Putus

Pada akhirnya , Fikhar kembali ke sini . Ke Kafe milik sahabatnya yang tak jadi di tutup karena telah mencocokan sejumlah uang kepada polisi-polisi .Ia kembali kesini karena usaha nya untuk melupakan kejadian malam itu gagal .

Dapat di pastikan pria itu langsung mampir ke kafe ,mengingat kemeja kantor masih melekat dalam tubuh nya,ia tak lagi mempedulikan minyak wangi,,bau keringat atau apapun tentang penampilan .Rambut yang di biarkan acak-acakan ,kiranya cukup menegaskan bahwa suasana hati pria itu saat ini sedang kacau.

Beberapa hari ke belakang,ia tidak tertarik pada ponsel nya .Handphone nya di biarkan mati karena panggilan dari sang kekasih di rasa mengganggu . Belum lagi ,keputusan pindah ke apertemen yang membuat sang mami kerap menghubunginya .Jujur ,saat ini ia sedang membutuhkan sendiri ,sekalipun di tempat bising seperti ini.

Ia menghela napas ,mencoba mengembalikan pikiran pada dunia nya . Satu gelas minuman kecil ia teguk kemudian mengisap rokok yang hari ini nyaris habis tiga bungkus .

"Ar ,Carikan cewe cantik. Suru dia pake gamis ,jilbab lebar apapun itu terserah asal ke tutup!" Ucap Fikhar sambil memicing kan mata,mencoba menahan rasa pening yang tiba-tiba menyergap kepalanya.

"Lo udah gila , Fik!" Aryo mendengus ,merasa tak masuk akal dengan keinginan sahabatnya.

"Serius, gue lagi butuh sekarang !! Akhir-akhir ini fantasi gue di tempat tidur agak lain"Ucap nya di tengah bising suara musik. Pria itu tampak kembali menghisap rokok . Sementara ,pandangan Aryo tak lepas dari pergerakan sahabatnya.

"Lo kenapa sih Fikh, ada masalah ?" Aryo menatap tajam ,suara nya terkesan mengintrogasi.

Fikhar terkekeh pelan .

" sama Siera ?"Tanya Aryo lagi setelah pertanyaan tadi tidak Fikhar hiraukan.

"Lo gak denger ya ,Carikan gue cewek yang modelan Ustdzah buat gue tiduri !" Kesal Fikhar ,mencoba mengalihkan arah pembicaraan. Ia datang kesini hendak lari dari masalah ,tetapi sahabat nya tidak mengerti . Di ingatkan tentang Masalah , tidak ada yang membuat dirinya sehancur ini setelah meniduri seorang wanita .Mungkin karena ia merasa bersalah karena malam itu terjadi dengan sebuah paksaan ,apalagi gadis yang ia tiduri notabe nya masih perawan dan berlatar Ustdzah.

"Asal wanita itu bisa memuaskan fantasi gue ,gue rela bayar berapapun !"

"Gue punya feeling Lo seperti ini gara-gara gadis perawan yang Lo tiduri kan?" Ucap Aryo masih keras kepala ,sementara tangan nya sedang menuangkan minuman keras dalam botol begitu Fikhar kembali menyodorkan gelas kosong ke arah nya.

Fikhar menatap tajam mata sahabat nya.

"Lo gak usah ngebohongin diri Lo seperti ini Fikh,sumpah ...Kaya orang gila!" Cetus nya begitu blak-blakan .

Fikhar baru saja hendak bangkit untuk menghajar mulut lancang milik sahabat nya ,tetapi terhenti gegara wanita yang sedang ia hindari datang . "Fikhar ... Kamu ini apa-apan si?" Teriak seorang wanita berambut pirang. Terburu-buru ia melangkahkan kaki nya yang jenjang berbalut boots merah.Matanya nanar, seolah siap melampiaskan amarahnya yang saat ini sudah mencapai ubun-ubun.

"Fikh ,Lo beneran udah bikin masalah. Pliss kalo Lo mau berantem jangan di kafe gue!" Aryo tampak menggeleng-gelengkan kepalanya ,mengingat ia sudah hapal dengan kemarahan seorang wanita.

"Maksud kamu apa ,hah ? Diemin aku selama ini ? Dasar tak tau diri!"

"Diam ..!" Sentak Fikhar begitu semua mata tertuju pada dirinya . Ia meraih pergelangan kekasih nya kemudian menarik nya kasar ."Fikhar ,baji*ngan .Lepaskan aku!" Teriak wanita itu dengan logat tak biasa, begitu Fikhar menyeret wanita itu dan membawa nya keluar.

Sementara Aryo ,hanya menggeleng-gelengkan kepala ,melihat pemandangan dramatis pasangan yang saat ini pergi meninggalkan kafe nya.Ia perlu berterima kasih karena sahabat nya sudah menuruti ucapan nya ,dengan begitu ia tidak begitu mengkhawatirkan kafe nya yang harus di bubuarkan.

Dengan amarah yang tertahan pria itu membuka mobil dan memaksa Siera untuk masuk kedalam nya.

"Jangan ganggu aku lagi ,hubungan kita sudah selesai !" Ucap Fikhar sambil menghempaskan tangan kekasih nya. kemudian ia mulai melajukan kemudi nya .

"Itu menurut kamu ,aku tidak bisa menerima nya ,ayah sama ibu ku sudah tau tentang hubungan kita! Fikhar jangan gila !"Teriak Siera di ujung kalimat,begitu Fikhar melajukan mobil nya dengan sangat kencang.

Fikhar diam ,membiarkan siera menangis . Ironisnya ia tidak merasa bersalah,karena sedikit pun ia tidak pernah berpikir serius dalam sebuah hubungan. Siera adalah salah satu daftar koleksi nya,bodoh saja karena sebelumnya tidak ada yang Fikhar inginkan pada diri gadis itu kecuali ************.

Dan dia tidak berpikir dirinya bejat,mengingat mereka yang sudah ia tiduri dengan suka rela menjajakkan tubuh nya. Ingat,Sukarela ,tanpa paksaan.

"Pokok nya aku gak mau putus!" Kata Siera setelah ia bisa menguasai emosinya.

"Itu terserah kamu ,tapi aku sudah tidak mau berurusan dengan hubungan di antara kita !"Kecam Fikhar ,ia tahu bahwa wanita di hadapan nya ini tidak akan melepaskan dirinya begitu saja.

"Baji*Ngan ,apa yang kau inginkan dariku ,hah?" Teriaknya tak terima.

"Tidak ada apapun yang aku inginkan darimu-aku akan menikah ,dengar aku akan menikah!" Ucapnya tegas . Ia membuka pintu mobil kemudian menarik kekasih nya untuk keluar.

"Kamu pasti bohong kan,ini tidak mungkin !"

"Dengar siera ... Aku akan menikah,dan aku tidak bohong dengan apa yang aku ucapkan!"Ucap Fikhar dengan suara penuh penekanan.

"Ma-maksud kamu . Fikhar ,Anji*ng kau. Kau akan menyesal nanti !" Teriak nya begitu ia terlambat menyadari bahwa ia di tinggalkan begitu saja . "Fikhar !"Teriaknya ,tetapi pria itu tak peduli ,ia melajukan mobil nya seolah baru saja membuang sekarung sampah.

***

mohon maaf ya kalau banyak typo. jangan lupa sebagai dukungan ,like komen sama vote agar semakin semangat lagi nulis nya.. dan selamat menunggu bab selanjutnya ..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***