Eps.5

"Ayo nongkrong di tempat biasa",ajak Vio, sahabat dekat Jefri.

Mengenakan helm yang ia miliki,"Lihat saja nanti",

"Lu harus datang Jef, tidak ada lu tidak asik lahh",ucap Kris.

Jefri hanya membalas dengan senyum tipis sebelum akhir ia menyalahkan mesin motor dan berlalu pergi duluan dengan tangan kiri terangkat memberikan kode pamit pulang duluan pada kelima teman-teman nya.

Mendorong kasar bahu Kris kasar,"Anjing bang**sat!!Jefri tadi senyum ke gue",terkejut Vio.

"Bahaya CK, Jefri sakit??",Dion, Kris, Bima, Satria bersamaan tidak kala terkejut dengan Vio.

Playboy dingin itu baru saja tersenyum setelah entah kenapa terakhir kali ia tersenyum. Tentu membuat teman-teman terdekat tidak terkecuali Vio yang paling dekat dengan nya terkejut.

Sudahi lebay mu mari lanjutkan...

Jefri kembali ke sekolah Alin untuk menjemput Alin tentunya. Saat itu sekolah sudah tidak terlalu ramai, walaupun ia tau dirinya terlambat Jefri tetap terdiam menunggu. Ia rogoh jasnya bermaksud mencari ponsel untuk menghubungi Alin. Namun sebelum hal itu terjadi tiba-tiba ada sekelompok pemuda mengerumuni motornya.

"Besar juga nyali lu",ucap seorang siswa laki-laki yang berdiri tepat di depan motor Jefri terparkir.

Jefri di bawa pergi paksa oleh kelompok pemuda ini dari area pekarangan sekolahan. Tanpa adanya perlawanan sedikitpun dari Jefri. Jefri sempat marah saat motornya di tendang. Namun itu urung saat laki-laki tadi menyuruh rekannya berhenti. Di saat itulah Jefri tidak lagi melakukan perlawanan apapun, ia menurut ikut mereka yang tidak tau akan membawa dirinya ke mana.

++++++

"Al",panggil mama Alin."Gimana sudah bisa di hubungi?".

Alin menggeleng ringan,"Belum Ma, bodoamat lah gue mau nginep di sini aja".

"Al...".

"Dia suami mu Al, kamu harus menghormatinya seperti bagaimana suami mu menghormati mu",tutur ibu Alin, yang di balas Alin dengan helaan nafas panjang berat di barengi berjalan kembali duduk di kursi teras rumahnya untuk menghubungi Jefri di seberang sana beberapa kali lagi sampai mendapatkan balasan.

Setelah sekian lama tidak ada balasan. Alin sampai sangat-sangat kesal. Alin justru melihat motor Jefri dari kejauhan berjalan memasuki halaman depan rumahnya.

Bergegas beranjak dari tempat duduk nya dan menghampiri Jefri,"Lu habis dari mana?",tanya Alin yang melihat betapa kacaunya pakaian seragam sekolah yang Jefri kenakan. Apalagi dengan luka sobek dan memar di sudut bibir Jefri.

"Nanti gue jelasin, ayo pulang sekarang Al. Gue tidak enak kalau mama atau papa mu tau",kata Jefri langsung tode poin.

"Okey, bentar",Alin kembali ke teras rumahnya mengambil tas. Ia masuk ke dalam rumahnya dengan kekuatan petir dan minim attitude. Alin berteriak pamit kepada mama nya yang ada di dalam rumah untuk pulang.

"MAH PAH GUE PULANG!!!",

Mama Alin keluar rumah. Syukurlah saat itu Jefri sudah mengenakan helm jadi beliau tidak terlalu menaruh curiga pada Jefri. Selesai berpamitan dengan baik, ia mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan rumah Alin.

"Habis berkelahi dengan siapa?",tanya Alin yang saat ini sudah sibuk mengobati luka di sudut bibir dan pelipis kepala Jefri.

Jefri hanya terdiam hanya sesekali merintih kesakitan merasakan perih lukanya saat di bersihkan.

Menekan plaster luka di pelipis kepala Jefri,"Kalau di tanya di jawab be**go",kesal Alin.

"Aatss....sakit anjing",mengelus pelipis kepalanya yang sudah di plaster.

Beranjak dari tempat duduk nya,"Cepat ganti pakaian lu, biar gue cuci",kata Alin bernada ketus meninggalkan ruang keluarga ini.

Jefri beranjak dari tempat duduk berjalan pergi ke kamar tidur, sesaat kemudian ia kembali keluar kamar yang langsung di kagetkan dengan kehadiran Alin berdiri tepat di depan pintu kamar. Alin langsung mengambil pakaian kotor yang Jefri bawa. Dan kembali meninggalkan Jefri dengan raut wajah jutek kesal.

Sudah ada keinginan untuk menyusul Alin ke belakang, tapi Jefri urungkan di kala ada panggilan telfon yang masuk ke dalam ponselnya. Ia bergegas pergi ke ruang keluarga untuk mengangkat panggilan itu.

Panggilan yang terlihat sangat penting itu membuat Jefri sedikit merendahkan nada bicaranya, ia berbicara tenang namun terdengar tetap tegas di seberang sini.

Hingga selesainya mengakhiri panggilan telfon itu, ia berlalu menyusul Alin ke ruang belakang. Menghampiri Alin yang tengah sibuk membuat makan malam ala kadarnya.

"Di sekolah lu, ada yang suka dengan lu?",tanya Jefri yang tengah di sibukkan membuat kopi sendiri tanpa menyuruh Alin yang sibuk membuat makanan.

"Ada",

"Siapa?",

"Tau, gue males nyebut namanya",

".......".

"Lu tadi berkelahi dengan siapa?",

"Temen".

"........".

"Besok hari Jum'at lu tidak perlu jemput gue",menjedah kalimatnya,"Gue mau langsung pergi belanja kebutuhan rumah banyak yang habis".

Jefri sudah duduk tenang menikmati kopi buatan nya,"Gue antar",

"Lu tidak solat Jum'at?",

"Tidak",

Menyipitkan kelopak mata,"Islam KTP",ketus Alin menaruh sepiring mie instan di atas meja. Dan duduk di depan Jefri.

Menampik tangan Jefri yang hendak mengambil salah satu garpu di atas piring."Ambil piring dulu",

"Apa salahnya satu piring?Dan daripada cuci piring banyak lebih baik pakai ini saja",

"CK".

"Lu tidak mau?",

Menatap dengan tatapan datar. Alin memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Yang hanya mendapatkan balasan senyum tipis sangat tipis dari Jefri.

Next.......

"Jef",

"Hemm?",

"Nanti pulang jam berapa?",

"Lu takut di rumah sendirian?",Jefri yang bertanya balik pada Alin.

"Tidak, tapi lu besok kan masih sekolah. Kata mama kuuu...tidak baik....",terdiam saat Jefri mengelus lembut ubun-ubun kepalanya."Gue hanya sebentar Al, bye".

Jefri meninggalkan rumahnya, meninggalkan Alin seorang diri berdiri mematung di samping rak sepatu. Menatap pintu apartemen yang berlahan-lahan tertutup dengan sendirinya, hingga akhir terkunci secara otomatis.

"Gue sebenernya takut be**go!!Dasar tidak peka, gue baru saja nonton film horor",gumam Alin berjalan menjauhi pintu utama.

Alin berlari kecil memasuki ruang kamarnya, namun belum beberapa lama ia duduk di atas tempat tidur. Tiba-tiba suara guntur menggelegar di luar sana. Sampai kilatan cahaya itu menembus gorden tebal yang tertutup rapat ini.

Awalnya Alin tetap tenang-tenang saja, menyibukkan diri menonton video-video lucu di ponselnya. Sebelum akhir kilatan petir bergema keras.

Durkkk......Alin langsung meloncat dari atas tempat tidurnya. Belum lama setelah nya terdengar suara benda jatuh di luar kamar. Alin yang semakin ketakutan berkeringat dingin memilih untuk tetap di dalam kamar menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Duarr....drumm...klett....Durr....suara gemuruh guntur masih terdengar merdu di luar sana yang seperti sedang turun hujan badai.

Masih dengan suara-suara gemuruh guntur tiba-tiba bersamaan dengan itu terdengar juga suara ketukan pintu dari luar kamar Alin.

Tokk....Tokk.....awalnya lembut, namun semakin lama semakin kasar dan cepat seperti menggedor ingin merusak pintu.

Di dalam kamar Alin semakin ketakutan, Alin sudah tidak dapat lagi berpikir positif. Jangan kan berpikir positif membuka selimut saja. Alin enggan melakukan nya.

Tokk...Tokk...."Bangkek!!Cepat buka pintunya Alin!!",Teriak Jefri di luar kamar tidur.

Ragu-ragu Alin membuka selimut nya dan bertanya,"Lu...lu beneran Jefri?",

"Iya Be**go, cepat buka pintunya",Jefri bernada suara sedikit marah di luar sana.

Ceklekk......,"Anjing lu, pokoknya kalau lu keluar gue mau ikut, bodoamat gue tidak mau di rumah sendirian",omel Alin dengan mata yang sudah sebah.

Jefri mengerutkan kening, sebelum akhir di susul tertawa kecil,"Hahah....sorry. Sana tidur, gue tidak jadi pergi hujan badai di luar",kata Jefri berlalu masuk ke dalam kamar.

"Be***go!!",jutek kesel Alin berlalu pergi naik ke atas tempat tidur lebih dulu.

Sesaat kemudian Jefri yang baru saja selesai berganti pakaian keluar dari kamar mandi, ia yang melihat Alin sudah terlelap tidur hanya bisa terdiam heran. Karena belum beberapa menit tadi dia ketakutan seperti orang gila, tapi lihatlah sekarang dia sudah tepar tidak sadarkan diri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!