Tiga sahabat

Wardah berjalan menuju kantin sekolah, tempat dimana ia sudah berjanji bertemu dengan kedua sahabatnya Rizal dan Putri. Hari itu Putri sudah berjanji untuk mentraktir mereka makan bakso. Kantin itu terletak di belakang gedung sekolah, tepatnya di ujung lapangan tempat biasanya digunakan untuk praktek olahraga dan upacara.

" War, kemari!!!..., duduk sini dulu. Sudah aku pesankan bakso!!", suara Putri terdengar antusias saat melihat sosok Wardah yang kian dekat menuju kantin. Rizal yang duduk di sampingnya, sontak menutup kedua telinganya, "Waduh, suaramu seperti petir, Put! " ucapnya.

Putri, mencubit lengan Rizal kesal. "Adu duh, Ya Alloh.... Kamu kok sukanya KDRT ke aku sih, Put ?". Keluh Rizal memelas, sambil mengelus elus lengannya yang terkena cubitan maut Putri. " Memang kamu yang selalu saja mulai duluan, Zal ", ketus Putri sambil mengangkat tangan hendak mencubit lagi, tapi Rizal segera bangkit menghindar.

" Astaghfirullah, anak dua ini, ditinggal sebentar sudah berantem saja...)", ucap Wardah sambil mendudukkan dirinya di bangku kantin.

" Rizal ini lho War, mulai duluan. Selalu saja, sebel aku... .", adu Putri sambil meraih lengan Wardah dan mengoncangnya dengan manja.

Rizal mencebikkan bibirnya mengejek. Putri meliriknya dengan sengit, " Lha itu lihatlah War, itu...itu...ish!!!", adunya lagi. Wardah menghela nafas, bagaimana nanti mereka saat dibangku SMA, dimana tidak ada dirinya sebagai penengah. Wardah berdoa dalam hati semoga nanti Rizal dan Putri tidak duduk dalam satu kelas.

Rizal dan Putri berhenti saling ledek saat ibu kantin mengantar pesanan mereka. Ketiganya kompak memesan bakso, karena memang hanya itu makanan berat yang tersedia di kantin sekolah. Itupun rasanya beda jauh dengan bakso yang dijual di pasar desa. Tapi karena tidak ada pilihan lain akhirnya tetap laris juga.

" War, kamu jadi kerja ikut warungnya Bude Warni?", Rizal membuka percakapan saat bakso di mangkuknya sudah tandas. Wardah yang masih menguyah baksonya hanya bisa menganggukkan kepala. " Ish....bakal sepi tidak ada kamu War...", keluh Rizal dengan mimik di buat seperti akan menangis.

" Halah...tidak keliru kah? Yang benar bakal sepi kalau tidak ada Putri. Sebenarnya kamu ini sedih karena tidak ada yang mengajari kalau ada PR Matematika, Fisika, Kimia, Geografi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Biologi, Pp hmp.."

" Stop! Berhenti! ...sudah berhenti, diamlah War, jangan buka rahasiaku disini. Waduh gawat...gawat..", sahut Rizal sambil menjejalkan pisang goreng yang hendak dimakannya ke mulut Wardah.

Matanya panik melirik beberapa adik kelas yang juga ada di kantin. Putri tertawa terkikik kikik, dia tahu Rizal memang jaim di hadapan adik-adik kelas. Rizal terkenal sebagai cowok idola di SMP itu. Apalagi dia pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Dan banyak yang dibuat patah hati karena ditolak ungkapan cintanya.

Untuk ukuran anak laki-laki di desanya, Rizal termasuk lumayan tampan. Ditunjang kulit yang bersih dan tubuhnya termasuk yang paling tinggi diantara teman sebayanya. Apalagi anak dari juragan kaya, paket lengkap sudah. Maka banyak anak perempuan mengirimkan surat cinta kepadanya. Tapi tak ada satupun yang diterimanya. Alasannya ia ingin fokus belajar untuk meraih cita-citanya sebagai abdi negara. Tapi alasan yang sebenarnya hanya Rizal sendiri yang tahu.

Sedangkan Putri adalah anak kepala desa yang juga seorang pemilik kebun mangga terbesar di desa tersebut. Putri memiliki seorang kakak laki-laki yang saat ini sudah menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi negeri di Ibukota Provinsi Jawa Timur.

Tubuhnya kurus, dengan tinggi badan yang sama dengan Wardah. Namun berkulit kuning langsat, berambut hitam lurus dan berwajah cantik. Namun tidak ada yang berani menyatakan cinta kepadanya. Karena keluarga secara turun-temurun menjabat sebagai petinggi di desa itu, sehingga timbul rasa segan.

Apalagi ayah Putri dikenal sangat protektif pada Putri semata wayangnya. Meskipun rumah mereka berhadap-hadapan dengan pintu gerbang sekolah, tetap saja sang Ayah akan mengantar Putri sampai depan pintu gerbang sekolah dan menjemputnya pulang.

Begitupun jika ada kegiatan belajar kelompok, maka kemanapun tempatnya Ayahnya begitu setia mengantar dan menjemput Putri. Saat kegiatan berkemah Pramuka pun Ayahnya pasti akan mengunjungi dan menjemput di tempat perkemahan. Memang sungguh seorang Putri kesayangan.

Persahabatan Wardah dan Putri dimulai dari bangku sekolah dasar. Karena bersekolah di SD yang sama dan tinggal di desa yang sama pula. Sedangkan persahabatan Wardah dengan Rizal dimulai jauh sebelumnya. Karena Ayah Wardah bekerja pada Ayah Rizal sebagai merawat ternak.

Bisa dikatakan mereka bersahabat sejak masih balita. Ibu Wardah dulunya adalah pembantu rumah tangga di rumah Rizal. Namun setelah terkena pre eklamsia saat mengandung Laila dan terpaksa melahirkan lewat operasi karena belum cukup bulan. Kondisi kesehatannya menurun drastis. Ibunya tak lagi mampu melakukan pekerjaan berat, sehingga memutuskan untuk berhenti bekerja.

Itu sebabnya Wardah lebih dapat memahami sifat Rizal daripada Putri. Karena itu pula Wardah sebenarnya tahu Rizal telah menaruh hati pada Putri, namun Rizal tidak memiliki keberanian untuk mengutarakan isi hatinya pada Putri. Yang terjadi malah dia selalu menjahili Putri.

Sebagai anak satu-satunya, Rizal tidak dididik dengan manja. Ayahnya terkenal tegas namun baik hatinya. Sejak kecil Rizal sudah di ajak untuk merawat kebun, sawah dan ternak milik ayahnya. Dengan harapan sang anak meneruskan usahanya. Sedangkan Rizal sendiri bercita-cita menjadi anggota TNI. Untuk cita-citanya ini hanya Wardah dan Putri yang tahu. Rizal masih belum berani mengutarakan kepada sang ayah.

Kembali kepada tiga orang sahabat di kantin yang kini berdiri saling berangkulan. Terlihat Rizal seperti seorang ayah yang sedang merangkul kedua anak gadisnya, karena tinggi badannya yang menjulang.

Putri terlihat menyeka air matanya, sesaat tadi Wardah telah menyampaikan selamat dan salam perpisahan untuk mereka. Rizal dan Putri akan sibuk dengan pendaftaran ke jenjang SMA sedangkan Wardah tiga hari lagi sudah mulai bekerja di warung Bude Warni.

Mereka berjanji akan terus bersahabat dan menjalin komunikasi meski jarak memisahkan. Mereka sadar, hidup terus akan berjalan dan mereka harus menjalani pilihan yang sudah mereka pilih sendiri untuk masa depan.

Terpopuler

Comments

vi

vi

/Sob//Sob/

2024-10-01

0

Sarita

Sarita

sedih banget rasanya .cita cita kandas karena kemiskinan 😭😭😭😭

2024-07-26

0

Muawanah

Muawanah

menarik...
dah aku ksh vote nieh kak😊

2024-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 Wardah anak Sajidah dan Tolibin
2 Rencana Wardah
3 Persetujuan Pak Tholibin
4 Hari terakhir sekolah
5 Tiga sahabat
6 Mulai bekerja
7 Reuni tiga sahabat
8 Laden Mantu
9 Masih Laden Mantu
10 Reuni di Resepsi
11 Tamu Tholibin
12 Lamaran untuk Wardah
13 Cinta ditolak, preman bertindak
14 Teror
15 Masih teror
16 Rencana pelarian Wardah
17 Pelarian Wardah
18 Pelarian Wardah 2
19 Welcome to Surabaya
20 Welcome to Surabaya 2
21 Welcome to Surabaya 3
22 Keluarga Utomo
23 Mulai pekerjaan baru
24 Bertemu dengan Mbak Tutik
25 Samsul di tahan
26 Oma Nancy Pulang
27 Kabar dari Raketan
28 Acara Mami Lidya
29 Mendaftar bersama Rudi
30 Belanja ke Mall
31 Masih di Mall
32 Rudi yang dingin
33 Permintaan Ci Sandra
34 Telepon dari Putri
35 Latihan bersama Luna
36 Berlatih bersama Oma Nancy
37 Berbagi kabar dengan Rizal
38 Mulai kelas baru
39 Suwignyo
40 Rahasia Ci Sandra, Luna dan Ko Fandy
41 Impian Rudi
42 Tamu untuk Rudi 1
43 Tamu untuk Rudi 2
44 Keputusan Rudi
45 Sabtu malam di awal Agustus
46 Galau
47 Sabotase
48 Keputusan Pengadilan
49 Rindu pulang
50 Paket dari Bandung
51 Keluarga Ci Sherly
52 Tahun Baru
53 Kabar di penghujung Ramadhan
54 Belanja untuk lebaran
55 Lebaran di rantau
56 Rumah Luna
57 Rumah Luna 2
58 Tawaran dari Oma
59 Tour de Campus
60 Panti Werdha
61 Semua Kembali
62 Kabar Duka
63 Rumah Kakek Rudi
64 Rumah Kakek Rudi 2
65 Kedatangan Rudi
66 Sehari Bersama Rudi
67 Masih bersama Rudi
68 Rasa yang tak terucap
69 Time goes by
70 Jomblo
71 Kampus
72 Bencana Aceh
73 Posko Bantuan
74 Ban bocor
75 Gossip
76 Tabrak lari
77 Rumah sakit
78 Pelakunya tertangkap
79 Kembali ke rumah Utomo
80 Di kantor polisi
81 Bukan tamu agung
82 Keputusan Wardah
83 Kembali ke kampus
84 Pernyataan Seta
85 Ke rumah Husna
86 Pesta berujung duka
87 Husna kehilangan Ramma
88 Takdir Luna
89 Misteri hilangnya Rudi 1
90 Misteri hilangnya Rudi 2
91 Misteri hilangnya Rudi 3
92 Perjuangan Rudi
93 Titik terang
94 Menemukan Rudi
95 Tentang hati
96 Pertemuan
97 Kabar Buruk
98 Wisuda Wardah
99 Ayo menikah
100 Curhat
101 Serangan Fajar
102 Menyusun strategi
103 Menghitung hari
104 Pulang
105 Lamaran kedua
106 Menikah
107 Tamu tak diundang
108 Suamiku
109 Obrolan panjang
110 Pertemuan
111 Cinta Rudi
112 ' Pengumuman '
113 Jum'at malam di rumah Tholibin
114 Pagi bersama Mertua
115 Pertemuan Rudi dan Rizal
116 Resepsi
117 Kecolongan
118 Tangis Wardah
119 Akhir dari Samsul
120 Angan tentang masa depan
121 Keluar dari rumah Utomo
122 Ke Gresik
123 Sabotase yang gagal
124 Pelaku Sabotase
125 Di bawah bulan dan bintang
126 Akhir yang damai
127 Perpisahan
128 Kedatangan Sajidah
129 Tasyakuran Rumah
130 Tasyakuran Rumah 2
131 Berpisah lagi
132 Reuni dengan Mas-mas Berseragam
133 Pernikahan Rizal dan Putri
134 Aku Cemburu!
135 Goes to Japan
136 Goes to Japan 2
137 Man from Mars and Women from Venus
138 Pulang
139 Yogyakarta
140 Maya
141 Keributan di Bandara
142 Sakitnya Kakek
143 Duka Rudi
144 Masih berduka
145 Yuk Sripah
146 Cerita Maya
147 Kapan Hamil ?
148 Pulang Kampung
149 Lebaran Sendiri
150 Kegalauan Rudi
151 Memulai Hal Baru
152 Periksa Kesuburan 1
153 Periksa kesuburan 2
154 Kelulusan Fadil
155 Pamer Bojo 1
156 Pamer Bojo 2
157 Menyusuri Kenangan
158 Liburan
159 Liburan 2
160 Santet ?
161 Pelaku
162 Warisan
163 Karma di bayar kontan
164 Perpisahan dengan dua lelaki terkasih
165 Positif hamil
166 Mengabari calon Ayah
167 Kehebohan di rumah Tholibin
168 Menginjak trimester kedua
169 Tujuh bulanan
170 Menghitung hari
171 Menuju lahiran
172 Welcome to the world
173 Muhammad Alfarabi Zuhri
174 Pejuang ASI
175 Aqiqah Rasa Reuni
176 Kembali berpisah
177 Lima tahun kemudian
178 Sekedar sapa
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Wardah anak Sajidah dan Tolibin
2
Rencana Wardah
3
Persetujuan Pak Tholibin
4
Hari terakhir sekolah
5
Tiga sahabat
6
Mulai bekerja
7
Reuni tiga sahabat
8
Laden Mantu
9
Masih Laden Mantu
10
Reuni di Resepsi
11
Tamu Tholibin
12
Lamaran untuk Wardah
13
Cinta ditolak, preman bertindak
14
Teror
15
Masih teror
16
Rencana pelarian Wardah
17
Pelarian Wardah
18
Pelarian Wardah 2
19
Welcome to Surabaya
20
Welcome to Surabaya 2
21
Welcome to Surabaya 3
22
Keluarga Utomo
23
Mulai pekerjaan baru
24
Bertemu dengan Mbak Tutik
25
Samsul di tahan
26
Oma Nancy Pulang
27
Kabar dari Raketan
28
Acara Mami Lidya
29
Mendaftar bersama Rudi
30
Belanja ke Mall
31
Masih di Mall
32
Rudi yang dingin
33
Permintaan Ci Sandra
34
Telepon dari Putri
35
Latihan bersama Luna
36
Berlatih bersama Oma Nancy
37
Berbagi kabar dengan Rizal
38
Mulai kelas baru
39
Suwignyo
40
Rahasia Ci Sandra, Luna dan Ko Fandy
41
Impian Rudi
42
Tamu untuk Rudi 1
43
Tamu untuk Rudi 2
44
Keputusan Rudi
45
Sabtu malam di awal Agustus
46
Galau
47
Sabotase
48
Keputusan Pengadilan
49
Rindu pulang
50
Paket dari Bandung
51
Keluarga Ci Sherly
52
Tahun Baru
53
Kabar di penghujung Ramadhan
54
Belanja untuk lebaran
55
Lebaran di rantau
56
Rumah Luna
57
Rumah Luna 2
58
Tawaran dari Oma
59
Tour de Campus
60
Panti Werdha
61
Semua Kembali
62
Kabar Duka
63
Rumah Kakek Rudi
64
Rumah Kakek Rudi 2
65
Kedatangan Rudi
66
Sehari Bersama Rudi
67
Masih bersama Rudi
68
Rasa yang tak terucap
69
Time goes by
70
Jomblo
71
Kampus
72
Bencana Aceh
73
Posko Bantuan
74
Ban bocor
75
Gossip
76
Tabrak lari
77
Rumah sakit
78
Pelakunya tertangkap
79
Kembali ke rumah Utomo
80
Di kantor polisi
81
Bukan tamu agung
82
Keputusan Wardah
83
Kembali ke kampus
84
Pernyataan Seta
85
Ke rumah Husna
86
Pesta berujung duka
87
Husna kehilangan Ramma
88
Takdir Luna
89
Misteri hilangnya Rudi 1
90
Misteri hilangnya Rudi 2
91
Misteri hilangnya Rudi 3
92
Perjuangan Rudi
93
Titik terang
94
Menemukan Rudi
95
Tentang hati
96
Pertemuan
97
Kabar Buruk
98
Wisuda Wardah
99
Ayo menikah
100
Curhat
101
Serangan Fajar
102
Menyusun strategi
103
Menghitung hari
104
Pulang
105
Lamaran kedua
106
Menikah
107
Tamu tak diundang
108
Suamiku
109
Obrolan panjang
110
Pertemuan
111
Cinta Rudi
112
' Pengumuman '
113
Jum'at malam di rumah Tholibin
114
Pagi bersama Mertua
115
Pertemuan Rudi dan Rizal
116
Resepsi
117
Kecolongan
118
Tangis Wardah
119
Akhir dari Samsul
120
Angan tentang masa depan
121
Keluar dari rumah Utomo
122
Ke Gresik
123
Sabotase yang gagal
124
Pelaku Sabotase
125
Di bawah bulan dan bintang
126
Akhir yang damai
127
Perpisahan
128
Kedatangan Sajidah
129
Tasyakuran Rumah
130
Tasyakuran Rumah 2
131
Berpisah lagi
132
Reuni dengan Mas-mas Berseragam
133
Pernikahan Rizal dan Putri
134
Aku Cemburu!
135
Goes to Japan
136
Goes to Japan 2
137
Man from Mars and Women from Venus
138
Pulang
139
Yogyakarta
140
Maya
141
Keributan di Bandara
142
Sakitnya Kakek
143
Duka Rudi
144
Masih berduka
145
Yuk Sripah
146
Cerita Maya
147
Kapan Hamil ?
148
Pulang Kampung
149
Lebaran Sendiri
150
Kegalauan Rudi
151
Memulai Hal Baru
152
Periksa Kesuburan 1
153
Periksa kesuburan 2
154
Kelulusan Fadil
155
Pamer Bojo 1
156
Pamer Bojo 2
157
Menyusuri Kenangan
158
Liburan
159
Liburan 2
160
Santet ?
161
Pelaku
162
Warisan
163
Karma di bayar kontan
164
Perpisahan dengan dua lelaki terkasih
165
Positif hamil
166
Mengabari calon Ayah
167
Kehebohan di rumah Tholibin
168
Menginjak trimester kedua
169
Tujuh bulanan
170
Menghitung hari
171
Menuju lahiran
172
Welcome to the world
173
Muhammad Alfarabi Zuhri
174
Pejuang ASI
175
Aqiqah Rasa Reuni
176
Kembali berpisah
177
Lima tahun kemudian
178
Sekedar sapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!