Sisa waktu selama berada di pesawat adalah penderitaan buatku. Aku tidak mencoba lagi. Tapi aku bersumpah, aku akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi. Bagaimana pun caranya. Aku harus melakukan sesuatu. Namanya, Jade Moon, mungkin cukup untuk mencari seluruh informasi tentang dia. Dan setelah itu, akan melakukan banyak cara untuk mendapatkannya. Setelah menyimpulkan begitu, aku bisa bernafas lega. Tapi masih sangat marah. Pada diriku sendiri. Aku tidak dapat menerima kenyataan bahwa ternyata aku tidak begitu berarti dalam hidup seseorang.
Tapi suasana hatiku berubah 180 derajat ketika bertemu dengannya lagi di dalam ruang kantorku. Di ruang kantorku! Hatiku rasanya mau loncat keluar. Bayangkan, langit seolah-olah membantuku, gadis itu diantarkan langsung ke dalam ruang kantorku. Aku bahkan belum menyusun rencana untuk memulai melacak dari namanya. Astaga!
Aku terpana. Beberapa saat lamanya aku mencoba berpijak pada realita itu. Dia berada persis di depanku. Noel memperkenalkannya sebagai utusan dari Gaia Wear. Seseorang dari Gaia Wear? Hahaha… Aku tertawa terbahak-bahak dalam hati. Tiba-tiba aku terbang ke langit ketujuh. Kali ini, aku yang berkuasa. Lihat saja. Dia bahkan tidak menyadari apa yang telah dia lakukan padaku kan? Aku akan menggunakan kekuasaanku untuk memberinya pelajaran. Semua jenis skenario beterbangan dalam kepalaku, 101 cara untuk menyeret dia ke duniaku. Dia harus tahu dengan siapa dia berurusan. Dan dia harus menyesali semua sikap arogan yang ditunjukkannya selama di dalam pesawat.
Dia berubah 180 derajat. Bukan gadis yang ku lihat tadi. Dia hanya seorang pegawai perusahaan yang bertopeng profesional. Aku menyimpulkan, pekerjaan itu pasti sangat penting baginya.
Aku bersikap sebagai Earnest yang berwibawa di awal-awal. Bagaimana pun juga aku punya kepentingan. Namun semua berubah ketika Gaia memberitahuku untuk menjaganya dengan baik karena Jade adalah miliknya. Aku bisa membayangkan apa yang terjadi antara mereka berdua. Hatiku bergemuruh. Tidak bisa terima sendainya dugaanku benar. Ku pakai kekuasaanku pada hari itu untuk memastikan. Dan dugaanku benar, mereka pacaran. Sisanya, aku berjuang untuk membuktikan apakah mereka pacaran karena murni suka sama suka, atau karena Gaia memakai kekuasaannya untuk membuat Jade tunduk pada maunya.
Harus ku akui, aku bertindak terlalu jauh. Jade bisa melakukan apapun demi pekerjaannya --aku berharap bukan begitu--. Insting liar mengambil alih akal sehatku dan tenggelam terlalu jauh dalam permainan yang ku ciptakan. Aku berhasil menidurinya.
Ku pikir proses selanjutnya akan mudah bagiku untuk memaksa dia jadi milikku. Tapi justru meninggalkan bekas luka terdalam di hatiku. Bukan hanya terlihat cuek dan tidak peduli, dia bahkan berhasil memberikan kesan bahwa aku sama sekali tidak berarti baginya. Earnest Lee yang belum pernah memiliki hubungan apa pun dengan perempuan, bertanya-tanya, apakah perempuan memang begitu? Aku bahkan sudah bersiap-siap jika dia marah dan menuntutku macam-macam. Setidaknya dalam interaksi itu, aku bisa melakukan sesuatu untuk semakin dekat dengannya. Tapi nihil. Dia meninggalkan kesan bahwa aku telah membeli kegadisannya untuk sebuah tanda tangan di atas proposal kerjasama.
Hal yang lebih menyakitkan lagi adalah, dia mungkin sangat terluka, tetapi tidak memiliki ekspresi yang tepat untuk mengatakannya. Bisa bayangkan telah menjadi orang bejat yang merusak hidup seseorang yang tidak bisa membela dirinya sendiri?
...
Setahun berlalu. Banyak hal yang ku lakukan dengan diam-diam selama kurun waktu itu. Mencari informasi detail tentang Jade dan melihatnya dari jauh. Namun tidak banyak yang bisa ku dapatkan. Catatan mengenai dirinya benar-benar tidak ditemukan sampai dia masuk ke SMP. Dia memperoleh sertifikat kelulusan dari SD melalui ujian khusus, mungkin karena diperlukan untuk mendaftar ke SMP. Dia hanya punya seorang nenek yang sudah meninggal ketika dia berusia 15 tahun, dan sejak itu dia hidup sebatang kara.
Saat itu aku mengerti mengapa dia bisa mempertahankan pekerjaannya segigih itu. Karena hanya itu yang dia miliki dan dia harus mempertahankannya. Aku pun akhirnya paham kenapa dia sangat memuja Gaia, meskipun, tetap saja aku membenci Gaia atas apa yang dia lakukan pada Jade.
Terlepas dari kehidupannya yang tidak biasa, aku tetap mencintainya. Selama setahun aku mencoba menguji berkali-kali, siapatau yang ku rasakan hanya nafsu belaka, tapi aku tidak bisa melupakannya. Aku pun mencari cara terbaik untuk memilikinya.
Dalam misi untuk menjaga dia dari jauh, aku menyimpulkan bahwa Jade adalah seorang gadis yang misterius. 90% ekspresi di wajahnya adalah mendung. 10% sisanya adalah ekspresi yang dia tunjukkan untuk profesinya. Aku mencoba menebak alasannya. Di salah satu kunjunganku ke Seoul, aku mengikuti dia seharian. Dia berkunjung ke sebuah gereja, duduk di bangku taman sepanjang sore. Dia duduk dan berdiri menatap teliti ke setiap wanita paruh baya yang lewat di sana. Apa mungkin dia merindukan neneknya? Tapi tatapannya dengan teliti ke arah wajah mereka bukan sesuatu yang biasa. Seolah-olah dia sedang mencoba mengenali mereka satu persatu. Dan kunjungannya ke sana bukan hanya sekali. Aku masih tidak mengerti mengapa. Tapi pasti ada alasannya.
Aku masuk ke dalam rumah dan melihat sekeliling, mencari keberadaannya. Ku temukan dia berbaring di sofa. Tidur? Aku mendekat, dan iya, dia sedang tidur pulas.
"Jade...?" Ku panggil namanya, mencoba membangunkan. Tidak ada Jawaban. Artinya dia tertidur lelap. Aku memperbaiki posisinya agar berbaring dengan baik dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Tubuhnya agak hangat. Demam ringan. Dia harusnya datang untuk mempresentasikan usulan desain dari Gaia Wear untuk koleksi musim semi yang akan datang, tapi biarlah. Mungkin setelah tidur, demamnya akan turun.
Ku ambil posisi duduk di atas meja agar bisa dengan leluasa menatap wajah teduhnya yang lelap. Bahkan saat tidur pun, aura wajahnya mendung. Namun kecantikannya tetap paripurna. Menunjukkan kesan sedingin es. Ku nikmati pemandangan indah yang menakjubkan itu. Aku tidak menyadari, air mata menetes di pipiku. Ketika dia diberi nama Jade, batu berharga, itu pasti karena dia sangat berharga dan terselip doa agar dia sekuat itu. Tapi apa yang telah ku lakukan padanya? Aku menghancurkannya karena egoku. Namun dia masih Jade, menjalani hidupnya dengan polos. Aku seharusnya berada di penjara untuk menjalani hukuman karena kejatahan yang sudah ku lakukan.
"Aku benar-benar minta maaf Jade…" Ku tumpahkan rasa bersalahku lewat air mata. Berharap rasa bersalah itu luruh dan hilang. Selama beberapa saat, ku biarkan diriku menjadi bocah cengeng. Sambil memandangi wajahnya yang menenangkan bagiku. Dia adalah malaikat yang dikirim ke dalam rumahku. Dan fakta bahwa aku telah melakukan hal buruk padanya, menampar harga diriku cukup kuat, rasanya sakit. Tapi aku bertekad, akan ku pakai waktu sejak detik itu untuk menebus dosaku dan menjaganya.
...
Aku menuju ruang kerja dan memeriksa semua file yang dikirim oleh Gaia dari malam sebelumnya. Semua file itu seharusnya dipresentasikan oleh Jade pada hari itu. Sama seperti dulu, file pt yang disusunnya dibuat dengan rapi dan mudah dimengerti. Ku putuskan untuk menangani semuanya sendiri. Karena sepertinya dia tidak akan bangun dalam waktu dekat. Sementara dia hanya boleh pulang jika koordinasi persiapan koleksi musim semi selesai dilakukan dengan semua divisi terkait di Earnest Crorps. Setelah berhasil mengkoordinasikan ke semua divisi ku, tutup laptop. Sudah saatnya makan siang. Sarapan yang ku rencanakan terlewat begitu saja, tapi makan siang sangat penting dan tidak boleh terlewat.
Aku berjalan ke ruang tamu. Dia masih lelap. Aku tidak bisa berhenti tersenyum melihat pemandangan itu. Hatiku dipenuhi dengan kehangatan. Dunia rasanya milikku sendiri ketika melihat dia berada di rumahku dan merasa nyaman. Aku berharap itu akan terus terjadi, melihat dia tidur dengan nyaman di rumahku, kalau bisa seumur hidup.
Kenapa hanya berharap? Jadikan lah. Buat jadi kenyataan. Ku tantang diriku. Dan perasaanku menggebu-gebu luar biasa. Iya, aku tidak akan pernah membiarkan dia pergi. Detik itu juga, sebuah ide tercetus. Aku akan menggunakan dua hari itu untuk mencapai tujuanku. Tuhan tolong, berpihaklah padaku. Dia harus jadi milikku.
Setelah mengikrarkan keputusan itu, aku kembali duduk di atas meja. Memandangi wajahnya. Sambil menghayal, betapa indahnya hidupku jika dia jadi nyonya rumah. Bagaimana jika ku berikan nama belakangku untuk melengkapi namanya? Jadi Jade Lee. kedengarannya bagus. Aku senyum-senyum sendiri.
Dalam semua sertifikat penting miliknya, nama yang tertera hanya Jade, tanpa nama belakang. Entah dari mana dia mendapatkan ide untuk menambahkan Moon di belakang namanya? Pikir-pikir, jika dia adalah orang Korea asli, kenapa tidak punya nama belakang? Ku perhatikan wajahnya lebih detail, dia bukan orang Korea murni. Tunggu, apakah dia operasi plastik? Ku telusuri garis wajahnya dan semua fitur wajahnya dengan seksama. Sepertinya tidak.
Siapa kamu Jade? Apa yang kau sembunyikan jauh di lubuk hatimu? Apa yang terjadi dengan hidupmu? Mengapa kita baru bertemu sekarang? Dan banyak pertanyaan lainnya yang memenuhi kepalaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments