Fira menghampiri Leon sambil membawakan makan untuk cowok itu. Dia menaruh mangkuk berisi somay dua mangkuk.
"Nih makan," ujar Fira.
Leon masih penasaran dengan laki-laki yang tadi mengancam dirinya. Dia yakin kalau ini ada hubungannya dengan orang tersebut. Dia merasa penasaran karena bisa jadi ini yang paling penting.
"Laki-laki yang tadi menyerang gue itu, pacar lo?" tanya Leon membuat Fira menaikan sebelah alisnya karena tidak paham dengan ucapan Leon.
"Maksud lo siapa?" tanya Fira.
"Laki-laki yang terlihat urakan dan dua antek dibelakangnya," gumam Leon.
"Lo cemburu? Tenang aja, dia bukan siapa-siapa gue," gumam Fira dengan tenang seolah tidak ada beban.
Bukan cemburu, hanya saja Leon penasaran karena laki-laki itu seperti berkuasa di sini. Terlihat dari pandangan orang-orang yang tadi melihatnya ketakutan. Dia merasa curiga kalau mungkin saja ini ada hubungannya dengan adiknya.
Fira memperhatikan Leon yang diam saja, dia tidak suka dengan Leon yang memang terlalu kaku seperti ini. "Yaudah kalau begitu, lo makan sekarang.
"Leon mengangguk dan akhirnya dia makan bersama dengan Fira. Dia menjadi sorotan orang-orang yang ada di tempat ini.
Berbeda dengan Fira yang sudah terbiasa diperhatikan oleh orang-orang yang ada di sini. Pasti semua orang merasa heran karena dia bersama dengan pria cupu. Karena biasanya dia selalu memilih orang-orang yang tampan untuk menjadi kekasihnya.
"Gue merasa risih!" gumam Leon.
"Lo harus terbiasa kalau jadi pacar gue," jawab Fira dengan santai.
"Gue belum jawab mau jadi cowo lo!" balas Leon sambil membenarkan kacamata yang dia gunakan.
Fira malah terlihat melamun, dia malah terlihat tidak suka dengan jawaban Leon barusan. Dia harus mendapatkan Leon agar taruhan dia dengan teman-teman akan berhasil.
"Lo harus jadi pacar gue!" paksa
Fira.
Leon menatap kearah wanita pemaksa seperti Fira. Leon bukan laki-laki yang bodoh ketika melihat wanita seperti Fira, dia tahu kalau wanita itu hanya mempermainkan dirinya saja. Tapi jika memang begitu, dia akan mudah untuk mendapatkan... informasi.
"Gue punya satu permintaan, sebelum lo jadi cewe gue," bisik Leon pada telinga Fira membuat wanita itu jadi merinding. Sekilas dia merasa kalau Leon bukan pria cupu yang dia kira.
"Apa permintaan lo?" tanya Fira.
"Kita pilih tempat yang sepi, baru gue akan mengatakan permintaan gue ," gumam Leon membuat Fira menaikan sebelah alisnya.
Fira akhirnya menyanggupi ucapan dari Leon, dia tidak menyangka kalau pria cupu seperti Leon bisa mengatakan kalau menyuruh dia ke tempat yang sepi. Fira jadi penasaran dengan orang cupu seperti Leon. Akhirnya dia menerima tawaran dari pria itu untuk mengajak dirinya ke tempat yang sepi.
"Gue tahu tempat yang sepi, kalau begitu ayo ikut gue," gumam Fira mengajak Leon untuk mengikuti dirinya.
Leon yang memang siswa baru di sini belum sepenuhnya paham dengan situasi yang ada di sekolah ini.
Termasuk tempat yang aman untuk dirinya berbicara dengan Fira. Dia yakin kalau Fira tahu tentang adiknya.
Apalagi ucapan Dino yang mengatakan kalau dulunya Fira dan teman-temannya dekat dengan Lena.
Hingga tak lama kemudian, Fira sudah berhasil mengajak Leon untuk datang ke sebuah taman belakang yang memang terlihat begitu sepi. Leon terdiam sejenak ketika memastikan sekeliling mereka yang memang terlihat sepi.
"Jadi, lo mau bicara apa di tempat yang sepi ini?" tanya Fira menatap kearah Leon.
"Gue mau jadi pacar lo tapi dengan satu syarat," ujar Leon.
Fira menatap kearah Leon, baru kali ini dia melihat pria cupu yang memang dimintai untuk jadi pacarnya malah meminta syarat padanya. Biasanya semua pria akan langsung menerima tawaran dari dirinya. Tetapi kali ini dia malah terlihat begitu berbeda. Membuat Fira tertarik dan menjadi penasaran dengan permintaan pria cupu tersebut.
"Lo minta syarat apa?" tanya Fira dengan santai.
"Gue minta informasi tentang teman lo dulu yang bernama Lena," ujar Leon membuat Fira terdiam.
Deg
Jantungnya berdetak lebih kencang ketika Leon malah meminta informasi tentang Lena kepada dirinya. Mereka bahkan bertengkar sebelum kejadian yang membuat wanita itu sempat celaka dulu.
Tetapi Fira penasaran dengan pria yang ada di depannya itu, mengapa dia ingin meminta informasi tentang Lena. Apa hubungan pria itu dengan Lena sebenarnya?
"Kenapa lo mau minta informasi tentang dia ke gue?" tanya Fira dengan tangan yang sedikit gemetaran. Dia bahkan tidak tahu harus mengatakan apalagi tentang Lena.
"Kalau Lo gak mau juga gak papa, gue bisa cari informasi sendiri," gumam Leon dengan santai.
Fira menatap pria cupu tersebut, dia merasa yakin kalau pria itu hanya pura-pura cupu saja. Ketika dia hendak akan membuka kacamata yang digunakan oleh Leon. Tangan Leon terlebih dahulu mengambil tangan Fira dan malah memojokkan dia ke tembok.
Dug...
Leon mengunci tangan Fira dengan tangannya hingga membuat dia malah sulit untuk bergerak saat ini. Leon menatap Fira dengan pandangan meremehkan.
"Jangan coba untuk melakukan sesuatu terhadap gue," ancam Leon dekat dengan Fira beberapa senti saja.
Fira mendengus kesal ketika melihat Leon yang sudah berani mengancam dirinya. Dia kira Leon
adalah pria biasa saja, tetapi dia salah. Sepertinya memang Leon bukan orang yang sembarang. Tetapi Fira ingat dengan perjanjian dia dengan teman-teman tentang menaklukkan cowo cupu seperti Leon. Kalau dia tidak bisa menaklukkan pria seperti Leon maka, dia akan dianggap kalah dan Fira benci ketika dia dianggap kalah. Apalagi dengan julukan tidak bisa menaklukkan pria seperti Leon. Karena teman-temannya pun pasti tidak menyangka tentang sisi Leon yang sebenarnya.
"Sebenernya lo siapa?" tanya Fira lagi yang merasa penasaran dengan sosok Leon.
"Bukan urusan lo, tawaran gue masih berlaku. Jika ingin kita pacaran maka, katakan informasi tentang Lena," ujar Leon.
Fita penasaran dengan sosok Leon yang sebenarnya. Jika dia menerima tawaran dari Leon, akan lebih mudah untuk dia mengetahui identitas tentang Leon yang sebenarnya. Terlebih dia akan menang taruhan dengan Zahra dan Sasha jika pacaran dengan Leon.
"Bagaimana?" tanya Leon dengan masih memojokkan Fira di tembok belakang.
Fira mengangguk dan akhirnya dia mengatakan kalau dia akan menjadi pacaran Leon. "Baiklah, gue terima syarat dari lo, mulai sekarang lo pacar gue dan kita akan berpisah setelah gue merasa bose..."
Belum sempat Fira mengatakan... Semuanya, bibirnya sudah dibungkam terlebih dahulu oleh Leon. Jujur saja Fira terkejut dengan ciuman dadakan dari Leon barusan dan matanya membulat sebelum kesadarannya ada, dia langsung mendorong Leon.
Leon malah tersenyum dengan penuh arti. "cap dari gue," ujar Leon yang hendak akan pergi karena sebentar lagi akan ada bel masuk.
"Gak sopan!" maki Fira.
"Gue tunggu info dari lo," gumam
Leon
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments