( Bab 2 )

California

Di Ruang Kerja Jennifer

"Kau tenang saja, bayarannya pasti mahal. Jika tidak mahal mana mungkin aku menerima tawaran pekerjaan ini," ujar Jennifer.

Mendengar perkataan Jennifer langsung saja membuat mata Ara berbinar-binar. Apalagi uang yang akan dia dapatkan pasti akan sangat banyak. Tak ayal, banyak sekali model lain yang sangat iri dan membenci padanya di karenakan dia selalu mendapatkan job.

Bahkan bayaran yang dia dapatkan sangatlah banyak di bandingkan dengan model lain yang lebih dulu berkecimpung di dunia pemodelan.

Sedangkan dia yang baru masuk dunia model saja langsung terkenal hingga menjadi model Internasional dengan bayaran yang sangat fantastis. Inilah yang mengakibatkan model lain sangat iri dan benci pada keberuntungan Arrabella. Banyak dari mereka yang sudah menjebak Ara agar karir yang sedang melejit itu hancur. Tapi sayang, usaha mereka tidak membuahkan hasil.

Bukan Ara yang hancur melainkan mereka hingga sampai saat ini mereka tidak lagi bisa menampakkan wajahnya ke hadapan publik saat Ara dengan kejamnya membongkar aib mereka di media sosial. Karena kejadian itu sehingga para model lain tidak berani mengusik Arrabella demi karir mereka agar tidak di hancurkan olehnya.

Mereka tidak tahu siapa Ara sebenarnya, karena dia sengaja menutupi indentitas aslinya agar orang-orang tidak mengatakan kalau dia bisa menjadi model dan artis terkenal karena nama belakang ayahnya. Hanya perusahaan tempat dia bekerja yang tahu siapa Ara sebenarnya. Walaupun begitu, pemilik perusahaan itu tetap tidak akan pilih kasih sesuai keinginan Ara agar tidak membedakan antara dirinya dengan model lain.

"Ihhh, pusing pala Ara..."

"Tidak salah aku menjadikan kamu sebagai manajer ku. Karena kamu selalu dapat di andalkan," ujar Ara seraya terkekeh. Sedangkan Jennifer hanya dapat memutar bola matanya malas saat mendengar perkataan Ara.

"Tentu saja aku akan selalu bisa di andalkan karena ini juga demi kelangsungan hidupku. Jika saja aku melakukan kesalahan pasti kamu akan langsung memecat aku tanpa perasaan sedikit pun," ujar Jennifer seraya menyindir Ara.

"Ihhh, pusing pala Ara..."

"Mana mungkin aku memecat teman baikku sendiri. Jika kamu melakukan kesalahan palingan aku akan memberikan kamu hukuman tanpa perlu memecat kamu. Karena hanya kamu yang betah menjadi manajer ku, sedangkan manajer yang dulu pada mengundurkan diri. Entah apa kesalahan yang aku perbuat sehingga mereka pada mengundurkan diri menjadi manajer aku," ujar Ara tanpa merasa bersalah sedikitpun. Padahal karena ulahnya lah mereka pada takut dan akhirnya mengundurkan diri menjadi manajer nya.

"Jika kamu tidak menghukum mereka dengan memotong gaji mereka setiap kali melakukan kesalahan pasti mereka tidak akan mengundurkan diri menjadi manajer kamu. Hanya aku yang betah menjadi manajer kamu karena aku bisa mengancam kamu balik apabila kamu memotong gajiku jika aku melakukan kesalahan," ujar Jennifer seraya mengingatkan temannya atas kesalahan yang dia lakukan pada manager-managernya terdahulu.

"Ihhh, pusing pala Ara..."

"Kenapa kamu masih saja mengatakan kata-kata itu, padahal kamu sekarang bukan lagi anak kecil?" Jennifer tidak habis pikir dengan temannya ini, dari kecil hingga dewasa masih saja bicara seperti itu. Apa dia tidak bosan bicara seperti itu? Dia saja yang mendengarnya merasa bosan begitupun orang lain pasti akan berpikir yang sama dengan nya.

"Kau tahu Jen? Karena aku sering mengucapkan perkataan itu makanya aku bisa menjadi orang sukses seperti ini," ujar Ara yang menganggap dirinya menjadi orang sukses gara-gara bicara seperti itu. Padahal dia bisa menjadi orang sukses karena emang dia memiliki bakat di bidang model. Jika tidak memiliki bakat, mana mungkin dia bisa sukses seperti ini. Kecuali dia mengunakan kekuasaan ayahnya baru dia bisa menjadi orang sukses.

Jennifer yang mendengar perkataan Ara hanya dapat memutar matanya malas. Percuma dia berdebat dengan temannya yang ada dia akan emosi setiap mendengar perkataan temannya. Makanya dia lebih baik diam dan melupakan pembahasan tadi, dari pada dia di bikin emosi oleh Ara.

Indonesia

Sementara itu di negara lain yaitu Indonesia terlihat seorang pria yang sangat tampan yang berjalan dengan langkah tegap dan terlihat asisten pribadinya mengikuti di belakangnya untuk memasuki perusahaan yang sejak lama dia bangun dengan jerih payahnya sendiri dan sekarang sudah menjadi perusahaan yang sangat besar di bandingkan perusahaan lain yang ada di Indonesia.

Pria tampan dengan jas super mahal berwarna hitam dan kacamata hitam yang melekat di matanya itu membuatnya terlihat berwibawa. Laki-laki ini memiliki kulit putih, wajahnya sangat tegas dan dingin sehingga para karyawan di sana sangat takut jika berhadapan dengan atasan mereka.

Karena mereka sangat tahu atasan mereka bukan laki-laki mata keranjang yang akan tergoda dengan rayuan mereka. Tak ayal sudah banyak perempuan yang sudah mencoba merayu atasan mereka. Tapi tidak ada satupun yang berhasil, yang ada mereka malah kehilangan pekerjaan gara-gara merayunya. Walaupun mereka sangat menyukai atasannya tetapi mereka hanya bisa melihat dari jauh tanpa berani mendekat.

"Bos kita benar-benar tampan, lihatlah dia pasti sangat hot di ranjang. Andai aku bisa menjadi teman tidurnya, beruntungnya aku." Lihatlah karyawan nya, demi bisa mendekati atasannya dia rela menyerahkan tubuhnya untuk di nikmati oleh atasannya. Sungguh, pemikiran yang dangkal dan tidak patut untuk di tiru.

"Siapa juga yang mau tidur dengan wanita yang mirip monkey, yang ada bos kita langsung kabur saat melihat wajah kamu itu," ujar temannya seraya mengejek.

"Dasar teman kurang ajar, tega sekali kamu menyebutku mirip monkey. Orang wajahku sangat cantik seperti ini." Dia sangat kesal saat mendengar perkataan temannya yang menyebut dia mirip monkey padahal wajahnya sangat cantik walaupun dia kalah cantik di bandingkan model internasional seperti Arrabella Anastasya Lemos.

"Apa tuan Axton gay? Karena selama ini kan bos kita tidak pernah terlihat bersama dengan wanita, yang ada kemana pun tuan pergi selalu bersama dengan tuan Marcel."

"Apa jangan-jangan mereka pacaran?" tanya karyawan yang bekerja di perusahaan Axton dengan penasaran.

"Jangan bicara sembarangan, kalau sampai ketahuan kamu menuduh tuan Axton gay, bisa habis kamu. Lagian pria hot dan gagah seperti itu mana mungkin gay," ujar temannya seraya mengingatkan agar tidak berbicara sembarangan tentang atasan mereka. Karena dia sangat takut jika sampai di pecat dari perusahaan ini.

Mendengar perkataan temannya membuat dia sangat takut dan akhirnya mereka kembali pada pekerjaannya masing-masing. Mereka sangat tahu bagaimana sifat atasan mereka jika sedang marah itu benar-benar sangat menyeramkan. Sementara itu, laki-laki tampan yang merupakan bos dan asisten pribadinya itu memasuki lift khusus CEO menuju lantai 47 tempat ruangan CEO berada.

Bersambung...

🌿🌼🌼||||🌼🌼||||🌼🌼||||🌼🌼||||🌼🌼🌿

Terpopuler

Comments

Faa Suek

Faa Suek

lanjut

2023-08-20

0

Mila Rauzah

Mila Rauzah

lanjutkan

2023-08-11

0

Nelza Ulfa yani

Nelza Ulfa yani

bagus Thor semangat

2023-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 ( Bab 1 )
2 ( Bab 2 )
3 ( Bab 3 )
4 ( Bab 4 )
5 ( Bab 5 )
6 ( Bab 6 )
7 ( Bab 7 )
8 ( Bab 8 )
9 ( Bab 9 )
10 ( Bab 10 )
11 ( Bab 11 )
12 ( Bab 12 )
13 ( Bab 13 )
14 ( Bab 14 )
15 ( Bab 15 )
16 ( Bab 16 )
17 ( Bab 17 )
18 ( Bab 18 )
19 ( Bab 19 )
20 ( Bab 20 )
21 ( Bab 21 )
22 ( Bab 22 )
23 ( Bab 23 )
24 ( Bab 24 )
25 ( Bab 25 )
26 ( Bab 26 )
27 ( Bab 27 )
28 ( Bab 28 )
29 ( Bab 29 )
30 ( Bab 30 )
31 ( Bab 31 )
32 ( Bab 32 )
33 ( Bab 33 )
34 ( Bab 34 )
35 ( Bab 35 )
36 ( Bab 36 )
37 ( Bab 37 )
38 ( Bab 38 )
39 ( Bab 39 )
40 ( Bab 40 )
41 ( Bab 41 )
42 ( Bab 42 )
43 (Bab 43 )
44 ( Bab 44 )
45 ( Bab 45 )
46 ( Bab 46 )
47 ( Bab 47 )
48 ( Bab 48 )
49 ( Bab 49 )
50 ( Bab 50 )
51 ( Bab 51 )
52 ( Bab 52 )
53 ( Bab 53 )
54 ( Bab 54)
55 ( Bab 55 )
56 ( Bab 56 )
57 ( Bab 57 )
58 ( Bab 58 )
59 ( Bab 59 )
60 ( Bab 60 )
61 ( Bab 61 )
62 ( Bab 62 )
63 ( Bab 63 )
64 ( Bab 64 )
65 ( Bab 65 )
66 ( Bab 66 )
67 ( Bab 67 )
68 ( Bab 68 )
69 ( Bab 69 )
70 ( Bab 70 )
71 ( Bab 71 )
72 ( Bab 72 )
73 ( Bab 73 )
74 ( Bab 74 )
75 ( Bab 75 )
76 ( Bab 76 )
77 ( Bab 77 )
78 ( Bab 78 )
79 ( Bab 79 )
80 ( Bab 80 )
81 ( Bab 81 )
82 ( Bab 82 )
83 ( Bab 83 )
84 ( Bab 84 )
85 ( Bab 85 )
86 ( Bab 86 )
87 ( Bab 87 )
88 ( Bab 88 )
89 ( Bab 89 )
90 ( Bab 90 )
91 ( Bab 91 )
92 ( Bab 92 )
93 ( Bab 93 )
94 ( Bab 94 )
95 ( Bab 95 )
96 ( Bab 96 )
97 ( Bab 97 )
Episodes

Updated 97 Episodes

1
( Bab 1 )
2
( Bab 2 )
3
( Bab 3 )
4
( Bab 4 )
5
( Bab 5 )
6
( Bab 6 )
7
( Bab 7 )
8
( Bab 8 )
9
( Bab 9 )
10
( Bab 10 )
11
( Bab 11 )
12
( Bab 12 )
13
( Bab 13 )
14
( Bab 14 )
15
( Bab 15 )
16
( Bab 16 )
17
( Bab 17 )
18
( Bab 18 )
19
( Bab 19 )
20
( Bab 20 )
21
( Bab 21 )
22
( Bab 22 )
23
( Bab 23 )
24
( Bab 24 )
25
( Bab 25 )
26
( Bab 26 )
27
( Bab 27 )
28
( Bab 28 )
29
( Bab 29 )
30
( Bab 30 )
31
( Bab 31 )
32
( Bab 32 )
33
( Bab 33 )
34
( Bab 34 )
35
( Bab 35 )
36
( Bab 36 )
37
( Bab 37 )
38
( Bab 38 )
39
( Bab 39 )
40
( Bab 40 )
41
( Bab 41 )
42
( Bab 42 )
43
(Bab 43 )
44
( Bab 44 )
45
( Bab 45 )
46
( Bab 46 )
47
( Bab 47 )
48
( Bab 48 )
49
( Bab 49 )
50
( Bab 50 )
51
( Bab 51 )
52
( Bab 52 )
53
( Bab 53 )
54
( Bab 54)
55
( Bab 55 )
56
( Bab 56 )
57
( Bab 57 )
58
( Bab 58 )
59
( Bab 59 )
60
( Bab 60 )
61
( Bab 61 )
62
( Bab 62 )
63
( Bab 63 )
64
( Bab 64 )
65
( Bab 65 )
66
( Bab 66 )
67
( Bab 67 )
68
( Bab 68 )
69
( Bab 69 )
70
( Bab 70 )
71
( Bab 71 )
72
( Bab 72 )
73
( Bab 73 )
74
( Bab 74 )
75
( Bab 75 )
76
( Bab 76 )
77
( Bab 77 )
78
( Bab 78 )
79
( Bab 79 )
80
( Bab 80 )
81
( Bab 81 )
82
( Bab 82 )
83
( Bab 83 )
84
( Bab 84 )
85
( Bab 85 )
86
( Bab 86 )
87
( Bab 87 )
88
( Bab 88 )
89
( Bab 89 )
90
( Bab 90 )
91
( Bab 91 )
92
( Bab 92 )
93
( Bab 93 )
94
( Bab 94 )
95
( Bab 95 )
96
( Bab 96 )
97
( Bab 97 )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!