BAB 3

"Tok! Tok! Tok!"

Denis dan Julia terkejut mendengar suara ketukan pintu itu, mereka langsung terdiam.

"Tok! Tok! Tok!" Suara ketukan pintu itu kembali terdengar. Denis melepaskan Julia. Julia mengenakan kembali celananya dengan baik.

"Temui orang itu! Jangan membiarkannya masuk!" perintah Denis dengan suara berbisik.

"Kalau orang itu memaksa masuk, aku akan membunuhnya!" ancam Denis sambil mengambil pisau dapur milik Julia. Julia hanya menganggukkan kepalanya. Julia merapikan pakaiannya dan menghapus sisa air mata di pipinya lalu bergegas menuju pintu. Julia membuka sedikit pintu rumah sewanya itu.

"Andro!" seru Julia terkejut ketika melihat Andro berdiri di balik pintu, ia tidak menyangka kalau Andro yang mengetuk pintu rumahnya itu. Sejenak Andro hanya menatapnya seperti sedang memperhatikan keadaannya.

"Ada apa?" tanya Julia.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Andro. Julia menatap kedua mata Andro dengan seksama, sejujurnya ia berharap kalau Andro mengerti keadaan yang sebenarnya, tapi akhirnya Julia memutuskan untuk menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lembut.

"Aku melihat seorang pria menerobos masuk ke dalam rumahmu." ungkap Andro. Julia tersentak, ingin sekali ia mengiyakan perkataan Andro itu tapi Denis sudah berdiri di belakang pintu dengan sebilah pisau dapur.

"Tidak! Tidak ada yang menerobos masuk ke sini." Julia berbohong, tapi Andro menatapnya dengan tatapan curiga.

"Tapi tadi aku benar-benar melihat..."

"Tidak ada orang lain di rumah ini selain aku!" tegas Julia. Andro menghela nafasnya perlahan.

"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu!" pamit Andro. Andro hendak melangkah meninggalkan Julia, jantung Julia berdebar lebih kencang dari sebelumnya, ia takut kalau Andro benar-benar pergi dan Denis akan melakukan perlakuan bejatnya kembali kepada dirinya.

...

"Aku melihat seorang pria menerobos masuk ke dalam rumahmu." ungkap Andro. Ia memperhatikan keadaan Julia yang terlihat sedikit berantakan, matanya pun terlihat sembab.

"Tidak! Tidak ada yang menerobos masuk ke sini." bantah Julia. Andro terkejut, sangat jelas tadi dia melihat seorang pria masuk ke dalam rumah itu. Andro merasa kalau Julia berbohong.

"Tapi tadi aku benar-benar melihat..."

"Tidak ada orang lain di rumah ini selain aku!" Julia memotong ucapan Andro. Andro sedikit terkejut dengan sikap Julia yang memotong ucapannya itu.

"Dia menyembunyikannya!" ucap Andro dalam hati.

"Sudah kubilang untuk tidak mencampuri urusan orang lain!" sesal Andro dalam hati. Andro menghela nafasnya perlahan.

"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu!" pamit Andro akhirnya. Ia hendak melangkah meninggalkan Julia tapi entah mengapa ia masih merasa ada yang janggal. Dengan berat akhirnya Andro melangkah, tapi tiba-tiba saja tangan kiri Julia menangkap tangan kanannya. Andro tersentak. Kedua mata Julia menatap kedua matanya dengan seksama. Julia tidak mengatakan apapun, tapi tangannya menggenggam tangan Andro dengan sangat erat seakan melarang dirinya untuk pergi.

"Apa yang diinginkannya?" tanya Andro dalam hati. Sejenak mereka hanya saling menatap.

"Apa ada..." Andro hendak bertanya 'apakah ada seseorang di dalam rumahnya?' kepada Julia tapi belum sempat Andro menyelesaikan pertanyaannya itu, Julia sudah menggelengkan kepalanya, tapi ia masih saja terus menggenggam tangan Andro.

"Pasti ada sesuatu di dalam rumahnya!" terka Andro dalam hati.

"Bisakah kamu menemaniku berkeliling sebentar?" Akhirnya Andro melemparkan ajakan kepada Julia, seketika ekspresi wajah Julia berubah, ia terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya.

"Sebenarnya aku sedikit sibuk malam ini, tapi kalau hanya sebentar aku bisa!" seru Julia. Suaranya terdengar lebih keras dari sebelumnya.

"Sepertinya dia ingin seseorang mendengarnya." batin Andro.

"Kamu tunggu sini, aku akan mengambil dompet dan ponselku sebentar!" ucap Julia. Andro menganggukkan kepalanya. Julia masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu rumahnya itu dengan rapat membuat Andro semakin yakin kalau ada orang lain selain Julia di dalam rumah itu.

...

"Kamu tunggu sini, aku akan mengambil dompet dan ponselku sebentar!" ucap Julia. Julia menutup pintu rumahnya dengan rapat.

"Mau ke mana kau?" tanya Denis dengan suara berbisik agar Andro tidak mendengar suaranya.

"Aku akan menemaninya berkeliling sebentar!" jawab Julia dengan suara berbisik juga.

"Tidak! Kamu tidak boleh pergi!" tegas Denis.

"Kalau aku tidak pergi dengannya, dia akan curiga kalau kamu ada di sini juga!" tukas Denis. Denis menatap Julia dengan tatapan tajam.

"Aku hanya akan pergi sebentar!" ucap Julia.

"Cepat kembali! Urusan kita belum selesai!" ucap Denis. Julia menganggukkan kepalanya.

"Kalau kamu tidak segera kembali, aku akan mencari dan membunuhmu!" ancam Denis. Julia kembali menganggukkan kepalanya, lalu segera mengambil tasnya yang berisi dompet serta ponsel miliknya.

...

Andro tidak memiliki arah dan tujuan ke mana ia harus membawa Julia karena ia tidak merencanakan semua ini sebelumnya. Akhirnya Andro membawa Julia ke sebuah bukit tempat biasa orang-orang berkumpul untuk menikmati pemandangan kota dari ketinggian, tapi karena itu sudah larut malam, hanya ada mereka berdua. Andro dan Julia duduk di salah satu kursi taman yang ada di sana.

"Ada orang lain di rumahmu?" tanya Andro tanpa basa-basi. Julia tersentak, ia terdiam sejenak sambil menatap Andro lalu sebuah senyuman lembut merekah di bibir tipisnya. Sambil tersenyum, ia menganggukkan kepalanya.

"Mengapa kamu tidak bilang saja padaku tadi?" tanya Andro lagi.

"Aku takut kalian akan berkelahi di sana!" jawab Julia polos.

"Mengapa kamu takut?" tanya Andro. Julia menatap kedua mata mata Andro dengan seksama.

"Kau pikir aku akan kalah semudah itu dari bajingan sepertinya?!" tukas Andro.

"Aku sudah lelah berpindah-pindah!" ungkap Julia.

"Kalau kalian berkelahi di sana, kalian akan membuat kegaduhan, dan aku akan di usir lagi." lanjutnya. Andro terdiam. Seketika suasana di antara mereka menjadi sangat hening karena tidak ada satupun dari mereka yang berkata-kata lagi.

"Maaf aku sudah merepotkanmu seperti ini, tapi terima kasih!" ucap Julia memecah keheningan. Andro menoleh dan memandangi wajah Julia, Julia tersenyum manis pada Andro.

"Kalau kamu mau pergi, tidak apa-apa, pergi saja!" ucap Julia lagi.

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Andro.

"Em.. mungkin aku akan tinggal di sini sampai pagi lalu kembali ke tempat tinggalku kalau orang itu sudah pergi." terang Julia. Lagi-lagi Julia tersenyum, tapi senyumannya kali itu terlihat sangat menyedihkan bagi Andro.

"Tenang saja, aku sudah terbiasa sepanjang malam di luar rumah!" ucap Julia meyakinkan Andro. Julia kembali melemparkan senyuman ceria kepada Andro.

"Berhentilah tersenyum!" tegur Andro tiba-tiba. Dengan tatapan dinginnya, ia menatap kedua mata Julia dengan seksama. Julia tersentak, seketika senyuman di wajahnya menghilang.

"Aku tidak ingin ikut campur dengan masalah hidupmu, tapi setidaknya jangan tersenyum kalau memang kamu tidak ingin tersenyum!" ucap Andro.

"Apa salahnya kamu menangis atau marah ketika ada yang berbuat jahat padamu?!" lanjutnya. Julia terdiam terpaku.

"Kalau aku menangis atau marah, apa akan ada yang peduli?" ucap Julia balik bertanya.

"Apa kamu memerlukan kepedulian dari orang lain?" tukas Andro.

"Apa pentingnya perhatian dari orang lain, yang bisa mengubah takdirmu adalah dirimu sendiri." ucap Andro.

"Sayangi jiwamu sendiri, jangan memaksanya untuk mengikuti keinginanmu!" tambah Andro. Seketika air mata Julia mengalir ke pipinya, dengan cepat tangan Julia bergerak hendak menghapus dan menghentikan air matanya itu tapi Andro meraih tangan itu dan menahannya.

"Biarkan saja!" ucap Andro dengan suara berbisik, saat itu juga tangis Julia pecah. Emosi yang dipendamnya selama ini tercurah dalam setiap tetesan air matanya. Andro menggenggam tangan Julia dengan erat.

...

Terpopuler

Comments

noname

noname

semangat update kak, penasaran sama critanya

2023-07-22

1

noname

noname

seneng banget kalau cwok peka kayak gini

2023-07-22

1

noname

noname

untung peka

2023-07-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!