Bab 9 Saran Ibu Mertua

Bab 9

Saran Ibu Mertua

"Mau Kemana kamu?!"

Aku terkejut mendengar suara Ibu mertua yang tiba-tiba ada di belakangku.

"Ibu..., Assalamualaikum Bu..." Sapa ku menghormati Ibu mertua. Aku turun dari motorku lalu meraih tangannya dan mencium punggung tangan itu dengan takzim.

Wajah Ibu mertua tampak tidak bersahabat seperti biasanya. Aku merasa ada sesuatu yang penting hingga Ibu mertua ku sampai datang kesini. Karena tidak biasanya Ibu datang kemari tanpa memberi kabar lebih dulu.

Padahal aku sedang buru-buru tapi aku juga tidak bisa meninggalkan Ibu mertua yang datang menemuiku.

"Waalaikumsalam."

"Ibu tumben tidak mengabari mau ke sini?" Tanya bersikap seperti biasa seolah-olah tidak ada yang terjadi antara aku dan Mas Heru.

"Apa perlu Ibu mengabari saat mau datang kerumah anak Ibu sendiri?"Jawab Ibu dengan nada ketus.

Kenapa Ibu mertua mendadak bicara kasar seperti ini? Apa Ibu mertua sudah tahu masalah kami?

"Bukan begitu Bu, mari Bu masuk dulu." Ajak ku.

"Tidak usah! Tadinya Ibu hanya ingin melihat bagaimana kehidupan kalian bertiga. Tapi sepertinya Ibu telat datang kesini. Heru sepertinya sudah pergi dengan menantu baruku. Apa kamu mengusirnya?!"

Deg, Perasaan ku tidak nyaman

Rupanya Ibu datang karena sudah tahu Mas Heru datang kesini dengan istri mudanya. Aku kecewa mendengar tutur kata Ibu mertua yang sepertinya mendukung pernikahan kedua Mas Heru.

Aku menghela napas berat. Tadinya aku ingin bicara baik-baik dengan Ibu mertua terkait pengajuan cerai ku kepada Mas Heru. Tapi sepertinya Ibu mertua memiliki pemikiran yang sama dengan Mas Heru.

"Bu, apa Ibu sudah tahu Mas Heru menikah lagi?"

"Sudah. Kenapa? Kalian itu harusnya bisa hidup rukun. Apalagi istri muda Heru sangat memperhatikanmu. Dia selalu menolak merasa tidak nyaman jika menumpang tinggal bersama kalian."

Aku kehabisan kata-kata mendengar tutur Ibu mertua yang mengatakan ucapan Wina. Yah, tidak heran jika Wina berkata seperti itu untuk menarik simpati Mas dan keluarganya.

"Sudah Ibu mau pulang dulu. Besok kamu harus kerumah tinggal beberapa hari disana. Ibu mau lihat bagaimana kamu memperlakukan suami dan madumu."

Aku hanya diam, melihat punggung Ibu mertua yang berkata sambil berlalu menaiki sepeda motor yang di bawa oleh Dewi. Bahkan adik iparku pun tak seperti biasanya. Ia cuek dan hanya memainkan ponselnya sejak tadi.

Sesak rasanya di perlakukan seperti ini. Tapi semangat ku untuk bercerai tidak surut. Setelah kepergian Ibu mertua, aku bergegas mengendarai sepeda motor menuju kantor pengacara.

***

"Permisi mbak, Pak Sandi ada?" Tanya ku pada bagian resepsionis begitu tiba di kantor pengacara.

"Sudah buat janji Mbak?"

"Sudah. Atas nama Indah Pertiwi."

"Oh, yang tadi pagi ya?"

"Bener Mbak."

"Mohon di tunggu sebentar Mbak, Pak Sandi masih menerima tamu."

"Baik Mbak."

"Silahkan duduk dulu di kursi tunggu ya Mbak."

"Terima kasih Mbak."

Aku pun menunggu tamu pengacara itu pergi, karena aku datang 18 menit lebih awal dari waktu janji.

Semoga urusanku dipermudah. Tidak ada tempat di hatiku untuk menerima pengkhianatan. Semoga ini jalan terbaik yang aku pilih.

Tidak beberapa lama seorang pria keluar dari ruangan pengacara.

"Silahkan Mbak." Kata wanita tadi setelah melihat tamu pengacaranya sudah pergi.

"Baik Mbak, terima kasih."

Dengan tekad yang kuat ke ketuk pintu untuk ijin memasuki ruangan itu.

"Assalamualaikum Pak Sandi."

"Waalaikumsalam. Silahkan masuk Bu."

"Baik Pak."

Aku lalu duduk di kursi yang telah di sediakan.

"Sepertinya saya pernah lihat dimana ya?" Tanya Pak Sandi saat matanya telah fokus memandangku dari kertas-kertas yang ia pegang tadi.

"Saya Indah dari PT. Jaya Sentosa, bagian divisi Administrasi Umum." Jawabku sambil tersenyum.

"Oh yayaya... Pantas saya seperti pernah melihat anda."

"Bukan hanya pernah Pak, tapi sering." Ujar ku lagi sambil tersenyum.

"Oh, hahaha... Maafkan saya yang mudah lupa ini. Jadi ada apa gerangan Ibu datang kemari. Apa ini terkait masalah perusahan?"

"Tidak Pak, ini masalah pribadi. Saya ingin mengajukan gugatan perceraian kepada suami saya Pak. Namun sebelum itu, saya ingin konsultasi bagaimana sebaiknya, karena ada sedikit gono gini yang ingin saya permasalahankan. Apa firma Bapak ini bisa mengurus kasus permasalahan saya Pak?"

"Oh begitu. Bisa Bu, di Firma saya ini ada beberapa pengacara yang cukup ahli menangani kasus seperti yang Ibu miliki. Baiklah bisa ceritakan kepada saya apa yang membuat anda ingin bercerai Bu Indah?"

Aku pun mulai menceritakan tentang pernikahan kedua suamiku tanpa ijin dari ku. Lalu tentang rumah hadiah dari orang tuaku yg di ubah atas nama Mas Heru.

"Baiklah Bu Indah. Jika suami Ibu melakukan pernikahan tanpa persetujuan istri pertama, maka kita dapat melaporkan tindakan suami ke aparat hukum yang berwenang."

"Saya masih kurang paham Pak." Kata ku jujur.

"Begini Bu, akan ada pasal-pasal yang terkait dengan permasalahan yang Ibu hadapi. Jadi Ibu bisa menggugat suami Ibu dengan pasal-pasal yang sesuai dengan fakta yang ada."

Pak Sandi menjelaskan kepadaku walau tidak secara detail pasal-pasal  yang bisa menjerat Mas Heru. Jujur aku tidak bisa menyerap itu semua. Aku hanya bisa menyerahkan urusan ini kepada pengacara dan menikmati hasilnya yaitu berpisah dan memiliki kembali rumah yang di berikan kepadaku. Pak Sandi pun menyanggupi untuk mengurus perceraian ku kepada Mas Heru.

"Saya serahkan semuanya kepada Bapak. Mohon bantuannya Pak, agar urusan ini cepat selesai." Ujar ku.

"Baik Bu, akan saya usahakan yang terbaik buat Ibu. Kemudian Ibu bisa mengisi formulir data ini untuk untuk segera saya proses." Ujar Pak Sandi sambil menyerahkan beberapa lembar kertas untuk aku isi.

"Baik Pak."

Aku pun lalu mengisi formulir yang telah di sediakan. Hanya butuh waktu 8 menit formulir itu susah terisi semua.

"Sudah Pak. Terima kasih atas bantuannya. Kalau begitu saya permisi."

Aku dan Pak Sandi berjabat tangan tanda kesepakatan telah terjadi. Biayanya pasti mahal menyewa pengacara. Tidak apa-apa, karena uang bisa di cari lagi. Yang terpenting aku ingin segera bebas dari Mas Heru dan meraih kebahagiaan ku walau harus hidup menjanda.

Hidup bersama yang di janjikan Mas Heru tidak sanggup untukku menjalaninya. Aku bukan wanita yang bermurah hati untuk berbagi suami. Rasa kehilangan dan kecewa serta rasa tidak rela pasti ada. Tapi dibalik itu semua, aku begitu terluka dan tidak percaya lagi akan keindahan cinta yang Mas Heru suguhkan.

Tidak apa-apa menjadi janda. Banyak di luar sana wanita yang berstatus janda dan tidak semua dari mereka yang terkesan buruk di masyarakat. Semua itu tergantung dari sikap dan prilaku mereka masing-masing.

Lelah hari ini yang ku rasa. Aku pun pulang setelah konsultasi dari kantor pengacara tadi. Hari mulai beranjak sore, dan perut ini sama sekali belum di isi makanan selain teh hangat dari kantor Pak Sandi. Aku lalu singgah di sebuah warteg untuk mengisi perutku yang sejak tadi keruyukan.

"Permisi Bu, mau pesan makan."

"Oh, silahkan Mbak."

Si Ibu memberikan sepiring nasi kepadaku. Ternyata aku di suruh mengambil sendiri lauk yang aku inginkan. Menunya sederhana saja, hanya sambal udang pete dan ikan goreng dan lalapan membuat lidah ini terus bergoyang. Tak lupa air putih hangat untuk melancarkan pencernaanku.

Aku kenyang. Tenaga ku sudah pulih setelah di asup dengan makanan tadi. Aku pun meminta untuk di bungkuskan beberapa lauk untuk ku makan malam nanti mengingat masakan yang aku masak pagi tadi sudah ludes dimakan Mas dan Istri keduanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

jangan blng pengacaranya nanti si dani

2024-01-07

2

Soraya

Soraya

thor indah kn berpendidikan kok bodoh sh ms ga tau klo pns ga boleh menikah lgi apa lgi tnpa ijin istri yg pertama

2023-10-11

0

Yunior

Yunior

suami PNS istri dua kan nggak boleh, harus dilaporkan ke pusat. itu bisa dipidana, dicopot jabatannya, dipecat juga bisa.

2023-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Wanita Lain
2 Bab 2 Memilih Pergi
3 Bab 3 Tidak Tahu Diri
4 Bab 4 Keras Kepala
5 Bab 5 Ke Rumah Orang Tua
6 Bab 6 Bertemu Teman Masa Kecil
7 Bab 7 Pulangnya Mas Heru
8 Bab 8 Tamu Tak Di Undang
9 Bab 9 Saran Ibu Mertua
10 Bab 10 Di Bully Keluarga Suami
11 Bab 11 Atasan Keladi
12 Bab 12 Bersama Rara
13 Bab 13 Tetangga Rese
14 Bab 14 Di Usir Dari Rumah Sendiri
15 Bab 15 Mencari Tempat Tinggal Baru
16 Bab 16 Mengambil Koper
17 Bab 17 Mengambil Barang
18 Bab 18 Di Bela Tetangga Julid
19 Bab 19 Viral
20 Bab 20 Ganti Rugi
21 Bab 21 Konsultasi Cerai
22 Bab 22 Curhat
23 Bab 23 Berdebat Di Medsos
24 Bab 24 Sidang Pertama
25 Bab 25 Bertemu Dani
26 Bab 26 Keluarga Heru
27 Bab 27 Terbakar Api Cemburu
28 Bab 28 Tidak Rela
29 Bab 29 Heru Berbuat Ulah
30 Bab 30 Jatuhnya Talak
31 Bab 31 Calon Janda
32 Bab 32 Wellcome To Janda
33 Bab 33 Di Jual
34 Bab 34 Panik
35 Bab 35 Terciduk
36 Bab 36 Bukan Lemah Hanya Ingin Berbuat Baik
37 Bab 37 Maling Teriak Maling
38 Bab 38 Penangkap Heru
39 Bab 39 Dipecat
40 Bab 40 Di Penjara
41 Bab 41 Sebuah Pilihan
42 Bab 42 Ijin Kepada Orang Tua
43 Bab 43 Kehidupan Baru Di Mulai
44 Bab 44 Visi Misi Baru
45 Bab 45 Calon Idaman
46 Bab 46 Pilihan Hidup
47 Bab 47 Ajakan Selingkuh
48 Bab 48 Sok Kenal Sok Dekat
49 Bab 49 Keluarga Toxic
50 Bab 50 Semakin Di Kejar Semakin Menjauh
51 Bab 51 Ketahuan
52 Bab 52 Insiden Yang Di Sengaja
53 Bab 53 Bertemu Wanita Di Mini Market
54 Bab 54 Awal Pembalasan Wina
55 Bab 55 Rumah Tangga Fandi Dan Mira
56 Bab 56 Hang Out
57 Bab 57 Musnah Harapan
58 Bab 58 Usaha Lagi
59 Bab 59 Sebuah Permintaan
60 Bab 60 Bukan Keinginan
61 Bab 61 Apakah Keputusanku Salah
62 Bab 62 Anak
63 Bab 63 Kabar Duka
64 Bab 64 Perasaan Apa ini
65 Bab 65 Ini Penyebabnya
66 Bab 66 Mengumumkan Kepada Keluarga
67 Bab 67 Rencana Pernikahan Kontrak
68 Bab 68 Salah Orang
69 Bab 69 Makan Siang Bertiga
70 Bab 70 Saingan
71 Bab 71 Siska Meradang
72 Bab 72 Ke Kalimantan
73 Bab 73 Restu
74 Bab 74 Bertemu Ratih
75 Bab 75 Pulau Lemukutan
76 Bab 76 Tamu Yang Bikin Pusing
77 Bab 77 cari Pasangan Untuk Ratih
78 Bab 78 Kenikmatan Yang Salah
79 Bab 79 Perdebatan Kakak Dan Adik
80 Bab 80 Menikah
81 Bab 81 Nikah Dadakan
82 Bab 82 Sah
83 Bab 83 Ternyata Benar
84 Bab 84 Honey
85 Bab 85 Pacaran Setelah Menikah
86 Bab 86 Dimanja
87 Bab 87 Siska Lagi
88 Bab 88 Pengasuh Almira
89 Bab 89 I love You
90 Bab 90 Candu Baru
91 Bab 91 Bingung Judulnya Apa
92 Bab 92 Kehilangan
93 Bab 93 Gara-gara DM
94 Bab 94 Resepsi
95 Bab 95 Bertemu Kunti
96 Bab 96 Dunia Memang Sempit
97 Bab 97 Kehadiran Siska
98 Bab 98 Keputusan Berat
99 Bab 99 Almira Sakit
100 Bab 100 Kemelut Di Rumah Sakit
101 Bab 101 Getaran
102 Bab 102 Ajakan Menikah
103 Bab 103 Melamar Nuning
104 Bab 104 Boom Waktu Menunggu
105 Bab 105 Sedang Bersama
106 Bab 106 Kebahagiaan Dan Air Mata
107 Bab 107 Bukan Tanggung Jawabku
108 Bab 108 Informasi
109 Bab 109 Tanggung Jawab
110 110 Mau Tidak Mau, Mau Juga
111 111 Naninu
112 Bab 112 Hamil
113 Bab 113 Nambah Saingan
114 Bab 114 Rencana Pindah
115 Bab 115 Melahirkan
116 Bab 116 Pindah
117 Bab 117 Bertemu Tanpa Sengaja
118 Bab 118 Bogem Mentah
119 Bab 119 Menyerah Saja
120 Bab 120 Akhir Yang Bahagia (End)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Bab 1 Wanita Lain
2
Bab 2 Memilih Pergi
3
Bab 3 Tidak Tahu Diri
4
Bab 4 Keras Kepala
5
Bab 5 Ke Rumah Orang Tua
6
Bab 6 Bertemu Teman Masa Kecil
7
Bab 7 Pulangnya Mas Heru
8
Bab 8 Tamu Tak Di Undang
9
Bab 9 Saran Ibu Mertua
10
Bab 10 Di Bully Keluarga Suami
11
Bab 11 Atasan Keladi
12
Bab 12 Bersama Rara
13
Bab 13 Tetangga Rese
14
Bab 14 Di Usir Dari Rumah Sendiri
15
Bab 15 Mencari Tempat Tinggal Baru
16
Bab 16 Mengambil Koper
17
Bab 17 Mengambil Barang
18
Bab 18 Di Bela Tetangga Julid
19
Bab 19 Viral
20
Bab 20 Ganti Rugi
21
Bab 21 Konsultasi Cerai
22
Bab 22 Curhat
23
Bab 23 Berdebat Di Medsos
24
Bab 24 Sidang Pertama
25
Bab 25 Bertemu Dani
26
Bab 26 Keluarga Heru
27
Bab 27 Terbakar Api Cemburu
28
Bab 28 Tidak Rela
29
Bab 29 Heru Berbuat Ulah
30
Bab 30 Jatuhnya Talak
31
Bab 31 Calon Janda
32
Bab 32 Wellcome To Janda
33
Bab 33 Di Jual
34
Bab 34 Panik
35
Bab 35 Terciduk
36
Bab 36 Bukan Lemah Hanya Ingin Berbuat Baik
37
Bab 37 Maling Teriak Maling
38
Bab 38 Penangkap Heru
39
Bab 39 Dipecat
40
Bab 40 Di Penjara
41
Bab 41 Sebuah Pilihan
42
Bab 42 Ijin Kepada Orang Tua
43
Bab 43 Kehidupan Baru Di Mulai
44
Bab 44 Visi Misi Baru
45
Bab 45 Calon Idaman
46
Bab 46 Pilihan Hidup
47
Bab 47 Ajakan Selingkuh
48
Bab 48 Sok Kenal Sok Dekat
49
Bab 49 Keluarga Toxic
50
Bab 50 Semakin Di Kejar Semakin Menjauh
51
Bab 51 Ketahuan
52
Bab 52 Insiden Yang Di Sengaja
53
Bab 53 Bertemu Wanita Di Mini Market
54
Bab 54 Awal Pembalasan Wina
55
Bab 55 Rumah Tangga Fandi Dan Mira
56
Bab 56 Hang Out
57
Bab 57 Musnah Harapan
58
Bab 58 Usaha Lagi
59
Bab 59 Sebuah Permintaan
60
Bab 60 Bukan Keinginan
61
Bab 61 Apakah Keputusanku Salah
62
Bab 62 Anak
63
Bab 63 Kabar Duka
64
Bab 64 Perasaan Apa ini
65
Bab 65 Ini Penyebabnya
66
Bab 66 Mengumumkan Kepada Keluarga
67
Bab 67 Rencana Pernikahan Kontrak
68
Bab 68 Salah Orang
69
Bab 69 Makan Siang Bertiga
70
Bab 70 Saingan
71
Bab 71 Siska Meradang
72
Bab 72 Ke Kalimantan
73
Bab 73 Restu
74
Bab 74 Bertemu Ratih
75
Bab 75 Pulau Lemukutan
76
Bab 76 Tamu Yang Bikin Pusing
77
Bab 77 cari Pasangan Untuk Ratih
78
Bab 78 Kenikmatan Yang Salah
79
Bab 79 Perdebatan Kakak Dan Adik
80
Bab 80 Menikah
81
Bab 81 Nikah Dadakan
82
Bab 82 Sah
83
Bab 83 Ternyata Benar
84
Bab 84 Honey
85
Bab 85 Pacaran Setelah Menikah
86
Bab 86 Dimanja
87
Bab 87 Siska Lagi
88
Bab 88 Pengasuh Almira
89
Bab 89 I love You
90
Bab 90 Candu Baru
91
Bab 91 Bingung Judulnya Apa
92
Bab 92 Kehilangan
93
Bab 93 Gara-gara DM
94
Bab 94 Resepsi
95
Bab 95 Bertemu Kunti
96
Bab 96 Dunia Memang Sempit
97
Bab 97 Kehadiran Siska
98
Bab 98 Keputusan Berat
99
Bab 99 Almira Sakit
100
Bab 100 Kemelut Di Rumah Sakit
101
Bab 101 Getaran
102
Bab 102 Ajakan Menikah
103
Bab 103 Melamar Nuning
104
Bab 104 Boom Waktu Menunggu
105
Bab 105 Sedang Bersama
106
Bab 106 Kebahagiaan Dan Air Mata
107
Bab 107 Bukan Tanggung Jawabku
108
Bab 108 Informasi
109
Bab 109 Tanggung Jawab
110
110 Mau Tidak Mau, Mau Juga
111
111 Naninu
112
Bab 112 Hamil
113
Bab 113 Nambah Saingan
114
Bab 114 Rencana Pindah
115
Bab 115 Melahirkan
116
Bab 116 Pindah
117
Bab 117 Bertemu Tanpa Sengaja
118
Bab 118 Bogem Mentah
119
Bab 119 Menyerah Saja
120
Bab 120 Akhir Yang Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!