Disisi lain ..
"Bagaimana apa kalian menemukan gadis itu?" Tanya pria bertato
"Maaf tuan, kami kehilangan jejaknya" ucap salah satu anak buah
"Brengsek, mengejar anak kecil saja kalian tidak becus hah?!" Ucap pria bertato dan mendekat ke arah anak buahnya.
Bugh ..
Bugh ..
Bugh ..
Bugh ..
Dia menghajar anak buahnya dengan membabi buta meluapkan semua emosinya, karena dia sudah berjanji kepada tuannya untuk memusnahkan semua anggota keluarga Liston tapi salah satu dari mereka berhasil lolos.
Setelah puas menghajar anak buahnya pria bertato itu memerintahkan semuanya untuk kembali.
"Kembali sekarang" titah pria bertato
"Baik tuan" jawab serempak anak buahnya.
Beberapa jam sebelum kejadian
Di ruangan yang gelap pria paruh baya yang masih gagah dan cukup tampan dengan di temani segelas wine sedang memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi seluruh keluarga Liston saingan bisnisnya.
"Aku ingin kau membunuh keluarga Liston malam ini juga" titah Bram
"Baik tuan" jawab pria bertato yaitu Grey tangan kanan Bram
"Aku tidak mau mendengar kegagalan" ucap Bram
"Baik tuan, anda akan mendengar kabar baik dariku malam ini" ucap Grey penuh percaya diri
Bram hanya mengangguk dan mengkode dengan tangan menyuruh tangan kanannya untuk pergi menjalankan tugasnya.
Bram menghela nafas
"Kau terlalu bersih dalam menjalankan bisnis dan andai kau tidak menolak kerja sama denganku mungkin kau dan keluargamu masih bisa melihat matahari besok" ucap Bram dengan tersenyum misterius.
Didepan mansion yang cukup megah Grey mulai mengumpulkan beberapa anak buahnya untuk menjalankan misi malam ini yaitu menghabisi rekan kerja tuannya.
Dia pikir dia tidak perlu terlalu banyak membawa anak buah karena sepengetahuannya beberapa hari ini mansion Liston tidak dijaga dengan ketat tidak seperti biasanya mungkin mereka pikir tidak akan ada ancaman yang berbahaya.
...****************...
* Kediaman Mansion Liston
Dibelakang mansion beberapa orang dengan berpakaian hitam mengendap endap memasuki mansion Liston dengan membawa beberapa kompan yang berisi bahan bakar mereka mulai menyiram di setiap sudut rumah.
Sedangkan Grey menyerang di bagian depan rumah karena penjagaan yang tidak ketat memudahkan Grey untuk cepat menghabisinya.
Grey melangkahkan kakinya memasuki mansion
"Kumpulkan semua Maid" titah Grey
"Baik tuan" anak buah Grey
Setelah semua Maid terkumpul Grey memberikan pilihan pergi dari sini dan tutup mulut dengan semua kejadian yang terjadi malam ini atau mereka ikut mati bersama tuan mereka.
Jelas semua Maid memilih opsi pertama pergi dari sini dan menutup mulut mereka seakan akan mereka lebih memilih bisu dari pada harus mati detik ini juga.
Setelah membubarkan seluruh maid Grey melancarkan aksinya yaitu mulai membakar mansion dari mulai halaman belakang, dapur ruang tengah, dan kamar.
Grey melangkahkan kakinya menuju tangga, pas di tangga terakhir Grey melihat tuan rumah yang akan menjadi targetnya. Grey menyeringai tidak perlu repot repot mencari keberadaan tuan liston dia mendatangi malaikat mautnya sendiri.
"Siapa kau" teriak Frederic
"Syuuuuut kecilkan suaramu tuan, aku takut nanti anak dan istrimu terbangun" ucap Grey santai dan menyeringai
"Kau yang telah membakar mansion ku"? Ucap Frederic dengan emosi yang sudah ada diujung kepala
"Ya benar" jawab Grey masih santai
"Kurang ajar, aku tidak punya urusan denganmu atau dengan orang lain" ucap Frederic emosi
"Ya kau benar tuan kau tidak punya urusan denganku tapi tuanku mempunyai urusan denganmu" ucap Grey
"Siapa tuanmu" tanya Frederic
"Sebenarnya aku tidak mau memberitahukannya karena malam ini kau akan mati jadi aku akan dengan senang hati memberitahukannya tuan" ucap Grey tersenyum lebar
"Sialan kau!!" teriak Frederic yang akan melayangkan tinjunya kepada Grey
Tapi Grey lebih cepat menangkis setiap gerakan yang dilayangkan oleh Frederic. Grey yang melihat Frederic tidak fokus karena asap yang sudah mulai menghitam dia langsung memutarkan badannya lalu menendang wajah Frederik dan langsung memukulnya membabi buta.
Frederic yang terkulai lemas membuat Grey tersenyum puas. Grey menarik Frederic untuk dibawa ke hadapan istri dan juga anaknya, Ya Grey akan membunuh mereka bersamaan.
"Bawa aku menemui anak dan istrimu" titah Grey dengan mendorong Frederic untuk berjalan lebih dulu dan menodongkan pistol di kepalanya.
Setelah sampai di depan kamar, Frederic melihat istrinya sedang membantu anaknya keluar melalui jendela melihat itu hatinya sangat sakit.
"CEPAT PERGi DAN BAWA ZAMORA LARI!!!" ucap Frederic yang langsung ditembak setelah mengucapkan kata terakhirnya menyuruh anak dan istrinya menyelamatkan diri
Dor ..
Dor ..
Dor ..
"Hah sayang sekali tadinya aku akan memberitahukan siapa yang menyuruhku membunuh keluargamu tapi kau malah mati lebih dulu sebelum aku memberitahumu, baiklah tidak apa aku akan memberitahukannya kepada istrimu tercintamu saja" ucap Grey menyeringai
Grey mulai mendekati Ane, dan Ane yang terduduk lemas karena menyaksikan suaminya tewas ditembak oranglain secara perlahan mundur dengar air mata yang membanjiri pipinya.
Ane berbalik melihat putrinya yang ingin memasuki kamar kembali
"Lari sayang cepat lari!!!" Teriak Ane dengan terisak
Setelah Grey berada di jarak beberapa centi meter dengan Ane, Grey mengatakan sesuatu.
"Nyonya sesuai janjiku kepada suamimu aku akan memberitahukan siapa yang telah menyuruhku membunuh keluargamu" ucap Grey
"Siapa yang menyuruhmu melakukan ini siapa brengsek?" Tanya Ane dengan perasaan yang tak karuan
"O hoo nyonya dalam keadaan seperti ini kau masih bisa mengumpat" Grey
"Tapi tidak apa apa karena ini akan menjadi hari terakhir anda saya memaafkan mu nyonya" Grey tersenyum misterius dan memberitahukan siapa yang menyuruh membunuh keluarga Liston
"Bramana Listanto" ucap Grey
Deg
"Tidak...itu tidak mungkin" teriak Ane tidak percaya
"Tapi itu kenyataannya nyonya, dan ucapkan selamat tinggal pada dunia karena sebentar lagi anakmu juga akan menyusul kalian" ucap Grey menyeringai
"TIDAK JANGAN KAU SENTUH ANAKKU" teriak Ane yang di barengi dengan tembakan bertubi tubi di kepala hingga jantung
Dor ..
Dor ..
Dor ..
Setelah mengeksekusi sepasang suami istri itu Grey melihat gadis kecil diluar langsung memerintahkan anak buahnya untuk menangkap dan membunuhnya.
"Tangkap gadis kecil itu jangan biarkan dia lolos dan bunuh saja langsung bila perlu" titah Grey langsung meninggalkan rumah yang sudah hampir terbakar sepenuhnya itu
...****************...
* Mansion Abelard
"Sayang bagaimana anak ini masih tidak sadarkan diri" ucap Wilona khawatir
"Tenang honey, Sam bilang dia akan sadar kembali dia mengalami syok berat entah apa yang telah dialami gadis kecil ini" jawab Arshan menatap dalam gadis dihadapannya
Eungh ..
Tidak lama terdengar suara lenguhan dari gadis kecil yang terbaring itu.
"Kau sudah sadar nak" tanya Wilona yang langsung bergegas mendekati Zamora.
Sedangkan gadis yang ditanya langsung bangkit dan hendak menuju keluar pintu untuk kabur dari sana.
Ya Zamora masih belum bisa percaya kepada siapapun dia trauma berat dengan apa yang sudah dia alami.
Saat hendak menuju pintu Zamora langsung dipeluk dan ditenangkan oleh Arshan Abelard.
"Tenang kau ditempat yang aman" ucap Arshan dengan menepuk nepuk puncak kepalanya
kalimat menenangkan yang Arshan ucapkan bagaikan sihir untuk Zamora membuat Zamora langsung tenang dan menangis dengan tangisan yang menyayat hati. Wilona yang melihat Zamora menangis langsung mendekatinya dan membawa kembali ke ranjangnya.
"Kau harus istirahat nak kau belum pulih benar" ajak Wilona dan membaringkan kembali Zamora ke tempat tidur.
Sedangkan Zamora masih terus menangis, sepasang suami istri itu membiarkan Zamora menyelesaikan tangisannya membiarkan Zamora tenang lebih dulu lalu bercerita bila dia mau.
"Bagaimana kau sudah tenang?" Tanya Wilona dan Arshan hanya memperhatikan kedua wanita itu
Zamora hanya mengangguk
"Te..terimakasih nyonya, tuan sudah menolongku dan menampungku disini" ucap Zamora terbata dan menundukkan kepalanya
"Hey angkat kepalamu nak, aku tidak ingin kau berterimakasih dengan cara seperti itu" ucap Wilona
"Aku tidak punya uang kalo harus mengganti semua yang sudah nyonya dan tuan keluarkan untukku" jawab Zamora polos dan berkaca kaca
Sedangkan Arshan dan Wilona yang mendengar jawaban polos Zamora hanya tersenyum gemas dengan jawaban yang keluar dari bibir gadis ini
"Kau melihat kami kekurangan uang?" Tanya sarkas Arshan
Zamora yang mendengar pertanyaan itu langsung menggelengkan kepala. Melihat dari interior dan kamar yang Zamora tempati tidak mungkin ini rumah biasa bahkan hotel pun kalah mewahnya.
"Kalo begitu kau harus membagi semua bebanmu kepada kami, apa yang telah terjadi kepadamu?" Tanya Wilona, dia sangat prihatin dengan keadaan gadis kecil ini
Wilona mengingatkan kepada gadis kecilnya kalo anaknya masih hidup mungkin akan seumuran dengan gadis dihadapannya ini.
"Aku...aku" ucap Zamora yang masih bingung harus menceritakan hidupnya kepada orang asing atau lebih baik memendamnya.
Seakan mengerti dengan keadaan gadis ini arshan yang mengamati dari tadi langsung berbicara
"Tidak apa apa jika kamu masih belum bisa bercerita kepada kami yang bisa dibilang sebagai orang asing kami mengerti itu, jadi sebaiknya kau istirahat pulihkan badanmu" ucap Arshan sambil mengelus rambut gadis itu pelan
"Ayo honey biarkan gadis ini beristirahat" Arshan kembali berucap
Wilona hanya mengangguk pasrah
"Ayo" putus Wilona mengajak Arshan keluar kamar
Sebelum bangkit dari duduknya Zamora memegang tangan Wilona
"Tu...tunggu aku akan menceritakan tentang diriku dan semua yang telah terjadi" lanjut Zamora sambil menahan tangis
Sepasang suami istri itu saling melirik lalu mengangguk
"Baiklah nak sekarang ceritakan semua yang telah kau alami" putus Arshan
Sebelum bercerita Zamora memandang sepasang suami istri itu meyakinkan dirinya bahwa dirinya ditolong dengan orang yang tepat.
"Nama ku Zamora Liston putri dari Frederic Liston dan Ane Anastasya Liston ........." Zamora menceritakan semua asal usul keluarganya dan kejadian kejadian yang telah dialaminya saat malam berdarah itu terjadi tak terlewatkan satupun.
Wilona yang mendengar cerita Zamora langsung memeluknya dan menangis, sungguh malang nasib anak ini.
Sedangkan Arshan yang mendengar cerita Zamora langsung mengepalkan tangan, dia tau tentang keluarga Liston karena dia rekan bisnisnya. Sedangkan Zamora dia belum pernah bertemu sama sekali dengan gadis ini, karena Frederic belum sempat memperkenalkannya kepada publik.
Arshan tidak menyangka nasib keluarga teman bisnisnya bakal tragis seperti ini.
"Sayang aku ingin mora menjadi anak kita, apa boleh?" Tanya Wilona yang membuyarkan lamunan arshan
Arshan melihat Zamora dan Wilona silih berganti lalu mengangguk
"Kau boleh menganggap dia menjadi anak kita, tapi apakah Zamora mau menjadi anak kami?" Tanya Arshan
Zamora yang awalnya tertunduk langsung mengangkat kepalanya melihat Arshan
"Tuan anda telah menolong sayapun saya sudah sangat berterimakasih, apalagi kalian menganggap sebagai anak saya tidak tau lagi harus berterimakasih dengan cara apa tuan" ucap Zamora dengan mata berkaca kaca
"Kalo begitu Mora jangan panggil kami nyonya dan tuan tapi panggil kami sebagai momy dan daddy" ucap Wilona
Zamora mengangguk pertanda setuju
Wilona langsung memeluk Zamora dan dibalas dengan perasaan haru oleh Zamora.
Arshan yang melihat istrinya sangat bahagia mendapatkan seorang anak yang cantik dan menggemaskan merasakan hatinya menghangat setelah beberapa tahun yang lalu kecelakaan yang menewaskan bayi yang ada dalam kandungannya membuat Wilona divonis tidak memiliki anak lagi karena pengangkatan rahim.
"Ayo sayang kita biarkan Zamora beristirahat dia masih belum pulih" ajak Arshan
Wilona mengangguk
"Sayang istirahat ya, momy dan daddy akan keluar dulu. Ingat untuk memanggil kita momy dan daddy mulai sekarang" ucap Wilona
Zamora mendengar ucapan Wilona ibu angkatnya mulai sekarang tersenyum
"Baik momy daddy" ucap Zamora tersenyum
"Ayo honey" ajak Wilona dan Arshan mengikuti dari belakang.
Setelah pintu kamar tertutup Zamora mengepalkan tangannya dia bertekad akan membalaskan dendam terhadap kematian kedua orangtuanya
"Bramana listanto" ucap Zamora lirih sambil mengepalkan tangannya.
#bersambung
Mohon dukungannya untuk novel ini
divote ya guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Silvi Aulia
aku suka ceritanya Thor 😍
2023-07-25
1
Jen Nina
Aku sudah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu, thor.
2023-07-13
0
juan carlos vasquez paredes
Gak bisa berhenti membaca, cerita ini keren banget, semangat terus author!
2023-07-13
0