DUA ( your is mine )

" hai! " panggil Loren pada seorang pria yang sedang bersandar pada pintu mobil Pagani Zonda tricolore berwarna biru mengkilap. Merasa kenal dengan suara itu pria itupun mendongak dan mendapati senyum manis dari pacarnya.

" where you glases? " tanya pria itu.

Lorenpun merogoh tasnya dan mengeluarkan benda yang dimaksud oleh pria itu dengan wajah yang sedih.

" ya udah gapapa, lagian kan kamu udah operasi Lasik atau kita beli kacamata yang lain? " tawar pria itu. sebulan yang lalu Loren melakukan operasi Lasik, itupun karna paksaan dari pacarnya tersebut.

" nggak usah! yang terpenting sekarang mata aku udah bisa ngelihat wajah tampan seorang Geovano Dipta itu aja udah cukup buat aku " gombal Loren.

Geovano yang mendengar itupun langsung mengecup kening Loren, lalu turun ke kedua pipinya dan kemudian mulutnya, namun itu hanya sekedar kecupan.

Loren dan Geovano sudah berpacaran selama sebulan

[flashback on]

tepat pada saat ulang tahun Loren. Loren ditembak dihalaman kampus. Pada saat itu bagasi mobil Geovano dipenuhi dengan banyak bunga mawar warna-warni. Geovano menarik kedua tangan Loren, Loren yang ditarik hanya bisa patuh, hingga tangannya berada didepan tangan Geovano.

Loren merasa hangat saat tangannya berada di genggaman Geovano " Lorenza giana, Lo mau kan jadi pacar gue? " mendengar suara Geovano membuat hati Loren berbunga, ia juga mendengar pekikan histeris dari para wanita kampusnya yang merasa kecewa.

Secara refleks Lorenpun mengangguk " aku mau " ucapnya tegas.

" can you repeat again? "

" iya aku mau jadi pacar kamu Geovano Dipta " ucap Loren tegas, setelah itu Geovano menarik Loren kedalam pelukannya.

" you are mine! " bisik Geovano ditelinga Loren yang mampu membuat kaki Loren seakan melumer seperti coklat yang kepanasan.

" yes, i.m yours " balas Loren, mengabaikan pandangan patah hati para wanita dikampus.

Loren tak pernah mengira bahwa perasaannya selama ini yang terpendam untuk Geovano akhirnya terbalaskan, tepat pada saat ulang tahunnya yang ke-21.

Ia berani bersumpah ini adalah hadiah terindah untuknya.

[flashback off]

Dan selama itu pula, banyak yang sinis terhada Loren, karna para wanita itu merasa kalah saing dengannya.

" so! Where is go now? " tanya Geovano dengan wajah yang masih menunduk , untuk menyamakan tinggi wajahnya dengan si gadis.

Loren nampak berpikir dengan jari telunjuknya diketuk-ketukan ke dagu, sambil memanyunkan bibirnya. Melihat mulut Loren yang di majukan seperti itu membuat Geovano menarik pinggangnya, dan keadaan mereka berdua saat ini sangat intim. Loren yang mendapat serangan tersebut melebarkan matanya terkejut dan berusaha mendorong Geovano untuk menjauh, namun tenaganya kalah dari pria itu.

Geovano menurunkan wajahnya dan berbisik ditelinga Loren " kamu sedang menggodaku? " mendapat bisikan dari Geovano membuat tubuh Loren meremang, wajahnya langsung memanas, dengan sekuat tenaga ia lepas dari pelukan Geovano.

Geovano pun langsung melepaskannya, setelah lepas dari rangkulan Geovano, Loren langsung mengipasi wajahnya dengan tangan. Melihat hal itu membuat Geovano menarik kedua sudut mulutnya. Gemas dengan ekspresi wajah Loren.

Geovano membuka pintu mobil dan mengisyaratkan Loren untuk masuk dengan gerakan kepalanya, Lorenpun faham dan langsung masuk ke dalam mobil. Geovano menutup kembali pintu mobil dan berjalan memutar ke arah kursi kemudi.

setelah sampai didalam Geovano mendapati Loren yang masih mengipasi wajahnya sambil membuang muka ke samping. Geovano maju ke arah Loren, secara refleks Loren menahan nafas begitu wajah Geovano hanya berada beberapa centimeter darinya. Entah kenapa secara tiba-tiba Loren menutup mata, merasa tak ada yang terjadi Lorenpun membuka matanya dan mendapati Geovano tersenyum mengejek.

" what do you think? " tanya Geovano dengan wajah yang menurut Loren benar-benar menyebalkan, Lorenpun langsung memalingkan wajahnya malu. bisa-bisanya ia berpikir Geovano akan menciumnya, padahal Geovano hanya memasangkan seatbelt untuknya, benar-benar memalukan, rasanya ia ingin berlari dan menenggelamkan wajahnya.

" Embrassing! " gumam Loren pelan, namun masih terdengar oleh Geovano.

Geovano kembali menegakkan tubuhnya dan melajukan mobilnya.

Dari kejauhan ada 3 orang yang melihat semua adegan antara Geovano dan Loren.

" Lo yakin mau rebut Loren dari Geovano? " ucap Chelyn pada Geodan

" why not? "

" serem anjir, kalo berurusan sama Geovano. Udah gila kali ya Lo? " ucap Karan.

di wajah Geodan hanya ada senyuman smirk, " menarik! "

###

Selama dimobil Loren hanya diam dan mengalihkan pandangannya pada luar jendela mobil, untuk menutupi rasa malunya, hingga mobil Geovan berhenti di basemant apartemen " masih marah? " tanya Geovano,

" siapa yang marah? Orang nggak ada yang marah kok " elak Loren, sebenarnya ia ingin berteriak ' malu banget gue ' sayangnya itu hanya bisa ia ucapkan didalam hati

" ya udah kalo gitu ayo turun! "

Lorenpun turun dari mobil Geovan, saat akan melangkah Geovan menginterupsi " kamu tunggu disini aja dulu! "

Lorenpun berhenti dan menunggunya disamping mobil, sambil memperhatikan Geovan berjalan ke arah folding gate, iapun membukanya dan masuk, jika dilihat dari tempat Loren itu adalah ruangan yang sangat gelap. Loren masih terus memperhatikan mencoba mencari pencahayaan dari sana hingga terdengar suara deruman motor.

Sebuah motor Ducati Panigale 959 keluar dari ruangan tadi. motor itu mengarah ke Loren, dan berhenti tepat didepannya.

Loren mundur 2 langkah mengamati motor tersebut dan pengendaranya juga, helm full face itupun terbuka menampilkan wajah Geovano.

Geovano mengangkat telunjuknya dan menggerakkannya isyarat meminta Loren mendekat. Lorenpun mendekat dengan lembut Geovano memakaikan helm dikepala Loren dan mengunci pengaitnya, setelah itu ia menarik tangan Loren ke jok belakang memintanya naik.

Walaupun Geovano jarang mengeluarkan suara, tapi ia lebih dominan pada tindakannya, yang benar-benar lembut, dan terkesan manis. Itu yang membuat Loren nyaman daripada ucapan manis tanpa tindakan lebih baik tindakan tanpa ucapan, karna itu sudah cukup untuk menjadi sebuah bukti rasa Sayang orang itu pada pasangannya.

Motor Geovano kini telah membelah jalan raya. Loren merasa sangat senang iapun merentangkan kedua tangannya ke udara sebentar, kemudian ia letakan pada sisi jaket kulit yang dipakai oleh Geovano.

Geovano menarik tangan Loren untuk merangkulnya lebih erat, namun Loren menarik kembali tangannya dan memposisikannya seperti tadi.

" aku seneng banget hari ini " teriak Loren pada Geovano, yang suaranya kalah dengan angin.

Geovano dengan sengaja menaikan kecepatan hingga membuat tangan Loren memeluknya dengan erat dari belakang.

" Geovano... " teriak Loren terkejut.

setelah setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah danau dengan suguhan pemandangan yang sangat indah.

" wow! Bagus banget " pekik Loren bahagia, ia berjalan terlebih dahulu, Geovano mengikutinya dari belakang.

" kamu tahu darimana tempat ini? " ucap Loren pada Geovano yang sudah berdiri tepat disampingnya, bukan menjawab Geovano hanya mengedikkan bahunya sambil menatap wajah Loren.

Seketika Loren meralat ucapannya tadi, walaupun lebih baik tindakan, namun terkadang ia juga butuh ucapan.

Lorenpun mengalihkan pandangannya ke depan menatap danau itu, melihat air yang begitu tenang membuat hati Loren ikut merasa tenang.

Seketika tangan Geovano terulur merangkul bahunya, dan membawanya ke ujung Gladak kayu, Geovano mengajaknya duduk, sebelum duduk Geovano melepas sepatunya dan sepatu Loren, dan merekapun duduk dengan tangan Geovano merangkul bahu Loren, Loren memiringkan kepalanya untuk bersandar dibahu Geovano, kaki mereka yang tanpa sepatu kini menyentuh air.

" aku bakalan jadiin tempat ini sebagai tempat favorit aku, kamu tahu nggak kenapa? "

" kenapa? "

" ih kok malah nanya balik sih? Tebak dulu dong baru tanya " ucap Loren mendongak ke arah wajah Geovano, Geovano menatap wajah Loren dengan dalam namun terkesan lembut.

" apapun alasannya, yang aku tahu kamu adalah tempat terfavorit buat aku, semuanya tentang kamu adalah tempatku, your is mine! " pipi Loren memerah mendengar ucapan Geovano, rasanya jantungnya ingin lompat keluar dari tempatnya. Entahlah Loren bingung sendiri, walaupun terbilang irit bicara, namun saat berucap mampu meluluhkan segalanya, dari semua tindakan dan ucapan Geovano semuanya manis dan lembut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!