Saat jam pulang sekolah pun tiba, semua murid yang bersekolah pun menghambur keluar kelas masing-masing.
Arif berlari ke luar kelas dan bersiap menunggu Bulan di depan gerbang sekolah, dia serius ingin mendekati Bulan dan mengajaknya pulang bersama.
Arif sesekali menoleh ke arah dalam sekolah dan yang di tunggunya pun akhirnya terlihat juga Bulan berjalan bersama dengan teman sekelasnya dan terlihat mereka sedang mengobrol dan terlihat tawa menghiasi wajah mereka berdua.
Saat Bulan dan temannya tiba di depan pintu gerbang, Arif langsung mencegatnya berjalan, Bulan dan temannya terlihat bingung karena tiba-tiba di cegat oleh kakak kelas mereka.
"Hai... pulang bareng yuk" ajak Arif tanpa basa-basi lagi.
Bulan dan temannya saling bertatapan karena bingung dengan kelakuan kakak kelasnya ini yang tiba-tiba saja mengajak mereka pulang bersama.
"Kok bengong sih rumah kalian dimana kita pulang bareng yuk" ajak Arif lagi dengan tidak tahu malunya.
Bulan dan temannya hanya cengar-cengir saja.
Dan tak lama Alwi pun muncul dari belakang mereka dia melihat Arif yang merayu Bulan dan seperti nya akan di tolak oleh Bulan, Alwi pun hanya berjalan santai saja melewati mereka, tanpa berkata-kata apa pun.
Bulan yang melihat Alwi lewat bukannya melihat ke arah Arif yang mengajaknya pulang bareng tapi malah melihat kesal ke arah Alwi dia masih kesal saat mengingat bagaimana sombongnya Alwi tadi pada temannya.
"Dasar sok ganteng" gumam Bulan.
Arif terus mengajak Bulan pulang bersama, dan karena melihat Alwi yang lewat tiba-tiba Bulan langsung menolak ajakan Arif.
"Maaf kak saya biasa pulang sendirian, kakak kalau mau pulang bareng dia ajah" Bulan malah menunjuk ke arah temennya yang tadi berjalan bersamanya.
"Nit gue duluan ya... elu balik sama kakak ini ajah hehehe dah.... " Bulan meninggalkan Anita bersama Arif dan berjalan menuju halte bus dekat sekolahnya.
Saat di halte bus Bulan bertemu dengan Alwi lagi, tapi mereka hanya diam-diaman saja tak ada tegur sapa apa lagi ngobrol bareng tidak sama sekali.
Tapi saat mereka sedang menunggu bus ada seorang kakak kelas yang berhijab mendekat pada Alwi dan menegurnya.
"Hai... Wi... sendirian ajah? " tanya kakak kelas perempuan itu.
"Eh iya biasanya juga emang sendirian kan" ucap Alwi datar tapi dia menoleh ke arah siswi berhijab tersebut menatapnya saat berbicara.
Tak lama ada beberapa orang siswa dari sekolah lain yang juga menunggu bus dan baru tiba di halte tersebut, dan mereka langsung menegur Bulan.
"Bulan.... balik lu? " sapa seorang siswa laki-laki dengan santainya dan dengan gaya yang slengean bukan hanya satu siswa yang nampak nya kenal dengan Bulan tapi ke empat orang siswa dari sekolah khusus laki-laki di daerah tersebut mengenal Bulan dan mereka nampak akrab.
"Iya balik...masa gue tidur disini aneh lu pada" jawab Bulan asal dan itu berhasil mengundang tawa ke empat temannya itu.
Alwi yang melihat dan mendengar perkataan Bulan sebenarnya ingin tertawa tapi entah kenapa itu tak bisa dia lakukan.
"Eh bus gue dah dateng, dah ya... gue duluan" Bulan pamit pada ke empat temennya itu.
Bulan pun masuk kedalam bus tapi dia tak menyangka kalau Alwi dan kakak kelasnya yang berhijab itu pun menaiki bus yang sama dengan nya.
Penumpang bus siang ini sangat ramai dan padat, Bulan tak dapat kursi karena saat ada kursi kosong langsung di tempati. oleh Alwi dan Alwi memberikan kursi tersebut pada kakan kelas yang berhijab tersebut.
Ooo dia sukanya sama cewe berjilbab ternyata.
Batin Bulan saat melihat perlakuan lembut dan perhatian Alwi pada kakak kelasnya.
Sementara Bulan berdiri tak jauh dari posisi Alwi berdiri, tak lama ada yang turun dan kursi penumpang pun kosong, Alwi mencolek baju Bulan memberi tahu kan kalau ada kursi kosong, dan itu membuat Bulan terkejut.
"Eh... Terima kasih" ucap Bulan sopan.
Ternyata anak ini ada sopan santunnya juga, gue kira bar-bar banget.
Batin Alwi yang tanpa dia sadari kalau dia memperhatikan Bulan.
Dan saat bus bejalan sudah jauh dari tempat pemberhentian terakhir, Kira-kira sudah tiga kilometer Alwi turun dari bus yang berhenti di pemberhentian berikutnya, Bulan melihat Alwi turun.
"Ternyata dia turun disini, dekat disini kah rumahanya? " gumam Bulan.
"Ish... apaan sih Bulan ngapain juga elu merhatiin si sombong itu" gerutunya sendirian.
Tapi dia tadi nggak sombong dia kasih gue kursi kosong ini, bisa ajah kan dia tadi langsung dudukin ini kursi tanpa kasih ke gue, aaarggghhh apaan sih kenapa gue jadi mikirin cowo sombong itu.
Bulan jadi berdebat sendiri dengan hatinya.
Keesokan harinya.
Pukul 06.50 menit.
Pintu. gerbang sekolah sudah ingin ditutup karena semua siswa dan siswi sekolah tersebut seharusnya sudah berada di sekolah pukul 06.45 menit. tapi seorang siswi berlarian ke arah gerbang sekolah yang sudah di tutup.
"Pak... buka dong gerbangnya saya baru telat sedikit kok dah ditutup saja sih? " pinta Bulan dengan nafas ngos-ngosan.
"Maaf nggak bisa neng sudah peraturan nya begitu besok-besok datang lebih pagi ya" ucap satpam yang menjaga.
"Besok datang lebih pagi jangan kesiangan" celetuk seseorang dari belakang tubuh pak satpam.
Wajah Bulan terlihat kesal saat tahu siapa yang berbicara di belakang satpam tersebut.
"Alwi elu yang tugas piket OSIS hari ini ya? tolong dong gue ada ulangan hari ini tolong dong biarin gue masuk" pinta Bulan dengan tidak sopannya dia memanggil Alwi dengan sebutan nama saja tanpa memandang dia adalah kakak kelasnya.
Hingga membuat Alwi semakin kesal padanya.dan akhirnya mengabaikan permintaan Bulan padahal dirinya ingin membiarkan Bulan masuk tapi karena Bulan tidak sopan padanya maka fikiran nya pun akhirnya berubah.
Bulan yang melihat kelakuan Alwi yang menyebalkan dan sok ganteng dan sok berkuasa akhirnya merasa tertantang oleh Alwi.
Gue bakalan buktiin sama elu gue tetep bisa masuk tanpa gerbang dasar cowo sombong.
Batin Bulan geram.
Bulan akhirnya berlari ke arah belakang sekolah, bel masuk kelas belum berdering jadi dia masih bisa punya kesempatan masuk ke kelas nya sebelum guru datang.
Bulan memanjat pohon yang menempel di tembok sekolah dan dia berhasil masuk dari sana, dia melompat ke tanah hingga rok seragam abu-abunya kotor terkena debu tanah yang kering.
Dia hanya menepuk-nepuk debu tersebut dan berlari ke arah kelasnya, saat dia berlari ke arah kelasnya mengejar waktu bel berdering, Tiba-tiba dia berpapasan dengan Alwi lagi di lorong kelas.
"Bagaimana elu bisa? " Alwi bingung.
"Heheh gue kan ninja jadi gue bisa tembus tembok you Know" ledek Bulan sambil berlalu dari hadapan Alwi.
"Hei.... tunggu elu terlambat dan harus dapat hukuman" Alwi langsung mencegat Bulan berjalan ke kelasnya dengan membentangkan kedua tangannya di hadapan Bulan.
"Ck udah mau masuk kelas udah deh jangan ngajak main aneh lu" ucap Bulan dengan menyebalkan.
Tanpa Alwi sadari beberapa siswa dan siswi memperhatikan ke anehan sikapnya pada Bulan, biasanya Alwi tak. pernah mau berurusan lama-lama dengan murid perempuan apa lagi sampe mencegat seperti itu, mereka berdua tak sadar jadi tontonan menarik bagi semua murid yang menyaksikan itu semua.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments