CHAPTER 3: KUMPUL - KUMPUL 2

Suasana reunian riuh ramai. Bercengkrama dengan teman-teman lama yang membuat suasana semakin meriah.

Ada yang datang bersama dengan istrinya, suaminya, anak-anaknya, ada yang sedang bercerita tentang masa lalunya.

Ada yang sibuk saling menonjolkan diri. Bajunya merk apa, harganya berapa dari mulai ujung kaki sampai ujung kepala.

Ada yang sekedarnya menyapa teman-temannya. Senyum-senyum di pojok ruang karena mengingat masa lalu yang pernah berjuang mendapatkan hati sang gebetan.

"Ndar, ada gitar tuh." Ujar Keling. Teman seperjuangan Andari dan Dina.

"Ada mike juga Ndar. Hahaha..." Ucap Bejo dengan candanya.

"Kabel gak sekalian? Wkwkwk..." Sahut Tama.

"Ayolah, Tam. Biar seru..." Ujar Sasha mantan Tama yang sekarang jadi selebgram terkenal.

"Nyanyi nih?" Tanya Andari.

"Enggak. Dagang cimol." Sahut Dina sambil bersungut.

"Si Dina gak berubah ya. Masih aje suka manyun. Wkwkwk..." Canda Keling.

Nama sebenarnya tuh Ardi. Tapi dipanggil Keling karena warna kulitnya yang hitam manis 😄

Kalau Bejo namanya memang asli Bejo. Karena dia orang Jawa. Katanya dalam bahasa Jawa Bejo itu artinya beruntung.

Seberuntung dia pernah jadian sama Vira. Perempuan paling cantik di SMA 69 Jakarta. Bejo itu ganteng sebenarnya. Hanya saja, karena sifat cueknya teramat sangat. Jadi banyak cewek yang pada lari darinya. 😄

Kalau Tama, ganteng sangat. Banyak digilai para mojang-mojang SMA 69 Jakarta. Cuma karena dulu udah punya pacar si Sasha jadi gak banyak cewek yang berani untuk deketin Tama.

Jadi tuh, waktu SMA, Andari, Bejo, Keling dan Tama punya band. Band ece-ece gitu deh... tapi banyak digandrungi anak-anak SMA 69 Jakarta.

Andari itu akrab sama siapa saja. Walaupun temannya lebih banyak laki-laki dibanding perempuan. 😆

Agak tomboy tapi gak tomboy banget. Seiring umur berlanjut penampilannya Andari juga berubah dong. Dari yang laki banget jadi perempuan aja. 😄

Singkatnya mereka dulu punya sebuah Band. Tapi, kadang sampai sekarang masih suka nge-band di Cafe gitu. Tapi, karena kesibukan masing-masing jadi durasi manggung mereka pun gak tentu.

"Ayo dong, Ndar. Udah lama banget gue gak denger suara lo yang semerdu Diva itu. Hahaha..." Ujar Sasha.

"Ntar di video-in ya. Masukin instastory lo. Kalo dapet endorse bagi gue. Wkwkwk..." Canda Andari yang mengundang tawa teman-temannya.

"Iya, iya. Okay tuh. Ntar gue video-in. Ayo dong..." Ujar Sasha yang masih memaksa Andari.

Awalnya Andari hanya ingin sekedar datang tanpa harus menampakkan diri di banyak orang seperti ini. Tapi karena para supporter nya yang memintanya untuk perform, jadi naik deh dia ke panggung.

"Hallo," Sapa Andari yang sudah siap di panggung.

"Wuhuuu... yooo... Andariii!!!" Pekik teman-temannya.

"GoBand...!!! I LoVe YoU..." Ujar para perempuan di hiruk pikuk kumpulannya.

"Tamaa!! You always in my heart!!" Pekik salah satu teman perempuan entah siapa. Agak gelap kan ya... malem... gak kelihatan orangnya tapi kedengaran suaranya.

"Mas Bejooo!!! Aku padamu, rek!!" Pekik seorang perempuan yang dialeknya wong Suroboyo kui (orang Surabaya itu).

"Go Keling Go, Keling Go, Go Keling Go, Keling Go!!" Sorak sorai para laki-laki yang jadi supporter Keling.

Sorak sorai para teman-temannya pun riuh sekali. Andari, Bejo, Keling dan Tama tidak menyangka bahwa mereka akan disambut ramai seperti ini.

"Wuoaah... kok berasa hadir di konser sendiri ya? Hahaha..." Ujar Andari.

"We Love You...!!!" Pekik teman-temannya.

"Eh, ini kita duduk doang lho. Cuma duduk. Beneran. Hahaha..." Ucap Andaei dengan tawa canda riangnya.

"Nyanyi apa kita, Ndar?" Tanya Keling.

"Enaknya nyanyi apa nih, cuy?" Tanya Andari kepada teman-temannya.

"Itu kali ya, yang lagi booming." Ujar Bejo.

"Apaan ya?" Tanya Andari. Orang paling kudet.

"Lo tau lagunya Mahen?" Tanya Tama.

"Mahen?? Yang mana ya?" Tanya Andari bingung.

"Yang judulnya, Pura-pura lupa." Jawab Tama.

"Gue gak pura-pura, Tam. Beneran gak tau gue." Ucap Andari.

"Bukan elu cumi! Judul lagunya itu." Sahut Keling.

"Yah... gue gak tau. Tuker aja dah." Jawab Andari.

"Siapa yang tau lagunya?" Tanya Tama.

Keling dan Bejo angkat tangan. Andari justru plonga-plongo.

"Yaudah, fix tukeran. Nyanyinya yang gue tau dah ntar. Buat opening gak apa deh." Ucap Andari yang sambil berjalan menuju alat musik drum.

Karena Tama yang menjadi vokalis sekarang. Jadi Andari dan Tama tukar posisi. Mereka itu band yang personelnya bisa menguasai gak cuma satu alat musik.

Bernyanyi pun juga gitu. Tidak hanya Andari yang bernyanyi. Tapi, semua juga jago nyanyi dan suaranya gak kalah merdu seperti Andari.

"Yup! Gue vokalis dulu nih. Jadi tukeran bentar sama Ndari. Selamat malam semua." Sapa Tama. Gaya anak laki yang stay cool.

"Malaamm..." Jawab teman-temannya.

"Malam ini, gue mau membawakan lagu dari Mahen___" Belum sempat Tama bicara sudah ramai dengan sorak sorai penontonnya.

"Yooo... Go Tamaa!!" Pekik mereka.

"Okay, hahaha... famous banget ya nih lagu. Pengalaman apa gimana?" Canda Tama.

"Okay, deh. Gak perlu nunggu lama. Langsung saja. Mahen - Pura-pura Lupa."

*****

Pernah aku jatuh hati

Padamu sepenuh hati

Hidup pun akan 'ku beri

Apapun kan 'ku lakui

Tapi tak pernah 'ku bermimpi

Kau tinggalkan aku pergi

Tanpa tahu rasa ini

Ingin rasa 'ku membenci

Tiba-tiba kamu datang

Saat kau telah dengan dia

Semakin hancur hatiku

Jangan datang lagi cinta

Bagaimana aku bisa lupa

Padahal kau tahu keadaannya

Kau bukanlah untukku

Jangan lagi rindu cinta

'Ku tak mau ada yang terluka

Bahagiakan dia aku tak apa

Biar aku yang pura-pura lupa

Ooh-ooh-ooh

Tiba-tiba kamu datang

Saat kau telah dengan dia

Semakin hancur hatiku

Jangan datang lagi cinta

Bagaimana aku bisa lupa

Padahal kau tahu keadaannya

Kau bukanlah untukku

Jangan lagi rindu cinta

'Ku tak mau ada yang terluka

Bahagiakan dia aku tak apa

Biar aku yang pura-pura lupa

Jangan datang lagi cinta

Bagaimana aku bisa lupa

Padahal kau tahu keadaannya

Kau bukanlah untukku

Jangan lagi rindu cinta

'Ku tak mau ada yang terluka

Bahagiakan dia aku tak apa

Biar aku yang pura-pura lupa

Ooh

Bahagiakan dia aku tak apa

Biar aku yang pura-pura lupa

*****

Sorak sorai teman-teman mereka sangat tidak disangka oleh Andari dkk. Tapi mereka senang bisa menghibur teman-temannya.

"Andari!! Andari!! Andari!!" Sorak-sorak teman-temannya ingin mendengar Andari bernyanyi.

"Nyanyi apaan gue? Cicak-cicak di dinding kali ya? Hahaha..." Ujarnya sambil bercanda.

"Emm... baru-baru ini ada satu film Indonesia yang gua tonton dan gue suka. Ost nya atau original soundtracknya gue suka. Kita dengerin sama-sama ya..." Jelas Andari.

Andari menyanyikan lagu dari Rossa - Firefly. Ost. Film Something In Between.

******

You fell in love with the firefly flying in the sky

But, you wanted me for yourself

So, you put me in a jar and place me on your higher shelf

And I loved it first, in your hands I felt thing

You gave me just enough air, I didn't want to escape

You couldn't mean to suffocate me

But, as your love grew deeper

My light got weaker

How can you tear us apart?

I told you my heart was only for you

Only for you

You ran to my life

And you want me to shine but only for you

Only for you

I fell in love with the fairytale and the wishing well

That's what made it so hard to see

That it was all just pretend

And these lies haven't been my story

But, as your love grew deeper

My light got weaker

How can you tear us apart?

I told you my heart was only for you

Only for you

You ran to my life

And you want me to shine but only for you

Only for you

Live in this shadow of this good fear

But, I was meant to be free

And now, I know I can't be careless with my heart yeaa...

How can you tear us apart?

I told you my heart was only for you (only for you)

Only for you (only for you)

You ran to my life (ran to my life)

And you want me to shine but only for you (only for you)

Only for you (only for you)

Only for you (only for you)

Only for you (only for you)

You fell in love with the firefly

But, you wanted me for yourself

*****

"I LOVE YOU ANDARIII!!!" Pekik para teman-temannya.

"I love you tooo... Wkwkwk... kok gue geli ngomongnya ya? Ahahaha..." Canda Andari dengan gelak tawanya.

"Ndari!! Request lagu Tegar dari Rossa dong." Ujar salah satu temannya.

"Mohon maap. Ini kita di transfer atau cash? Ada yang request soalnya. Wkwkwk..." Si humoris Andari membuat suasana semakin meriah.

"Boleh cuy... bentar ya... gue manasin kerongkongan gue dulu. Ahahaha..." Ucapnya sambil meminum sebotol air minum.

Setelah menenggak minuman, Andari lanjutkan untuk bernyanyi request lagu dari teman-temannya. Rossa - Tegar.

Lagu itu yang membuat Andari dikenal sampai sekarang. Bahkan beberapa teman-temannya menyarankan Andari untuk ikut audisi bakat di Indonesia.

Andari pun ikut saat itu. Tapi, ia tidak sampai ke final. Andari lolos hanya sampai 20 besar. Itu hal luar biasa buat Andari.

Bisa ada di panggung bernyanyi di hadapan artis-artis berbakat Indonesia sudah menjadi suatu kehormatan luar biasa untuk Andari.

Tapi, sepertinya tidak banyak yang tahu kisah Andari soal ini. Hanya Dina dan teman-teman SMA nya yang mengetahuinya sepertinya.

Lanjut lagi nih ke reuni. Saat itu Andari menyanyikan lagu dari Rossa - Tegar. Suaranya pun sangat menggelegar. Setelah bernyanyi...

"Gimana? Masih merdu gak suaranya? Aseeek... hahaha" Ujar Andari sambil tertawa.

"Kereeenn!!! Encore!! Encore!! Encore!!" Ujar salah seorang temannya tapi justru jadi menghasut teman-temannya yang lain untuk minta encore juga.

"Okay, okay." Jawab Andari.

"Ini terakhir ya." Ucap Andari sambil mengambil gitar di hadapannya dan ia melantunkan lagu dari:

*****

Sheryl Sheinafia feat. Ariel - Ku Tunggu Kau Putus.

Kita teman dekat

Sudah saling percaya

Cerita tentang kamu

Sudah menjadi makananku

Putus lagi, nyambung lagi

Ribut lagi, baik lagi

Kau menangis di pundakku

Di pelukanku

Maafkan aku jadi suka sama kamu

Awalnya curhat lama-lama kucemburu

Maafkan aku yang mengharapkan cintamu

Bila belum saatnya kusabar menunggu

Bila masih bersama kutunggu kau putus

Ha-a-a-ah kutunggu kau putus

Ha-a-a-ah kutunggu kau putus

Kau menangis di pundakku

Di pelukanku

Maafkan aku jadi suka sama kamu

Awalnya curhat lama-lama kucemburu

Maafkan aku yang mengharapkan cintamu

Bila belum saatnya kusabar menunggu

Bila masih bersama kutunggu kau putus

Ha-a-a-ah

Na na na na na na na

Kutunggu kau putus

Kita teman tapi kutunggu kau putus

Dari dulu kutunggu kau putus

*****

"Gimana gaes?? Gaes, gaes, gaes?? Ahahahaha... Guys ya maksudnya..." Ujar Andari yang memeriahkan acara reunian malam itu.

"Ada yang pernah berada di situasi itu? Putus, nyambung? Duh... paling gak enak. Tinggalin aja. Kalau benar cinta gak gitu kok... Hahaha... sotoy banget gue. Padahal jomblo. Lho.??? Wkwkwkwk 🤣"

"Kok lo curhat sih, Ndar? Hahaha..." Sahut Bejo.

"Kapan lagi coy... Hahaha..." Ucap Andari yang membuat sorak sorai semakin riuh.

"Okay, teman-teman, karena berhubung waktu sudah malam, jadi kami tutup acara amal hari ini. Hahaha..." Canda Andari.

"Ngaco luh! Koplak, koplak. Ahahaha..." Jawab Keling.

"Pokoknya, gue, Andari, Bejo, Keling dan Tama, berterima kasih karena telah meluangkan waktu mendengarkan celoteh kita yang tidak bermutu ini sebenarnya. Hahaha..." Andari.

"Ini gak lagi stand up comedy kita, ya. Wkwkwk..." Ujar Tama.

"Tamaa!!! Aku padamu!!" Pekik salah satu teman-teman yang berkerumun itu. 😁

"Padamu aku berterima kasih. Hahaha..." Jawab Tama dengan candanya.

"Okay deh, teman-teman. Terima kasih banyak. Semoga reuni ini bisa lebih menguatkan tali silaturahim kita. Yang fokus akan kabar kita bukan kabar merk outfit kita. Ahahahaha..." Tawa lepas Bejo.

"Pak dewan, nyindirnya halus tapi nyelikit yee..." Sahut Andari yang mengundang tawa teman-temannya.

"Hahaha... yowes lah nek ngono. Wes, ayo muleh. Aku ngelih urung madang iki." Ucap Bejo.

Yang artinya kira-kira begini (Yaudah kalau begitu. Ayo pulanh. Aku laper belum makan ini). 😬✌️

"Terima kasih semua. Selamat malam." Ucap Andari, Bejo, Keling, dan Tama.

Selesai perform mereka berfoto bersama. Angkatan 2010 - 2011. Yang paling kompak sampai sekarang. Masih punya group chat di WA. Yang kalau di diemin bisa sampai ribuan chat 🤣. Readers pernah ngalamin gak? 😄

Setelah dari acara tersebut sudah ada yang pulang. Ada juga yang masih stay di sana. Andari menunggu Dina yang sedang menunggu Si Mamas Reza nya.

"Din, gue ke toilet bentar ya." Ucap Andari kepada Dina yang sedang berbincang dengan teman-temannya yang lain.

"Okay. Heh! Jangan balik duluan ya, tapi." Ujar Dina.

"Iyee... bawel." Jawab Andari sambil bersungut.

"Andari!" Panggil Sasha.

"Oii!" Jawab Andari dengan lawakannya.

"Hahaha... ngelawak mulu luh." Ujar Sasha.

"Hahaha... kenapa ceu?" Tanya Andari sambil menuju toilet.

"Lo punya nomor HPnya Tama gak?" Tanya Sasha yang agak malu-malu bertanyanya.b

"Punya. Kenapa deh?" Tanya Andari.

"Boleh minta?" Tanya Sasha lagi.

"Boleh kalau buat jadian lagi. Wkwkwk..." Ledek Andari.

"Ndariiii!!! Hiihh!! Nyebelin banget!! Sumpah!!" Pekik Sasha yang wajahnya memerah karena malu.

Sasha ingin memukul Andari tapi Andari menghindar dengan masuk ke toilet.

"Nih." Ucap Andari setelah dari toilet dan mengembalikan HP Sasha.

"Nomor HPnya Tama." Jawab Andari cuek dan berjalan meninggalkan toilet.

"Wuuahh.... uunnch... thank youuu..." Ucap Sasha sambil bermanja ria gitu ke Andari. Membuat Andari bergidik ngeri yang justru mengundang tawa Sasha.

"Yaudah, gue mau nyari minum dulu. Lo mau kemana?" Tanya Andari kepada Sasha.

"Mau ngajak balikan lagi. Wkwkwk..." Jawab Sasha dengan tawa lepasnya dan langsung menuju rooftop.

"Yee.. pe'a dasar." Ucap Andari sambil tersenyum senang.

Andaei mencari minum di sudut cafe. Ia memesan greem tea kesukaannya. Saat antre dia sedang chat dengan Dina, karena Reza sudah datang katanya.

Andari mengambil pesanan green tea nya. Perutnya sedang tidak enak. Jadi ia mencari yang hangat. Karena saat itu sedang rintik gerimis.

Rooftop hujan? Hujan. Tapi, waktu hujan, mereka pindah ke bawah rooftop yang masih dekat dengan rooftopnya. Rooftop kedua gitu deh ya. Tapi kalau yang ini terlindungi dari hujan.

Andari membayar pesanannya. Saat ia berjalan menuju tangga untuk ke rooftop, seorang pramusaji menyenggol Andari dan hampir menjatuhkan pesanan para tamu cafe.

Andari menopangnya tapi green tea nya jatuh mengenai seseorang yang sedang berada di belakangnya.

"Yaampun, Mba, Maaf. Maafkan saya. Maaf Mba. Ada yang luka Mba?" Ujar si pramusaji tadi.

"Iya, Mba gak apa. Mbanya sendiri gak apa? Pesanannya aman?" Tanya Andari sambil memegang pundak si pramusaji.

"Iya, Mba. Gak apa-apa. Makasih ya, Mba. Maaf saya selebor tadi." Ucap si pramusaji.

"Tapi..." Pramusaji tadi tidak melanjutkan perkataannya tapi ia mengarahkan telunjuknya kepada laki-laki yang berada di belakang Andari.

"Yaampun! Mas, maaf. Maaf banget. Minuman saya tumpah. Saya bantu bersihkan?" Tanya Andari yang sibuk mengambil tisu dan mencoba membersihkan baju si laki-laki tersebut.

"It's okay. I'm done." Ucapnya dalam bahasa inggris.

"Is that really okay fo you, Sir?" Tanya Andari kembali.

"Ye, yeah. I mean, yes." Jawab Si laki-laki tersebut yang cukup terkejut bahwa perempuan di hadapannya bisa berbicara bahasa inggris juga.

Andari masih memandang baju putih si laki-laki yang berubah seketika menjadi warna hijau. Macem Shrek 😄✌️

"Saya gak apa-apa." Jawab si laki-laki meyakinkan Andari. Karena tatapan Andari yang masih merasa bersalah.

"Oh, bisa bahasa indonesia." Ucap Andari dalam hati.

"Tapi, itu belum hilanh nodanya." Ujar Andari sambil mengelap baju laki-laki tersebut dengan tisu.

"I said, okay." Jawabnya tegas tapi tetap dengan suara lembut daan... sambil memegang tangan Andari. Refleks sepertinya.

"Okay. I'm sorry." Jawab Andari kemudian dan melihat si laki-laki pergi begitu saja.

"Ganteng sih... tapi galak gitu. Cewek juga kabur kali." Ujar si pramusaji yang sejak tadi masih disana bersama Andari dan laki-laki tadi.

Andaei hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Lucu si pramusaji itu. Pikir Andari.

Andari tidak jadi kembali ke rooftop. Ia menunggu Dina di Cafe bawah sambil meminum green tea yang ia pesan lagi.

Tadinya mau dikasih gratis sama pramusaji. Tapi Andari menolak. Karena ia pikir, pramusaji itu mungkin sedang membutuhkan biaya yang penting. Mungkin... jadi ia tolak. Tidak ingin membebankan orang lain sepertinya Andari.

Ia melihat si laki-laki tadi keluar dari toilet dan sudah berganti pakaian. Sepertinya ia memakai baju yang baru. Baju yang tadi kena greem tea dibuang kali ya?

Melihat dari perawakannya saja sudah terlihat bahwa ia bukan laki-laki biasa. Dari mulai jam tangan merk Rolex bertengger ditangannya.

Yaasudahlah... Biarkan... batin Andari. Ia kembali fokus dengan green teanya.

Namun, diam-diam Andari memperhatikan sosok laki-laki itu. Yang serius sekali menatap layar laptop. Entah apa yang dikerjakan, tapi membuat hati yang lama tidak bergetar, mal ini ia merasakan kembali degup jantung yang tidak beraturan itu.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!