BAB 4

Velerie terbangun dari tidurnya, hari ini sengaja dia bangun agak siang karena tidak ada hal yang akan dia kerjakan, ini adalah hari Minggu!

Rencananya Velerie akan menggunakan hari Minggu itu menjadi hari bermalas-malasan, dia juga berencana akan mandi pukul sebelas atau dua belas siang nanti.

Sebelum bangkit dari posisinya yang masih berbaring di tempat tidur, segera Velerie meraih ponsel dan melihat-lihat bagaimana kabar media sosial hari ini.

Ah, rupanya Benjamien mengirimkan banyak sekali pesan kepadanya. Menanyakan apa sudah bangun atau belum, sudah sarapan atau belum, juga menanyakan apa yang sedang di lakukan Velerie sekarang. Pesan biasa saja sebenarnya, tapi karena pesan itu yang mengirimkannya adalah Benjamien, tentu saja sangat berbunga-bunga hati Velerie ketika membacanya.

Pasti dia akan bahagia sekali jika menikah dengan benjamien, batinnya.

Tok Tok

Suara ketukan pintu membuat Velerie bangkit dari posisinya setelah meletakkan ponselnya.

"Kau?, untuk apa kau datang?" Tanya Velerie saat dia membuka pintu dan ternyata yang datang adalah Rodez.

"Dimana yang biasa mendorong kursi rodamu?" Tanya lagi Velerie.

Rodez tersenyum begitu saja membuat Velerie kebingungan sendiri. Ini adalah kali pertama Rodez tersenyum setelah kecelakaan yang membuat kedua kakinya tak lagi bisa di gunakan. Entah hanya rumor atau apa, tapi Velerie pernah mendengar kabar bahwa sebenarnya kaki Rodez masih bisa dioperasi atau diobati agar bisa kembali normal tapi Rodez justru menolaknya.

"Dia sedang mengambil cuti, jadi aku hanya bisa meminta batuan darimu. Aku tidak mungkin menjaga bantuan pelayan untuk membiakkan bajuku kan?" Ucap Rodez membuat Velerie mengeryit tapi dengan sorot mata yang terlihat kesal.

"Aku kan sudah bilang kalau aku tidak ingin menjadi pengasuhmu!"

Rodez menghela nafasnya, dia tidak terlihat dingin atau terlihat marah.

"Kalau begitu, aku benar-benar meminta tolong sebagai suamimu, bagaimana?"

Velerie ternganga keheranan dengan cara Rodez berbicara dan juga menatapnya dengan sorot matanya yang terlihat aneh padahal biasanya Rodez akan memperlihatkan tatapan matanya yang dingin dan kesan tidak mudah didekati begitu terlihat jelas.

"Aduh! Maaf sekali, aku tidak ingat kalau kau adalah suamiku, jadi nanti saja ya meminta tolongnya!," Velerie mencoba untuk menutup pintu kamarnya, tapi secepat itu Rodez menahan pintunya.

Velerie mencoba untuk menekan agar pintunya tertutup rapat, tapi kekuatan Rodez benar-benar hebat sekali sehingga pintu itu bukannya tertutup justru semakin terbuka lebar.

"Rodez!" Bentak Velerie karena dia gagal menutup pintu.

"Iya, sayang? Kenapa wajahmu kesal seperti itu?" Rodez tersenyum lebar membuat Velerie semakin tidak mengerti kenapa Rodez tiba-tiba saja begitu berubah.

Sialan!, kenapa dia tersenyum begitu aneh!, batin Velerie.

"Sayang, sayang kepalamu!, kalau sudah tahu aku kesal kenapa tidak pergi saja dari sini dan buatlah aku bahagia dengan tidak adanya kau!" Velerie membuang nafasnya, sungguh mengatakan apa yang ingin dia katakan benar-benar membuat hatinya begitu lega.

Velerie yakin benar Rodez tidak akan menerima perlakuannya yang keterlaluan sekali. Rodez adalah pria yang sangat tidak suka direndahkan oleh orang lain, jadi tentu saja dia akan sangat kesal dan kesalnya Rodez adalah surga bagi Velerie.

"Jangan memintaku untuk pergi, kalau kau rindu padaku bagaimana? Mungkin kau tidak percaya dengan apa yang aku katakan, tapi aku ini termasuk dalam golongan pria yang mudah untuk dirindukan loh..."

Hah?

Velerie ternganga lagi-lagi harus merasa keheranan sendiri.

Sebenarnya kenapa sih Rodez menjadi sangat aneh? Kenapa dia menjadi begitu mudah tersenyum, cara bicara yang seperti Casanova kelas atas begitu menggelikan untuk didengar!

Tidak lagi ingin mendengarkan omong kosong dari Velerie yang hanya bertujuan untuk menolaknya, Rodez menekan tombol yang membuat kursi rodanya dalam mode berhenti dan terkunci jadi tidak mudah goyah, menjalankan untuk masuk kedalam kamar Velerie.

Rodez kembali menghentikan laju kursi rodanya dan menatap ranjang tidur yang digunakan Velerie dan kembali tersenyum dengan sorot matanya yang terlihat begitu aneh.

"Apa yang sedang kau pikirkan dengan tampang aneh mu?!" Tanya Velerie dengan tatapan menyelidik. Yah, bagaimana dia tidak memikirkan hal negatif kalau ada pria yang menatap ranjang tidurnya dengan tatapan semacam binatang buas sedang ingin menerkam mangsanya?

Yah, walaupun mereka suami istri namun situasi yang terjadi diantara mereka masih akan sangat aneh jika berurusan dengan ranjang kan?

"Memikirkan apa?," Rodez menatap Velerie dan kembali tersenyum membuat Velerie benar-benar semakin kesal.

"Tentu saja memikirkan bagiamana derasnya air liur mu saat kau tidur, aku memikirkan bagaimana posisi tidur favorit mu, juga memikirkan apa yang sering kau memimpikan."

Astaga!

Velerie benar-benar merinding memikirkan apa yang sempat dia pikirkan sebelumnya, tai juga masih tetap merinding mendengar apa yang di katakan oleh Rodez.

"Tentu saja memimpikan pria pujaan hatiku, pria tampan yang gagah dan yang pasti itu bukan kau!" Jawab Velerie masih dengan mimik wajahnya yang sinis.

Rodez kembali tersenyum membuat Velerie seperti ingin frustasi saja rasanya. Padahal seharusnya Rodez kesal kan? Tapi kenapa dia terus tersenyum seperti orang bodoh sih?!

"Sayang sekali ya? Mulai malam ini aku akan datang di mimpimu sehingga dalam dunia nyata dan dunia mimpi hanya ada aku saja."

Huek!

Duh!, kesal bercampur mual rasanya mendengar gombalan aneh dari Rodez.

"Kau sudah selesai berkicau? Kalau sudah selesai aku sarankan untuk kau keluar dari sini." Ucap Velerie dengan tegas.

Rodez menghela nafasnya.

"Tidak bisa, aku belum mandi!"

Heh?

"Kau belum mandi, lalu kenapa? Kamar mandi di kamar mu hilang?" Tanya Velerie kesal.

Rodez menatap Velerie, membuat mimik wajahnya terlihat sedih tapi yang dirasakan Velerie justru kesal sekai karena ekspresi itu sungguh tidak cocok untuk Rodez yang biasanya hanya akan memasang tampang dingin dan menyebalkan.

"Mandikan aku, tolong ya sayang...."

Tuhanku!

"Kau pikir aku ini Ibumu, hah? Bagaimana bisa kau meminta seorang gadis polos sepertiku memandikan mu?! Kau, kau, benar-benar sangat mesum!" Cara bicara Velerie memang terdengar kesal setengah mati, tapi dia memalingkan wajahnya menyembunyikan wajah malu-malu itu sehingga Rodez benar-benar tidak bisa tidak tersenyum.

"Tapi gadis polos yang kau maksud adalah istri ku, bukankah aneh sekali jika aku meminta pelayan memandikanku sementara aku memiliki istri?"

Velerie membuang nafas kasarnya.

Sialan!

Mana mungkin dia bisa melakukan itu? Atau memandikan untuk orang dewasa bukankah sangat ambigu?

"Tenang saja, kau boleh memegang bagian manapun aku tidak akan kesal sama sekali. Sungguh, aku tidak main-main dengan ucapan ku." Rodez tersenyum lebar membuat Velerie tidak tahan lagi mendengarnya.

"Siapa yang ingin memegang itumu?! Aku, aku hanya tidak Sudi saja melakukannya!"

"Itumu apa? Yang aku maksud adalah kepala, kaki, bahu, tangan, itu apa maksudnya?,"

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

halo kak salam kenal
like dan komen mendarat ya ..
mampir dan ikuti "sepotong sayap patah" di tunggu like dan komennya kak🤗

2023-08-23

0

rosediana

rosediana

lanjut

2023-07-18

0

Dedi Sutomo

Dedi Sutomo

semangat upnya ya kak

2023-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!