan? Ya ya ya ini semua karna aku mengikuti si bocah tengil bernama Panda" gumam Nana dalam hati.
"Apakah kau sudah siap?" Lilo membuyarkan lamunan Nana.
"Siap? Siap untuk apa?"
"Tentu saja, malam pertama"
Nana gugup, wajahnya memanas.
"Namun sebelumnya aku harus meluruskan beberapa hal" Tiba-tiba Lilo mengatakan hal membuat mata Nana terbelalak.
*** 123 ***
Lilo mulai mendekati Nana, Nana memundurkan sedikit badannya. Nana berpikir apa yang harus dia lakukan pada malam pertama?
"Bagaimana cara memulai awalnya?" Lilo bertanya. Nana memicingkan matanya tanda tak percaya, Lilo terlihat dingin dan kaku ternyata Nana dan Lilo sama bodohnya dalam hal ini pikir Nana.
"Bagaimana bila kita melihat di Gluglu?"walaupun ragu Nana memberi saran.
"Baiklah" Lilo menggunakan ponselnya, matanya terbelalak tak percaya seketika wajahnya memerah. Nana yang sudah pernah menonton adegan itu di film diam, pura-pura tidak tahu.
Lilo mendekati Nana,
"Kita mulai dengan berciuman" Lilo menatap Nana dan mulai mendekati bibir Nana, Nana ketakutan namun Lilo adalah suaminya.
Cup..
Ciuman Lilo mendarat di bibir Nana, Nana kaget.
"Apakah itu cukup?" Lilo bertanya. Nana heran mengapa Lilo sangat polos mengenai hal ini, namun Nana bersyukur memiliki suami yang sama-sama belum pernah terjamah oleh orang lain.
Nana melingkarkan tangannya di leher Lilo.
"Mau mencobanya lagi?" Lilo menawarkan, Nana mengangguk sedikit malu.
Lilo mulai mencium bibir Nana lagi, kali ini Nana membuka sedikit bibirnya. Nana menggigit pelan bibir Lilo. Lilo melepaskan ciumannya.
"Mengapa tidak sakit, dan aku rasa aku menyukainya" Lilo polos mengatakan pada Nana, Nana mulai gemas dengan suaminya.
Sekarang Nana yang memulai mencium Lilo dan ciuman itu menjadi panas, Lilo terbawa suasana mulai meraba setiap lekuk tubuh mungil istrinya. Nana menghentikan ciumannya, Nana merasa geli.
"Kenapa?" Lilo heran. Nana menggeleng lalu menunduk malu.
"Apakah kita bisa lanjutkan?" Lilo mulai bisa memegang peranannya. Nana mengangguk setuju, wajahnya merah.
Mereka memulai lagi ciumannya, malam itu Lilo dan Nana sama-sama belajar berciuman hingga keduanya kehabisan nafas.
"Aku lelah, bolehkah aku tidur?" Nana menghela nafas tersengal-sengal, keringat membasahi tubuhnya. Namun keduanya masih menggunakan pakaiannya masing-masing.
"Baiklah, aku paham. Aku juga lelah lebih baik kita beristirahat"
Keduanya tidur ditempat masing-masing, Nana ditempat tidur dan Lilo di sofa. Mereka masih belum bisa merasakan apapun saat ini. Nana memikirkan kata-kata Lilo yang seketika membuatnya berpikir lebih keras.
"Apakah menikah membuat orang selalu berpikir keras setiap saat? Arrrghhhh" Nana mendengus kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
A.0122
ya mlm pertama gagal bkn karna ga mau tpi karna sama² polos
2021-04-23
0
A.0122
ya mlm pertama gagal bkn karna ga mau tpi karna sama² polos
2021-04-23
0
Yuliaginata Lia
yg benar aja jmn skrng msih ada yg lugu
2020-09-24
3