Pertemuan pertama

“Wah.. Ada Bang Messi..” Ucap anak laki-laki jangkung yang tingginya melebihi teman sebayanya sambil melakukan adegan salam tos persahabatan dengan Messi.

Kemudian dia melihat Lily dengan senyumnya yang lebar sambil mengulurkan tangannya.

“Rayyan.. Temen satu kelas Messi di sekolah.”

“Aku Lily” Balas Lily yang jantungnya berdegup kencang melihat Rayyan ditambah dengan bonus senyumannya yang begitu manis.

Setelah berkenalan dengan Rayyan, Ia mengenalkanku juga dengan dua temannya yang lain Dito dan Caesa yang sedang menonton video Tiktok sambil menunggu hasil tes masuk kelas khusus. Messi yang mau langsung pulang pun mengurungkan niatnya karena ingin menunggu hasil tes ketiga temannya. Sedangkan Lily mau tidak mau ikut menunggu hasil tes mereka keluar karena Ia baru mengabari Bu Merry untuk dijemput ketika kelasnya sudah selesai.

Hasil tes pun diinformasikan oleh Mbak Maya. Dito mendapatkan nilai 80, Caesa 82, dan Rayyan 92. Lily makin terpesona dengan Rayyan karena bisa mendapatkan nilai yang lebih tinggi darinya. Rayyan yang sudah dinyatakan diterima di kelas khusus itu pun meminta nomor ponsel Lily karena kini mereka akan menjadi teman satu kelas.

Tak lama kemudian, jemputan Lily sampai. Mobil Bu Merry sudah berada di depan ruko membuat Lily langsung berpamitan dengan ke empat teman barunya dan juga Mbak Maya. Lily pulang sambil tersenyum dan dengan jantung masih berdegup kencang.

Sementara di lobby,

“Wah parah kamu Ray, padahal baru juga mau Aku deketin. Malah udah Kamu pepet duluan.” Ucap Messi kepada Rayyan sambil memastikan dua orang temannya lagi tidak mendengar.

“Belum tentu juga kan dia mau sama Aku. Kita lihat aja dia lebih suka ke aku atau kamu. Santai aja lagi bro kalau jodoh nggak akan kemana. Yang penting apapun hasilnya nanti kita tetep bestfriend” Balas Rayyan

Di saat yang bersamaan di mobil Bu Merry.

“Gimana tadi Ly bimbelnya?”

“Lumayan bu cara ngajarnya nggak kalah dari Pak Rama tapi gurunya yang tadi agak melambai, temen aku aja sampai takut pas mau masuk kelas .” Lily terkekeh.

“Yang penting ilmunya dan niat kamu belajar supaya bisa keterima di Universitas XX. Setiap hari Ibu akan antar Kamu kesana untuk belajar.”

“Tapi bu, kan jadwal bimbelnya cuma senin, rabu, dan jumat?”

“Belajar nggak harus mengikuti jadwal itu kan? Kemarin Pak Rama dan Mbak Maya juga sudah bilang ke Ibu kalau semua siswanya bisa belajar setiap hari disana kok.”

“Ibuu…”

***

Seperti biasa setiap malam Lily selalu mengerjakan PR dan dilanjutkan dengan belajar. Ia terus belajar karena hari Sabtu ada Try Out pertama di tempat bimbelnya. Tentu Bu Merry akan marah besar jika mengetahui putrinya berada di urutan bawah.

Tiba-tiba ponsel Lily bergetar.

“Hai ini Rayyan, maaf mengganggu waktu kamu. Boleh lusa aku pinjam catatan kamu di tempat bimbel? Soalnya Aku nggak mau pinjam punya Messi, tulisannya nggak kebaca.”

Membuat Lily senyum-senyum sendiri mendapatkan pesan dari orang yang dikagumi itu. Tiba-tiba Ia mendengar suara pintu dibuka Lily segera menyembunyikan ponselnya, mengubah raut wajahnya, dan kembali memegang buku dan alat tulis secepat kilat.

“Ly, masih belajar?” Tanya Bu Merry.

Lily hanya mengangguk.

“Bapak sudah pulang, ayo makan malam dulu.”

Malam itu sama seperti biasanya Lily beserta keluarganya makan malam. Lily sangat senang ketika waktu makan malam tiba karena bisa berkumpul lengkap sekeluarga dan bisa meninggalkan buku-bukunya walau hanya sebentar. Setelah makan malam Pak Sadewa ngobrol dengan Lily seperti biasa.

“Jadi kamu sudah mutusin mau ambil jurusan apa di universitas XX ly?” Tanya Pak Sadewa.

“Belum nih pak, apa aja deh yang penting bisa keterima disana. Semua jurusannya udah diakui jempol.” Ucap Lily bersemangat sambil mengacungkan kedua jempolnya.

“Yang penting kamu semangat terus belajarnya supaya bisa keterima disana.”

Begitulah Pak Sadewa selalu memperingatkan putrinya. Namun perbincangan mereka langsung terhenti oleh sebuah deheman, jurus jitu Bu Merry saat orang-orang tidak ada yang membantunya membereskan bekas makan mereka. Lily yang langsung peka pun bergegas berdiri, menggulung lengannya untuk mencuci piring. Meskipun keluarga Pak Sadewa tergolong berkecukupan namun mereka tidak memiliki Asisten Rumah Tangga, itu adalah bagian dari cara mendidik anaknya supaya tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Selesai merapikan ruang makan dan dapur, Lily kembali ke ruang belajarnya, Ia teringat dengan pesan Rayyan tadi, Ia pun membalasnya.

“Besok pulang sekolah Aku pengen belajar tambahan, ikut aja nanti kamu bisa salin catatanku. Ajak yang lain sekalian ya biar rame.” Lily membalas pesan Rayyan kemudian melanjutkan belajarnya kembali.

Setelah mulai mengantuk, Lily menghentikan aktivitas belajarnya dan langsung beristirahat supaya tetap segar di sekolah keesokan harinya. Ia yang sudah lelah pun mengabaikan ponselnya yang bergetar.

***

Bangun tidur Lily pun mengecek ponselnya sebentar, membaca pesan yang Ia terima semalam waktu Ia tidur. Ternyata Ia menerima pesan dari Rayyan.

“Oke nanti Aku coba ajak yang lain ly, makasih ya..”

“Oh iya, kamu belum ngantuk? Lagi ngapain?”

Lily terkekeh membaca pesan dari Rayyan kemudian Ia melanjutkan kegiatannya seperti biasa, membereskan kamar, sarapan, mandi, lalu berangkat ke sekolah. Hari ini Lily tampak lebih bersemangat dari hari biasanya karena Lily merasa mendapatkan sinyal-sinyal balasan dari perasaan yang masih belum terlalu dimengertinya.

***

Jam istirahat sekolah pun tiba. Julia yang duduk di bangku sebelah Lily pun mengajak Lily ke kantin.

“Kantin yuk ly, laper nih.”

“Mau! Tunggu bentar dong beresin ini dulu.” Lily merapikan buku-buku yang telah selesai dibacanya.

Selesai membereskan buku-buku itu mereka pun bergegas ke kantin memesan makanan favorit mereka Siomay Pak Dadang.

“Perasaan buku yang kamu bawa nambah banyak aja ly, persiapan masuk universitas ya?”

“Iya jul, sekarang aku nggak bimbel privat lagi jadi sekalian aku bawa aja bukunya nanti pulang sekolah mau lanjut bimbel di luar.”

“Ohya? Bimbel dimana sekarang Ly? Mau juga dong, Aku pengen mempersiapkan diri juga.”

“Masih sama Pak Rama kok Jul tapi sekarang di rukonya, lebih komplit gurunya.”

Lily pun menjelaskan mengenai bimbingan belajar yang diikutinya itu. Tentang tes untuk masuk kelas khusus itu, serta garansi untuk diterima di top ten university. Julia yang mendengarkannya pun langsung tertarik dan berencana mendaftar sepulang sekolah nanti.

“Yuk jul, nanti langsung ikut belajar bareng sama aku, aku udah janjian sama anak-anak SMA XZ.”

“Semoga mama bisa anter aku hari ini yaa. Aku pengen banget masuk fakultas kedokteran, apalagi kalau bisa keterima di top ten.” Seru Julia.

“Pesanannya neng-neng geulis.” Sapa Pak Dadang sambil meletakkan dua piring siomay di meja.

Okay, sambil Lily dan Julia menyantap nikmatnya siomay Pak Dadang sekarang Kita akan memperkenalkan sosok Julia secara singkat. Julia kebetulan baru masuk di sekolah XY sejak awal SMA. Dia berwajah oriental, cantik, langsing, berkulit putih, cerdas, dan ramah. Beberapa siswa di kelas menyukainya namun Ia hanya menganggap semuanya hanya sebagai teman. Julia ingin seseorang yang menjadi pacarnya adalah orang yang lebih dewasa darinya sehingga bisa memanjakan dia.

Di sekolah ini Julia paling dekat dengan Lily karena Lily banyak membantunya. Mulai dari memperkenalkan sekolah hingga membantunya belajar. Walaupun cerdas Julia kadang sedikit lola (loading lama) dalam memahami suatu materi jadi Ia harus meminta Lily mengajarkannya kembali.

Lily dan Julia itu saling membantu, kalau mereka dipasangkan pasti bisa menjadi duo maut. Itu karena Lily unggul di pelajaran matematika, fisika, dan kimia. Sedangkan Julia unggul di pelajaran biologi, bahasa indonesia, bahasa inggris, dan bahasa mandarin apabila dibutuhkan untuk ujian penerimaan universitas.

Terpopuler

Comments

XimeMellado

XimeMellado

Makin lama makin suka, top deh karya thor ini!

2023-07-15

1

Amelia Quil

Amelia Quil

Harus jam berapa baru bisa update ya thor? Jangan sampai terlalu malam~

2023-07-15

1

Sagara Sanosuke

Sagara Sanosuke

Tidak bisa menunggu untuk membaca karya baru dari author yang brilian ini.

2023-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Liony Sadewa
2 Log in
3 Pertemuan pertama
4 Menyatakan Perasaan
5 Menghilangkan barang bukti
6 Modus
7 Ciuman pertama
8 Ketahuan
9 Peringkat Pertama
10 Menjenguk Lily
11 Hanya Dianggap Teman
12 Tips-tips berciuman
13 Misi Membuat Lily Tersenyum
14 Lagu untuk Lily
15 Penuh dengan Kejutan
16 Tantangan yang Dirahasiakan
17 Gawat
18 Kerja Keras
19 Terjebak
20 Putus atau Terus?
21 Maaf
22 Ketahuan
23 Triple Date
24 Janji
25 Dikerjai Balik
26 Malam Tahun Baru
27 Bergabung
28 Biar saja
29 Cinta yang Tak Terbalas
30 Menentukan Pilihan
31 Ada Maunya
32 Khawatir
33 Pajak Jadian
34 Jalur Prestasi
35 Tidak Bersemangat
36 Buku Catatan
37 Hilang Kabar
38 Berpisah
39 That’s what friends are for
40 Pria Jenius
41 Bertemu lagi
42 Bukit Bintang
43 Salah Sangka
44 Makan Malam Darurat
45 Pagi Ceria
46 Hari Pertama Kampus
47 Pawang Singa
48 Kena Hukuman
49 Pacar Pura-Pura
50 Klarifikasi
51 Tinggal bersama?
52 Banyak Kesamaan
53 Malam Pelantikan
54 Bertemu Mantan
55 Temani Aku
56 Siomay Depan Kampus
57 Dingin ke Wanita Lain
58 Siapa Dia?
59 Thanks for today
60 Pengakuan
61 Petjaahh!
62 Singa Lapar
63 Pemaparan Visi Misi
64 Bungkusss!
65 Panas Hati
66 Gara-Gara Mantan
67 Akun Mencurigakan
68 Dinner Sederhana tapi Romantis
69 Beda Nasib
70 Tantangan Satu Juta Like
71 On The Way
72 Mengejar Lily
73 Pemeran Pengganti
74 Hilang dan Kembali
75 Menahan Diri
76 Rapat Internal
77 Lawan yang Sepadan
78 Adegan Cinderella
79 Strategi PDKT
80 Kecelakaan Kecil
81 Menguak Fakta
82 Sweet Treats
83 Memecahkan Tantangan
84 Gelang Pintar
85 Penyelamat
86 Ajakan Ngopi
87 Makrab (1)
88 Makrab (2)
89 Insiden Kecil
90 Hunting Foto
91 Pak Robbin
92 Anniversary Bohongan
93 Pasar Malam
94 Jadi Kita ini Apa?
95 Penutup
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Liony Sadewa
2
Log in
3
Pertemuan pertama
4
Menyatakan Perasaan
5
Menghilangkan barang bukti
6
Modus
7
Ciuman pertama
8
Ketahuan
9
Peringkat Pertama
10
Menjenguk Lily
11
Hanya Dianggap Teman
12
Tips-tips berciuman
13
Misi Membuat Lily Tersenyum
14
Lagu untuk Lily
15
Penuh dengan Kejutan
16
Tantangan yang Dirahasiakan
17
Gawat
18
Kerja Keras
19
Terjebak
20
Putus atau Terus?
21
Maaf
22
Ketahuan
23
Triple Date
24
Janji
25
Dikerjai Balik
26
Malam Tahun Baru
27
Bergabung
28
Biar saja
29
Cinta yang Tak Terbalas
30
Menentukan Pilihan
31
Ada Maunya
32
Khawatir
33
Pajak Jadian
34
Jalur Prestasi
35
Tidak Bersemangat
36
Buku Catatan
37
Hilang Kabar
38
Berpisah
39
That’s what friends are for
40
Pria Jenius
41
Bertemu lagi
42
Bukit Bintang
43
Salah Sangka
44
Makan Malam Darurat
45
Pagi Ceria
46
Hari Pertama Kampus
47
Pawang Singa
48
Kena Hukuman
49
Pacar Pura-Pura
50
Klarifikasi
51
Tinggal bersama?
52
Banyak Kesamaan
53
Malam Pelantikan
54
Bertemu Mantan
55
Temani Aku
56
Siomay Depan Kampus
57
Dingin ke Wanita Lain
58
Siapa Dia?
59
Thanks for today
60
Pengakuan
61
Petjaahh!
62
Singa Lapar
63
Pemaparan Visi Misi
64
Bungkusss!
65
Panas Hati
66
Gara-Gara Mantan
67
Akun Mencurigakan
68
Dinner Sederhana tapi Romantis
69
Beda Nasib
70
Tantangan Satu Juta Like
71
On The Way
72
Mengejar Lily
73
Pemeran Pengganti
74
Hilang dan Kembali
75
Menahan Diri
76
Rapat Internal
77
Lawan yang Sepadan
78
Adegan Cinderella
79
Strategi PDKT
80
Kecelakaan Kecil
81
Menguak Fakta
82
Sweet Treats
83
Memecahkan Tantangan
84
Gelang Pintar
85
Penyelamat
86
Ajakan Ngopi
87
Makrab (1)
88
Makrab (2)
89
Insiden Kecil
90
Hunting Foto
91
Pak Robbin
92
Anniversary Bohongan
93
Pasar Malam
94
Jadi Kita ini Apa?
95
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!