Moving On

Moving On

Prolog

Monako.

Seorang wanita mengenakan dres putih yang kotor berlari kencang tanpa alas kaki.

Rambutnya tergerai dan sangat berantakan. Kakinya juga kotor karena berpijak langsung dengan tanah dan jalan yang basah.

Dengan napas terengah-engah, wanita itu terus berlari untuk menghindari seseorang yang sejak tadi mengejarnya.

Langkahnya tertuju pada lorong bawah tanah. Kakinya sudah jauh berlari, hingga ia merasa lelah dan jatuh terjungkal di permukaan lantai.

Lututnya berdarah, wanita itu terlihat kesakitan dan terus meneteskan air mata. Matanya terbelalak kaget, saat melihat pria yang sejak tadi mengejarnya semakin dekat dengan dirinya. Ia merangkak ke arah tiang beton yang besar.

Bersembunyi di balik tiang itu sambil menutup mulutnya. Tangannya gemetar karena takut, sesekali ia memberanikan diri untuk mengintip posisi pria itu.

“Señorita, Dejanos ir a casa (Ayo kita pulang),” teriak Pria itu dari jarak yang tidak jauh dengan dirinya.

Wanita itu hanya diam dan berusaha berlari lagi untuk menghindari pria yang ingin menangkap dirinya.

"No!" bantah wanita itu dengan suara serak. Lagi-lagi ia berlari untuk menghindar.

“Señorita, ¡No corra! (jangan lari!)” teriak pria itu sambil berlari mengejar.

“Me haces enojar (Kau membuatku marah),” umpat pria itu dengan wajah kesal. Ia tahu, kalau wanita itu tidak akan punya jalan untuk kabur dari dirinya.

Bruakkk!

Wanita itu terjatuh untuk yang kedua kalinya. Ia mendongakkan wajahnya, memandang Zeroun yang berdiri tegab di hadapannya.

“Tuan, tolong bantu aku. Orang-orang jahat itu ingin menangkapku!” Wanita itu memegang erat tangan Zeroun, sambil terus memohon.

“Tolong, percaya padaku. Tolong aku, aku mohon.” Wanita itu memandang ke arah pria yang berlari untuk menangkapnya.

“Tolong aku, Aku mohon,” ucapnya dengan wajah yang sangat sedih.

“Pergilah!” jawab Zeroun singkat.

Wanita itu melepas genggaman tangannya dari tangan Zeroun. Memutar arah tubuhnya dan berlari dengan kencang. Ia percaya, kalau Zeroun akan menghalangi pria yang ingin menangkap dirinya.

“Hentikan, wanita itu!” teriak pria itu tidak terima.

Saat pria itu berpapasan dengan Zeroun, dengan cepat Zeroun menghentikan langkah kaki pria itu. Mendorong pria itu hingga mundur beberapa langkah dari posisi awal.

Zeroun menatap tajam mata pria itu, “Biarkan wanita itu pergi.”

“Beraninya kau menghalangiku!” Pria itu mengepal tangannya dengan kuat.

Tanpa menunggu lama, pria itu menyerang Zeroun untuk melampiaskan kekesalannya. Zeroun menahan tangan pria itu, yang hampir menyentuh wajahnya. Menatap mata pria itu dengan tatapan dingin, mencengkram kuat tangan pria itu dengan tangan kirinya.

Secepat kilat ia menghadiahkan pria itu dengan satu pukulan. Tidak ingin kalah, pria itu ingin membalas pukulan Zeroun dengan tembakan. Belum sempat ia mengeluarkan pistol dari sakunya, Zeroun sudah berhasil menendang wajah pria itu dengan kaki.

Pria itu jatuh terjungkal di permukaan lantai yang berdebu, dengan luka pada wajahnya. Tidak berhenti sampai di situ, Zeroun terus menyerang pria itu dengan beberapa pukulan hingga pria itu tidak berdaya.

“Kau akan menyesal karena sudah melakukan ini,” ucap pria itu sambil membuang saliva dengan tatapan menghina.

Tanpa memiliki belas kasih lagi, Zeroun mencekik leher pria itu dengan sekuat tenaga. Dengan tenang ia membunuh pria itu hingga tidak lagi bernyawa.

“Apa kau baru saja mengancamku?” Zeroun merapikan jas yang kini ia kenakan.

Zeroun berjalan perlahan dan mengambil sesuatu dari dalam saku pria itu. Matanya terbelalak kaget, saat menemukan ID polisi dari dalam saku pria yang sudah ia bunuh.

“Untuk apa polisi ini mengejar wanita itu?” Zeroun mengerutkan dahinya.

Melempar kartu identitas itu di samping tubuh polisi yang sudah tidak bernyawa. Ia pergi meninggalkan tempat itu dengan begitu tenang. Tanpa merasa bersalah atas perbuatan yang baru saja ia lakukan.

Zeroun berjalan ke tempat Lukas dan pasukan Gold Dragon kumpul. Lukas dan pasukan Gold Dragon menunduk hormat saat melihat Zeroun berjalan mendekati mereka.

“Kita ke bandara,” perintah Zeroun singkat.

“Baik, Bos,” jawab Lukas dan pasukan Gold Dragon lainnya secara bersamaan.

Lukas memperhatikan tangan kanan Zeroun yang memerah. Ia tahu, kalau Zeroun baru saja memukul orang.

“Maaf, Bos. Apa yang terjadi? Apa ada orang yang ingin mencelakai anda?” tanya Lukas dengan penuh rasa khawatir.

“Tidak ada,” jawab Zeroun singkat. Ia berjalan ke arah mobil, diikuti pasukan Gold Dragon dan Lukas di belakang.

Lukas membuka pintu mobil untuk memberi jalan kepada Zeroun. Menutup pintu mobil dengan kencang sebelum berlari ke arah bangku kemudi di depan.

Di dalam mobil, Zeroun kembali mengingat wanita itu lagi. Ia terus bertanya-tanya di dalam hati, kenapa wanita itu bisa di kejar oleh polisi.

Zeroun tersenyum tipis, karna sudah melakukan kesalahan hari ini. Ia menyesali perbuatannya karena sudah menolong orang yang salah.

Apa wanita itu seorang penjahat, hingga polisi itu sangat ingin menangkapnya. Seharusnya aku membantu polisi itu untuk menangkapnya.

Mobil yang dikemudikan Lukas berhenti mendadak. Zeroun hampir saja terbentur bangku depan.

“Ada apa?” protes Zeroun dengan nada tinggi.

“Wanita itu menghalangi jalan kita, Bos.”

Zeroun memandang ke arah jalan depan. Matanya berkedip beberapa kali dengan tatapan dingin. Wanita yang sama sedang berdiri tegab untuk menghalangi jalan mobilnya.

Seorang wanita berlari ke arah kaca samping, tempat Zeroun duduk. Mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil dengan durasi cepat.

“Ayuadame! (Tolong aku!)” ucap wanita itu berulang kali.

Zeroun menarik napas dan memalingkan pandangannya dari wanita itu.

“Jalan,” ucap Zeroun tanpa ingin memperdulikan wanita itu lagi.

Lukas mulai menginjak gas mobil, untuk melajukan mobilnya lagi tanpa memperdulikan wanita yang meminta tolong. Wanita itu jatuh ke jalanan dan tidak sadarkan diri. Zeroun menatap tubuh wanita itu dari balik kaca.

Tubuh wanita itu terlihat sangat tidak berdaya, terdapat luka di kakinya dan wajahnya terlihat sangat kotor.

Wanita itu kembali mengingatkan dirinya dengan Shabira, adik kandung yang paling ia sayangi. Zeroun terus memperhatikan tubuh wanita itu yang sudah semakin jauh tertinggal.

“Hentikan mobilnya,” perintahnya lagi.

Lukas melirik wajah Zeroun dari balik kaca spion sebelum menghentikan laju mobilnya.

Dengan cepat Zeroun membuka pintu mobil dan berjalan ke arah wanita itu. Lukas dan beberapa pasukan Gold Dragon juga keluar dari dalam mobil untuk melindungi Zeroun.

Zeroun berjongkok dengan satu kaki di tekuk. Ia mengangkat tubuh wanita malang itu ke dalam gendongannya. Lukas hanya diam tanpa berani untuk melarang perbuatan Zeroun saat itu.

Lukas membuka pintu mobil untuk memberi jalan kepada Zeroun agar masuk ke dalam mobil.

Zeroun meletakkan wanita itu di bangku depan samping kemudi. Memasang sabuk pengaman pada tubuh wanita itu agar tidak terjatuh. Menutup kembali pintu mobil sambil menatap wajah Lukas dengan tajam.

“Aku yang membawa mobil ini.” Zeroun berjalan ke arah samping mobil.

Lukas hanya bisa menunduk hormat untuk menuruti perintah Zeroun. Ia berjalan ke mobil belakang dan masuk ke dalam mobil itu.

Zeroun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke arah bandara.

***

Kantor Polisi, Monako.

Seorang pria berjas hitam berlari dengan kencang menuju ke arah ruangan pimpinan tertinggi. Ia membuka pintu itu dengan cepat, untuk memberi info yang baru saja ia dapatkan.

“Tuan, tarik regu penyerangan kita.” Pria itu bernapas dengan terengah-engah.

Pria berbadan gemuk dengan perut buncit duduk di kursi hitam yang berputar. Ia meletakkan rokok yang belum sempat ia hisap di atas asbak rokok.

“Apa kau becanda, sekarang kau takut kalah karena menyerang satu pria?” jawab Pria itu dengan senyum menghina.

“Jika tidak menarik regu penyerangan. Semua regu yang kita punya akan mati.” Pria itu berdiri di depan meja dengan tatapan wajah yang serius.

“Jangan membuat lelucon. Aku belum pernah melihat regu kita kalah. Regu kita di buat dengan standart yang sangat tinggi.” Pria itu mengambil laptop memutar kembali rekaman CCTV.

Pria itu tersenyum licik saat melihat wajah Zeroun menghalangi tugas bawahannya. Ia mengirim pasukan elit yang ia miliki untuk menangkap Zeroun. Pria itu berniat untuk memberi pelajaran kepada Zeroun karena sudah menolong wanita itu untuk kabur.

“Saya tidak becanda, Tuan,” ucap pria itu semakin frustasi.

“Saya tahu, kau mau bilang kalau regu yang kita miliki tidak pantas melawan pria itu bukan?” Pria perut buncit itu tertawa lagi. Ia sangat yakin, kalau tim yang ia kirim akan berhasil.

“Tuan,” ucap pria itu tanpa kenal putus asa.

“Sudahlah. Saya masih memiliki banyak pekerjaan. Jangan ganggu saya, pergi dari sini.” Pria itu tidak ingin memandang bawahannya lagi.

Telepon berdering.

Pria itu tersenyum dengan bahagia, sambil memandang bawahan yang kini ada dihadapannya.

“Hanya dalam waktu lima menit, regu kita sudah berhasil menangkap pria itu,” ucapnya dengan penuh percaya diri sebelum mengangkat telepon.

Pria itu menerima telepon dengan senyuman indah. Dalam waktu singkat, wajahnya berubah. Telepon itu terlepas dari tangannya, saat mendengar kabar kalau regu penyerangan yang ia kirim tidak lagi tersisa satupun.

Dengan mata yanga penuh amarah, ia memandang lagi wajah bawahannya.

“Siapa pria itu?” Pria itu menggebrak meja yang ada di hadapannya.

“Ketua Mafia Gold Dragon.”

.

..

...

**Masih Bab awal. Alur belum jadi... 🤭

Diusahakan up setiap hari, tapi kalau banyak yang like.🙈

jadi ....

Like, komen, jadikan favorit. Bintang 5.

Terima kasih.

semoga kita semua selalu diberi kesehatan (amiin**)

Terpopuler

Comments

Hartatik

Hartatik

dulu kayak pernah baca.tapi agak lupa.

2024-04-04

1

Prima Ringkat

Prima Ringkat

halo thor aku kembali lagi setelah sekian lama. kangen sama babang ze😁🥰

2023-11-16

1

Rahma Hayati

Rahma Hayati

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Mula
3 Pertemuan pertama
4 Wanita Misterius
5 Siapa Emma?
6 Kebebasan
7 Rencana Jahat
8 Jalan-Jalan
9 Kecurigaan Zeroun
10 Menghindari Lukas
11 Ketahuan
12 Bohong Lagi?
13 Kejujuran Emelie
14 Kunjungan Damian
15 Tidak Peduli
16 Pertolongan Zeroun
17 Putus Asa
18 Rencana Kedua
19 Kedatangan Tamu
20 Tahun Baru
21 Perpisahan
22 Kembali ke Inggris
23 Penyerangan
24 Keselamatan Emelie
25 Pramugari Baru
26 Rencana Penyelamatan
27 Rumah Emelie
28 Kota Bristol
29 Bersama Ratu
30 Markas Musuh
31 Lana Vs Lukas
32 Misi Pertama
33 Pemakaman Kerajaan
34 Berkuda
35 Tidak Terduga
36 Bertemu Lagi
37 Emelie dan Zeroun
38 Musuh Baru
39 Jesica Gigante
40 Kehilangan
41 Terluka Lagi
42 Masalah Baru
43 Curiga Emelie
44 Wasiat Ratu
45 Rencana Baru
46 Hadiah Zeroun
47 Persembunyian Zeroun
48 Waspada Emelie
49 Masakan Emelie
50 Pertolongan Lagi
51 Emelie Vs Adriana
52 Hukuman
53 Kabur Lagi
54 Ciuman Pertama
55 Kabur Bersama
56 Desa Clovelly
57 Pura-Pura
58 Inspektur Tao
59 Kaburnya Adriana
60 Kembali ke Istana
61 Ungkapan Hati
62 Amarah Damian
63 Khawatir
64 Tiba di Brazil
65 Pembebasan Adriana
66 Persembunyian
67 Baju Renang?
68 Sampo Zeroun
69 Hilangnya Lana
70 Pertolongan Lukas
71 Sarapan Pagi
72 Jalan-Jalan
73 Waspada Lagi
74 Makan Siang
75 Senyum Indah
76 Hotel Fessano
77 Cemburu Emelie
78 Misi Kedua
79 Terbongkar
80 Amarah Emelie
81 Rayuan Gagal
82 Kejujuran
83 Inisial E?
84 Balasan
85 Baby?
86 Berbelanja
87 Bahaya Emelie
88 Pelarian Lana dan Lukas
89 Masakan Gagal
90 Terjebak
91 Kejutan Lana
92 Kercurigaan Zeroun
93 Ditemukan
94 Pria Menyebalkan
95 Merayu Lagi
96 Bertemu Agen Mia
97 Jebakan Gold Dragon
98 Kembali ke markas
99 Keceriaan
100 Sorry Baby!
101 Maaf Emelie
102 Takut
103 Paniknya Zeroun
104 Strategi Damian dan Jesica
105 Misi ketiga
106 Penculikan Emelie
107 Dendam di hati
108 Markas Baru
109 Trauma Emelie
110 Pertikaian
111 Jangan Bersedih
112 Kembalinya Inspektur Tao
113 Kejahilan Lana
114 Kiriman Jesica
115 Tawamu Hidupku
116 Candaan di Pagi hari
117 Datangnya Tamu
118 Suara Tembakan
119 Keahlian Emelie
120 Latihan Menembak
121 Bertengkar Lagi
122 Lomba Renang
123 Tarian Jalanan
124 Hilangnya Zeroun
125 Birthday Emelie.
126 Malam Penuh Bintang
127 Misi Kecil
128 Kado Spesial
129 Hadiah kedua
130 Tembakan Emelie
131 Tidak terduga
132 Tidak terselamatkan
133 Rencana Lukas
134 Ledakan Tiba-tiba
135 Biarlah Berlalu
136 Kabar Buruk
137 Jebakan Part. 1
138 Jebakan Part. 2
139 Perasaan Lana
140 Pertarungan Singkat
141 Kabar Baik
142 Marry Me?
143 Seperti Mimpi
144 Tawa Bahagia
145 Malam Mencekam
146 Hari Penuh Harapan
147 Tidak Rela
148 Pertarungan Besar Part. 1
149 Pertarungan Besar Part. 2
150 Tidak Kembali
151 Perjanjian Pahit
152 Pernikahan
153 Tamu Spesial
154 Pertarungan Jalanan
155 Last Mission Part. 1
156 Last Mission Part. 2
157 Akhir Penuh Darah
158 Kembali Tenang
159 Sahabat Terbaik Selamamya
160 Aku Mencintaimu
161 Kakak Ipar
162 Bertemu Lagi Part. 1
163 Bertemu Lagi Part. 2
164 Ledekan Kenzo
165 Paman Arnold
166 Lamaran Resmi
167 Cerita Masa Lalu
168 Sempurna
169 Jawaban Lana
170 Rencana Kenzo
171 Penyerahan
172 Adik Kesayangan
173 Khawatir Alika
174 Keluarga Impian
175 Tawa di Mobil
176 Harapan Lukas
177 kerinduan Emelie
178 Sambutan untuk Emelie
179 Rasa Kesal
180 Makan Malam Istimewa
181 Tetap Cinta
182 Penuh Tawa
183 Ketahuan
184 Rencana Singkat
185 Ide Shabira
186 Sahabat Lama
187 Misi Penyelamatan
188 Cerita Tengah Malam
189 Janji Suci
190 Royal Wedding
191 Akhir yang Manis
192 Salam Author
193 S2 Bab 1
194 S2 Bab 2
195 S2 Bab 3
196 S2 Bab 4
197 S2 Bab 5
198 S2 Bab 6
199 S2 Bab 7
200 S2 Bab 8
201 S2 Bab 9
202 S2 Bab 10
203 S2 Bab 11
204 S2 Bab 12
205 S2 Bab 13
206 S2 Bab 14
207 S2 Bab 15
208 S2 Bab 16
209 S2 Bab 17
210 S2 Bab 18
211 S2 Bab 19
212 S2 Bab 20
213 S2 Bab 21
214 S2 Bab 22
215 S2 Bab 23
216 S2 Bab 24
217 S2 Bab 25
218 S2 Bab 26
219 S2 Bab 27
220 S2 Bab 28
221 S2 Bab 29
222 S2 Bab 30
223 S2 Bab 31
224 S2 Bab 32
225 S2 Bab 33
226 S2 Bab 34
227 S2 Bab 35
228 S2 Bab 36
229 S2 Bab 37
230 S2 Bab 38
231 S2 Bab 39
232 S2 Bab 40
233 S2 Bab 41
234 S2 Bab 42
235 S2 Bab 43
236 S2 Bab 44
237 S2 Bab 45
238 S2 Bab 46
239 S2 Bab 47
240 S2 Bab 48
241 S2 Bab 49
242 S2 Bab 50
243 S2 Bab 51
244 S2 Bab 52
245 S2 Bab 53
246 S2 Bab 54
247 S2 Bab 55
248 S2 Bab 56
249 S2 Bab 57
250 S2 Bab 58
251 S2 Bab 59
252 S2 Bab 60
253 S2 Bab 61
254 S2 Bab 62
255 S2 Bab 63
256 S2 Bab 64
257 S2 Bab 65
258 S2 Bab 66
259 S2 Bab 67
260 S2 Bab 68
261 S2 Bab 69
262 S2 Bab 70
263 S2 Bab 71
264 S2 Bab 72
265 Author Bagi-Bagi Hadiah
266 S2 Bab 73
267 S2 Bab 74
268 S2 Bab 75
269 S2 Bab 76
270 S2 Bab 77
271 S2 Bab 78
272 S2 Bab 79
273 S2 Bab 80
274 S2 Bab 81
275 S2 Bab 82
276 S2 Bab 83
277 S2 Bab 84
278 S2 Bab 85
279 S2 Bab 86
280 S2 Bab 87
281 S2 Bab 88
282 S2 Bab 89
283 S2 Bab 90
284 S2 Bab 91
285 S2 Bab 92
286 S2 Bab 93
287 S2 Bab 94
288 S2 Bab 95
289 S2 Bab 96
290 S2 Bab 97
291 Pengumuman Pemenang
292 S2 Bab 98
293 S2 Bab 99
294 S2 Bab 100 (Happy Ending)
295 Terima Kasih Reader.
296 Pesan singkat
297 Cuma Bonus
298 Cerita Sedikit
299 Novel ke 7
300 Novel Cucu Zeroun dan Oliver
Episodes

Updated 300 Episodes

1
Prolog
2
Awal Mula
3
Pertemuan pertama
4
Wanita Misterius
5
Siapa Emma?
6
Kebebasan
7
Rencana Jahat
8
Jalan-Jalan
9
Kecurigaan Zeroun
10
Menghindari Lukas
11
Ketahuan
12
Bohong Lagi?
13
Kejujuran Emelie
14
Kunjungan Damian
15
Tidak Peduli
16
Pertolongan Zeroun
17
Putus Asa
18
Rencana Kedua
19
Kedatangan Tamu
20
Tahun Baru
21
Perpisahan
22
Kembali ke Inggris
23
Penyerangan
24
Keselamatan Emelie
25
Pramugari Baru
26
Rencana Penyelamatan
27
Rumah Emelie
28
Kota Bristol
29
Bersama Ratu
30
Markas Musuh
31
Lana Vs Lukas
32
Misi Pertama
33
Pemakaman Kerajaan
34
Berkuda
35
Tidak Terduga
36
Bertemu Lagi
37
Emelie dan Zeroun
38
Musuh Baru
39
Jesica Gigante
40
Kehilangan
41
Terluka Lagi
42
Masalah Baru
43
Curiga Emelie
44
Wasiat Ratu
45
Rencana Baru
46
Hadiah Zeroun
47
Persembunyian Zeroun
48
Waspada Emelie
49
Masakan Emelie
50
Pertolongan Lagi
51
Emelie Vs Adriana
52
Hukuman
53
Kabur Lagi
54
Ciuman Pertama
55
Kabur Bersama
56
Desa Clovelly
57
Pura-Pura
58
Inspektur Tao
59
Kaburnya Adriana
60
Kembali ke Istana
61
Ungkapan Hati
62
Amarah Damian
63
Khawatir
64
Tiba di Brazil
65
Pembebasan Adriana
66
Persembunyian
67
Baju Renang?
68
Sampo Zeroun
69
Hilangnya Lana
70
Pertolongan Lukas
71
Sarapan Pagi
72
Jalan-Jalan
73
Waspada Lagi
74
Makan Siang
75
Senyum Indah
76
Hotel Fessano
77
Cemburu Emelie
78
Misi Kedua
79
Terbongkar
80
Amarah Emelie
81
Rayuan Gagal
82
Kejujuran
83
Inisial E?
84
Balasan
85
Baby?
86
Berbelanja
87
Bahaya Emelie
88
Pelarian Lana dan Lukas
89
Masakan Gagal
90
Terjebak
91
Kejutan Lana
92
Kercurigaan Zeroun
93
Ditemukan
94
Pria Menyebalkan
95
Merayu Lagi
96
Bertemu Agen Mia
97
Jebakan Gold Dragon
98
Kembali ke markas
99
Keceriaan
100
Sorry Baby!
101
Maaf Emelie
102
Takut
103
Paniknya Zeroun
104
Strategi Damian dan Jesica
105
Misi ketiga
106
Penculikan Emelie
107
Dendam di hati
108
Markas Baru
109
Trauma Emelie
110
Pertikaian
111
Jangan Bersedih
112
Kembalinya Inspektur Tao
113
Kejahilan Lana
114
Kiriman Jesica
115
Tawamu Hidupku
116
Candaan di Pagi hari
117
Datangnya Tamu
118
Suara Tembakan
119
Keahlian Emelie
120
Latihan Menembak
121
Bertengkar Lagi
122
Lomba Renang
123
Tarian Jalanan
124
Hilangnya Zeroun
125
Birthday Emelie.
126
Malam Penuh Bintang
127
Misi Kecil
128
Kado Spesial
129
Hadiah kedua
130
Tembakan Emelie
131
Tidak terduga
132
Tidak terselamatkan
133
Rencana Lukas
134
Ledakan Tiba-tiba
135
Biarlah Berlalu
136
Kabar Buruk
137
Jebakan Part. 1
138
Jebakan Part. 2
139
Perasaan Lana
140
Pertarungan Singkat
141
Kabar Baik
142
Marry Me?
143
Seperti Mimpi
144
Tawa Bahagia
145
Malam Mencekam
146
Hari Penuh Harapan
147
Tidak Rela
148
Pertarungan Besar Part. 1
149
Pertarungan Besar Part. 2
150
Tidak Kembali
151
Perjanjian Pahit
152
Pernikahan
153
Tamu Spesial
154
Pertarungan Jalanan
155
Last Mission Part. 1
156
Last Mission Part. 2
157
Akhir Penuh Darah
158
Kembali Tenang
159
Sahabat Terbaik Selamamya
160
Aku Mencintaimu
161
Kakak Ipar
162
Bertemu Lagi Part. 1
163
Bertemu Lagi Part. 2
164
Ledekan Kenzo
165
Paman Arnold
166
Lamaran Resmi
167
Cerita Masa Lalu
168
Sempurna
169
Jawaban Lana
170
Rencana Kenzo
171
Penyerahan
172
Adik Kesayangan
173
Khawatir Alika
174
Keluarga Impian
175
Tawa di Mobil
176
Harapan Lukas
177
kerinduan Emelie
178
Sambutan untuk Emelie
179
Rasa Kesal
180
Makan Malam Istimewa
181
Tetap Cinta
182
Penuh Tawa
183
Ketahuan
184
Rencana Singkat
185
Ide Shabira
186
Sahabat Lama
187
Misi Penyelamatan
188
Cerita Tengah Malam
189
Janji Suci
190
Royal Wedding
191
Akhir yang Manis
192
Salam Author
193
S2 Bab 1
194
S2 Bab 2
195
S2 Bab 3
196
S2 Bab 4
197
S2 Bab 5
198
S2 Bab 6
199
S2 Bab 7
200
S2 Bab 8
201
S2 Bab 9
202
S2 Bab 10
203
S2 Bab 11
204
S2 Bab 12
205
S2 Bab 13
206
S2 Bab 14
207
S2 Bab 15
208
S2 Bab 16
209
S2 Bab 17
210
S2 Bab 18
211
S2 Bab 19
212
S2 Bab 20
213
S2 Bab 21
214
S2 Bab 22
215
S2 Bab 23
216
S2 Bab 24
217
S2 Bab 25
218
S2 Bab 26
219
S2 Bab 27
220
S2 Bab 28
221
S2 Bab 29
222
S2 Bab 30
223
S2 Bab 31
224
S2 Bab 32
225
S2 Bab 33
226
S2 Bab 34
227
S2 Bab 35
228
S2 Bab 36
229
S2 Bab 37
230
S2 Bab 38
231
S2 Bab 39
232
S2 Bab 40
233
S2 Bab 41
234
S2 Bab 42
235
S2 Bab 43
236
S2 Bab 44
237
S2 Bab 45
238
S2 Bab 46
239
S2 Bab 47
240
S2 Bab 48
241
S2 Bab 49
242
S2 Bab 50
243
S2 Bab 51
244
S2 Bab 52
245
S2 Bab 53
246
S2 Bab 54
247
S2 Bab 55
248
S2 Bab 56
249
S2 Bab 57
250
S2 Bab 58
251
S2 Bab 59
252
S2 Bab 60
253
S2 Bab 61
254
S2 Bab 62
255
S2 Bab 63
256
S2 Bab 64
257
S2 Bab 65
258
S2 Bab 66
259
S2 Bab 67
260
S2 Bab 68
261
S2 Bab 69
262
S2 Bab 70
263
S2 Bab 71
264
S2 Bab 72
265
Author Bagi-Bagi Hadiah
266
S2 Bab 73
267
S2 Bab 74
268
S2 Bab 75
269
S2 Bab 76
270
S2 Bab 77
271
S2 Bab 78
272
S2 Bab 79
273
S2 Bab 80
274
S2 Bab 81
275
S2 Bab 82
276
S2 Bab 83
277
S2 Bab 84
278
S2 Bab 85
279
S2 Bab 86
280
S2 Bab 87
281
S2 Bab 88
282
S2 Bab 89
283
S2 Bab 90
284
S2 Bab 91
285
S2 Bab 92
286
S2 Bab 93
287
S2 Bab 94
288
S2 Bab 95
289
S2 Bab 96
290
S2 Bab 97
291
Pengumuman Pemenang
292
S2 Bab 98
293
S2 Bab 99
294
S2 Bab 100 (Happy Ending)
295
Terima Kasih Reader.
296
Pesan singkat
297
Cuma Bonus
298
Cerita Sedikit
299
Novel ke 7
300
Novel Cucu Zeroun dan Oliver

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!